Dikhianati dan ditinggalkan membuat Alisya tak menghentikan tekadnya untuk tetap menjadi seorang Bodyguard, meski profesi itulah yang menyebabkannya putus dari sang kekasih. Di saat yang sama takdir mempertemukan Alisya dengan seorang klien bernama Virza. Namun, Siapa sangka bila kedatangan Alisya ke perusahaan Virza memiliki maksud dan tujuan tertentu hingga membuat Alisya terjebak pernikahan kontrak dengan Virza.
Akankah nyawa Alisa tertolong di saat jatuh ke dalam tebing dengan kedalaman 30 meter?
Apakah Virza dan Alisya akan tetap bersama ketika mantan kekasih masa lalu mereka membuat rencana untuk memisahkan keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arrafina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fitting Gaun Pengantin
Vidya yang melihat itu tersenyum tipis, "Aku yakin ini adalah jalan yang terbaik," gumamnya diiringi dengan lirikan yang penuh makna ke arah Alisya.
Tanpa berpamitan lagi, Virza membawa Alisya pergi begitu saja. Dia mendudukkan gadis itu ke dalam mobil sedikit kasar mmasih terpancar sebuah amarah yang tersimpan dari raut wajah tampan pria mix bule itu.
"Jika kau tidak setuju, kenapa kau mengiyakan pernikahaan ini?" tanya Alisya sedikit berharap Virza mau menggagalkan pernikahan mereka yang tinggal menghitung hari saja.
Virza sontak menatap Alisya, "Bukankah ini yang terbaik untukmu karena aku sudah merenggut kehormatanmu, lagian kita juga menikah dengan sebuaah perjanjian jadi aku tak rugi kok."
Pria itu begitu fokus dengan setir mobilnya tanpa banyak bicara mereka akhirnya sampai di sebuah salon yang pernah mereka datangi sewaktu pernikahaan mantan kekasih Virza dan Alisya waktu itu.
"Tan, carikan gaun pengantin terbaik yang ada di sini sekarang!" titahnya ketika menyambut kedatangan pemilik salon tersebut.
"Sesuai perintah Bu Vidya, beliau sudah merekomendasikan dua gaun terbaik yang ada di sini, kalian bisa ikut aku ke ruangan koleksi gaun sekarang."
Tanpa sadar Virza masih terus mengenggam erat tangan Alisya sampai ke depan ruangan koleksi gaun, berdiri di samping Virza sambil berbisik kepada pria itu agar melepaskan tangannya, "Bisakah kau lepaskan tanganku sekarang! Bagaimana aku akan mencoba gaunnya."
Dengan sigap pria itu langsung melepaskan genggaman tangannya, "Kau coba dulu dua gaun itu dan jika aku tidak suka maka ganti dengan yang lain!"
"Kerjaanmu selalu saja memerintahku! Alisya kenapa bisa kau terjebak dengan pria brondong ini,"gerutunya sebal.
Memandangi dua gaun putih yang nampak begitu cantik membuat mata Aisya melotot dengan sempurna sekilas ida mengingat gaun pernikahaan yang dia idamkan sewaktu masih bersama Reno waktu dulu, "Tetapi masih bagus gaun ini," pujinya menggangumi dua gaun itu.
Entah kenapa gaun pertama itu bak pas sekali dengan ukuran tubuh mungil Alisya yang tinggi semampai. Dia memanggil Virza yang menggerutu tak menyukai gaun itu dan menyuruh Alisya mengganti gaun yang satunya lagi.
Usai mengganti gaun yang kedua, Virza yang tengah duduk langsung bangun seketika, berjalan mengitari tubuh Alisya sambil mengangguk-ngangguk pelan, seolah Alisya nampak cocok dengan gaun tersebut.
"Tapi aku ingin kau mencoba gaun ini juga," pintanya menyodorkan sebuah gaun berwarna gold ke arah Alsiya.
Alisya menghela napas beratnya, "Jika bukan karena ada alasan tertentu mana mau aku disuruh-suruh brondong tengil ini."
Beberapa menit kemudian, Alisya membuka tirai sambil memanggil Virza yang sibuk memainkan ponselnya.
"Apakah aku harus menggantinya lagi?" tanya Alisya melihat raut wajah Virza begitu datar dan tanpa ekspresi.
"Bisakah kau berjalan ke arahku sebentar," titahnya dengan diikuti gerak tangan.
Alisya menahan kekesalannya namun dia masih tetap mengikuti perintah sang CEO cerewet itu. Namun, ketika hendak melangkah kakinya ke arah Virza kaki Alisya tersandung gaun yang begitu panjang membuat dirinya tak siap menopang berat tubuhnya hingga dia jatuh.
Namun dengan sigap tangan kekar pria brondong berkacamata itu menahan tubuhnya hingga tanpa sengaja Virza memeluk tubuh Alisya dan jarak mereka hanya beberapa senti meter saja. Mereka saling menatap satu sama lain, dari jarak dekat Virza baru merasakan bahwa Alisya memang memiliki kecantikan tersendiri di balik sikapnya yang tomboy namun gadis itu memang begitu cantik meski tanpa polesan.
"Bisakah kau lepaskan pelukanmu ini, brondong tengil! Kangan mengambil kesempatan dalam kesempitan." Alisya mulai jengah karena dada mereka sudah saling bersentuhan.
"Tak perlu munafik, Sya. Aku sudah tahu semua isi di balik gaun itu kok," ledeknya sambil tersenyum menyeringai.
Spontan saja Alisya mendorong tubuh Virza dengan kekuatan supernya, "Kau!!"
"Aw, ternyata jiwa bodyguardmu masih ada ya? Oh ya, aku minta setekah menikah denganku kau harus berhenti menjadi Bodyguard dan tetaplah menjadi asisten pribadiku," tutur Virza merapikan kacamatanya yang turun beberapa senti.
"Berhenti?! Kenapa??"
"Apakah pantas istri seorang CEO menjadi bodyguard? Jangan malu-maluin deh."
"Tapi.."
"Tidak ada kata tapi!"
Virza menatap kembali gaun yang dikenakan Alisya dengan sorot mata tajamnya, "Gaun ini cocok sekali!" Dia berbisik kepada perempuan berambut pirang itu dan memintanya untuk mengemas gaun pilihannya dan sesuai semua aksesoris sesuai keinginanan yang Virza katakan tadi.
Virza berteriak memanggil Alisya karena sejak tadi gadis itu tak kunjung keluar dari kamar ganti, "Alisya..."
Dengan berlari tergopoh-gopoh, Alisya menjawab dengan nafasnya yang terengah-engah. "Ada apa sih? Bisakah kau pelankan sedikit nada suaramu itu. Apa kau tak lihat semua orang menatapku."
"Masa bodoh orang lain! Kita harus pergi sekarang," jawabnya sambil melangkah maju ke arah Alisya.
Entah kenapa semakin lama Virza semakin dekat ke arah Alisya, pria itu mengangkat tangannya dan hendak menyentuh tubuh bagian dadanya membuat Alisya hampir saja menjerit. Namun, tangan kekar Virza sontak membekap mulutnya sambil berbisik. "Apakah kau ingin keluar dari tempat ini dengan kancing kemejamu yang terbuka itu?"
Tanpa sadar Alisya belum selesai mengancingkan kemeja bajunya karena Virza yang terus saja berteriak memanggil namanya tadi. Ketika tangan Alisya hendak mengancingkannya tangan Virza malah lebih dulu bereaksi.
"Kau tak bisa menolakku karena sebentar lagi kau akan menjadi istri sahku." Tanpa ragu tangannya pun mendekati kancing tersebut dan mengaitkannya dengan perlahan tangan kekar itu turun kembali ke pergelangan tangan Alisya dan turun lagi beberapa senti meter mencengkeram jemari Alisya.
"Kita pergi sekarang," ajaknya sambil berjalan ke luar salon.
Semua mata tertuju kepada dua sejoli itu dan nampak berteriak, "So sweet banget sih tuh cowok, tampan banget lagi!" puji gadis-gadis yang terpesona dengan keromantisan Virza.
Alisya hanya mengikuti perintah Virza hingga mereka tiba di sebuah kafe, Virza mempersilakan Alisya untuk duluan karena dia harus memarkirkan mobil tersebut. Ketika hendak keluar matanya tertuju pada sosok pria yang tengah berdiri tak jauh darinya, sorot mata pria itu begitu tajam. meski tak nampak wajahnya namun Alisya bisa melihat itu.
Dia mengambil tempat duduk yang dekat dengan sebuah jendela yang menjulang menatap pantai. Virza memang tahu betul bahwa hari ini mood Alisya sangatlah buruk, menatap arus pantai dari kejauhan sungguh sangat menyejukkan mata.
Virza mendekati Alisya seraya menarik tangan perempuan itu, entah Alisya setuju atau tidak tetap saja Virza ingin Alisya ikut dengannya. Awalnya Alisya sempat mengeluh karrena Virza tengah menganggu kefokusannya memandangi ombak pantai namun Alisya malah semakin terkejut lagi ketika pria brondong tu membawanya ke sebuah tempat yang begitu dekat dengan pantai.
"Wah, bagaimana bisa kau menemukan tempat sebagus ini?" tanya Alisya nampak kagum. Seingatnya tempat seperti ini sering ada di Bali.
"Tak perlu jauh-jauh ke Bali untuk melihat pantai, Sya. Duduklah, aku sudah memesan makanan favoritemu."
Melihat cara Virza menarik kursi dan memersilaan Alisya duduk nampak begitu ramah sekali hingga membuat Alisya spontan bertanya, "Apa kau punya maksud tertentu mengajakku ke tempat ini?"
Virza tersenyum tipis, "Tak disangka kau begitu pandai! Sebelum kita resmi menikah, aku ingin mengenang sesuatu dulu."
"Maksudnya?" ucap Alisya menautkan sebelah alisnya penasaran.
Makasih kk udah mau baca novelku dan salam kenal kk...
jika Author buat novel kedua, ditunggu like dan komentny yakkk...
Doakan Author lancar lahirannya, salam kenal buat pembaca semuanya🙏🙏😘😘😘🥰🥰
Salam kenal ya kk🙏😘