berawal dari di tolak oleh pria yang di sukai nya berakhir di kejar oleh putra dari keluarga Duke .
apa kah kalian penasaran dengan bagai mana perjalanan mereka
ayo baca
★CONQUERING THE BARON'S DAUGHTER ★
untuk mengetahui ending dari kisah cinta mereka ,dan kisah persahabatan sang MC
★selamat membaca★
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bila bintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Beberapa orang masuk ,yang tak lain adalah ayah dan saudara mereka,namun yang membuat mereka aneh adalah kenapa ada pangeran. Dan Duke , dan juga tuan muda dari keluarga Marquess ,yang dimana keluarga itu notabene nya adalah masih keluarga kaisar ,mereka juga masuk dengan wajah yang khawatir
Namun mereka tidak ambil pusing dan langsung menghampiri ayah mereka yang di sambut dengan pelukan
Tiba tiba suara terdengar dari dua orang gadis kecil yang berada di sana ,yang tak lain adalah adik nya Abigail dan Mawara
" eh kenapa nangis " ujar Abigail menghampiri adik nya
Sedang kan Mawara sudah menggendong adik kecil nya itu
" iya kakak jahat ,kenapa kalian melakukan hal itu,kalau kalian mati nanti aku tidak punya kakak perempuan lagi" ujar adik nya Mawara
" hhm,jangan ulangi lagi ,aku takut sendirian kalau kakak tidak ada" timpal Nathali
Abigail memeluk adik perempuan nya itu dengan erat dan mengelus pundak nya seakan menyalurkan ketengan
" sudah sudah ,jangan menangis lagi ,ya ,kami tidak akan melakukan hal itu sembarangan lagi" ujar Abigail
" janji ?"tanya Nathali
" janji" sahut Abigail
" kakak,Viona juga harus berjanji sama kami" ujar Naira yang merupakan adik Mawara
" kami juga" tanya Viona dengan nada lembut
" iya,kalau kakak kenapa ,kenapa ,nati aku tidak ada kakak ipar yang manis seperti kakak" ujar Naira
" tapi kenapa harus aku , yang menjadi Kakak ipar mu Naira" tanya Viona lagi dengan lembut ,dan senyuman manis yang tersemat di bibir nya
" Karna ,kak Albara suka nya sama kakak" ucap sahut gadis kecil itu dengan polosnya ,membongkar rahasia kakak laki laki nya
Sedang kan Albara yang berdada di sana langsung menghampiri adik kecil nya
" hei jangan bicara sembarangan " ujarnya dengan nada tegas
" tapi..." belum Sampat gadis kecil itu berucap ,dua sudah di tarik dari Gendingan Mawara dan di bawa keluar
" ibu ,ayah nanti aku masuk lagi ya" ujar nya sambil membawa adik kecil nya itu keluar
Orang orang yang berada di sana hanya bisa tertawa sambil memerhatikan tingkah dua bersaudara itu
" hah ,sudah lah ,kami akan keluar ,kalian beristirahat lah,nanti makanan kalian akan diantar" ujar Ayah nya Mirota
" iya ,ayah" sahut Mirota
"baik paman" sahut mereka bertiga kompak
Setelah nya ke adaan kamar hanya berisi mereka berempat yang saling adu tatap ,dan juga hewan mereka yang muncul di pundak mereka
Lalu mereka mulai mendekat dan duduk di lantai ruangan itu
"aku kira kita tidak selamat" ujar Abigail yang memecah keheningan
" iya ,kau juga,aku sudah pasrah saja jika harus menyerah kan nyawaku pada sang pencabut nyawa sahut Viona
" tapi syukurnya kita selamat kan" ucap Mawara
" iya ,syukurlah ,kita masih bisa melihat matahari " timpal Mirota
Lalu setelah pembicaraan singkat itu ruangan itu kembali hening bagai tak berpenghuni ,hanya di isi oleh suara semilir angin dan burung dari luar kamar itu
Lalu tiba tiba seseorang masuk yang membuat mereka langsung berdiri karna kaget ,dan ternyata itu adalah orang yang di tugas kan oleh orang tua mereka untuk membawakan makanan untuk mereka
Setelah orang itu pergi mereka kembali duduk di tempat yang sama sambil memakan makanan mereka dengan tenang ,mereka hanya hanyut di pikiran mereka masing masing
...****************...
Singkat cerita ,keesokan harinya keluarga mereka sudah harus kembali ,tak terkecuali untuk Albara
" kalian yakin tidak mau pulang dulu" tanya Countess Esmeralda yang merupakan ibunya Mawara
" tidak Bu ,kami akan pulang ketika sudah masuk waktu libur yang di tentukan sekolah" jawab Mawara
" iya bibi ,lagi pula hanya sedikit lagi saja pelajaran yang harus kami selesai kan,danlalu kami semester ini akan selesai " timpal Viona yang di angguki setuju oleh Mirota dan Abigail
Melihat itu orangtua mereka hanya bisa pasrah menghadapi sifat keras kepala putri putri mereka
keluarga mereka pun mulai naik kereta kita mereka masing masing ,dan kereta kuda itu mulai berjalan meninggal kan Akademi
dan mulai menghilang dari pengelihatan mereka
" hei ,kalian sudah belajar ,katanya hari ini ada ujian lisan , di pelajaran sejarah" ujar Viona yang membuat mereka tersadar dari lamunan nya
" ujian sejarah?" tanya mereka bertiga kompak
" iya ,katanya sih hari ini" ujar Viona lagi
Mereka bertiga langsung berlari ke kamar ,tak lupa dengan Viona yang terbang dan melesat cepat
" Viona curang" jerit Abigail
" kejar lah kalau bisa" sahut Viona mengejek
Ketika sampai di kamar mereka melihat Viona yang sudah santai membaca buku nya ,dan yang Viona lihat adalah ketiga teman nya yang dalam ke adaan rambut berantakan
" ada apa dengan kalian?,dan kenapa sampai nya agak lama" tanya Viona
" jangan di tanya , tadi kami baru saja bertarung fisik dengan , lady gila itu" jawab Mawara dengan kesal
Viona langsung menatap ke arah Mirota dan Abigail dengan tatap bertanya
" hah, jadi gini ...."
ketika mereka masih berlari di lorong Akademi menuju ke kamar asrama mereka tiba tiba mereka di hadang oleh tiga orang lady
Yang tak lain adalah ,Ari ,Karina ,dan Florina
"hei lihat lah ,para anak merepotkan itu ,sungguh anak mama" ujar Ari
" menyingkir lah" Ujar Abigail dingin
" cih ,dasar anak mama,gitu saja langsung didatangi satu keluarga" ujar Florina
" apa maksud mu?" tanya Mirota dengan datar
" ya,kan kalian hanya jatuh kejurang dan pingsan ,gitu saja membuat heboh keluarga kalian " ujar Karina
" cih kalian kan tidak tau kisah nya mangkanya kalian berucap begitu, kalau tidak ada kami kalian pasti sudah mati" ujar Mawara penuh emosi
" kisah apa ?,kalian yang di bawa oleh hewan spirit kalian dalam keadaan pingsang ,itu yang mau kalian katakan ,dasar lemah" ujar lady Ari penuh sindiran
" hah,katan saja kau iri ,karna ,hewan milik mu itu masih belum bisa berkembang menjadi sehebat punya kami" sindir Abigail
" hai , jaga ucapan mu" hardik Karina
" kenapa kami harus menjaga mulut kami ,didepan kera kera seperti kalian" sarkas Mirota
Mendengar itu Ari dan kedua kltema. Nya tidak terima dan maju lalu menjambak rambut mereka bertiga
Ketiga gadis itu tidak tinggal diam danlali membalas jambakan itu ,jambakan pukulan dan dorongan di layang kan sampai akhirnya para senior yang bertugas mendisiplinkan siswa pun datang dan melerai mereka
Kebetulan yang bertugas adalah Erland dan Merry yang merupakan sepupu Erland
" apa yang sedang kalian lakukan" ucap marry kesal
" mereka duluan ,menghinakami ,dan menjambak kami duluan" ujar Mawara mebel dirinya dan kedua teman nya
" tidak jangan dengar kan mereka ,kami tidak mungkin melakukan hal begitu " ujar Ari ingin membela dirinya
" terus kalau tidak mendengar kami ,kalian yang sering sekali klmengintimidasi para siswa yang lemah" ujar Mirota dengan datar
Mereka tidak bisa membalas ucapan Mirota yang kelewat benar nya itu
" sudah sudah ,kembali lah kekamar kalian ,dan bersiap la Untu memulai kelas yang akan diadakan 30 menit lagi " ujar Merry membubarkan mereka
Mereka pun mulai buebar dengan arah yang berlawanan sebelum benar benar melewati Ari ,Abigail menyentuh pundak Ari dan lalu mengejek nya dengan isyarat jari
Dan lalu menarik kedua teman nya berlari dari sana ,sedang kan Ari yang menyadari ejekan itu langsung berteriak keras
" Dasar sialan!!!"
" ooh , kalau saja lebih kama aku yakin mereka pasti sudah jadi maafin panggang dibtangan nya Mawara " ujar Viona bercanda
" ya kaubenar ,hanya saja waktunya tidak keburu " sahut Mawara dengan kesal
" sudah lah ,masih banyak waktu ,sekarang ayo kita merapikan diri dulu karna kelas sebentar lagi dimulai " ujar Mirota
" iya ,tapi Abigail mana " tanya Mawara
Mirota mengangkat jari nya untuk menunjuk Abigail yang sedang berusaha menyisir rambut panjang nya yang kusut
Mereka punakhirnya mendekati Abigail danmembantynya dan barulah setelah nya mereka mulai bersiap siap untuk memulai belajar di kelas bersama
★Bersambung★