Citra lerasati wanita cantik, yang di nikahi oleh Dimas putra 3 tahun silam, citra membantu Dimas berjuang dari nol dengan bekerja keras tanpa lelah dan akhirnya mereka pun sukses membangun sebuah perusahaan tapi disaat bersamaan citra pun hamil, bukan kebahagian yang di terima ternyata penghianat suaminya dengan sahabat baiknya dan itu semua di dukung oleh mertuanya, saat akan melahirkan tidak ada seorang pun yang mau menolong citra dan akhirnya bayi citra meninggal saat dilahirkan karena benturan yang dialami citra terjatuh saat akan pergi ke rumah sakit , karena ketidak Adilan ini citra memiliki dendam sangat besar pada suaminya, ibu mertuanya dan juga sahabat nya, yang malah tertawa bahagia disaat dia kehilangan anaknya, "Dimas putra, aku citra Larasati bersumpah akan membalas rasa sakitku dan aku juga menyumpahimu kau tidak akan pernah jadih ayah karena kau tidak pantas dan untuk mu sahabat penghianat aku menyumpahi mu tidak akan pernah merasakan menjadi ibu seumur hidup mu karena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Citra kini sedang mendiskusikan tentang dekorasi dan interior diperusahaan Herson's. Citra saat ini sedang mendengarkan keinginan tuan Carlos dan dengan kepintaran yang citra miliki, dia memberi pendapat dan memberi solusi untuk pemilihan dekorasi dan interior di restoran yang akan dikerjakan. Sepanjang meeting Citra tampak serius namun tidak ada ketegangan sedikitpun karena Citra membawa aura yang begitu tenang.
Tuan Carlos bertepuk tangan. "Sungguh menakjubkan nona Citra, saya hanya menceritakan secara lisan namun anda bisa mengerti malsud dan keinginan saya. Anda sungguh luar biasa nona. Tidak salah saya memilih anda." Ucap Tuan Carlos.
Citra tersenyum, " Terima kasih tuan atas pujiannya, saya sangat senang jika anda puas dengan kinerja saya." Ucap Citra sopan
"Tentu, selama saya berbisnis dan berkerja sama dengan seseorang baru kali ini meeting, namun tidak ada ketegangan, kecanggungan atau keraguan. Saat saya berbicara dan mendiskusikan denganmu seolah saya memang didengarkan dan dipahami dengan baik. Sehingga saya tidak ragu mengatakan semua apa yang aku inginkan. Dan dengan kecerdasan anda, anda bisa langsung mengerti, dan memiliki ribuan solusi yang sangat baik. Aku semakin tidak sabar melihat hasil semuanya." Ucap tuan Carlos dengan senyum dan begitu antusias.
"Syukurlah jika kinerja saya diterima dengan baik seperti ini, saya akan selalu berusaha yang terbaik untuk klien saya dan hasil yang tidak akan mengecewakan anda tuan." Ucap Citra
"Bagus, saya percaya dengan anda nona Citra." Ucap tuan Carlos.
"Terima kasih tuan, kalau begitu saya permisi dulu tuan. Saya akan memberikan kabar kembali jika semua sketsa dan rincian yang saya buat sesuai keinginan anda." Ucap Citra.
"Iya baiklah," Lalu mereka bangkit dan saling berjabat tangan.
Disisi lain
Kini dimas dan Anita sedang meeting, sejak tadi anita melirik kearah dimas, dan mencoba senyum untuk menarik perhatian dimas,
"Baiklah kita akhiri sampai disini dulu meetingnya, terima kasih atas kerja keras kalian." Ucap dimas bangkit dan pergi dari ruang meeting diikuti Anita di belakangnya. Kini telah memasuki ruangan, dan anita telah memasuki ruangannya sendiri.
Saat sedang sibuk didepan laptopnya tiba tiba pintunya diketuk.
"Masuk." Ucap dimas.
"Maaf pak, saya ingin mengantarkan kopi. Anda pasti lelah setelah meeting." Ucap anita tersenyum
"Terimakasih anita." Ucap dimas lalu menerima gelas yang berisi kopi itu. Namun tiba tiba kopi itu tertumpah dan mengenai tangan Anita. Dengan cepat dimas membantu membersikan tangan anita dengan tisu.
"Aaaaww.... "
"Maaf aku tidak sengaja. Maaf. " Ucap dimas mengelap tangan anita dengan tisu.
"Tidak apa tuan," Ucap anita.
"Tidak apa bagaimana lihatlah, tanganmu merah seperti ini." Ucap dimas. Laluiya membuka kulkas mini didekat meja nakas. Iya mengambil kompresan yang telah disiapkan lalu iya tempelkan di tangan anita.
"Tahan ya, biar tidak melepuh." Ucap dimas sesekali meniup tangan anita. Anita tampak tersenyum dan sangat bahagia diperhatikan seperti itu oleh dimas.
"Jika lukaku bisa menarik perhatianmu, aku rela jika harus sering terluka. Agar kamu bisa lebih perhatian padaku, dan alu ingin kamu mencintai aku." Ucap anita dalam hati.
Kini ternyata dimas tengah menatap wajah Anita begitu dekat. Ternyata tiba tiba pintu terbuka.
"Dimas,,,,"
"Mamah. Mamah kok disini! " Ucap dimas kaget dan berdiri mendekati mamahnya, anita pun berdiri dan menundukan kepala.
"Siapa dia," Tanya mama Ratna.
"Dia sekertarisku yang baru mah," Ucap dimas.
"Loh bukanya kenapa bukan istrimu lagi." Ucap mama Ratna heran.
"Diakan sedang hamil mah bahaya jika terus menjadi sekertaris terus karena perkerjaan ini berat dan melelahkan aku tidak ingin terjadi sesuatu pada Citra dan Calon anakku." Ucap dimas.
"Baguslah, seharusnya sejak lama saja dia berhenti jadi sekertarismu. Karena dia sangat tidak pantas menduduki posisi ini dia hanya sok pintar, padahal selama ini kamu yang berkerja keras."
Bersambung
yg bener yg mana KK?