NovelToon NovelToon
Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:520.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Meylani Putri Putti

Karena Fitnah Ibu Mertua ku, rumah tangga ku berantakan. Dia tega memfitnah dan menghadirkan orang ketiga di dalam rumah tangga ku.

Aku tak tahu, kenapa ibu mertua jadi kejam seperti ini, bahkan bukannya dia yang meminta agar aku dan Mas Doni segera menikah.

Ada apa ini?

Bagaimana nasib rumah tangga ku?

Siapa yang akan bertahan, aku atau ibu mertua ku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masuk Perangkap

Sindy  dan Doni menjalankan aktivitasnya seperti biasa, keduanya semakin hangat dan mesra.

Doni selalu pulang tepat waktu dan lebih banyak menghabiskan waktunya bersama sang istri, sepasang suami istri yang tengah berbahagia dan dimabuk Cinta itu, tak pernah menyangka jika di dalam rumah mereka ada seseorang yang begitu menginginkan perpisahan mereka.

Hari ini seperti biasanya, Sindy selalu mengantar suaminya di depan pintu sebelum Doni berangkat ke kantor.

"Sayang aku lupa memberitahumu, Nanti sore ada undangan peresmian kantor terbaru aku. Kamu dandan yang cantik ya, aku ingin perkenalkan kamu dengan rekan-rekan aku nantinya."

"Loh bukannya dulu waktu kita menikah rekan-rekan kamu juga datang."

"Iya sayang tapi kan nggak semua karena, rumah kamu yang jauh." 

"Memangnya peresmiannya jam berapa Mas?"

"Jam 04.00 sore, setelah jam  karyawan pulang, tapi aku jemput kamu setengah empat saja yang penting kamu sudah siap saja ya waktu aku jemput."

"Oh iya nanti sore aku langsung siap-siap ya Mas."

"Kalau begitu Mas pergi dulu ya."

"Iya Mas kamu hati-hati ya di jalan,"

Bu Misye mendengar percakapan mereka karena saat itu beliau Tengah duduk di ruang tamu.

'Setengah empat Doni akan pulang. Baiklah aku harus bikin syok terapi untuk putraku itu terlebih dahulu,' batin bu Misye sambil memutar otaknya dengan keras.

Setelah mendapatkan ide cemerlangnya, bu Misye kemudian menghampiri Sahrul.

Setelah kejadian pemotretan di kamar Sindy, Bu Misye memang sengaja merencanakan beberapa situasi yang melibatkan Sindy dan Sahrul secara bersama, supaya ia dapat mengambil gambar-gambar mereka dan mengumpulkannya.

Seperti menyimpan bom waktu, bu

Misye  dengan rapi menyembunyikan foto-foto itu yang nanti suatu saat akan sangat bermanfaat baginya untuk menghancurkan bahtera rumah tangga sang putra.

Sudah hampir dua minggu  Sahrul Tinggal di rumah mereka.

Selama tinggal disana, Doni memang tidak pernah bicara secara langsung pada Sahrul. Karena ketika ia pulang, Sahrul sudah selesai mengerjakan pekerjaannya dan kembali ke kamarnya.

Entah karena kebetulan atau memang Syahrul menghindari pertemuannya dengan Doni atas perintah Bu Misye.

***

Waktu menunjukkan pukul setengah empat sore, Sindy yang sudah berdandan dengan rapi  turun menuju ruang tamu menunggu kedatangan suaminya 

Sambil menunggu Doni datang, Sindy mengotak atik handphone membaca beberapa artikel di internet.

"Sindy,"  panggil Bu Misye seraya menghampiri Sindy.

"Iya Ma," Sindy menoleh ke arah Bu Misye yang membawa nampan dengan satu teko air dan secangkir minuman.

"Sindy Mama lagi bikinin minum nih untuk si Sahrul. Tadi dia bantuin mama menguras kolam ikan belakang rumah kita. Rencananya kolam itu ikan itu  mau dimanfaatkan kembali untuk memelihara ikan hias daripada dibiarkan terbengkalai. Mama kasihan, panas-panas gitu, gak enak Mama dia kan anak temannya mama juga."

Bu Misye kemudian menyodorkan nampan itu kepada Sindy.

Sindy menatap nampan tersebut dengan bingung.

"Nih, kamu anterin dong minuman ini ke Syahrul, mama takut di belakang jalannya licin, karena kan baknya habis dikuras."

"Tapi kenapa harus Sindy ma? Kan kita memiliki beberapa orang asisten rumah tangga."

Tentu saja Sindy merasa keberatan mengantar minuman itu kepada Sahrul. Selain letak kolam ikan itu berada di belakang rumah, Sindy jadi sungkan jika harus bertemu Sahrul, itu karena ia tidak ingin ada fitnah. Apalagi umur mereka tak jauh berbeda.

"Oh itu si Inem dan Si Rita pergi Mama suruh belanja. Sementara yang lainnya sibuk memasak. Yaudahlah karena kamu nggak ada kerjaan, jadi kamu antar dulu ya mumpung minumannya masih hangat. Mama kasihan sama si Sahrul," tutur Bu Misye dengan sedikit di dramatisir.

"Iya deh  Ma."

Meski keberatan disuruh menghampiri Sahrul di taman belakang. Namun Sindy juga tak berani membantah bu Misye, maklum saja mertuanya itu gampang tersinggungan.

Sindy membawa secangkir minuman hangat dan satu teko es jeruk. Kebetulan sore itu memang terasa sangat panas meski waktu sudah menunjukkan hampir setengah 4 sore.

Dengan hati-hati Sindy melewati koridor menuju taman belakang.

Lantai yang terbuat dari ubin itu memang basah akibat air kurasan kolam ikan yang terbengkalai di belakang rumah mereka.

"Mas Sahrul ini minumannya," ucap Sindy sambil meletakkan nampan berisi dua minuman sekaligus. Kebetulan saat itu Sahrul berada di samping meja tempat Sindy meletakkan minumannya.

"Terima kasih nona," ucap Syahrul.

"Iya sama-sama," jawab Sindy yang langsung pergi.

 Ketika hendak melangkah, tiba-tiba kakinya tersandung pada selang yang melintang  hingga Sindy hampir jatuh.

Sahrul yang berada di samping Sindy langsung menahan Sindi dengan tangannya yang ia rentangkan.

Sindy menatap tajam ke arah Sahrul akibat bentuk protesnya.

"Eh maaf Nyonya saya tidak sengaja, saya tadi panik karena anda hampir jatuh. Maafkan saya ya, saya tidak bermaksud kurang ajar," Ucap Syahrul.

"Iya  tidak apa-apa."

***

Selang beberapa menit kepergian Sindy mengantar minuman, mobil Doni tiba di depan rumah mereka, seketika bu Misye  tersenyum menyeringai.

"Pucuk dicinta ulam pun tiba,"guman bu Misye.

Doni turun dari mobil kemudian menghampiri pintu.

"Assalamualaikum, Sindy!"

"Waalaikumsalam Eh kamu sudah pulang Nak?" tanya Bu Misye.

"Iya Ma hari ini ada acara di kantor makanya aku mau jemput Sindy. Ngomong-ngomong Sindy di mana ya Ma?" Tanya Doni sambil mengedarkan pandangannya.

"Tadi sepertinya mama lihat dia ke belakang deh."

"Ke belakang ngapain dia ke belakang?" tanya Doni.

"Oh tadi mama mau antar minuman ke Sahrul, terus dia bilang Biar sini saja dia  yang mengantarnya, ya Sindy mungkin takut mama terpeleset, maklum sajalah Sahrul kan habis membersihkan kolam ikan kita yang di belakang."

Desiran cemburu mulai terasa di hati Doni ketika mendengarkan cerita bu Misye, bahwa Sindy sendirilah menawarkan diri untuk mengantar minuman kepada Sahrul.

Ya walaupun itu demi kebaikan bu Misye sendiri.  Namun, tetap saja Doni merasa tak enak hati jika sang istri menemui pria lain di tempat yang jarang dihampiri oleh orang.

"Ya sudah ma, Doni susul Sindy dulu." Doni bergegas menuju koridor yang menyambungkan halaman belakang.

Bu Misye tersenyum menyeringai menatap punggung putranya yang menjauh.

"Kali ini tidak butuh foto, biar Doni melihat sendiri haha," gumam Bu Misye diiringi dengan tawa jahatnya.

Ketika tiba di halaman belakang, Doni melihat Sahrul tengah menyentuh tubuh Sindy.

Seketika bola matanya membelalak dengan sempurna.

Setelah itu ia melihat mereka berdua mengobrol. Perasaan cemburu itu semakin menggebu.

"Sindy!" teriak Doni dari kejauhan.

Sindy yang kaget, langsung menoleh ke arah Doni.

Sindy kelabakan karena ia melihat raut  wajah suaminya yang tampak murka dan cemburu.

"Mas Doni!"

Dengan hati-hati Cindy kembali berjalan menghampiri Doni yang menunggunya di ujung koridor sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Mas tadi aku hampir kepleset, beruntung Mas Sahrul menolong aku, kalau nggak aku bisa jatuh Mas."

Doni menatap sinis ke arah Sindy yang berusaha menjelaskan kejadian sesungguhnya.

"Sudah ayo kita pergi," ajak Doni yang masih menyimpan kemarahan di dadanya.

Sindy membuntuti Doni berjalan menuju ruang tamu. Setibanya di ruang tamu ia mengambil tas selempang miliknya kemudian berjalan menuju mobil.

Sindy masuk ke dalam mobil dan duduk dengan tenang. Doni membawa mobilnya meninggalkan halaman rumah mereka. 10 menit di perjalanan keadaan masih hening.

Atmosfer di dalam mobil itu terasa berbeda.

Sindy melirik ke arah Doni yang wajahnya mengkerut.

"Mas kamu marah ya?"ketika memecahkan kesunyian di antara mereka.

Doni hanya diam dan terus menyetir.

"Tadi itu aku hampir terpeleset Mas. Percayalah aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Sahrul."

Sindy berusaha untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya agar Doni tidak berprasangka buruk terhadap dia dan Sahrul.

"Aku hanya mengantar minuman kok Mas, nggak lebih dari itu."

"Ngapain kamu mengantar minuman ke Sahrul segala?" tanya Doni bernada cemburu.

"Tadi itu Mama yang minta sama aku untuk mengantar minuman ke Syahrul,"

Doni mendelik ke arah Sindy.

"Jangan bohong kamu Sindy."

"Mas, aku nggak bohong Kalau nggak percaya kamu tanya saja sama mama."

"Aku nggak percaya sama kamu," ucap Doni sambil membuang wajahnya.

Cindy membelalakkan bola matanya karena kaget mendengar ucapan Doni.

"Mas, tapi aku bicara apa adanya ,Aku berani sumpah jika aku tak ada hubungan dengan Sahrul."

Sindy terus meyakinkan Doni meski wajah Doni terlihat cuek dengan penjelasannya.

"Mas percayalah dengan cara apalagi aku harus memberitahu kebenarannya."

"Kali ini aku maafkan kamu, tapi tidak untuk yang kedua kalinya. Jujur aku sudah kecewa sama kamu Sindy."

Sindy semakin kaget mendengar ucapan dari Doni.

"Tapi mas aku benar-benar…"

"Sudah cukup Sindy! Aku nggak mau dengar alasan apa-apa. Pokoknya aku nggak mau lihat kamu bicara atau deket-dekat dengan Sahrul!"bentak Doni sambil membanting setirnya.

"Iya Mas," gumam Sindy lirih dan pasrah

Bersambung.

1
gaby
Dah tau kere, malah nikah lg, mana pny anak lagi. Gimana biaya operasi Ainun bisa terkumpul, duitnya buat nafkahin istri & 2 anak
ryuuu
Buruk
Deli Sary Nadeak
dokter kandung??? emang ada dokter tiri thor??? 😆
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa: Ok kak thor ✌️
👑Meylani Putri Putti: sama 2 😘
total 2 replies
Yunerty Blessa
akhirnya mereka semua hidup bahagia....
Yunerty Blessa
syukur lah Alesha juga hamil
Yunerty Blessa
semoga Dave cepat sembuh...
tahniah buat kehamilan mu Ainun
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Dave dan Alesha,, semoga berbahagia
Yunerty Blessa
akhirnya Aiman sembuh sepenuhnya
Yunerty Blessa
berharap Dave baik² saja sebelum pernikahan nya....
Yunerty Blessa
astaga Aiman 🤦‍♀️... terlalu asyik bercucuk tanam sampai lupa makan.....
Yunerty Blessa
pengantin baru buka puasa 🤭
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Aiman dan Ainun...
Yunerty Blessa
syukur lah Ainun bisa melihat..
tahniah Ainun
Yunerty Blessa
semoga operasi mata Ainun berjalan lancar
Yunerty Blessa
semoga lamaran nya lancar
Yunerty Blessa
semangat Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
semoga berjodoh,,Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
kalau kalian berdua memang berjodoh pasti akan bersatu jua
Yunerty Blessa
lebih baik lagi Doni tak payah nikah dengan Siska jahat 😠😠 sabar Ainun....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!