Clara merupakan gadis yatim piatu, dia memiliki seorang adik angkat yang memiliki kelainan genetik namun dia tetap menyayangi adiknya. Mereka di asuh oleh keluarga tantenya yang kaya raya sejak usianya sembilan tahun. Namun suatu hari mereka di usir sebab Clara di tuduh menggoda kekasih putri tantenya. Akhirnya Clara dan adiknya keluar dari rumah. Kemudian dia bertemu dengan mantan pengasuh adiknya dan tinggal bersama pengasuh mereka dengan membuat usaha jualan sayur, namun ada rahasia yang di simpan oleh pengasuhnya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33.
Seminggu setelah aku bertemu mas Adit berlalu, aku pun berniat meminta izin untuk pulang ke kampung, karena jujur saja aku sangat merindukan adikku
" Selamat pagi pak Adly" ucapku begitu melihat pak Adly masuk ke dalam cafe
" Selamat pagi Ra, ada apa?"
" Maaf pak, apakah saya boleh meminta izin untuk pulang ke kampung" ucapku tertunduk
" Clara, kalau memang kamu mau liburan dulu gak apa apa, Alvin juga kan udah bilang sama kamu kalo mau liburan kapan pun boleh untukmu" jawabnya
" Maaf pak, saya gak ada hak untuk itu biar bagaimanapun saya tetap karyawan di sini"
" Ya sudah kapan kamu rencananya ingin kembali ke kampung?"
" Besok pak"
" Baiklah, besok silahkan kamu liburan dan silakan kembali ke sini kapan pun kamu mau"
" Baik pak, terima kasih " ucapku kemudian pamit
******
Hari liburku pun tiba, pagi pagi aku udah bangun dan berkemas untuk membeli ole ole buat keluarga ku, aku sengaja tak memberitahu mereka jika hari ini aku akan pulang ke kampung.
Dengan hati yang sengat senang aku segera naik ke dalam bis yang rute nya menuju kampung ku. Rasa rindu yang begitu dalam membuatku merasa waktu begitu lambat berputar, hingga akhirnya bis yang ku tumpangi sampai juga di depan rumahku..
Ku lihat bibi dan paman sedang sibuk melayani pelanggan mereka masing masing, hingga mereka tak sadar akan kehadiranku.. sementara di teras rumah, aku melihat raka dengan memegang mainannya sedang memakan buah yang telah sediakan oleh bibi. Aku segera menyusul dan duduk di samping raka
Begitu terkejutnya raka melihatku sehingga dia berteriak menyebutkan namaku sembari memeluk ku. Dengan tergopoh gopoh bibi dan paman segera menghampiri raka dan tak kalah terkejutnya dari raka bibi segera berlari memelukku.
" Ya Allah non, kok pulang gak ngasih kabar dulu, biar bibi siapin makanan kesukaan non clara" ucap bibi memegang tanganku
" Maaf bi, aku sengaja gak ngasih tau bibi, karena aku gak mau merepotkan bibi, masak ini masak itu"..
"Siapa bilang bibi repot non, non ini kayak sama siapa saja. Trus non clara udah makan? Kalau belum biar bibi masakin dulu ya non"..
" gak usah bi, tadi aku udah makan di perjalanan kok"
" Ya sudah kalau begitu, non Clara tunggu di sini aja ya temanin den raka, kalau non clara mau istirahat silahkan aja non. Bibi mau ke depan dulu bantuin paman jualan"..
" Bi, bisa gak kalau bibi tuh panggil clara dan raka aja, gak usah pake kata non dan Aden lagi. Aku sekarang bukan majikan bibi lagi jadi aku minta mulai sekarang bibi panggil aku clara aja, dan raka juga. Anggap aja kamu ini anak bibi".. pinta ku pada bibi nur...
" Maaf non clara, bibi sudah terbiasa dan bibi juga masih menganggap non clara dan den raka itu majikan bibi. Bibi tau non clara tidak nyaman tapi bibi gak bisa non"..
" Ya udah lah bi, aku ngomong sama bibi juga pernah di dengerin"..
" Non clara ada ada saja, bibi dengerin omongan non Clara tapi kalau soal yang tadi non Clara omongin, bibi anggap gak pernah mendengarnya non. Bibi tinggal ya non". Ucap bibi pamit sebelum aku menjawab lagi ucapannya...
******
Aku merebahkan tubuh ku di kasur di dalam kamar yang dulu tempatku beristirahat, ku pandangi sekeliling kamar itu masih sama seperti yang dulu, tak ada yang berubah. Kamar ini membuatku sedikit mengenang masa lalu dan juga juga teringat akan mas Radit. Ku abaikan pikiran itu tentang pria itu dan mencoba untuk memejamkan mata
Namun dari depan aku sekilas mendengar suara Desi sedang tertawa. Aku pun merasa penasaran dan segera bangkit keluar kamar untuk melihat siapa pemilik suara itu.. dan ternyata memang dugaanku benar, itu adalah Desi, tapi kok ada mas Alvin juga?
" Des, desiii....." Panggilku sedikit kencang pada Desi yang terkejut melihatku..
" Clara".. balasnya menghampiri dan menarikku duduk di bangku tempat pelanggan paman
" Kapan kamu datang ra? Kok gak ngasih kabar? Tanya Desi sedikit gelagapan"..
" Baru tadi aja aku nyampe, loh ada mas Alvin juga? Kok bisa kalian barengan di sini? Kalian udah janjian?" Tanyaku penasaran.
" Iya kita barengan ke sini tadi ra" ucap mas Alvin ...
" Tapi kita gak janjian kok ra, yang kan mas dokter?" Ucap Desi menatap mas Alvin, sementara mas Alvin hanya mengiyakan ucapan Desi.
" Trus kok bisa barengan di sini?" Tanyaku lagi...
" Gini loh ra, tadi kita gak sengaja ketemu di rumah sakit, aku anterin papaku dan kebetulan mas Alvin ada juga di sana. Jadinya kita ngobrol, trus mas Alvin ngajakin ke sini katanya dia butuh yang seger seger, nah makanya aku ikut udah lama juga kan aku gak lihat raka" jawab Desi..
" Emang nya kamu gak kuliah Des?" Tanyaku
" Aku lagi liburan ra"..
" Tapi seru loh kali ini, kita bertiga bertemu di sini tanpa ada rencana kan" ucap mas Alvin tersenyum
" Aku sama Clara kan emang dari dulu punya kontak bathin, ya gak ra" jawab Desi tersenyum padaku
Tak terasa hari sudah semakin sore. Setelah kami puas ngobrol sambil bercanda mas Alvin dan Desi akhirnya pamit. Namun sebelum Desi masuk ke mobil, desi berbisik padaku tentang video yang terjadi di cafe itu, dia ingin memastikan wanita itu adalah Shella
jelas tokoh Clara di sini tergantung dari mood menulis Kamu Thor, iya kaaann....jadi buat lah nantinya happy ending ya Thor...
oh ya, jangan kelamaan up ya Thor, hihihihiiii 🤭
up terus leee....
🤭
semangat Author 💪