NovelToon NovelToon
ELEA (Tak Pantaskah Aku Dicintai?)

ELEA (Tak Pantaskah Aku Dicintai?)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Tunangan Sejak Bayi / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Idola sekolah / Gadis nakal
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dhanvi Hrieya

Dunia Elea jungkir-balik di saat dirinya tahu, ia adalah anak yang diculik. Menemukan keluarga aslinya yang bukan orang sembarangan, tidak mudah untuk Elea beradaptasi. Meskipun ia adalah darah keturunan dari Baskara, Elea harus membuktikan diri jika ia pantas menjadi bagian dari Baskara. Lantas bagaimana jika Elea merasa tempat itu terlalu tinggi untuk ia raih, terlalu terjal untuk ia daki.

"Lo cuma punya darah Baskara doang tapi, gue yang layak jadi bagian dari Baskara," ujar Rania lantang.

Senyum sinis terbit di bibir Elea. "Ya, udah ambil aja. Tapi, jangan nangis jika gue bakalan rebut cowo yang lo suka."

🌼🌼🌼

"Gue jadi milik lo? Cewe bego kek lo? Lo dan Rania nggak bisa disamain," cibir Saka dengan tatapan merendahkan.

Elea tersenyum kecut. "Ah, gitu kah? Kita bisa liat apakah pandangan lo akan berubah terhadap gue dan Rania, Saka!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhanvi Hrieya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11| Berikan Alasan

"Gala!"

Langkah kaki pemuda itu berhenti mendadak di saat namanya dipanggil, Gala mengedar menatap sekeliling yang sepi. Derap langkah kaki terburu-buru mendekati dirinya, gadis itu menatap lambat ke arah wajah Gala.

"Kita bisa bicara sebentar?" tanya Rania lirih, ia menatap sang mantan kekasih dengan sorot mata berharap.

Gala mendesah kasar, dan menjawab, "Gue nggak punya waktu buat ngobrol apapun sama lo."

Bibir Rania terbuka, di saat Gala melewati dirinya begitu saja. Keras kepala Gala sangat gadis remaja satu ini sukai, Rania membalikkan tubuhnya menghadap ke arah punggung belakang Gala.

"Jauhin Elea, Ga!" seruan keras mengalun, "lo boleh ngelakuin apapun tapi, tidak dengan cara ngedeketin Elea."

Langkah kaki Gala berhenti mendadak, Gala mendengus. Mereka saling cinta, itu fakta yang harus disembunyikan. Menjalin hubungan secara diam-diam dengan Rania, karena dirinya sangat mencintai gadis satu ini. Ia rela mundur untuk kebahagiaan Rania, gadis cantik satu ini tidak akan pernah mau berpaling meninggalkan Saka demi dirinya.

"Emang apa hubungannya ini sama lo?" Gala menoleh ke belakang.

Rania mengigit bibirnya, jelas ada hubungannya. Gadis sialan itu tahu bagaimana perasaan Rania pada Gala, dan memanfaatkan pria di depannya ini.

"Dia cuma pingin jadiin lo sebagai alat buat nyakitin gue, Gala." Rania menjawab lirih.

Sebelah alis mata tebal Gala ditarik tinggi ke atas, lama sekali kedua manik mata mereka saling bertatapan. Menyelam perasan masing-masing, Gala mendesah kasar.

"So, apakah lo tersakiti karena gue bersama dengan Elea?" Gala melemparkan pertanyaan yang sulit untuk Rania jawab dengan berterus terang.

Dua kali kelopak mata Rania berkedip, bibirnya terkunci rapat. Melihat bagaimana reaksi Rania, Gala mendengus.

"Lo bahkan nggak bisa jawab, dan lo berharap gue akan ngambil keputusan yang berbeda. Cuma karena keegoisan lo doang," lanjut Gala.

Kedua tangan Rania mengepal kuat, Gala kembali melanjutkan langkah kakinya meninggalkan Rania. Kepala Rania menunduk perlahan, kedua matanya tampak sedih.

"Gue cuma berharap lo nggak ikut dalam pertikaian ini, Gala. Gue cuma nggak mau lo ikut terluka untuk kedua kalinya, karena gue tau lo nggak akan sanggup terluka untuk kedua kalinya, Gala. Please trust me, Gala," monolog Rania, intonasi nada suaranya bergetar.

Senyum kecut terbit di bibirnya, disandarkan punggung lebar di dinding. Melihat drama picisan di depan mata agaknya membuat ia muak, gadis itu menangisi pria seperti Gala. Sementara di sisi lain Rania menginginkan dirinya, Saka mengulum bibir.

'Gue yang bisa nyelamatin lo dari neraka dunia ini Rania, dan hati lo malah mencintai dia. Gue maafin setiap pengkhianatan yang lo lakuin di belakang gue tapi, sampai kapan gue harus terus berbelas kasih dengan perasan bego lo itu, Rania.' Saka mengetatkan kedua sisi gerahamnya.

...***...

Pintu didorong setelah beberapa digit kata sandi di masukan, baru saja menutup pintu masuk. Elea terkejut di saat manik matanya menangkap keberadaan sang ibu di sofa, duduk dengan angkuhnya. Elea melepaskan sepasang sepatu sekolah, mengantikan dengan sendal rumah.

Melangkah santai menuju kamarnya yang terletak di lantai atas, Diana masih memperhatikan tingkah sang putri. Melewati dirinya begitu saja, Diana menghela napas berat.

"Mau sampai kapan kamu berada di penthouse ini, huh?" Diana menegur Elea.

Elea berhenti melangkah melirik ke arah sang ibu. "Ah, ada orang ternyata di sini," ujar Elea berpura-pura terkejut.

Diana mendesah berat, kelakuan pongah sang putri benar-benar seperti keluarga Baskara. Diana bangkit dari posisi duduknya, ia harus perang mulut dengan sang suami, lantaran Guntur meminta Diana berbicara dan meminta maaf pada Elea—putri mereka.

Apakah salah jika Diana menampar putrinya sendiri, sebab Elea dinilai kurang ajar. Putrinya melampaui batas sebagai seorang anak, membuat Diana marah.

"Maaf, Anda siapa, ya?" tanya Elea dengan ekspresi wajah datar.

Diana memutar malas kedua bola matanya. "Jangan main-main Elea, segera pulang ke rumah. Jangan sampai papimu terus mengomel membuat gendang telinga Mami sakit."

Diana mengayunkan langkah kakinya, Elea berdecak.

"Elea bakalan balik ke sana, kalo Mami mau jawab pertanyaan Elea," kata Elea dengan intonasi nada lantang.

Diana mengerutkan dahinya, ia membalik tubuhnya menghadap ke arah sang putri.

"Apa yang ingin kamu tanyain?"

Diana menatap lambat ke arah Elea.

"Kenapa Mami, ninggalin Elea kek gitu aja di malam itu?" Elea mefokuskan tatapan matanya ke arah sang ibu.

Tubuh Diana menegang, ujung jari jemarinya dingin sekali. Kedua atensi Diana bergerak acak menghindar dari tatapan mata Elea, degup jantungnya memburu.

Elea mengayunkan langkah kakinya mendekati sang ibu, wanita paruh baya yang mendadak linglung. Elea membuang asal tas ranselnya, mengikis jarak yang terbentang di antara mereka berdua. Ia dan wanita ini benarlah ibu dan anak, lantas apa alasan ibunya ini sekejam itu padanya? Salah Elea di mana.

"Apakah karena malam itu Elea ikut masuk ke mobil Mami, bersembunyi di kursi belakang. Dan melihat sesuatu yang menjijikan?" Elea kembali berkata, Diana melotot.

"A—apa yang kamu katakan Elea, Mami nggak paham." Diana membantah, suaranya bergetar.

Elea menarik sebelah sisi bibirnya ke atas, ia diam-diam melakukan hipnoterapi. Menyelami ingatan lama yang terputus-putus, atas saran Isyana. Elea merasa aneh di saat suara aneh dan kata-kata aneh tanpa gambaran jelas sekelebat di otaknya, ia terus mengetuk dan mengetuk pintu yang ditutup rapat oleh alam bawah sadarnya sendiri. Seakan ada ketakutan terdalam hingga dirinya sendiri memilih menenggelamkan semua ingatan buruk itu, Elea siap untuk menghadapi kemungkinan terburuk sekali pun.

"... sekarang Elea mulai mengerti. Kenapa Mami selalu menatap Elea dengan tatapan seperti itu, tatapan frustrasi. Dan selalu bergumam sendiri, berkata 'kenapa kamu mirip sekali dengan ayahmu, kenapa kamu mewarisi semua hal tentang keluarga Baskara,' meskipun Mami tersenyum. Tapi, cara Mami menatap Elea seakan-akan Elea tidak seharusnya dilahirkan dan tidak seharusnya hidup," tutur Elea dengan ekspresi wajah terluka.

Diana mundur dua langkah ke belakang, kepalanya menggeleng kuat. "Ma—mami nggak ngerti kamu ngomong apa, El? Apa yang terjadi padamu," sangkal Diana panik.

"Mami tega menurunin Elea di jalan yang sepi, dan menabrak Elea dengan mobil." Elea menatap nanar ke arah ibunya.

BRUK!

Tubuh Diana merosot ke lantai, jari jemarinya bergetar hebat. Kedua matanya memerah, cairan bening itu terjun jatuh dari pelupuk mata.

Elea menekuk kedua kakinya berjongkok, di hadapan sang ibu. Ada jarak di antara mereka berdua, ibunya mengeleng dengan air mata yang terus jatuh.

"Loh, kenapa Mami harus nangis? Yang harusnya nangis adalah Elea, Mi! Elea korban di sini." Elea mengerutkan dahinya.

Elea kembali berdiri perlahan, menarik napas panjang dan mengembuskan dengan kasar.

Tawa keras menyembur begitu saja, Elea tertawa terbahak-bahak sementara Diana menangis dalam diam.

Diana tidak pikir putrinya benar-benar melupakan kejadian malam itu, kejadian yang sumpah mati bukan kesengajaan. Tetapi, apa yang terjadi bisa membahayakan dirinya dan lelaki itu, tindakan ekstrim dilakukan karena terpojok.

Pernikahan terjalin di antara Diana dan Guntur merupakan perjodohan, nikah dengan orang yang sekasta. Mati-matian Diana mencoba menumbuhkan rasa cinta, tetapi tidak kunjung berhasil. Sampai lelaki beristri itu memasuki kehidupannya, Diana terlena dengan cintanya.

Tawa Elea mereda, kedua kelopak mata Elea terpejam dan terbuka. "Sekarang, Elea nggak butuh peran orang tua. Elea nggak butuh cinta dari siapa pun, Elea nggak butuh apapun. Elea cuma butuh tau alasan kenapa harus Elea yang menderita, kenapa harus Elea yang ngerasain semua rasa sakit. Kenapa hanya Elea yang diperlakukan seperti ini?" Elea membawa atensinya ke arah sang ibu.

Diana beberapa kali membuka mulutnya tetapi, tidak ada satu pun bantahan keluar dari sana.

Bersambung....

1
kalea rizuky
ngapain ngarep si bloon mending ma david
kalea rizuky
rania jalang di suka tolol dia cm anak angkat
kalea rizuky
lanjut donk
Anonymous
seru thor...smangat up y...elea ga boleh bucin ma saka...boleh sayang ma david aja.../Grin/
Yuliana langoy Yuliana
di tunggu kelanjutannya
Anonymous
ngapain elea ngarep saka...mending ma david...
Anonymous
fight girl/Scream/
Anonymous
goo eleaaa/Smile/
Anonymous
sippp nih elea ga kaleng2...
Anonymous
maaf thor...aq baru nemu novelmu...be strong elea...
Moreno
Thor, bisa tiap hari gak updatenya? Habisnya seru bangeettt 😆
Dhanvi Hrieya: author usahain up tiap hari ya kakak🫰🏻🫰🏻☺️
total 1 replies
I Rafli
lanjut toor
Ati Rohayati
mantap cerita nya ngga bertele tele ,ditunggu lanjutan nya thor bikin saka sama c zionis mati kutu
Dhanvi Hrieya: menyesal ya kan, kak😆
btw, makasih udah mampir kakak🙏🏻☺️
total 1 replies
Suryani Tohir
💪
Dhanvi Hrieya: makasih kakak atas rate bintangnya🙏🏻❤️
total 1 replies
Suryani Tohir
lanjut
Dhanvi Hrieya: mohon ditunggu kakak^^
total 1 replies
Moreno
Seru banget! Ditunggu kelanjutannya ya Thor
Dhanvi Hrieya: siap, kak. Mohon ditunggu ya, kakak. dan Makasih udah mau mampir🙏🏻☺️
total 1 replies
I Rafli
Hae kk aku mampir,,,
semangat 💪💪💪
Dhanvi Hrieya: makasih udah mampir kakak💪🏻💪🏻😚
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!