Mawar. Gadis yang sengaja diberikan kepada orang lain oleh kedua orang tuanya hanya karena terlahir sebagai anak perempuan, tiba-tiba dijemput kembali oleh orang tuanya setelah dua puluh tahun hidup tenang bersama orang tua angkat nya dan dipaksa menikah dengan calon suami kakaknya.
"Kamu harus menikah dengan Abymana menggantikan posisi kakakmu," ucap Mahendra setelah tiba di rumahnya.
"Jadi, Anda menjemputku hanya untuk ini? Ternyata kalian orang tua yang tidak punya hati," ucap Mawar.
Plak!
Marisa menampar Mawar dengan keras.
"Turuti apa yang kami minta atau kamu tidak akan pernah melihat dunia ini lagi!" tegas Marisa.
Bagaimanakah kehidupan Mawar setelah menikah dengan Aby?
Apakah Aby akan menerima Mawar sebagai istrinya atau justru mengabaikan Mawar dan memilih tetap mengejar Jingga?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lena Laiha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
"Nasya, kamu pergi sendiri aja dulu ya, kakak ada urusan sama Mas gantengmu ini," ucap Aby setelah mereka selesai sarapan.
"Aku bilang juga apa, sekarang hari minggu, bukan waktunya kerja."
"Nasya, ini urusan orang dewasa jadi kamu gak boleh ikut campur," ucap Dirga.
"Kalian kenapa sih, selalu saja menganggap aku anak kecil. Aku udah gede, udah tahu dan udah mengerti urusan kalian."
"Nasya, hey sejak kapan kamu ngeyel kayak gini?"
"Sejahat hari ini jam segini tanggal sekarang dan tahun sekarang."
"Haha." Dirga tertawa kecil.
"Anak gadis lagi marah," ucap Dirga.
"Kalau gitu kita jalan nanti sore aja sambil kita nonton bioskop, kita bisa pulang agak malam," ucap Aby.
"Eh iya kak, Mama sama Papa kan mau ke sini nanti sore katanya mereka mau bertemu dengan kakak dan kak Mawar."
"Apa!" Aby dan Dirga langsung terkejut setelah mendengar perkataan Nasya.
"Kalian pada kenapa? Kayak orang lihat setan aja."
"Nggak ada apa-apa, cuma pengen terkejut aja."
"Sejak kapan kaget bisa direncanakan?"
"Nasya, bagaimana sekolahmu?" tanya Dirga mengalihkan pembicaraannya.
"Baik. Hah ya udahlah, aku mau jalan sama temen-temen aku aja. Kalian berdua gak jelas banget deh." Nasya segera pergi meninggalkan mereka berdua di tempat itu!
Inginnya hari ini dia pergi bersama kakaknya namun sepertinya kakaknya sangat sibuk dengan pekerjaannya. Nasya yang mulai dewasa tak ingin mengganggu pekerjaan kakaknya, akhirnya dirinya pergi sendiri dan akan menemui teman-temannya di tempat biasa mereka berkumpul.
"Ada berita apa? Apa penculiknya sudah ditemukan?" tanya Aby penasaran.
"By kayaknya selama ini kamu hanya dipermainkan atau menjadi korban cinta palsu deh," sahut Dirga toothe poin.
"Maksud kamu?"
"Jingga tidak diculik tapi dia sengaja pergi berlibur bersama pria lain yang kini menjadi kekasihnya Jingga."
"Apa? Gak mungkin Jingga seperti itu."
"Kenyataannya memang seperti itu. Michelle sudah menyelidiki semuanya tentang Jingga dan laki-laki yang bersamanya."
"Secepat itu?"
"Ya, aku memang sengaja menyewa agen yang handal untuk ini."
"Handal, seorang perempuan?"
"Kamu jangan remehkan Michelle, dia perempuan yang begitu lihai dalam menyelidiki kasus dan juga sangat cerdik."
"Tidak mungkin Jingga seperti itu, selama ini dia sangat lugu dan ...."
"Lugu tidak menjamin seseorang bisa melakukan kecurangan, kebohongan atau pun kejahatan."
Aby berjalan mendekati kursi ruang keluarga lalu duduk di sana!
"Aku mau melihat bukti-bukti yang mereka dapatkan."
"Tentu saja, mereka sudah mengirimnya padamu. Coba cek ponselmu atau bila perlu kamu datang ke Jerman untuk melihat langsung kelakuan Jingga itu."
"Kamu benar, aku harus ke sana untuk menyusul Jingga. Aku tidak bisa percaya sebelum melihat langsung dengan mata kepalaku."
"Aku akan mengurus keberangkatanmu lusa."
"Kenapa lusa? Kalau bisa hari ini saja."
"Nanti sore Pak Randy dan Bu Ratu akan datang ke sini dan besok ada pertemuan penting dengan pihak perusahaan dari Malaysia belum lagi kita harus melihat lahan yang kita akan beli di kampung."
"Oh ya, aku lupa."
*********
"Mawar, kamu tidak boleh lama-lama di sini Nak, bukannya Ibu melarangmu tetap di sini tapi bagaimana dengan suami kamu," ucap Ratna.
"Bu, aku baru tiba kemarin, masa aku harus pulang hari ini. Aku pulang besok aja ya."
"Assalamualaikum!" seru seseorang dari luar rumah Ratna.
"Waalaikumsalam," sahut Mawar dan Ratna.
Mereka pun langsung berjalan menuju pintu rumahnya dan membuka pintu yang memang tak terkunci itu!
"Pak RT, silahkan masuk."
"Terimakasih Bu tapi saya datang hanya sebentar saja kok," ucap Pak RT.
"Ada apa ya Pak?" tanya Ratna yang penasaran.
"Menurut laporan warga katanya Mawar sudah pulang dan kebetulan saya langsung bertemu dengan Mawar," ucap Pak RT.
"Mawar, bagaimana kabarmu?" ucap Pak RT lagi.
"Alhamdulillah Pak RT, saya baik-baik saja, terimakasih sudah memperdulikan saya."
"Kamu kan warga saya jadi saya harus perduli atuh."
"Pak RT mah bisa wae."
"Kalau memang Mawar tidak apa-apa, saya langsung permisi ya karena harus mengumumkan pada warga agar mereka berhenti mencari dan berhenti mengkhawatirkan Mawar."
"Pak RT, terimakasih banyak ya."
Pak RT hanya tersenyum lalu pergi, tak lupa sebelum pergi dia mengucapkan salam terlebih dahulu!
Mawar dan Ratna tersenyumlah sembari menatap punggung orang yang selama ini selalu memperhatikan keadaan mereka.
**********
"Ma bagaimana dengan Jingga, apa dia sudah bisa pulang?" tanya Mahendra pada Mariska.
"Katanya dia pulang besok Pa, Papa tenang saja."
"Setelah pulang dia harus datang ke rumah kedua orang tuanya Aby dan minta maaf pada mereka dan juga Aby."
"Maaf, maaf untuk apa? yang mereka tahu Jingga itu diculik kan Pa."
"Iya, setidaknya dia berpura-pura menyesal atas terjadinya semua ini yang dapat menggagalkan pernikahan Jingga dengan Aby.
Bersambung