5 tahun bukan waktu yang lama bukan untuk membuka hati lagi setelah merasakan rasa sakit yang pernah di kecewakan dan sia siakan oleh sang kekasih yang di anggap tulus tapi tidak pada kenyataanya.
Rasa muak dan tidak akan percaya cinta di rasakan oleh wanita muda yang cantik dan mandiri bernama caramel ardiana namun dirinya mulai kembali terjebak dalam cinta yang rumit, dirinya bertemu dengan seorang pemuda yang menyakinkan bahwa masih ada cinta yang tulus tapi lagi dan lagi ucapan manis hanyalah di awal.
pria yang di temui caramel masih terperangkap dalam masalah lalunya. selalu berbicara mengenai masalalunya,selalu menyamakan caramel dengan masalalunya,dan membuat caramel merasa dirinya hanyalah bayang bayang wanita di masalalunya.
akankah caramel tetap bertahan bersama pria itu?? atau caramel memilih untuk pergi??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BDTA 011
Setelah selesai siap siap caramel menutup pintu rumah dan segera memakai helm dan duduk di belakang aldo. Aldo mengendarai motor ketempat dimana caramel akan meliput berita sepanjang perjalanan tak ada pembicaraan dari keduanya hingga mereka sampai di tempat kerja caramel.
Caramel segera mengambil ahli kerjanya sedangkan aldo duduk dari kejauhan dan menatap ke arah caramel yang masih sibuk kerja. Caramel seperti sudah mahir dengan perkerjaannya berjalan ke kiri dan ke kanan membawa kamera membuat caramel tersenyum dan mengatur strategi supaya video yang dirinya take semakin bagus.
"minum bang"kata seseorang membuat aldo membuyarkan pandanganya menatap pria yang di sampingnya dan mengambil botol akua yang di berikanya
"thanks"kata aldo sambil tersenyum
"gw ali, gw kaya baru ngeliat lu?"tanya bang ali membuka pembicaraan
"aldo, iya gw baru pertama kali ke sini nemenin caramel"kata aldo sambil menatap ke arah caramel.
"ouhh caramel,temennya?"tanya ali dan membuat aldo tersenyum
"caramel tuh cewe yang kuat di antara tim kita dia orang yang paling gw acungi jempol selain dia kerja di sini dia juga ngambil kerja part time di kantor jadi editor"sambung ali dengan nada yang mengagumi caramel dan menatap ke arah caramel.
"ya dia cewe yang kuat dia cewe yang bener bener tangguh dari cewe yang pernah ada"kata aldo sambil tersenyum
"siapapun lu di kehidupannya caramel gw harap lu bisa bantu caramel pergi dari si cowo mokondo sialan itu"kata ali membuat aldo mengerutkan keningnya
"caramel gak banyak cerita anaknya tapi gw tahu setiap masalah dia sama cowoknya yang kalau gak salah namanya boman, setiap minggu pasti dia selalu kirim uang ke dia dengan jumlah yang lumayan banyak ada kali ya sebulan itu bisa 8 juta cuman buat biayain cowok mokondo yang kerjaannya selingkuh dan manfaatin kebaikan dari caramel"sambung ali membuat aldo mengangguk paham
"gw yakin pipinya caramel itu ulah dari cowok brengsek itu kan?"tanya ali membuat aldo mengangguk cepat
"ya kemarin gw sama dia sempat berantem tapi dia ngalangin makanya dia yang kena"kata aldo sambil meneguk air minum di tanganya
"bawa dia pergi kalo bisa,gw pamit lanjut gawe dulu"kata ali pamit berjalan ke arah caramel.
Aldo hanya tersenyum dan mengambil berbagai potret wajah caramel dan segera memasukkannya kedalam instan story sosmednya dan kembali mengamati gerak gerik caramel hingga tak terasa matahari sudah tenggelam caramel dan teman satu timnya segera membereskan beberapa peralatan kerjanya dan kembali untuk pulang ke rumah adapun yang kembali ke kantor untuk tugas selanjutnya.
Caramel berjalan ke arah aldo sambil memasukan camera nya ke dalam tas dan tersenyum ke arah aldo yang menatapnya dengan senyum di wajahnya.
"dah selesai?"tanya aldo dan di anggukan oleh caramel.
"sorry yaa kalo lama, soalnya tadi ada beberapa take yang salah makanya harus di ambil beberapa kali"kata caramel sambil mengikat rambutnya dan menggunakan helm
"its okey, mau mampir atau pulang?"tanya aldo sembari menyalakan motornya dan membukakan pijakan kaki untuk caramel naik.
"mampir dulu deh ke kost aku ada beberapa baju sama barang yang mau aku ambil"kata caramel dan di anggukan oleh aldo.
Di sisi lain bita yang tengah duduk di bangku cafe sambil menunggu seseorang datang ada rasa emosi yang membara di hati bita ingin rasanya dirinya memakan orang mentah mentah di hadapanya.
"lama banget si lako itu dateng"kata bita sambil melihat ke arah pintu masuk cafe mencari hidung batang pria yang dirinya tunggu sendari 20 menit yang lalu
"sorry gw telat"kata seseorang dari balik belakang bangku bita dan duduk di hadapannya
"lelet tau gak lu, to the point ajah deh males basa basi sama cowok modelan kaya lu. Jauhin caramel dan jangan sampai sekali lagi gw liat wajah caramel bonyok gara gara lu"kata bita dengan penuh tekanan membuat pria di hadapannya tersenyum
"sorry kalo itu gw gak bisa,gw sama caramel saling sayang dan kita gak akan putus"
"boman lu gila ya? Lu sadar gak si sama apa yang lu omongin barusan?? Helow caramel sama lu itu udah end lu gak liat sekarang caramel udah bahagia sama cowok barunya?? sadar boman sadar"ucap bita dengan nada yang emosi dan menggelengkan kepalanya
"caramel sama itu cowok gak ada apa apa, dan gw percaya itu sama caramel karena gw yakin caramel masih punya perasaan yang sama kaya gw"jawab boman membuat bita membulatkan matanya
"bener bener udah stres ini anak, boman lu sadar gak si?? Lu ini obses banget yaa sama caramel?? Iya sih gw akuin emang caramel cantik manis tapi bukan gini caranya lu gak bisa bikin sahabat gw gila perkara tingkah obses lu sama dia"
"cinta bisa buat siapapun obsesi dengan orang yang dia cintai dengan gila dan mau apapun yang jadi penggalangnya gak akan bisa membuat rasa cinta itu berkurang "
"tapi permasalahannya di sini itu lu, lu biang masalahnya boman sadar gak sih lu?? Mulai dari lu tukang selingkuh, lu penipu,lu meras duit sahabat gw, lu minta sex sama cewe cewe lain,udah ketauan sex di depan mata juga masih gak kapok kapok ya lu masih untung sahabat gw mau sama lu 5 tahun hidupnya rusak mentalnya gara gara lu tau gak"
"mana ada si cewe yang mau di selingkuhin berkali kali di bohongin berkali kali tapi masih mau nerima cowoknya yang katanya mau berubah berubah tapi apa nyatanya bukanya berubah malah kaya tai"sambung bita dengan nada emosi dan menatap wajah boman dengan tatapan yang penuh kebencian
"gw sadar gw salah dan gw mau memperbaiki hubungan gw sama dia lagi memangnya salah?"tanya boman dengan hembusan nafas yang berat dan menatap wajah bita dengan ekspresi wajah penuh penyesalan
"tarik ekspresi muka lu yang kaya tai mencret itu gw muak liatnya jangan harap dengan ekspresi kaya gitu gw mau bantuin lu gak sudi gw. Mau lu ngomong beribu kali lu bakal berubah bakal ini bakal itu kalo dari awal udah punya tabiat selingkuh ya bakal selama tukang selingkuh sampe lu mati itu baru kelar terima ajah hukum tabur tuai yang lu tanam sendiri"jawab bita sambil meneguk air minumnya.
"gw buka caramel yang punya rasa iba dan maaf berkali kali buat cowok bajingan kaya lu, gw cuman minta stop gangguin kehidupan sahabat gw lebih baik lu mikirin hidup lu kedepannya hidup lu terlalu sedih buat lu mikirin kehidupan caramel yang penuh warna meskipun lu gak ada mau lu bilang pasti ada yang kurang gw yakin yang kurang dari lu udah di lengkapi sama orang lain jadi mending urusin diri lu sendiri sebelum lu yang ngerusak hidup lu sendiri"sambung bita membuat boman terdiam dan mencerna ucapan bita
Ya memang benar selama ini hidupnya baik baik saja semenjak kehidupannya hadir caramel namun setelah kehilangan caramel boman merasa tak mengerti arah jalan kehidupannya mungkin di sini hanya boman yang bener bener kehilangan arah hidup.
"lu dan caramel hanya orang yang pernah bersama gw maklumin untuk ngelupainnya emang susah tapi bukan berarti lu masih punya kewajiban dan hak atas kehidupannya caramel, lest go move on jangan terus kaya gini gw saranin belajar ikhlas sebelum lu jadi gila gak malu lu nanti ada berita tentang orang miskin yang gila karena di tinggal kekasihnya"kata bita sambil sedikit menahan tawanya ya bagaimana tidak ekspresi wajah boman kala ini benar benar melas layaknya pengemis meminta di jalanan membuat bita tak tahan untuk tak tertawa.
"kalo gitu gw pamit inget jangan ganggu kehidupan sahabat gw"pamit bita dan pergi meninggalkan boman yang masih termenung di mejanya.
"cinta memang buat siapa saja gila tapi tanpa cinta apa kehidupan akan terasa lebih mengasyikkan? Kurasa tidak dan aku tetap harus membawanya kembali bersama karena melupakan bukanlah hal yang muda bukan?"ucap boman lirih dan menatap layar handphonenya dengan senyuman lebar di wajahnya
Setelah sampai di kost caramel dan aldo naik menuju lantai 2 untuk mengambil beberapa barang miliknya caramel membuka pintu kulkasnya dan melihat ada masakan tante syifa membuat caramel menatap ke arah aldo yang duduk di sofa
"do,mau gak kita makan malam di sini? Aku masih ada masakan tante syifa soalnya sayang kalo gak dimakan?"tanya caramel membuat aldo hanya mengangguk
Caramel tersenyum dan segera menghangatkan kembali sayuran yang di masak syifa dan tak lupa memasak nasi untuk mereka berdua caramel menambahkan menggoreng 2 ayam dan sembari menunggu nasi matang caramel memasukan beberapa barang ke dalam tas yang dirinya gendong. Sedangkan aldo asyik mengelilingi kamar kost caramel dan berhenti tepat di hadapan foto yang terlihat tak asing bagi aldo seketika garis bibir aldo terangkat dan membuatnya salah tingkah sendiri.
"CARAMELLLL"teriak seseorang membuat aldo segera berjalan ke arah sumber suara ya bita datang dengan begitu gembira dan berlari ke arah caramel
"kamu sudah pulang tumben"kata caramel sambil tersenyum
"aku hari ini tidak ada lembur kamu udah dari tadi pulang?"tanya bita dan di gelengkan oleh caramel
"baru saja aku cuman mau ngambil beberapa pakaian sama barang aku yang ketinggalan"kata caramel membuat bita bingung
"aku untuk beberapa bulan bakal tinggal di rumah aldo bita"jelas caramel membuat bita menatap seseorang yang berdiri menghadap ke arah dua gadis yang sedang berbicara
"apa lu liat liat"kata bita sinis ke arah aldo
"punya mata apa salahnya"jawab aldo santai dan pergi ke luar untuk mengisap rokok yang telah dia keluarkan dari kantongnya.
"dia jahat gak sama kamu? Dia ada bentak kamu? Bikin kamu emosi??"tanya bita menyambar setelah aldo keluar dari kamar caramel
"minimal kalo mau ngomongin orang itu nada bicara kecilkan sedikit suara lu kaya toa masjid yang rusak"kata aldo dari luar kamar
"apa sih lu nyamber ajah dasar cowok gila"kata bita dengan nada yang tinggi
"udah udah, dia baik kok sama aku kamu tenang ajah"kata caramel sambil menggenggam tangan bita
"pasti sakit ya ini,udah di kasih obat?"kata bita yang baru menyadari luka di wajah caramel
"sakit ya pasti tapi udah gak papa kok kamu tenang ajah udah di obatin juga tadi"kata caramel dengan senyum di wajahnya
"ya udah kamu kalo ada apa apa kabarin aku aku mau balik dulu mau mandi abis itu mau istirahat capek banget kamu jangan capek capek itu pipinya di obatin"kata bita dan di anggukan caramel
"makasih bita sudah perhatian "kata caramel membuat bita melambaikan tanganya dan berjalan ke luar kamar
"bisa santai ajah gak sih liatin gw?"kata bita senga kepada aldo yang menatap ke arah bita tak santai.
"suka suka gw gw yang punya mata"
"bodo do bodo serah gila gw nanggepin lu"saut bita sambil berjalan meninggalkan aldo yang menghabiskan rokok di tanganya
Merasa sudah selesai dan sudah semua pakaiannya dan barang yang akan di bawa caramel segera menyiapkan makan malam untuk dirinya aldo dan memanggil aldo untuk makan. Aldo dan caramel makan di tempat yang berbeda caramel memilih makan di depan tv sedangkan aldo memilih di meja makan dapur.
Drettt drettt drettt
Handphone milik aldo bergetar di samping caramel membuat caramel menatap ke arah telepon tak ada nama di sana hendak caramel memanggil aldo namun pria itu sudah dahulu datang dan duduk di sampingnya
Bersambung