"Tolong lepaskan saya!" seru gadis cantik itu saat tubuhnya di seret menuju ke kamar yang sangat ingin dia hindari, salah rasanya dia telah menerima tawaran dari teman nya karena dia sangat butuh uang sekali.
"KAU! BISA DIAM ATAU TIDAK, ATAU KAU INGIN AKU PENGGAL DI SINI JUGA KEPALAMU!" teriak pemuda tampan namun sangat mematikan itu, bahkan wanita yang tadi di bentak oleh pria itu langsung diam dengan tubuh bergetar hebat.
"Tolong lepaskan saya tuan." seru gadis itu memohon.
"ck kau lupa bahwa aku sudah membeli mu dengan harga mahal." seru pria itu.
"Akan saya ganti tuan, tapi mohon lepaskan saya."
"Aku tidak butuh uang mu, karena mulai sekarang kau akan menjadi pemuas dan j*lang ku." bisik pria itu dengan begitu tegas dan dinginnya yang terdengar sangat menyeramkan.
Bagaimana kelanjutannya??
kepoin ceritanya yaaa!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11_Menemukan Cara
"Makan yang banyak, aku tidak mau kau pingsan dan menyusahkan ku." tutur Dave yang begitu kasar namun itu tanda nya dia perduli dengan wanita nya.
Mau tidak mau Mikaila pun menambah sedikit nasi nya kemudian kembali menyantap makanan tersebut.
Hingga selesai makan malam semua masih berada di meja makan dengan Willi yang melaporkan kegiatan mereka hari ini dan nanti malam, entah pembicaraan apa Mikaila masih belum bisa mencerna.
"Segera siapkan semua nya, nanti kita ke pelabuhan dan kau kembali ke kamar, jangan pernah berpikir untuk kabur dari sini." ucap Dave membuat Mikaila hanya bisa menurut dan menganggukkan kepalanya paham.
"Jaga Mikaila, aku tahu dia masih berusaha untuk pergi dari sini." tegas Dave sebelum berlalu meninggalkan mansion.
"Bos tenang aja dia aman bersama kamu." ucap Wina yang memang terlihat bar-bar sekali.
"Halo Mikaila kenalin aku Tara dan ini Wina." sapa Tara yang memang belum memperkenalkan diri nya langsung kepada Mikaila karena tidak ada waktu untuk mereka berbincang lama karena selalu saja ada bos nya jika mereka bertemu.
"Halo aku Mikaila." jawab Mikaila.
Mereka berbincang seru bahkan tanpa terasa sudah jam setengah sembilan malam, semuanya pun pamit membuat Mikaila sendirian di ruang keluarga sambil televisi besar menyala di depannya.
"Masih sore aku gak bisa tidur jam segini." seru Mikaila kemudian mencoba untuk berjalan jalan sebentar menyusuri rumah yang belum sepenuhnya dia telisik itu.
Di sisi lain Dave dan yang lainnya sudah berada di pelabuhan, dia sengaja tidak membawa para wanita karena transaksi kali ini tidak terlalu menguras tenaga.
"Apakah transaksi nya berhasil?" tanya Dave setelah Willi kembali.
"Berhasil bos, tapi tadi aku lihat ada penyusup yang hampir saja mencuri barang kita." ucap Willi dan di angguki oleh Dave.
"Apakah dia?" tanya Dave dengan mata yang terarah ke sebuah kontainer peti kemas di depan.
"Iya bos."
DOR
Baru saja mengucapkan hal itu tiba-tiba saja sebuah tembakan melesat mengenai mobil Dave, untung saja mobil tersebut sudah di lapisi oleh kaca anti peluru sehingga peluru tidak bisa menembus ke dalam.
"Cari mati dia." seru Dave dengan beraninya mulai menjalankan aksinya
"Bos mau kemana?" tanya Robi terkejut saat melihat bos nya malah keluar dari mobil dengan membawa pistol di tangannya.
"Mengusir hama kecil yang merusak pasaran." ucap Dave singkat kemudian keluar dari sana tanpa takut bahwa musuh nya sedang membawa senjata yang bisa sewaktu-waktu peluru itu sampai mengenai tubuhnya.
DOR DOR DOR
Suara tembakan menggema membuat semua orang yang berada di mobil pun terdiam kaku, bukan karena Dave tertembak tetapi karena pria yang tadi menyerang mereka malah terkulai lemah tak berdaya karena tembakan yang di layangkan oleh tuan nya.
"Sayang sekali padahal aku ingin bermain main dengan mu tapi malah mati dulu." seru Dave dengan santainya membuat anak buah nya bergidik ngeri.
"Bos sangar juga ya." ucap Jonathan yang seperti lupa siapa bos nya.
"Kita pulang dan kalian bereskan tikus kecil itu." ucap Dave sebelum masuk ke dalam mobil.
Sampai di mansion dia langsung menuju ke kamarnya entah lah dia merasa ingin segera pulang dan ke kamar, sampai di kamar nya dia tidak melihat keberadaan wanita nya membuat Dave tiba-tiba marah.
"Apakah dia kabur lagi?!" tekan nya sungguh tidak suka jika Mikaila sampai kabur lagi.
Dia pun langsung mencari keberadaan wanita tersebut, saat mencari di taman bunga tak sengaja Dave melihat sosok wanita yang sedang dia cari malah berjalan jalan di sekitaran taman tersebut.
Muka yang awalnya begitu menakutkan tiba-tiba berganti dengan senyum tipis di bibir nya.
"Dasar." seru Dave kemudian menghampiri Mikaila yang tidak sadar bahwa dia sedang di pantau sekarang.
"Kenapa di sini?" tanya Dave yang begitu mengagetkan Mikaila.
Kenapa pria itu datang nya selalu mengagetkan nya, untung Mikaila tidak punya riwayat penyakit jantung.
"Dave.. Maaf aku ke taman bunga tanpa izin." ucap Mikaila merasa bersalah, dia hanya ingin jalan jalan saja dan saat melihat taman bunga dia ingin sekali masuk tapi di sekitaran sana tidak ada penjaga sehingga Mikaila pun masuk sendiri.
"Ayo masuk, di luar sangat dingin." sahut Dave tanpa menanggapi ucapan Mikaila.
Mikaila pun mengikuti Dave masuk ke dalam karena memang di luar cuacanya sudah mulai dingin dan Mikaila tidak menyadari hal itu.
"Tidur lah." seru Dave saat mereka sudah berada di kamar.
"Ka... Kamu juga tidur di sini?!" tanya Mikaila terkejut saat Dave merebahkan tubuhnya di samping nya.
"Hm, udah tidur." tegas pria itu kemudian memejamkan matanya dengan tangan kirinya dia gunakan sebagai bantalan kepalanya.
Mau tidak mau Mikaila pun mulai merebahkan tubuhnya, dia tidur sambil membelakangi Dave karena dirinya takut, entah lah padahal mereka sudah melakukan hal lebih tapi Mikaila masih takut dan gugup secara bersamaan.
Dave membuka matanya dan melihat Mikaila yang malah tidur di ujung kasur dengan membelakangi nya, dengan sekali tarikan Dave membalikkan badan Mikaila dan langsung berada di tengah kasur tepatnya berada di samping Dave.
"Aku bukan tembok yang harus kau belakangi seperti itu." tegas Dave sambil mencengkram erat dagu Mikaila membuat wanita itu merintih kesakitan.
"Dave maaf, aku gak bakalan gitu lagi." lirih Mikaila mencoba melepaskan tahan Dave di dagu nya.
Kemudian Dave pun melepaskan cengkraman nya dan memeluk erat tubuh Mikaila dengan kepalanya berada di ceruk leher Mikaila.
Jangan tanya lagi bagaimana gugup nya Mikaila, apa lagi aksi Dave membuat deru nafas pria itu mengenai langsung ke kulit leher nya membuat Mikaila meremang merasakan nafas tersebut.
Mungkin karena sudah begitu mengantuk akhirnya Mikaila pun tertidur dengan posisi saling berpelukan, bahkan dia sampai tidak sadar kalau sekarang tangan Dave sedang bergerilya di dada nya.
"Dasar katanya gak ngantuk tapi kena bantal dikit udah tepar." gumam Dave kemudian mencium bibir tipis tersebut sebelum ikut terlelap dalam tidurnya.
Seperti nya Dave sudah menemukan cara agar dia bisa tidur, insomnia nya sungguh sudah hilang jika dia tidur dengan wanita di pelukannya ini.
Pagi harinya Mikaila bangun terlebih dahulu dan menemukan Dave yang .asih tertidur pulas, jika di lihat saat tidur seperti ini Dave terlihat begitu tampan sekali.
Dia tampan tapi sering marah-marah membuat Mikaila takut, tapi jika tidur pria itu terlihat begitu tampan sekali.
.
.
Bersambung.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13