Masuk Ke Raga Ibu Tiri Kejam

Seingatnya, paman ketiga itu merupakan anak nenek re yang paling serakah, bahkan beberapa aset milik nenek re saja diambil nya, tanpa menyisakan sedikit pun untuk wanita tua itu. Istri paman ketiga, juga suka menghina keluarga nenek re, beserta Fili dan anak anak nya. keluarga paman ketiga, memiliki 2 mu tanah yang cukup luas. Maka dari itu, dia merasa hidup nya jauh lebih baik dibandingkan orang orang desa Hawai.

 Nenek re selalu menyayangi anak anak nya, anak pertama nya sudah tak berada di desa Hawai lagi, beliau saat ini tinggal di perbatasan lain, yang tak pernah sedikitpun mengunjungi nenek re. Tapi paman pertama tak pernah memberikan sedikit uang untuk wanita tua itu. Sungguh miris sekali melihat nya. untuk paman kedua, beliau adalah orang yang baik, sering membantu nenek tua re, tapi istri paman kedua sangat kejam. paman kedua memiliki kedudukan sebagai kepala desa di wilayah tetangga. Jadinya sangat sibuk untuk melihat ibu kandung nya saat ini. Apalagi dia tak ingin bertengkar dengan istrinya, gara gara memberikan sekantung beras untuk nenek tua re.

Nenek tua re memiliki 4 orang anak, 3 anak kandung, dan satu anak angkat. anak keempat bernama David coksu. suaminya Fili yang menghilang di daerah perbatasan. setiap saat, nenek tua re berdoa agar putra nya pulang ke desa, tetapi tak ada sedikit pun yang memberikan nya kabar. Di usia yang tak lagi muda, nenek tua re sering melamun, karena anak anak nya tak pernah kunjung datang. padahal beliau berharap anak pertama dan anak kedua mengunjungi nya ke rumah. Sekedar melihat kondisi nya pun Mereka tak mau.

Anak pertama nenek tua re bernama;

1. Robert coksu( anak pertama nenek tua re.

2. Guin coksu( anak kedua nenek tua re.

3. Song coksu( anak ketiga nenek tua re.

4. David coksu( anak terakhir sekaligus anak angkat nenek tua re.

Untuk paman ketiga, beliau masih tinggal di desa Hawai, tetapi sikap dan sifat nya sangat buruk, dan sering membentak ibunya yang sudah tua itu, paman song memiliki temperamen yang sangat buruk. Untuk istri nya, bernama bibi song. Beliau juga sama sama memiliki sifat yang sangat buruk nya. bibi song sering sekali menghina keluarga Fili dan nenek tua re. bibi song, sering tak suka melihat Fili. bahkan dia tak pernah menganggap mereka keluarga.

 "Ibu, tolong masak yang cepat!" ucap bibi song dengan nada angkuh nya. karena anak nya mampu menjawab tes akademi dasar, mereka mengadakan pesta besar besaran, untuk putra nya itu. Tentu saja nenek tua re merasa senang, cucu nya sebentar lagi akan masuk ke sekolah dasar. Pasti anak ketiga nya menghabiskan banyak uang untuk membuat cucu nya bisa masuk ke akademi, tempat yang saat ini begitu banyak di perbincangkan oleh para masyarakat desa.

Paman ketiga juga mengundang para warga desa Hawai, untuk memeriahkan penyambutan putra nya yang sebentar lagi masuk ke sekolah bergengsi tersebut.

  "Sungguh hebat sekali anak nya song, bisa masuk ke akademi bergengsi."

 "Benar, kudengar masuk tes nya saja sangat ketat. Pasti Soju sangat cerdas." puji warga desa kepada anak nya paman ketiga.

 kepala desa juga sangat antusias menyambut pesta penyambutan tersebut, dia tersenyum senang sambil meminum arak yang dibuat oleh para ibu ibu yang membantu.

"Kepala desa, Soju kami sangat beruntung, dewa memberkati nya." ucap paman ketiga song dengan bangga nya.

"Saya sebagai kepala desa cukup bangga dengan prestasi Soju. Ini kabar yang gembira, ayo semua nya bersulang." ucap kepala desa Ji.

"Bersulang!" pekik semua orang yang hadir dengan penuh suka cita. nenek tua re masih sibuk mencuci piring yang bertumpuk, bahkan bibi song hanya acuh saja dengan mertua nya itu. Sungguh miris sekali.

Nenek tua re berharap, bisa membawa sedikit makanan untuk cucu cucu nya dirumah, tetapi saat ingin membungkusnya, bibi song langsung mencegah nya.

 "Ibu, apa yang kau lakukan?" tanya bibi song dengan nada tinggi nya.

"Eh, menantu ketiga, aku hanya meminta sedikit saja makanan enak ini, keponakan mu dirumah belum pernah makan makanan seperti ini, apakah boleh?" ucap nenek tua re dengan penuh harapan.

 "Tidak! Aku tak akan memberikan makanan ini, walaupun sisa nya masih banyak. karena cucu mu yang lain itu tak pantas menerima nya!" ucap bibi song dengan nada tinggi nya.

Nyess... Hati nenek tua re, begitu sakit mendengar hinaan tersebut. Tidak sekali dua kali dia mendengar hinaan yang dilontarkan oleh menantu ketiga nya. padahal dia sudah banyak membantu untuk masak masak besar ini, tetapi menantu ketiga nya sangat perhitungan.

"Sudah, jangan mengambil apapun lagi di rumah ini Bu, kamu tak berhak. Untuk cucu mu yang lain itu, aku tak perduli. Suamiku! Suamiku!" teriak bibi song yang memanggil suaminya.

"ada apa kau berteriak teriak seperti ini, malu diliat banyak orang. Mereka masih duduk di depan rumah kita!" ucap paman song dengan wajah emosi nya.

"Lihat ibu mu itu, dia ingin mencuri makanan enak dari rumah kita, dan akan memberikan nya kepada cucu angkat nya itu." sinis nya.

Nenek tua re menunduk sedih mendengar nya, tak sengaja air mata nya menetes perlahan.

"Bu, apa kau ingin mempermalukan ku, apa kau ingin aku dihina dan dicaci orang orang di depan?" ucap paman song dengan nada ketus nya.

 "Anak ku, ibu hanya meminta sedikit saja makanan itu, tetapi menantu ketiga melarang nya, ibu kan sudah membantu mu banyak hal." ucap nenek re dengan pandangan terluka nya.

 "Tidak, aku tak akan mengizinkan apapun untuk kau bawah ke rumah gubuk mu itu, aku tak sudi memberikan makanan ku kepada cucu kesayangan mu itu, sebaik nya ibu pulang saja. Dengan pakaian yang lusuh dan bau ini, ibu bener bener mencoreng nama baik ku!" bentak paman song dengan nada keras nya.

"Tes...tes...

"Apakah ibu sehina itu dihadapan mu nak?" ucap nenek re dengan wajah sendu nya

"Iya, bahkan lebih Hina dari para gembel di jalanan. Pulang lah, aku tak memerlukan tenaga mu lagi." usir paman song dengan nada tega nya.

Sungguh hati nenek re sangat sakit mendengar nya, anak kandung nya begitu menyakitkan baginya. Beda sekali sifat nya dengan David anak angkat nya itu. Sayangnya David Sudah tiada membuatnya merasa sakit sesak di hati.

 "Baiklah, ibu pamit dulu. kalian jaga selalu kesehatan masing masing, ibu selalu mendoakan mu yang terbaik." ucap nenek re dengan wajah tulus nya dan tersenyum miris melihat anaknya yang tak memiliki belas kasihan kepada nya.

Paman song membuang muka nya, merasa sedikit bersalah dengan ucapan nya, tapi memang pantas dihina oleh nya. Dia membenci ibunya yang juga menyayangi adik angkat nya itu, sungguh membuat nya muak saat mengingat kejadian masa lalu.