Mendadak Jadi Istri Brondong

Mendadak Jadi Istri Brondong

Ketahuan Selingkuh

Sepasang manik mata indah tengah menatap nanar layar ponselnya. Dia terduduk lesu di trotoar setelah sahabatnya mengirim sebuah video sang kekasih tengah berciuman dengan wanita lain.

Alisya namanya. Dia lelah sepulang bekerja. Sudah dua jam menunggu kekasih sekaligus calon suaminya itu untuk menjemput. Tapi justru apa yang dilihat membuatnya kehabisan tenaga.

“Tidak, aku harus melihatnya sendiri.” Alisya menghapus kasar air mata yang jatuh tanpa ijin. Dia berdiri dari posisinya kemudian menghentikan taksi yang kebetulan lewat di depannya.

[Hotel AZ nomor 2510]

Itu adalah informasi yang Alisya dapat bersamaan dengan file video perselingkuhan.

Ini gila, sungguh! Alisya tak bisa menahan emosi atas sakit hatinya tiap kali bayang-bayang perselingkuhan muncul di otaknya.

Nafas Alisya beradu ketika berdiri di depan kamar bertuliskan nomor 2510. Tanpa berfikir panjang, tangannya bergerak memutar knop pintu dengan kasar.

"Ah, sial! pintunya terkunci!" umpatnya seraya memukul pintu.

Dadanya semakin bergemuruh, semua hipotesa negative sudah terkumpul dalam kepala cantiknya. Jika apa yang dikirimkan kepadanya sungguh terjadi, ia tak akan mengampuni laki-laki itu! Alisya kemudian menggedor pintu dengan keras, juga menekan bel bergantian. Namun sayang si empunya kamar tak juga membukakan pintu.

“Apa yang mereka lakukan? Ini sungguh keterlaluan.”

Alisya wanita. Meski sikapnya arogan, tapi hatinya sangat sakit. Air mata juga sesekali keluar tanpa ini. Tapi dia langsung mengusapnya.

“Klek!”

Bunyi pintu terbuka. Seorang pria lebih dulu memunculkan kepalanya.

Reno namanya. Rambutnya acak-acakan. Tubuh bagian atasnya yang terbuka itu pun begitu mengkilat karena keringat.

“K-Kau?” Reno mematung.

Belum juga pria itu bicara lagi, wanita yang baru saja membuatnya puas memanggil dengan manja.

“Siapa, Sayang? Pelayan?”

“Kalian gila!” Alisya langsung mendorong pintu dengan kasar hingga reflek Reno mundur.

Alisya akhirnya bisa melihat tempat tidur, dimana ada seorang wanita yang duduk tanpa mengenakan sehelai pakaian.

"Siapa wanita ini, Ren?"

Reno ternyalang kaget dengan kedatangan kekasihnya namun dia belum menjawab pertanyaan Alisya sehingga gadis itu terus mengepalkan jemarinya.

Buru-buru gadis manja yang dianggap pelakor itu turun dan memeluk lengan Reno.

“Ada apa? Siapa dia?” tanya Mona.

Reno melepaskan tangan Mona dan mendekati Alisya, seolah ingin menjelaskan sesuatu. Namun, Alisya begitu jijik hingga menjauh satu langkah dari kekasihnya.

"Kau tenanglah dulu, Sya! Ini tidak seperti apa yang kau pi--" Alisya langsung memotong ucapan kekasihnya sambil menarik wanita yang tanpa malu masih bergelayut manja di samping Reno.

"Apa kau tak merasa jijik dengan penampilanmu ini?" ucap Alisya meraih sebuah bathrobe dan menutupi tubuh polos gadis itu.

Tapi Mona sama sekali tidak takut. "Kenapa aku harus malu pada calon tunanganku sendiri."

Alisya tertegun dan langsung mengalihkan pandangannnya ke arah Reno, "Sejak kapan, Ren?" tanya Alisya ingin tahu. "Jadi selama ini kau berselingkuh di belakangku? Hah?"

Pria itu menelan salivanya menatap amarah yang terpancar dari raut wajah cantik Alisya. Namun, nasi sudah menjadi bubur. "Maaf, Sya! Aku tidak bisa bersamamu lagi karena aku tidak suka gadis tomboy sepertimu," ungkapnya melirik Alisya.

"Apa? Kau tak suka dengan penampilanku yang tomboy, kita menjalin hubungan sudah 2 tahun lamanya dan aku ikut bekerja seperti ini untuk membayar apartemen kita dan hutang keluargamu. Tetapi kau tega melakukan ini di belakangku, hah!" teriak Alisya hampir melayangkan satu tamparan ke wajah Reno.

Namun, tangan perempuan yang menjadi selingkuhan kekasihnya itu menarik tangan Alisya hingga mendorong tubuh Alisya yang begitu lunglai.

Tidak, Alisya tidak mau terlihat lemah. Ia bangkit dari posisinya kemudian menampar pipi Reno begitu mantap.

“Kamu memang bajingan! Aku ingin putus!" seru Alisya penuh kesakitan di dadanya.

"Bagus! Itulah yang aku inginkan sejak dulu karena aku sudah tak bahagia bersama gadis sepertimu yang tak pernah mau disentuh oleh kekasihnya sendiri! Jika bukan karena kau yang terus membantu keluargaku, mana mungkin aku mau menjalin hubungan dengan gadis jelek dan tak berpenampilan menarik sepertimu," sanggah Reno menunjuk satu jarinya ke arah Alisya.

"Oh, jadi selama ini kau hanya memanfaatku saja! Rasakan ini!" teriak Alisya sambil menendang junior kekasihnya itu karena kesal.

Sontak Reno mengeram sakit sambil membungkuk.

"Apa yang kau lakukan, wanita tomboy? Sebaiknya kau pergi dari sini sekarang!" teriak Mona sambil mendorong tubuh Alisya dan menariknya keluar secara paksa.

"Perempuan kasar sepertimu tak pantas berada di sisi Reno," ulasnya sambil membanting pintu dengan keras.

Tangan Alisya meremas pakaian dinasnya, menjadi seorang bodyguard membuatnya harus sering melakukan tugas dan tak menetap. Padahal ia meminta waktu cutinya untuk bekerja demi ingin membayar apartemen yang memang telah disiapkan untuk mereka menikah nanti.

"Betapa bodohnya aku! Bagaimana bisa aku terbujuk mulut manis pria brengsek itu," lirih Alisya berurai air mata.

Jika tadi dia terlihat jagoan. Nyatanya dia tetap saja lemah jika urusan cinta.

Alisya melangkah gontai melewati tangga darurat. Mungkin ini jauh lebih baik membuat tubuhnya lelah. Setiap langkah pula, air matanya tak hentinya menetes.

Namun belum juga rasa itu berkurang. Sebuah pesan masuk ke ponselnya.

[Kemasi barang-barangmu dari apartemenku. Kita sudah putus.]

Mata Alisya membelalak. Dia tak percaya Reno mengusir dirinya dari apartemennya sendiri?

“Dia benar-benar gila!”

Alisya menelfon nomor Reno. Tapi sialnya nomor itu sudah tidak aktif lagi.

“Aaaargh!” Kadua tangan Alisya mengepal, jantungnya seperti di remas-remas. Dia terduduk dengan lemah sambil menangis.

Itu adalah apartemen atas nama Reno. Tapi selama ini Alisya yang membayar bulanannya hingga lunas.

"Sialan sekali kau, Reno!" teriak Alisya dengan sisa tenaganya.

Bodoh! Sungguh Alisya merasa bodoh karena termakan sikap manis dan romantis pria itu. Hingga dia harus mengalami nasib nahas seperti ini.

Setelah memiliki kekuatan untuk berdiri, Alisya mengusap air matanya. Dia menuju parkiran, segera masuk ke dalam mobil dengan menginjak gas pedalnya. Setiba di apartemennya, gadis itu langsung mengobrak-abrik isi di dalam apartemen itu dan membiarkan berantakan.

Buliran bening terus mengalir di pipinya menatapi foto kebersamaan yang terpampang di sudut kamar. Awalnya pria itu selalu bersikap baik dengannya, ternyata ada udang di balik batu.

Alisya terus meratapi nasibnya malam itu, hatinya benar-benar terluka karena Reno. Ia menyusun semua pakaiannya ke dalam koper dan berjalan menuruni anak tangga. Namun, sebelum turun ia masih terus menoleh ke belakang, seolah tak rela meninggalkan kamarnya. Mengedarkan sepasang bola matanya melihat seisi apartemen itu dengan diiringi air mata yang terus bercucuran di pipi.

"Semoga ini jalan terbaik untukku," ucap Alisya berusaha menahan sesak di dadanya.

Ia melangkah masuk ke dalam mobilnya dan tertunduk sambil meluapkan isi hatinya. Tangisnya pecah, Alisya menangis sejadi-jadinya hingga tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya.

Malam itu ia menghentikan laju mobilnya di depan perempatan jalan karena tak sanggup mengemudikan mobil sambil menahan perih di hatinya.

"Ya Tuhan, seberat inikah ujianku! Mengapa rasanya begitu sakit," rintihnya yang hendak melajukan mobilnya kembali dan siapa sangka di saat bersamaan ada seorang pria yang mengenakan sepeda motor sportnya dari arah berlawanan karena tidak terlalu fokus Alisya tak sempat menginjak rem di awal alhasil dia menabrak motor tersebut.

BRAKK!!

Kepala Alisya tertabrak dasbord mobil dan memar, ia merintih kesakitan namun mengingat si pengendara motor tadi ia langsung berjalan keluar dan menghampiri pengendara motor itu.

Beruntungnya si pengendara motor itu tidak terpental begitu jauh, dengan memegang kepalanya. Alisya bertanya pada seseorang yang masih terguling di atas jalan raya. Alisya mengulurkan tangannya berniat ingin membantu seseorang yang mengenakan pakaian serba hitam itu.

"Mari aku bantu! Apa kau terluka?" tanya Alisya ingin tahu.

Namun, seseorang di balik helm itu tak juga menjawab pertanyaannya hingga Alisya mencoba untuk bertanya lagi, "Kita ke rumah sakit saja ya," ajak Alisya menyentuh jemari seseorang itu.

"Lepaskan aku!" teriaknya sedikit tak senang.

"Tapi aku ingin bertanggung jawab," imbuh Alisya mencoba menyakinkan pengendara motor itu.

Seseorang dari balik helm itu lekas membuka helmnya hingga membuat Alisya terpelongo kaget dengan menganga lebar.

Terpopuler

Comments

Lina Herlina

Lina Herlina

Ayo, tebak siapa ya kk?🤭🤣

2024-02-28

0

bydarl || @blidek2022

bydarl || @blidek2022

alisya ketemu siapa itu? semoga orang baik

2024-02-05

2

lihat semua
Episodes
1 Ketahuan Selingkuh
2 Pertemuan Tak Disengaja
3 Undangan Pernikahan
4 Dicampakkan Mantan Kekasih
5 Datang Ke Pesta Pernikahan
6 Mendadak Dijodohkan
7 Tindakan Kasar Virza
8 Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
9 Mengenang Masa Lalu
10 Surat Wasiat
11 Fitting Gaun Pengantin
12 Insisden Di Restoran
13 Perkelahian Yang Tak Terelakkan
14 Aku Akan Melindungimu
15 Pernikahan Yang Tak Diinginkan
16 Kekesalan Virza
17 Begitu Intens
18 Nyaris Saja
19 Kalung Pemberian Sang Ayah
20 Penilaian Alisya
21 Kemarahan Virza
22 Keresahan Alisya
23 Tak Sadar Diri
24 Mobil Asing Yang Mengikuti
25 Remnya Blong
26 Situasi Genting
27 Masih Dalam Pencarian
28 Terus Mencari
29 Akhirnya Alisya Ditemukan
30 Alisya Kembali Kritis
31 Ancaman Reno
32 Tidak Akan Pergi Dariku
33 Kedatangan Sang Mantan Kekasih
34 Kedatangan Reno Ke Rumah Sakit
35 Sejak Kapan?
36 Mengungkapkan Perasaan
37 Keinginan Yang Tertunda
38 Rasa Cemburu Alisya
39 Mulai Dari Awal
40 Kekhawatiran Boy
41 Didatangi Para Mantan
42 Mengajak Liburan
43 Tiba Di Villa
44 Suami Istri Yang Jatuh Cinta
45 Tubuhmu Adalah Canduku
46 Tidak Ingin Diganggu
47 Alisya Ditabrak
48 Berusaha Membujuk Alisya
49 Dendam Di Hati
50 Kedatangan Perempuan Ular
51 Memecah Fokus Sang Suami
52 Menahan Hasrat Yang Menggebu
53 Saling Cemburu
54 Nyaris Saja
55 Kekecewaan Alisya
56 Kecemburuan Virza
57 Diammu Memberi Sebuah Jawaban
58 Bisakah Kau Memilih
59 Tipu Daya Mantan Kekasih
60 Ancaman Mona
61 Tinggal Satu Atap Bersama Mantan
62 Rencana Busuk Mona
63 Obat Perangsang Mulai Beraksi
64 Masih Mengelak
65 Tersebarnya Berita Besar
66 Rahasia Dibalik Kotak Biru
67 Alisya Jatuh Pingsan
68 Menutupi Kebenaran
69 Bukti Nyata
70 Rasa Yang Tersimpan
71 Perang Dingin Dimulai
72 Kecemburuan Alisya
73 Memaksa Untuk Dilayani
74 Alisya Pingsan
75 Seperti Korban Pemerkosaan
76 Menyalahkan Diri Sendiri
77 Virza Babak Belur
78 Rasa Bersalah Virza
79 Rencana Virza
80 Saling Suapan
81 Perhatian Virza
82 Membuat Reno Pergi
83 Kegeraman Mona
84 Alisya Sedikit Nakal
85 Konflik Pembunuhan
86 Kemarahan Virza
87 Harus Berpisah
88 Kisah Yang Sebenarnya
89 Alisya Mengandung
90 Rasa Penasaran Virza
91 Alisya Menutupi Kehamilannya
92 Tak Tega
93 Apakah Itu Bunga Tidur
94 Rencana Licik Mona
95 Kebenaran Mulai Terungkap
96 Ibu Vidya Mengalami Kecelakaan
97 Fakta Sebenarnya
98 Membalikkan Fakta
99 Percuma Menjelaskan
100 Dihadang Pria Garang
101 Keputusan Akhir Virza
102 Kedatangan Penyelamat
103 Menguak Kebenaran
104 Rencana Virza dan Boy
105 Berjalan Sesuai Rencana
106 Surga Dunia Bersama Kekasih Halal
107 Akhirnya Tertangkap
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Ketahuan Selingkuh
2
Pertemuan Tak Disengaja
3
Undangan Pernikahan
4
Dicampakkan Mantan Kekasih
5
Datang Ke Pesta Pernikahan
6
Mendadak Dijodohkan
7
Tindakan Kasar Virza
8
Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
9
Mengenang Masa Lalu
10
Surat Wasiat
11
Fitting Gaun Pengantin
12
Insisden Di Restoran
13
Perkelahian Yang Tak Terelakkan
14
Aku Akan Melindungimu
15
Pernikahan Yang Tak Diinginkan
16
Kekesalan Virza
17
Begitu Intens
18
Nyaris Saja
19
Kalung Pemberian Sang Ayah
20
Penilaian Alisya
21
Kemarahan Virza
22
Keresahan Alisya
23
Tak Sadar Diri
24
Mobil Asing Yang Mengikuti
25
Remnya Blong
26
Situasi Genting
27
Masih Dalam Pencarian
28
Terus Mencari
29
Akhirnya Alisya Ditemukan
30
Alisya Kembali Kritis
31
Ancaman Reno
32
Tidak Akan Pergi Dariku
33
Kedatangan Sang Mantan Kekasih
34
Kedatangan Reno Ke Rumah Sakit
35
Sejak Kapan?
36
Mengungkapkan Perasaan
37
Keinginan Yang Tertunda
38
Rasa Cemburu Alisya
39
Mulai Dari Awal
40
Kekhawatiran Boy
41
Didatangi Para Mantan
42
Mengajak Liburan
43
Tiba Di Villa
44
Suami Istri Yang Jatuh Cinta
45
Tubuhmu Adalah Canduku
46
Tidak Ingin Diganggu
47
Alisya Ditabrak
48
Berusaha Membujuk Alisya
49
Dendam Di Hati
50
Kedatangan Perempuan Ular
51
Memecah Fokus Sang Suami
52
Menahan Hasrat Yang Menggebu
53
Saling Cemburu
54
Nyaris Saja
55
Kekecewaan Alisya
56
Kecemburuan Virza
57
Diammu Memberi Sebuah Jawaban
58
Bisakah Kau Memilih
59
Tipu Daya Mantan Kekasih
60
Ancaman Mona
61
Tinggal Satu Atap Bersama Mantan
62
Rencana Busuk Mona
63
Obat Perangsang Mulai Beraksi
64
Masih Mengelak
65
Tersebarnya Berita Besar
66
Rahasia Dibalik Kotak Biru
67
Alisya Jatuh Pingsan
68
Menutupi Kebenaran
69
Bukti Nyata
70
Rasa Yang Tersimpan
71
Perang Dingin Dimulai
72
Kecemburuan Alisya
73
Memaksa Untuk Dilayani
74
Alisya Pingsan
75
Seperti Korban Pemerkosaan
76
Menyalahkan Diri Sendiri
77
Virza Babak Belur
78
Rasa Bersalah Virza
79
Rencana Virza
80
Saling Suapan
81
Perhatian Virza
82
Membuat Reno Pergi
83
Kegeraman Mona
84
Alisya Sedikit Nakal
85
Konflik Pembunuhan
86
Kemarahan Virza
87
Harus Berpisah
88
Kisah Yang Sebenarnya
89
Alisya Mengandung
90
Rasa Penasaran Virza
91
Alisya Menutupi Kehamilannya
92
Tak Tega
93
Apakah Itu Bunga Tidur
94
Rencana Licik Mona
95
Kebenaran Mulai Terungkap
96
Ibu Vidya Mengalami Kecelakaan
97
Fakta Sebenarnya
98
Membalikkan Fakta
99
Percuma Menjelaskan
100
Dihadang Pria Garang
101
Keputusan Akhir Virza
102
Kedatangan Penyelamat
103
Menguak Kebenaran
104
Rencana Virza dan Boy
105
Berjalan Sesuai Rencana
106
Surga Dunia Bersama Kekasih Halal
107
Akhirnya Tertangkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!