NovelToon NovelToon
Takdir Pemilik Plakat Emas

Takdir Pemilik Plakat Emas

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Mengubah Takdir / Keluarga / Harem / Fantasi Wanita
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Una~ya

Bai Mengyan merupakan putri Jenderal Besar Kerajaan Han yang bernama Bai An. Setelah di angkat menjadi Permaisuri Han, dia tidak pernah bertemu dengan keluarganya. Raja menurunkan titah agar Keluarga Utama Bai An tinggal di perbatasan dan menjaga perbatasan seumur hidupnya. Namun, siapa sangka terjadi tragedi yang memilukan.

Belum sempat melepas rindu, Permaisuri Bai kehilangan keluarga utama dalam semalam. Tidak berhenti disana, dia dikirim ke istana dingin dan diminta meminum racun.

Siapakah yang memfitnah keluarga Bai? Rahasia kelam apa yang coba mereka sembunyikan?

Penuh drama yang menegangkan dan intrik, kisah cinta dewasa yang manis. ➤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Una~ya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 11 (Revisi)

Setelah eksekusi Jenderal beserta keluarganya terdengar hingga ke luar istana, banyak rakyat yang tidak senang akan keputusan itu. Meski sudah mendapatkan penjelasan tentang niat pemberontakan Jenderal, rakyat Han tidak percaya. Bahkan beberapa dari mereka melakukan protes hingga mengakibatkan bentrok dengan penjaga gerbang istana. Setelah itu terdengar rumor bahwa Raja iri dengan kekuasaan Keluarga Bai. Untuk menekan Jenderal, dia membuat fitnah tentang pemberontakan dan melengserkan Permaisuri yang tidak lain adalah putri tertua Jenderal Bai.

Diluar istana, rakyat tidak percaya dan tidak puas. Didalam istana, para menteri berlomba-lomba menawarkan putri mereka untuk menggantikan posisi sebagai Permaisuri yang telah kosong. Belum lagi Selir Raja. Untuk menenangkan rakyat dan ultimatum bagi menteri dan selir, Raja menurunkan dekret yang menyatakan, tidak akan menerima usulan permaisuri baru selama 10 tahun. Posisi itu akan tetap kosong, sampai dia menginginkan permaisuri lagi. Urusan Harem untuk sementara akan di pegang oleh janda selir, ibu tirinya yang merupakan ibu kandung dari pangeran kerajaan Han Yan.

══════════════

 Kediaman Janda Selir Kerajaan.

Pangeran Han Yan dan Janda Selir Kerajaan Liu  berbincang-bincang. Sebagai anak yang tidak dibesarkan oleh ibu kandungnya, dia tampak canggung. Meski begitu dia tetap menjalankan tugas sebagai anak yang berbakti. Setiap hari memasuki istana dan memberi salam.

"Apa ibu menyetujui keputusan Yang Mulia!?" Tanya Han Yan. Dia tampak khawatir kepada Kerajaan yang tidak memiliki seorang permaisuri. Kakaknya harus memiliki pewaris untuk meneruskan tahta. Pewaris yang lahir dari permaisuri.

Ibunya terdiam sesaat sebelum menjawab. "Ibu rasa keputusan Yang Mulia Raja, adalah keputusan yang tepat. Jenderal Bai terkenal karena kesetiaannya. Ibu takut jika tidak setuju, kakakmu akan lengser karena rumor."

Di luar sana banyak rakyat yang tidak percaya tentang konspirasi pengkhianatan yang dilakukan Jenderal Bai. *r*umor tentang Raja yang iri atas ketenaran Jenderal mulai berkembang, hal itu memicu turunnya kepercayaan rakyat dan karakter adil yang di emban selama ini hampir tidak pernah terdengar lagi. Menyetujui keputusan Raja mengenai posisi permaisuri adalah langkah penting untuk membangun kepercayaan rakyat.

Kaisar tidak salah dalam mengambil keputusan tapi bicara soal keturunan juga merupakan persoalan besar apalagi peraturan istana yang menyatakan bahwa putra mahkota atau pewaris kerajaan hanya akan di akui jika dia berasal dari permaisuri. Anak permaisuri. Mencegah rumor dengan dekret adalah satu cara yang baik. Rakyat akan mengartikan dekret itu sebagai kehilangan dan rasa cinta Raja kepada permaisuri sehingga memutuskan tali keturunan selama 10 tahun.

"Kalau kau mengkhawatirkan kakakmu, bekerjalah dengan baik. Jangan mencampuri urusan kenegaraan, mengerti!?" Katanya mengingat sang anak.

Sejak dulu, selir kerajaan Liu selalu menjadi favorit permaisuri Zhou, ibu Raja. Mereka menjaga satu sama lain. Bahkan gelar selir kerajaan tinggi hanya diberikan kepada selir Liu, hal itu merupakan memberikan dari Permaisuri Zhou. Mereka sudah mengenal sejak kecil, meski selir Liu berasal dari keluarga biasa, permaisuri Zhou menyayanginya seperti adik sendiri. Sebab itulah Janda Selir Liu menyayangi Raja seperti anak kandungnya.

"Ibu, aku juga seorang pangeran. Sudah menjadi tugasku memastikan kakak punya pewaris." Ujarnya.

"Benar, tapi-----" belum selesai dia berbicara, seorang pelayan masuk membawa kabar.

"Selir kerajaan, Raja meminta bertemu." Katanya.

Wajah Selir Liu berseri, dia berdiri dan menyambut Raja. "Yang mulia Raja, anda bisa meminta pelayan untuk memberitahu saya, biar saya yang datang menemui Yang mulia."

"Bagaimana mungkin seperti itu Ibu, aku datang untuk melihatmu. Maaf beberapa hari ini aku jarang menemanimu melihat bunga." Lalu dia melihat pangeran kerajaan berada di ruangan itu.

"Pangeran juga disini?"

"Salam Kakak!"

"Pangeran, tidak sopan! pengeran harus memanggil Yang Mulia Raja dengan pantas!" Saran Selir kerajaan Liu. Dia menegur anaknya.

"Ibu, tidak apa-apa. Panggilan itu pantas, pangeran adalah adikku." Kata Raja membela.

"Bagaimana---"

Raja langsung memotong, dia memegang tangan Janda Selir Liu. "Ibu apa ibu menyiapkan cemilan, aku bisa menikmatinya hari ini?"

Selir Liu tahu Raja mengalihkan perhatiannya agar dia tidak mengomeli pangeran. Di geleng-gelengkan kepalanya. Sejak kecil Raja selalu membela pangeran. Dia menjadi pelindung ketika pangeran berbuat kesalahan dan berakhir terhindar dari amukannya atau hukuman ayahnya.

Pangeran merasa dia harus segera menghindar sebelum omelan itu menjadi hukum. Dia bergegas. "Aku mengerti ibu, aku akan kembali ke kediamanku. Mohon undur diri Ibu, kakak!" Setelah berpamitan, dia pergi.

Tinggallah mereka berdua. Selir Liu menyiapkan banyak camilan hasil olahan nya sendiri. Memasak adalah keahlian nya. "Silahkan Yang Mulia."

"Ibu!" tegur Raja.

"Baiklah, ibu tidak akan bicara formal padamu jika kita hanya berdua."

"Camilan yang ibu buat selalu enak." Puji Raja Han Xuan Xi.

Selir Liu tersenyum. Diantara senyum itu terdapat kekhawatiran yang meradang. Mengajukan pertanyaan tentang Keluarga Jenderal mungkin tidak baik tapi dia begitu penasaran terhadap hukuman permaisuri. Mengapa wanita itu harus meminum Racun dan di buang ke istana dingin. Raja bisa saja membawa Permaisuri untuk di eksekusi bersama keluarga Jenderal.

Raut wajahnya terbaca, Raja memandang wajah Selir. "Ibu, kau bisa mengajukan pertanyaan apapun. Jika hal itu bisa meredakan kekhawatiranmu." Kata Raja.

Selir Liu terkesiap. Setelah terdiam, dia mengambil selebaran pengumuman dekret tentang keluarga Jenderal. "Sejak permaisuri masuk ke istana, kau tidak pernah mengunjunginya. Permaisuri pun tidak pernah mengeluh padaku tentang sikapmu. Lalu kenapa kau memintanya meminum racun dan masuk ke istana dingin!? Bukankah lebih baik mengeluarkan dia dari istana atau ikut di eksekusi bersama keluarganya?"

Selir Liu tidak benar-benar ingin permaisuri meninggalkan istana atau di eksekusi. Dia merasa kasihan pada permaisuri. Dari pada hidup di dalam istana buangan lebih baik hidup tanpa gelar dan bebas atau mengikuti keluarga. Jujur saja, hidup seorang diri tidak mudah. Apalagi keluarga Bai tidak memiliki kekuatan di dalam istana.

 Raja terdiam cukup lama.

"Pernikahan ini dianugrahkan oleh Raja sebelumnya, tidak mengeksekusi berarti aku menghargai Kakek dan sebagai balasan untuk jasa menjaga perbatasan."

Selir Kerajaan Liu tidak percaya apa yang dia dengar. Apa balasan atas jasa keluarganya adalah dengan meminum racun? hati Selir terguncang mendengar jawaban Yang mulia Raja. Kehidupan di dalam Harem memang sulit, dia melalui banyak intrik dan hal buruk disana tapi baginya semua itu tidak berarti ketika dia bisa berada di sisi Raja, orang yang dia cintai. Raja pun adil kepada mereka. Tidak ada satupun wanita yang tinggal di istana yang mengemis perhatian dan cinta Raja. Mereka mendapat keadilan dan porsi masing-masing, yang demikian pun masih ada rasa iri. Bagaimana kehidupan permaisuri? pikirannya melayang.

Dia mengingat permaisuri. Masih jelas raut wajahnya dalam benak Janda Selir. Sopan santun kepada senior tetap wanita itu lakukan bahkan sampai pada hari sebelum dia di lempar ke dalam istana dingin, dia masih berkunjung memberi salam dan menemani Janda Selir kerajaan Liu. Dia merasa sesak mengingat senyum tipis permaisuri saat dibacakan dekret di depan istana Harem. Tidak marah, tidak kecewa, tidak pula menangis dan hanya tersenyum menerimanya.

Padahal dia tahu banyak selir yang tertawa dan senang atas dekret itu. Mereka pikir, mereka bisa memasuki istana permaisuri dengan mudah.

ـــــــــــــــــــﮩ٨ـ

1
Yaya
aku suka jalan ceritanya 😍 tolong up lebih banyak setiap hari.
Unaya: Terima kasih 🙏
total 1 replies
Tri Septi
bagus ceritanya
Unaya: Terima kasih 🙏
total 1 replies
Danang Kurniawan
mantap
Unaya: Terima kasih 🙏
total 1 replies
Danang Kurniawan
waaaahhh, thor.. di luar ekapektasi.. crazy up dong.. aq suka yg gak gampang ditebak begini.....
Unaya: Terima kasih 🙏 di tunggu up selanjutnya
total 1 replies
Osie
aku mampir nih..msh nyimak dulu
Unaya: Terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Arix Zhufa
aq mampir thor
Unaya: Terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Fransiska Husun
kyx di ulang lg bab x thor
Unaya: Sudah di perbaiki, silahkan 🙏
total 1 replies
Fransiska Husun
𝑢𝑝 𝑢𝑝 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑡ℎ𝑜𝑟
Unaya: Terima kasih 🙏🙏🙏 setiap hari akan ada ep baru
total 1 replies
Fransiska Husun
up up lg seMangat
Unaya: Hari ini sudah up 2 episode. Terima kasih dukungannya 🙏 di tunggu up selanjutnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!