NovelToon NovelToon
Istri Paviliun

Istri Paviliun

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dendam Kesumat / Pihak Ketiga
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rifat Nabilah

Raisa harus merasakan kehilangan kedua orang tuanya setelah kecelakaan yang dialaminya, dia ditemukan dalam keadaan luka-luka oleh seseorang yang dia anggap sang penolong.

Untuk membalas budi sang penolong itu, dia merelakan dirinya dijadikan istri agar mewujudkan kemauan ayah dari sang penolongnya mendapatkan keturunan laki-laki.

Pernikahan itu berlangsung begitu cepat, Raisa mendapatkan ruangan tersendiri untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari selama menjadi seorang istri. Sedangkan dia berpikir menjadi istri satu-satunya yang tidak lain ratu dalam kehidupan suaminya, ternyata tidak. Ternyata, Raisa tidak mendapatkan itu dari suaminya, bahkan dia dikurung layaknya tahanan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifat Nabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Perdebatan Ayah Dan Anak

Erik bangun dari tempat tidur melihat Raisa yang masih tertidur pulas, tidak mau membangunkan wanitanya dia mengambil kain hitam dan menutup kembali mata istrinya agar tetap menjalani semua yang sudah dia perintahkan.

"Tidurlah, kali ini aku tidak akan sama seperti kemarin yang menyiksamu," kata Erik bergegas dari sana untuk keluar.

Ada pesanannya yang sudah sampai ketika dia memesannya tadi malam dengan orang suruhannya, dan kali ini dia bisa memberikan itu untuk Raisa sebagai tanda terima kasih menenangkan hati dan pikirannya.

Langkahnya baru masuk ke dalam rumah besar, terparkir mobil besar yang dia kenal sebagai mobil ayahnya.

"Jadi seperti ini setiap hari kamu memperlakukan istrimu?" tanya Haruni pada anak semata wayangnya yang selama ini sudah diangkat anak sejak Erik masih kecil.

Erik membungkukkan tubuhnya tanda dirinya menghormati kedatangan ayahnya yang paling keras saat memberikan dirinya pelajaran hidup.

"Ayah, kapan datang?"

Erik bersikap santai setelah ada Elisa di samping tempat duduk ayahnya yang terbilang selalu keras mendidiknya.

"Ayah dari tadi di sini sejak matahari belum muncul, tapi kamu keluyuran tidak jelas, ayah bahkan dapat kabar yang kurang baik tentang rumah tangga kalian yang diterpa orang ketiga, ada apa? Kamu jangan mudah percaya sama orang."

Mata Erik memicingkan ke arah Elisa yang pasti sudah mengatakan hal-hal yang tidak-tidak pada ayah angkatnya.

"Pasti Elisa!"

"Mas, aku hanya mengatakan yang ditanyakan oleh ayah," sambung Elisa tidak terima jika disalahkan oleh Erik.

"Cukup kalian berdua! Ayah menjodohkan kalian agar ayah bisa melihat anak dan menantu bisa bahagia, tapi ini kalian sulit untuk membina semua itu. Ayah rasa orang ketiga tidak akan masuk kalau kalian dikaruniai anak."

Ucapan ayahnya seperti terbalik untuk Elisa yang tidak bisa hamil sejak dirinya mengalami kecelakaan waktu itu, dia menundukkan kepala dan Erik yang justru senang sekarang.

"Kalau wanita pilihan ayah tidak mandul, maka aku juga mau dapat anak darinya, tapi sekarang dia malah sibuk berselingkuh dengan pria lain," singgungnya.

Haruni melihat Erik yang menatap tajam istrinya, dia tidak bisa membiarkan anak dan menantunya bertengkar.

"Elisa, kamu masuk ke dalam kamar, ayah mau bicara berdua sama Erik," pintanya.

"Baik, ayah."

Elisa bergegas pergi dari sana meninggalkan Erik dan ayah mertuanya, membuat Erik semakin yakin kalau ayahnya ingin mengatakan sesuatu yang sangat serius.

"Ada apa ayah?"

"Bagaimana dengan Raisa, apa dia sudah hamil?" tanyanya seolah tidak mau basa-basi di depan anaknya yang sudah diam-diam menikah lagi.

Erik menghilangkan pandangannya dari sang ayah, dia sendiri tidak juga melaksanakan tugasnya sebagai seorang suami pada Raisa, baginya wajah Raisa selalu mengingatkan dirinya pada dendam yang belum terbalaskan.

"Belum," jawabnya tidak semangat.

"Kenapa bisa belum? Apa dia mandul juga?"

"Bukan ayah, tapi aku yang belum mau menyentuhnya," jawab Erik jujur.

"Bodoh! Anak paling bodoh yang pernah aku miliki! Untuk apa kamu menikah diam-diam dengan dia di belakang istrimu? Mau sampai kapan? Segera lakukan tugasmu dan ceraikan dia, aku tidak mau orang-orang membuat gosip baru yang ternyata menyangkut kamu yang memiliki dua istri."

Erik tidak menyukai tingkah ayahnya yang seperti ini, dia punya pilihan dan keputusan ketika ingin bertindak apapun, tetapi selalu ayahnya turun tangan mengatur segalanya.

"Ayah, aku masih pusing mikirin Elisa yang berselingkuh dengan Samuel teman kampusku dulu, apa ayah sudah bicara sama Elisa juga?"

Haruni berdiri dengan menggunakan tongkatnya sebelah kanan, rupanya dia ingin sekali menghajar anaknya ini yang selama bertindak tidak bilang dulu padanya.

"Selingkuh ya, kamu juga selingkuh. Bahkan kamu sudah menikah dengan wanita lain tanpa persetujuan dia, apa kamu sadar akan hal bodoh itu?"

"Bukannya ayah yang mau pernikahan itu terjadi? Bukan aku!" protes Erik.

Dia juga tidak salah, sudah menolak perempuan itu tetapi ayahnya memaksa, tadinya Erik hanya mau menyiksa Raisa bukan menikahinya.

"Faktanya kamu yang lebih salah di sini, selingkuh dan menikah secara diri dengan wanita lain, apa kamu tidak memikirkan perasaan Elisa yang akan hancur kalau kamu tidak melakukan tugas kamu itu? Aku bisa bilang kalau itu anak adopsi kamu agar dia tidak sakit hati, tapi kamu masih berlama-lama ingin memiliki dua istri."

Haruni begitu menyalahkan Erik tentang semuanya, anaknya yang selama ini di didik keras masih bersikap tidak sama seperti dirinya yang bisa mengatasinya tanpa memiliki perasaan pada orang luar yang bukan keluarga.

"Ayah, biarkan urusan rumah tangga aku adalah urusan aku. Sepertinya aku juga mulai menyukai Raisa daripada Elisa yang hanya kerjaannya keluyuran mencari pria lain saat aku tidak bisa memuaskan dia," katanya jujur.

Erik berdiri di depan ayah angkatnya yang mulai muak dengan kata-kata anaknya yang tidak mau menurutinya.

"Erik, ayah sudah tua dan butuh keturunan kamu untuk meneruskan semua perusahaan yang ayah pegang, dia harus menjadi pewaris menggantikan kamu bahkan membantu kamu hingga beban kamu yang aku berikan jadi ringan."

Haruni hanya tidak mau Erik sendirian bekerja dalam beberapa perusahaan, sepertinya anaknya ini memiliki banyak beban ketika menjalaninya.

"Ayah, aku masih sanggup bekerja tanpa seorang anak, lagipula dia lahir pun tidak langsung bisa kerja, butuh waktu lama agar dia bisa bekerja seperti aku, apa ayah mau jadikan anak itu seperti aku dulu? Aku tidak akan membiarkannya!"

"Kamu! Mau jadi anak durhaka bilang begitu sama ayah? Ayah lakukan itu agar hidup kamu enak, masa depan yang sudah digariskan memang harus banyak pengorbanan, lihat diri kamu sekarang menjadi pengusaha sukses yang tidak terkalahkan," balasnya agar Erik teringat apa yang dilakukan ayahnya.

Erik menarik nafas dalam-dalam, dia tidak mau kalau calon anaknya hanya dijadikan seperti budak yang tidak memiliki dunia luar seperti dirinya.

"Maaf ayah, aku keberatan kalau ayah mau jadikan anakku menjadi pewaris, cukup aku yang akan tersiksa dengan perlakuan ayah, tidak dengan anakku kelak, dia berhak memutuskan apa yang ingin dia lakukan di masa depannya, aku akan pastikan kebahagiaan dia harus bebas seperti yang dia mau, tidak seperti aku, selalu ayah yang menentukan."

Dengan berani Erik mengungkapkan segala unek-uneknya pada Haruni, dia hanya ingin menjadi anak yang normal seperti orang-orang, bahkan tidak ingin banyak harta seperti ini kalau tidak memiliki waktu luang untuk bersantai walaupun itu hanya tidur.

"Cukup Erik! Keputusan ayah sudah bulat dengan semuanya, ayah menikahkan kamu sama Raisa agar segalanya tercapai, sekarang kamu harus melakukan apa yang ayah perintahkan itu, tidak boleh kamu menggariskan sesuatu yang berbeda dari yang ayah sudah putuskan, di mana Raisa sekarang, ayah mau bertemu dengannya."

Erik tidak mungkin mempertemukan ayahnya dengan Raisa yang babak belur karena setiap hari dipukul olehnya.

"Dia ada, tapi tidak di sini," balasnya dengan gugup.

"Di mana? Jangan main-main sama ayah!"

1
Ema Kharisma
Ceritanya menarik, jadi penasaran kelanjutannya..
Rifat Nabilah: terimakasih kasih kak sudah mampir, iya ditunggu kelanjutannya yah
total 1 replies
Deka Satu
nice karya
Rifat Nabilah: terimakasih kak
total 1 replies
Deka Satu
erik kamu jahat, i hate you bgt
Rifat Nabilah: iya kak sama benci juga sama erik, terlalu jahat, terimakasih sudah mampir ya kak
total 1 replies
Violeta Itzae Gonzalez O.
Mengguncang perasaan
Rifat Nabilah: awww makasih kak, baca terus yah biar terguncang terus
total 1 replies
Xu xu
Terimakasih telah membuatku terbawa suasana, lanjutkan karyamu thor! ❤️
Violeta Itzae Gonzalez O.
Aku terbuai oleh alur ceritanya yang sangat baik, hebat thor!
Rifat Nabilah: terimakasih kak telah terbuai, jangan lupa baca terus kelanjutannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!