Rachel adalah seorang agen rahasia yang di tugaskan untuk membongkar sindikat obat-obatan terlarang dengan segala jenis penyamaran yang biasa dia lakukan. Tidak ada tugas yang gagal selama dia yang menanganinya.
Tapi kali ini kasus yang sangat berat karena lawannya adalah Wolfgang yang sangat terkenal.
Hingga akhirnya dia sendiri terjebak dengan pemimpin Wolfgang tersebut yang ternyata adalah Michael Schumacher.
Akankah semuanya berjalan dengan baik, atau kali ini dia kalah dan harus rela meninggalkan karirnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 14
Rachel masih memikirkan tawaran dari Michael yang mengajaknya menikah. Apakah dia harus menerima tawaran dari laki-laki itu atau tidak?
Tapi, jika dia menerima pernikahan ini itu artinya dia bisa lebih mudah untuk menjalankan tugasnya karena menurutnya Michael memiliki power dan kekuasaan di dalam dunia gelap.
Hal itu pula yang menjadi pertimbangan berat baginya. Akhirnya setelah memikirkan semua ini, dia sudah memutuskan bahwa dia akan menerima tawaran pernikahan dari Michael.
"Ehem..." Rachel sengaja berdehem untuk memulai pembicaraan mereka pagi ini.
"Ada apa, Anna?" tanya Michael.
"Hem, apakah tawaran itu masih berlaku?" tanya Rachel pada Michael.
Dia paham dengan apa yang dimaksud Anna saat ini. Tapi dia ingin tahu, apakah wanita ini benar-benar ingin bertanya padanya atau tidak.
"Tawaran apa?" tanya Michael yang berpura-pura tidak tahu maksud dan tujuan Anna bertanya pada ya.
"Cih, kamu berlagak tidak tahu atas pertanyaan. Padahal Kamu sendiri sudah mengetahuinya." ujar Anna.
Michael tersenyum, saat Anna mengetahui niatnya untuk menjahili wanita ini.
"Kenapa tersenyum? apa pertanyaan ini lucu?" tanya Anna dengan kesal.
Merasa pembicaraan mereka mulai serius, Michael membersihkan sudut bibirnya Dan meletakkan garpu dan pisau yang ada di tangannya.
Barulah dia siap untuk bicara dengan Anna.
"Baiklah, aku rasa pembicaraan ini mulai serius. Jadi, apa yang ingin kita bicarakan?" tanya Michael yang mulai serius dengan pembicaraan mereka kali ini.
Melihat Michael yang sudah mulai serius membuat Anna juga bersiap untuk bicara dengannya.
"Mengenai tawaran kamu kemarin, apakah itu masih berlaku? kamu kemarin mengajakku untuk menikah, dan aku belum memberikan jawaban. Sekarang, aku bertanya apakah tawarin itu masih berlaku atau tidak?" jelas Anna.
Michael tersenyum mendengar pertanyaan dari Anna. Akhirnya dia berhasil mengajak wanita ini untuk menikah.
"Aku tidak ingin memaksamu. Tapi, jika kamu merasa tidak terpaksa dengan tawaran pernikahan itu, maka ayo kita jalani pernikahan ini." jawab Michael tanpa ragu sedikitpun.
Anna cukup terkejut dengan respon yang diberikan Michael padanya. Semudah inikah mengatur pernikahan? Sungguh, dia benar-benar tidak percaya dengan hal ini. Bagaimana dengan begitu mudahnya, Michael mengajaknya menikah.
"Semudah ini?" tanya Anna yang masih belum percaya.
"Kenapa? tidak ada yang sulit di dunia ini. Hanya mempersiapkan sebuah pernikahan itu sangat mudah bagiku. Aku bisa memberikanmu pesta pernikahan yang begitu mewah dalam waktu semalam. Apa kamu tidak percaya?"
"Bagaimana bisa?"
"Bisa, karena kita memiliki uang sayang. Apa pun bisa kita lakukan, dengan uang. Jadi tidak perlu takut untuk hal itu." jawab Michael jangan penuh percaya diri. Karena menurutnya hanya mempersiapkan pesta pernikahan saja itu sangat mudah. Benar-benar mudah seperti membalikan telapak tangan.
"Tapi, bagaimana dengan orang tua dan keluargamu?"
Deg!
Anna terdiam ketika mendengar Michael menyebutkan keluarga dan juga orang tuanya. Bagaimana ini? apa yang harus dia katakan?
Tapi buru-buru dia menetralkan ekspresinya, karena takut jika Michael akan curiga padanya.
"Aku tidak memiliki keluarga, lagi." jawabnya berusaha untuk tetap tenang.
Padahal dalam hati dia benar-benar meminta ampun pada Tuhan, karena telah menganggap kedua orang tuanya sudah tidak ada. Padahal saat ini keluarganya sedang mencarinya, tapi demi tugas ini, Anna atau Rachel benar-benar harus bisa menyelesaikannya. Ini tugas terakhirnya sebelum dia berhenti dari kesatuan.
"Apakah tidak ada yang tersisa lagi? setidaknya harus ada satu perwakilan darimu." ucap Michael dengan lembut.
Anna sendiri tidak bisa menjawabnya lagi, Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya, sambil memberikan ekspresi sedih. Berharap apa yang dia lakukan saat ini bisa mengecoh Michael.
***