NovelToon NovelToon
When The Law Is Not On Your Side

When The Law Is Not On Your Side

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Penyelamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Maya LGa

bagaimana jadinya jika tidak ada lagi keadilan di dunia ini,bagaimana lagi kita yang tidak bersalah jadi bersalah dan yang bersalah jadi tidak bersalah.

bagaimanakah seorang Ananda yang berprofesi sebagai jaksa bisa menuntaskan kematian orang tuanya.

hukum hanya berpihak pada yang kaya dan berkuasa,jadi bijaklah dalam berhukum

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya LGa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 11

Di kamarnya Ananda baru saja selesai mandi,karena seharian ini mereka mencari keluarga para korban,Ananda merenung di balkon kamarnya.

"Kenapa terasa sangat sulit sekali,apa yang harus aku lakukan" kata Ananda pada dirinya sendiri.

Setelah beberapa saat diluar,akhirnya ananda pun masuk ke dalam karena merasa angin malam menusuk kedalam kulitnya.

Ananda memperhatikan semua kesaksian-kesaksian semua para keluarga dari korban pembunuhan berantai.

"Semua korba wanita dan tidak memiliki keluarga" kata Ananda lagi berbicara sendirian.

Saat Ananda sibuk dengan pikirannya,tiba-tiba ada ide gila terlintas di pikiran Ananda.

"Halo" kata Ananda menelpon seseorang.

"Ada apa" jawab si penelpon.

"Setelah aku perhatikan semua kesaksian dari para keluarga korban,aku ada ide" kata Ananda pada orang di seberang telpon.

"Apa" kata Jeremy,karena yang di telpon Ananda adalah Jeremy.

"Kita pancing dia"kata Ananda dengan yakin.

"Caranya..?" tuannya Jeremy masih bingung.

"Coba perhatikan lagi kasus ini,semua korbannya adalah wanita dan semuanya tidak memiliki keluarga,coba kamu pikir apa kira-kira motif dari pelaku" kata Ananda menjelaskan.

"Oke,jadi bagaimana cara kita memancing nya" tanya Jeremy.

"Aku" kata Ananda dengan yakin.

"Maksud kamu" kata Jeremy bingung.

"Setiap dia tau ada orang yang berani mencari informasi tentang kasus ini,dia akan mengambil ancang-ancang untuk membunuhnya,jadi biarkan dia mengetahui bahwa aku sedang mencari informasi tentang kasus ini,ditambah aku seorang wanita dan tidak punya keluarga" kata Ananda memberitahu tentang rencanannya pada Jeremy.

"Apakah kamu gila,hanya karena kasus yang tidak penting ini kamu berani mengorbankan dirimu" kata Jeremy marah pada rencana Ananda.

"Hanya ini satu-satunya jalan,agar si pelaku keluar dari kandangnya" kata Ananda kekeh.

"Aku tidak setuju,ada banyak cara lain" kata Jeremy juga tidak mau kalah.

"Aku hanya memberitahukan padamu,bukan untuk minta izin,jadi mengertilah,ini demi kebaikan kita berdua" kata Ananda langsung mematikan sambungan telponnya.

Sedangkan Jeremy sudah gusar sekarang,bagaimana bisa Ananda senekat itu.

Keesokan harinya Ananda tidak pergi ke kantor,tapi dia berkeliaran sambil mencari informasi tentang kasus tersebut,karena Ananda ingin sang pelaku mengetahui aksinya.

Disaat Ananda sedang sibuk mencari informasi tentang pelaku pembunuhan berantai,lain halnya dengan Jeremy,dia malah sibuk mencari Ananda,Jeremy takut Ananda melakukan hal nekat dan hal itu bisa membahayakan nyawanya.

Sedangkan di tempat lain,Samuel dan Daniel sedang sibuk mengurus bisnis gelap mereka,sebenarnya yang Daniel adalah asisten Axel di dunia bawah tanah,tapi setelah Daniel melanggar perintah Axel,sehingga Samuel harus turun tangan juga.

Sebenarnya kalau itu hanya anak buah biasa bagi Axel,sudah langsung dia tembak mati Daniel,tapi bagi nya Daniel bukan hanya bawahannya tapi Axel menganggapnya keluarga,karena Daniel lah dulu orang pertama yang mau jadi pengikutnya,padahal pada masa itu Axel belum menjadi siapa-siapa.

Hal itulah yang membuat Axel masih memperjuangkan Daniel.

Setelah Daniel pulih,Samuel langsung mengajak Daniel memeriksa bisnis gelap mereka,jangan sampai ada kesalahan,karena hal itu akan membuat bos besar mereka murka.

Di tempat lain,di sebuah ruangan yang sunyi,seorang pria sedang berbicara pada seseorang di sebrang telpon.

"Bagaimana sekarang tuan" kata pria tersebut pada orang di sebrang telpon.

"Lakukan seperti biasa,jangan sampai meninggalkan jejak" kata pria di sebrang sana.

"Baik tuan" jawab pria tersebut.

Saat telpon sudah terputus,pria tersebut tersenyum iblis sambil melihat foto yang ada di depannya,ada banyak foto yang tertempel di dinding ruangan tersebut,ada delapan Poto wanita yang sudah di coret,dan targetnya adalah wanita yang foton nya tertempel tepat di depan wajahnya.

"Gadis yang malang" kata pria tersebut pada dirinya sendiri sambil tersenyum jahat.

Keesokan harinya Ananda masih sibuk dengan kegiatannya,yaitu mencari informasi tentang pembunuhan berantai yang tidak ada akhir-akhirnya.

Saat sedang sibuk dengan kegiatannya,tiba-tiba ponsel Ananda berdering.

"Halo,siapa ini" kata Ananda,karena yang menelponnya itu dari nomor baru.

"Maaf jaksa Ananda,saya detektif dari kepolisian,bisa kah anda datang sebentar kemari,ada hal penting yang ingin saya sampaikan" kata sang detektif.

"Sebenarnya saya sangat sibuk saat ini,saya juga tidak sedang menangani kasus lain,jadi kalau sangat penting anda bisa menyuruh yang lain saja" jawab Ananda,karena memang Ananda sangat sibuk kesana-kemari,walaupun tidak banyak informasi yang dia dapat,tapi Ananda tidak putus asa.

"Saya rasa anda pasti bahagia saat anda melihat apa yang ingin saya tunjukkan pada anda nona" kata sang detektif tersebut.

Saat mendengar hal itu,Ananda sedikit bingung,tapi Ananda langsung bergegas pergi ke kantor polisi.

Sesampainya di kantor polisi,Ananda langsung menjumpai detektif yang menelponnya tadi.

"Maaf mengganggu waktu anda nona,tapi lihatlah ini" kata sang detektif sambil menunjukkan rekaman CCTV.

Ananda memperhatikan rekaman CCTV tersebut dengan teliti,Ananda terkejut melihat isi dari rekaman CCTV tersebut.

Dimana sang pelaku pembunuh berencana sedang menyeret korbannya keluar dari mobil.

Dan detektif tersebut juga menunjukkan rekaman CCTV dimana si pelaku berhenti di depan rumah,yang di anggap si pelaku tinggal di rumah tersebut.

"Dari mana anda mendapatkan rekaman ini..?" tanya Ananda pada sang detektif.

Ananda memang sangat senang karena akhirnya dia menemukan bukti yang bisa dia pakai untuk menemukan si pelaku,tapi Ananda merasa heran,dari mana detektif tersebut menemukan rekaman SE detail ini,mengingat bagaimana sulitnya dirinya mencari bukti kemana-mana,tapi apa hasilnya,semuanya nihil.

"Kebetulan ada yang melapor bahwa di daerah tempat tinggalnya ada penculikan,jadi saya meminta rekaman CCTV,saya menemukan rekaman ini" kata sang detektif.

"Terus kenapa anda menelpon saya" tanya Ananda,bukan Ananda namannya langsung percaya pada orang,siapa pun itu.

Menurut Ananda,hal itu mungkin warisan dari kedua orang tuannya,hal itulah membuat Ananda tumbuh menjadi orang yang bijak.

"Saya hanya dengar dari orang-orang,bahwa anda sedang menangani kasus pembunuhan berantai ini,makannya saya menelpon anda" jawab sang detektif.

"Baiklah,terima kasih atas informasi yang penting ini,mungkin di lain waktu kita harus minum-minum" kata Ananda pada sang detektif.

"Baiklah,semoga berhasil dengan kasus anda" kata sang detektif sambil memberikan Flashdisk pada Ananda.

🌾🌾🌾🌾

Hai guys,jangan pernah bosa-bosan membaca karya aku yah,kalau ada yang salah langsung komen,agar aku perbaiki dan kalian nyaman membaca karya aku.

Jangan lupa like,komen dan subscribe yah😊

Happy reading All💜

1
Kaka Esha
semangat autor aku menunggu kelanjutan nya
Kaka Esha
semangat autor
Ishi
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
zucarita salada 💖
TERBAIK! Itu aja yang bisa aku bilang, bagus banget storynya! 🙌
Cell
Thor, please jangan berhenti nulis cerita kayak gini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!