NovelToon NovelToon
Istri Siri Om Majikan

Istri Siri Om Majikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Tanpa gaun putih, tanpa restu keluarga, hanya akad sunyi di balik pintu tertutup.
Aku menjalani hari sebagai pelayan di siang hari… dan istri yang tersembunyi di malam hari.

Tak ada yang tahu, Bahkan istri sahnya yang anggun dan berkelas.

Tapi apa jadinya jika rahasia itu terbongkar?
Saat hati mulai berharap lebih, dan dunia mulai mempertanyakan tempatku…

Istri Siri Om Majikan adalah kisah tentang cinta yang lahir dari keterpaksaan, tumbuh di balik status yang tak diakui, dan perjuangan seorang perempuan untuk tetap bernapas dalam cinta yang ia tahu tak pernah boleh ada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 11

Raut wajahnya Bu Darma pucat pasi ketakutan karena semakin banyak yang menonton langsung apa yang terjadi, apalagi ada beberapa anak muda yang mengambil gambarnya dan diam-diam langsung mengunggahnya ke jejaring sosial media.

“Astaghfirullahaladzim, Bu Darma ingat umur Bu, sudah tua tapi kenapa melakukan hal-hal yang tercela seperti ini,” cerca Bu Ida.

Semua orang menatap jijik dan kesal ke arah Bu Darma dan Tono yang saat ini hanya memakai sarung saja. Beberapa pria berpaling ke arah lain karena tidak sudi dan enggan melihat langsung pasangan mesum itu.

“Bu Darma sungguh luar biasa perbuatannya, kami tidak menduga jika ibu Darma tega mengkhianati kepercayaan almarhum pak Badrun,” sahutnya Bu Ani.

“Kalau masih ingin anu Bu Darma kenapa memilih main kucing-kucingan, kenapa nggak minta Tono untuk melamar ibu daripada berbuat zina seperti ini,” timpalnya Bu Lia.

“Tolong jangan menghakimi ibu kami, beliau itu tidak bersalah sama sekali, ibu dengan Om Tono hanya main kawin-kawinsn saja kok,” cicitnya Syifa yang sengaja berbicara seperti itu dengan raut wajah polosnya untuk menarik simpati dan dukungan dari masyarakat yang sudah berkerumun di dalam rumahnya.

“Haduh nak Syifa kamu itu terlalu baik kepada ibu Darma. Apa kamu sudah lupa selama Bu Darma menikah dengan bapakmu, kau itu sering sekali disiksa dan dipukulin dan selalu dibeda-bedakan dengan kedua anaknya, jadi sadarlah jangan terus membela perempuan pelacur itu!” Sarkasnya ibu Ida.

Banyak ibu-ibu yang menyayangkan sikapnya Syifa yang masih ngotot dan kekeh membela Bu Darma padahal kenyataannya selama ini, Syifa sudah didzolimi oleh ibu tirinya dan enggan juga kedua adik sambungnya itu.

“Benar sekali apa yang dikatakan oleh Bu Ida. Kami yang seringkali menjadi saksinya kalau Syifa itu biasa dipukuli kalau pak Badrun sudah pergi menarik becak dan biasa juga dibuat kelaparan untungnya ada Bu Halimah dan pak Banu yang menolong Syifa jika tidak mungkin kamu itu sudah lama meninggal dunia,” cecar Bu Ani.

Syifa menyeka air matanya,” bagaimanapun juga ibu adalah istrinya almarhum bapak. Saya berhak untuk menyayangi dan melindunginya.”

Bu Darma dan Tono tersenyum jumawa mendengarnya karena merasa dibela dan didukung oleh Syifa yang menurut mereka mudah diperdaya, diperalat dan dimanipulasi. Buktinya setiap bulan mereka berdua merasakan uangnya Syifa.

Syifa tersenyum dalam hati karena sandiwaranya cukup apit dan terkesan alami sehingga membuat semua orang tersentuh mendengar apa yang dikatakannya.

“Astaghfirullah aladzim, nak Syifa hatimu sungguh mulia dan baik banget. Kamu benar-benar anak yang berbakti tapi sayangnya mereka itu sangat jahat dan kejam. Sadarlah mereka hanya memanfaatkan kamu!” Tegas Bu Ida lagi.

“Kami tetap akan menghukum mereka mau itu ibu yang Kamu sayangi sepenuh hati pun tetap hukum harus ditegakkan bagi yang bersalah sesuai dengan kesalahannya!” Tegas Pak Basir.

“Kalau perlu mereka diarak keliling kampung! Daripada bikin dosa mulu, lebih baik lagi mereka segera diusir setelah mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya,” teriak Pak Nawir.

Semua orang menghakimi apa yang dilakukan oleh Bu Darma dan Tono. Pasangan mesum yang kedapatan sedang memadu kasih padahal orang-orang masih di mesjid melaksanakan shalat tarawih berjamaah.

Tono mengepalkan tangannya saking marahnya mendengar hina demi hinaan yang dilayangkan orang-orang untuknya,tetapi tidak sanggup untuk membela diri.

“Lihatlah perempuan baik-baik mana yang rela berhubungan intim dengan pria lain yang bukan suaminya bukan mahramnya yang lebih muda dari usianya? Apakah Bu Darma ini adalah perempuan baik?” Tanyanya Bu Lia.

“Hentikan! Kalian nggak berhak menghina dan mengolok-olok ibu kami!” Teriak Sarah.

“Ibu kami itu adalah wanita baik-baik, bukan perempuan murahan atau ibu tiri yang jahat kalian Jangan asal nuduh dan bicara!” Protesnya Salwa.

Bu Darma cukup terhibur karena kedua anaknya datang untuk membelanya dan bersyukur ada Syifa yang berjuang untuk mendapatkan keadilan dari orang-orang.

“Wanita baik-baik mana yang tertangkap basah sedang beradegan ni na ni nu? Kamu kayaknya baru bangun makanya asal ngomong!” Hinanya Citra anaknya Bu Lia.

Sarah dan Salwa ingin menentang ucapan dari Citra tapi dia tidak berdaya karena memang faktanya Ibunya sedang berbuat asusila dengan pria yang lebih muda darinya.

Amri dan Alda yang kebetulan baru pulang dari kota tanpa sengaja melewati rumahnya Syifa dan melihat langsung kejadian ini.

Amri berjalan gegas menemui Syifa karena melihat Syifa yang menangis tersedu-sedu sambil terduduk di atas lantai.

“Kamu kenapa sayang, kamu baik-baik saja kan?” Tanyanya Amri sambil memapah tubuhnya Syifa.

Sedangkan Syifa jengkel karena orang ini kembali memeluk tubuhnya, sehingga Syifa semakin memberatkan tubuhnya agar Amri kesulitan untuk menantunya berdiri.

“Kenapa kuman bakteri ini muncul disaat seperti ini sih!?” Gerutunya dalam hati sambil menatap jengah ke arah Amri.

Tetapi sudut ekor matanya tanpa sengaja melihat Alda berada di dalam kumpulan kompoi masyarakat sehingga mau tidak mau dia bermanja-manja di dalam pelukannya Amri.

Senyuman smirknya seketika terbit dari sudut bibirnya melihat Alda yang sudah seperti orang kesetanan menahan rasa amarah dan cemburunya.

“Yes! Satu dua kali mendayung dua pulau terlampaui. Kita mengambil kesempatan dalam kesempitan. Untungnya sudah buka puasa jika tidak puasaku bisa batal karena jamur yang bernama Amri,” batinnya Syifa.

“Kamu nggak apa-apa kan? Kamu baik-baik saja, nggak ada yang sakitin kamu kan?” Tanyanya Amri yang sok perhatian padahal dia melakukannya karena ada maunya.

Syifa berusaha untuk tersenyum meskipun dalam hatinya dongkol dan kesal karena dipeluk-peluk sama Amri pria yang sangat ingin dihindarinya itu.

“Nggak apa-apa kok Abang, aku baik-baik saja hanya ibu sama pacarnya yang sepertinya akan diamuk massa karena kedapatan bermain kawin-kawinan,” cicitnya Syifa sambil mengusap wajahnya yang sudah cemong.

Sarah dan Salwa berjalan ke arah dimana ibunya terduduk dengan penampilan yang sangat berantakan.

“Kamu itu nggak bersalah, mereka saja yang kampungan nggak bisa bedakan mana kesalahan kecil dengan kesalahan besar,” ketus Sarah.

“Mereka semua itu sok suci seolah-olah mereka nggak pernah melakukan kesalahan dan dosa,” tukasnya Salwa.

“Ya Allah, anak sama ibu sama-sama gila.

Pantesan mereka nggak ada yang sadar dengan kelakuan minusnya tapi masih seperti itu karena otak mereka sudah geser nggak bisa bedakan mana yang baik menurut agama mana yang dilarang!” Ejeknya Naurah.

“Kamu dua orang anaknya mana mungkin nggak pernah melihat ibu kamu dan kekasihnya berduaan! Itu tidak mungkin apa jangan-jangan kamu malah mendukung perbuatan jelek mereka!?” Terka Citra.

“Mereka sudah berbuat tak senonoh dan ini adalah dosa besar yang mereka perbuat! Mereka harus ditindak tegas agar tidak ada lagi yang berbuat zinah yang bisa mencoreng nama baik kampung Kita tercinta ini,” ucapnya Bu Meti istrinya Pak Dusun.

Tono sangat menyesali keputusannya malam ini karena kembali termakan bujuk rayunya Darma padahal dia itu sudah punya istri.

“Mereka pantas dan wajar mendapatkan hukuman! Mereka adalah pasangan kumpul kebo yang bisa mendatangkan kesialan di desa kita ini kalau dibiarkan dan diampuni begitu saja!” Teriak seorang warga masyarakat.

Bu Darma berpelukan dengan kedua anaknya Salwa dan Sarah. Bu Darma hanya memakai sarung dan ada ibu-ibu yang memintanya memakai mukenah, tetapi dia menolaknya.

“Tono kamu itu baru beberapa bulan sudah menikah bukan lagi anak muda, istri kamu lebih muda dari cantik dari Bu Darma tapi kenapa Kamu begitu buta sehingga melakukan dosa besar,” hinanya seorang bapak-bapak yang tidak lain adalah sepupu dari istrinya Tono.

“Apa! Jadi kamu sudah menikah, kenapa kamu berbohong kepadaku kalau kamu itu masih cowok!?” Teriaknya bu Darma yang baru mengetahui kenyataan itu.

Bu Darma berjalan ke arah Tono yang hanya memakai sarung tanpa memakai baju. Dia langsung memukuli kekasihnya itu dengan membabi buta.

“Rasakan ini, kamu harus mati di tanganku! Kamu penjahat! Kamu pembohong! Kamu penipu serahkan semua uang yang sudah saya berikan padamu!” Geramnya Bu Darma yang kembali menjadi tontonan orang-orang.

“Hentikan!” Teriaknya Pak Widodo selaku kepala Desa setempat yang baru saja datang setelah dijemput oleh Pak Sulaiman sebagai Pak dusun di daerah itu.

Syifa dan Naurah saling melempar pandangan dan tersenyum penuh kemenangan karena salah satu masalahnya bisa teratasi dengan baik sebelum kembali ke Jakarta.

Syifa sudah melerai pelukannya Amri dari tubuhnya dan berjalan cepat ke arah Naurah untuk menghindari kontak fisik dengan Amri karena Alda juga sudah pergi dari sana. Tapi, Amri malah terus mengikuti Syifa kemanapun perginya.

“Apa yang terjadi di sini? Kenapa kalian main hakim sendiri!?” Tanyanya Pak Widodo.

“Tidak ada yang main hakim sendiri Pak Desa, kami hanya menonton Bu Darma memukuli kekasih sekaligus selingkuhannya,” jawabnya Pak Banu Hasyim.

“Pak Desa kami tidak mau yah gara-gara tingkah dan ulah bejat mereka berdua Kampung kita ini mendapat kesialan,” ucap seorang bapak-bapak yang memakai songkok.

“Mereka harusnya dihukum berat kalau perlu diarak keliling kampung atau mereka berempat diusir dari sini! Jangan biarkan mereka kembali menginjakkan kakinya di desa kita tercinta!” Pintanya salah satu ibu-ibu.

“Kami nggak mau ketiban sial gara-gara perbuatannya ini!” Cecar Bu Ida lagi yang paling ngotot mengusir mereka dari sana.

Bu Ida tersenyum dalam hati,” setelah ini kami akan mendapatkan upah dari orang baik yang sudah menjanjikan kami uang banyak. Tapi, siapa yah orangnya yang menggaji kami untuk menggerebek pasangan mesum itu?”

Pak Widodo selaku kepala Desa memutuskan untuk menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian setempat dan mengusir Tono, Bu Darma beserta anak-anaknya.

“Ini tidak adil Pak Desa,kami tidak bersalah!” Teriak Tono yang sudah digelandang polisi.

“Jelaskan saja semuanya setelah sampai di kantor polisi!” Ucap pria berseragam polisi itu.

Bu Darma dan kedua anaknya hanya pasrah saja karena sudah cukup malu dipermalukan oleh orang-orang banyak bahkan ada yang memviralkan berita mereka ke sosial media.

Mereka dengan berat hati meninggalkan rumah yang mereka sayangi di tengah malam buta. Sedangkan Bu Darma dan Tono ditahan di kantor polisi.

Semua orang bubar barisan termasuk Syifa yang buru-buru kabur dari Amri yang terus menempel di tubuhnya seperti tokek.

Keesokan harinya, Syifa memerintahkan kepada beberapa orang untuk merenovasi kembali rumahnya termasuk cat temboknya serta semua furniture dalam rumah itu tanpa terkecuali dibagikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan karena dia tidak ingin ada sisa-sisa bekas Bu Darma dan selingkuhannya yang tertinggal di dalam rumahnya.

1
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
Ade Olif
sifa jgn jd oneng krn cinta, mn ada tunangan menyankan tunangannya jual diri, laki' ga benar itu si
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak sudah mampir kakak 🙏🏻😘

silahkan mampir baca novel aku yang lain kalo berkenan judulnya Candu Istri Simpanan
Istri Tersembunyi Om Kepsek
Candu Paman Sahabatku
total 1 replies
sunshine wings
kaaan.. suaminya udah naik darah.. 🤭🤭🤭🤭🤭
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak kakak 🙏🏻😘
sunshine wings: 👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼😍😍😍😍😍
total 3 replies
sunshine wings
👍👍👍👍👍
sunshine wings
Yesss!!! Tegaslah dalam menangani hatimu Tuan Muda.. I like.. 💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻
sunshine wings
😭😭😭😭😭
sunshine wings
Noooo..
sunshine wings
biar Tuan Muda Jordan semakin bucin dan gak mau jauh dari Syifa dan tumbuh benih² cinta antara keduanya.. 💪💪💪💪💪♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
mantan suami? 😅😅😅😅😅
sunshine wings
😂😂😂😂😂
sunshine wings
🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
good Syifa 💪💪💪💪💪
sunshine wings
marah sakit ati??? apa kabar yg kamunya anak beranak perlakukan Syifa seperti kepala keluarga!!! 😤😤😤😤😤
sunshine wings
😱😱😱😱😱🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
malunyaaa ya Allah 🫣🫣🫣🫣🫣😂😂😂😂😂
sunshine wings
Alhamdulillah.. 😍😍😍😍😍
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰💪💪💪💪💪
sunshine wings
Aamiin yra 🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
👍👍👍👍👍👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
sunshine wings
dalam mimpimu.. pemalas!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!