NovelToon NovelToon
Bayangan Di Balik Gerbang

Bayangan Di Balik Gerbang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Mengubah Takdir / Akademi Sihir / Keluarga / Kontras Takdir
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di dunia Eldoria, sihir adalah fondasi peradaban. Setiap penyihir dilahirkan dengan elemen—api, air, tanah, angin, cahaya, atau bayangan. Namun, sihir bayangan dianggap kutukan: kekuatan yang hanya membawa kehancuran.

Kael, seorang anak yatim piatu, tiba di Akademi Sihir Eldoria tanpa ingatan jelas tentang masa lalunya. Sejak awal, ia dicap berbeda. Bayangan selalu mengikuti langkahnya, dan bisikan aneh terus bergema di dalam kepalanya. Murid lain menghindarinya, bahkan beberapa guru curiga bahwa ia adalah pertanda bencana.

Satu-satunya yang percaya padanya hanyalah Lyra, gadis dengan sihir cahaya. Bersama-sama, mereka berusaha menyingkap misteri kekuatan Kael. Namun ketika Gong Eldur berdentum dari utara—suara kuno yang konon membuka gerbang antara dunia manusia dan dunia kegelapan—hidup Kael berubah selamanya.

Dikirim ke Pegunungan Drakthar bersama tiga rekannya, Kael menemukan bahwa dentuman itu membangkitkan Voidspawn, makhluk-makhluk kegelapan yang seharusnya telah lenyap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 – Utusan Bayangan

Udara di dalam kuil tiba-tiba menjadi dingin menusuk. Cahaya aurora yang semula menembus atap kristal kuil kini bergetar, seolah terhisap oleh kegelapan yang muncul bersama sosok berjubah hitam itu.

Matanya merah menyala, tajam menembus jiwa, dan bayangan di lantai bergerak liar mengikuti setiap langkahnya.

“Siapa kau?” seru Soren sambil mengangkat kapaknya, napasnya membentuk kabut putih di udara.

Sosok itu tersenyum samar. “Aku adalah Nerath, Utusan Bayangan. Pedang Erebos, tangan kanannya di dunia fana. Dan kalian—” matanya beralih ke Kael—“hanyalah bidak yang akan segera dikorbankan.”

Kael merasakan sesuatu bergetar di dalam dadanya. Pedangnya bersinar samar, namun bersama itu suara Erebos berbisik semakin keras.

“Dia milikku. Biarkan aku melawan, dan kau akan menang dengan mudah.”

Kael mengatupkan rahangnya. Tidak. Ia tidak akan membiarkan bayangan itu menguasai dirinya.

---

Pertarungan pun dimulai.

Nerath menggerakkan tangannya, dan dari bayangannya muncul tombak hitam yang memanjang secepat kilat. Soren maju dengan teriakan keras, menangkis serangan itu dengan kapaknya, namun energi gelap dari tombak membuat tangannya bergetar hebat.

“Dia… terlalu kuat!” teriak Soren, hampir terlempar ke belakang.

Lyra segera mengangkat tongkatnya, cahaya putih keluar dari telapak tangannya, membentuk perisai bercahaya di depan mereka. Namun setiap kali tombak bayangan menghantam, cahaya itu retak-retak seperti kaca yang dipukul palu.

Elira membuka buku sihirnya, merapalkan mantra cepat. “Petir, ikat dia!”

Seketika, kilatan petir biru menyambar Nerath, membuat ruangan bergemuruh. Namun Nerath hanya menoleh, bibirnya menyunggingkan senyum mengejek. Tubuhnya bergetar, lalu bayangannya menyerap seluruh petir itu hingga lenyap.

“Tak ada cahaya… tak ada api… yang bisa melukaiku,” katanya dingin.

Kael maju ke depan, pedangnya berkilau biru terang. “Kalau begitu, aku yang akan menghadapimu.”

Nerath menatapnya dengan tatapan tajam. “Ah, sang Pewaris Cahaya. Tuanku sudah lama menunggumu. Cepat atau lambat, kau akan bergabung dengan kegelapan—entah dengan kemauanmu, atau paksaan.”

Pedang Kael dan tombak bayangan Nerath bertemu, suara logam dan energi bergema keras memenuhi kuil. Setiap tebasan Kael menghasilkan kilatan cahaya biru, tapi setiap tebasan Nerath meninggalkan luka hitam di lantai batu.

Pertarungan mereka seperti tarian cahaya dan bayangan.

---

Namun semakin lama, Kael mulai terdesak. Nerath bergerak cepat, tombaknya bisa berubah bentuk menjadi cambuk bayangan yang melilit pedangnya, memaksanya bertahan mati-matian.

“Kau tak bisa menang tanpa aku.” Suara Erebos terdengar lagi, kali ini lebih menggoda. “Biarkan aku keluar. Dengan kekuatanku, satu tebasan saja cukup untuk merobeknya.”

Kael berteriak dalam hati. Ia tidak boleh menyerah. Tapi saat cambuk bayangan Nerath hampir meremukkan pedangnya, tiba-tiba cahaya lembut menyelimuti tubuhnya.

Lyra berdiri di belakang, wajahnya pucat tapi matanya penuh tekad. “Kael, jangan dengarkan dia! Kau bukan milik bayangan. Kau punya kami. Gunakan cahaya milikmu sendiri!”

Energi hangat mengalir melalui tubuh Kael, menyatu dengan pedangnya. Cahaya biru berubah menjadi putih menyilaukan, membuat bayangan Nerath menjerit kesakitan.

Kael menebas kuat, memutus cambuk bayangan itu. Nerath terhuyung, tubuhnya bergetar.

Soren melihat kesempatan itu. Dengan teriakan keras, ia menghantam Nerath dengan kapaknya, sementara Elira mengikat gerakan musuh dengan rantai api yang bersinar.

Nerath mengerang marah, tubuhnya mulai retak seperti kaca hitam. “Kalian… tak akan bisa menahan tuanku. Retakan itu akan terbuka sepenuhnya. Dunia ini sudah ditakdirkan runtuh!”

Dengan teriakan terakhir, tubuhnya meledak menjadi kabut bayangan yang menghilang perlahan.

---

Ruangan kembali tenang, meski hawa dingin masih terasa. Aurora’s Heart di atas altar kembali bersinar terang, kali ini tanpa terganggu oleh kegelapan.

Mereka semua terdiam, terengah-engah. Soren menjatuhkan diri duduk di lantai. “Demi dewa… kalau itu cuma utusannya, aku tak bisa bayangkan seberapa kuat Erebos sendiri.”

Lyra memandang Kael dengan khawatir. “Kau baik-baik saja?”

Kael menatap pedangnya, lalu mengangguk. “Aku… masih bisa menahannya. Untuk sekarang.”

Namun dalam hatinya, ia tahu—setiap pertempuran hanya membuat suara Erebos semakin keras. Dan cepat atau lambat, ia harus memilih: melawan terus, atau menyerah pada kegelapan.

Elira menatap Aurora’s Heart. “Satu pilar sudah kita temukan. Tapi perjalanan kita baru saja dimulai. Masih ada tiga pilar lain… dan musuh pasti tidak akan tinggal diam.”

Kael mengangkat pedangnya, menatap cahaya aurora di langit. “Kalau begitu, kita harus terus maju. Apa pun yang menunggu di depan.”

---

1
Anonymous
😍
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa supportnya
total 1 replies
Anonymous
lanjut thor
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa support
total 1 replies
Anonymous
lanjut
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa supportnya
total 1 replies
Ardi
bagus
Sang_Imajinasi: terimakasih jangan lupa supportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!