Squel "Menikahi Wanita Ternoda"
Dicap sebagai wanita liar karena kabur di hari pernikahan, Ayanna Nerodia Tanzeela memiliki alasan tersendiri untuk itu. Namun, ditengah pelariannya dia justru menemukan seorang bayi mungil yang terbungkus kain, membuatnya terpaksa menjadi Mommy dadakan, bersama seorang pemuda yang tidak dia kenal.
Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Ayanna kabur, padahal pesta pernikahan sudah dia rancang dengan sempurna? Dan siapakah sebenarnya bayi itu? Mengapa dia memiliki keterikatan dengan pemuda yang baru Ayanna temui?
Jangan lupa follow akun dan sosmed ngothor buat tahu info lainnya😍
FB @Nita Amelia
Ig @nitamelia05
TT @Ratu Anu👑
Salam Anu 👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10. Bersyukur
Saat siang hari aktivitas yang dilakukan Nael hanyalah tidur—seperti bayi pada umumnya. Untuk itu Ayanna dilanda rasa bosan, karena tak ada yang bisa dia lakukan selain menjaga bayi tampan itu. Namun, dia juga tidak tega jika harus meninggalkan Nael sendirian, bagaimana jika tiba-tiba bayi itu bangun karena lapar atau popoknya yang sudah penuh?
"Aku tidak mungkin seperti ini terus setiap hari. Apalagi pekerjaan Dallie tidak menjanjikan, yang ada keuangan akan minus," gumam Ayanna sambil memainkan jemarinya di pipi Nael yang sehalus kapas.
"Kerja apa ya yang bisa bawa bayi?"
Otak Ayanna berpikir keras, sampai dia tak sadar jika Nael sudah membuka mata. Nael menguap, lalu tiba-tiba menangis kencang. Ayanna langsung terlonjak, karena belum terbiasa mengurus bayi, apalagi sekarang dia hanya sendirian jadi dia hanya mondar-mandir tidak jelas.
"Aduh, kamu mau apa, Nael? Kok nangisnya kenceng banget? Jangan buat Mommy takut dong," tanya Ayanna, dan tak mungkin dia mendapat jawaban, karena yang diajak bicara hanya bisa menangis hingga seluruh wajahnya memerah.
Ayanna mendapat serangan panik. Namun, pesan Dallie tiba-tiba berlarian di kepalanya. Pemuda itu bilang dia harus tenang dalam mengurus Nael, karena tangis bayi itu memiliki beberapa arti yang susah-susah gampang.
"Dia pasti lapar kan karena dari tadi tidur terus," tebak Ayanna setelah menghela nafas berkali-kali, akhirnya dia memutuskan untuk membuat susu. Dia sudah menyambar air hangat yang sudah disiapkan Dallie dalam tumbler, tapi dia kembali ingat pesan pemuda itu untuk mengecek popok terlebih dahulu.
"Ah iya, bayi kan gampang buang air."
Ayanna langsung mendekati Nael yang masih menangis dan hanya bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Saat Ayanna menarik ujung popok, dia mengintip. Dan ternyata benar bayi laki-laki itu buang air besar.
Ayanna langsung menepuk jidatnya.
Tidak ada bau apa-apa sebenarnya, karena Nael hanya minum susu. Namun, Ayanna seperti ingin muntah, karena sejak kemarin Dallie lah yang melakukannya, meski Dallie lebih muda dari Ayanna, nyatanya dia jauh lebih telaten mengurus bayi.
Ayanna memaksakan diri untuk mencopot popok yang dikenakan Nael. Karena semua itu akan menjadi makanannya sehari-hari.
"Hoek, hoek!"
Asam lambungnya seperti naik ke tenggorokan. Dia bergidik, sementara Nael mulai berhenti menangis dan menatap sekitar seakan mencari sumber suara.
"Astaga, Nael, poopmu banyak sekali. Kamu beneran bayi atau bukan?"
Gadis itu berusaha mengangkat kedua kaki Nael untuk membersihkan bagian belakangnya menggunakan handuk yang sudah dibasahi, seperti yang telah diajarkan Dallie. Gerakan Ayanna masih kaku dan terkesan geli, tapi akhirnya dia berhasil juga mengurus bayi tampan itu menggunakan tangannya sendiri.
Ayanna tersenyum bangga, apalagi setelah itu Nael kembali tertidur.
"Karena kamu sudah tidur lagi, sebaiknya kamu ikut Mommy ya," ujar Ayanna, teringat kembali dengan uang 100 juta miliknya. Siapa tahu kali ini dia berhasil menemukannya.
Sambil menggendong Nael, Ayanna pergi dari kostan dan tentunya selalu memakai penutup wajah agar tidak dikenali oleh siapapun. Matahari cukup terik siang itu, jadi Ayanna berusaha melindungi Nael agar tidak kepanasan.
Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya dia sampai di tempat yang dituju, yakni jalan gembira.
"Kalau uang itu benar-benar tidak bisa aku temukan, artinya ada dua kemungkinan. Antara diambil orang, atau aku ditipu oleh Refal!" ucap Ayanna sebelum mengubek-ngubek kembali tempat tersebut.
Ayanna melirik ke kanan dan ke kiri, jalanan cukup lengang, jadi dia leluasa untuk menyebrang. Tanpa membuang waktu, Ayanna dengan mata jelinya menelusuri semua tempat yang kemungkinan digunakan untuk mengamankan tas berukuran besar.
Namun, lagi-lagi apa yang dia lakukan hanyalah sia-sia. Sampai tubuhnya berkeringat dan terasa terbakar, dia tak kunjung menemukannya.
Kini dia malah melihat dua orang mencurigakan yang sepertinya sedang menyelidiki sesuatu. Gegas Ayanna pergi dari sana, karena bisa saja orang-orang itu suruhan Thomas.
***
Anak buah Aneeq yang ditugaskan untuk mencari Ayanna akhirnya melapor, jika mereka berhasil menemukan supir angkot yang sempat membawa Ayanna dari lokasi kecelakaan.
Aneeq pun segera memberitahu Fierce, jadi mereka sama-sama menemui supir tersebut untuk meminta kejelasan, supaya Ayanna bisa segera ditemukan.
"Gadis itu behenti di jalan gembira, Pak, dia nggak mau bayar karena katanya dompetnya ketinggalan. Saya diminta untuk menunggu, tapi habis itu malah disuruh nolongin bayi—ya di sana dia sama bayi yang kayaknya baru dilahirin," jelas pria itu sesuai dengan apa yang ia ingat.
Sementara Aneeq dan Fierce saling pandang. Mereka langsung bertanya-tanya, bayi mana yang dimaksud, sedangkan Ayanna pergi dari hotel seorang diri.
"Terus, Pak? Apa yang Bapak lakukan?" tanya Fierce dengan nada tak sabaran.
"Ya jelas saya nolak, Pak, saya nggak mau ikut campur masalah orang. Saya masih punya anak kecil-kecil yang harus dibiayai juga," jawab sang supir begitu jujur.
Fierce pun langsung memejamkan matanya. Namun, di sisi lain dia sangat bersyukur, artinya sang anak masih hidup dan selamat dari kecelakaan malam itu. Sekarang dia hanya tinggal mencari kemana sebenarnya Ayanna pergi, pasti di sekitar kota ini.
"Kamu memikirkan apa yang aku pikirkan?" tanya Aneeq pada sang adik. Fierce langsung mengangguk.
"Iya, Kak, aku yakin Ayanna belum jauh. Tapi aku bingung, siapa bayi itu? Ayanna tidak mungkin menyembunyikan kehamilan semulus ini kan?" balas Fierce sambil menerka-nerka.
"Kita cari tahu lagi lebih dalam. Dan jangan larang aku untuk menyelidiki Refal, sepertinya ada yang mencurigakan darinya," ujar Aneeq, dan Fierce hanya bisa mengiyakan. Dia akan serahkan kasus ini pada sang kakak yang jauh lebih berpengalaman.
Sesampainya di rumah, Fierce langsung disambut oleh rentetan pertanyaan dari istrinya. Selain itu, ada yang tak kalah bawel, yakni seekor kucing persia yang menjadi kesayangan Ayanna.
"Tenanglah, Picy. Aya akan segera pulang ke rumah," ujar Fierce sambil menepuk-nepuk kepala kucing yang memiliki bulu berwarna oranye itu. Picy terus mengeong, beberapa tahun hidup bersama Ayanna, membuat dia ikut merasa kehilangan majikannya.
tuh anthea panik,dallie sdh gedor2 pintu.
sapa tau Kamu kenal...
klo trnyata gak kenal...
ya kenalan lah..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Main" kok sama keluarga Tan....
Salah nyari lawan kamu...😏😏😏😏
Dallie pulang noh...bukain pintu...
Masa Athea yg bukain pintu,,runyam urusannya nanti....🙄🙄🙄🙄🙄
Refal Refall...kepercayaan itu seperti kertas, sekali di Rematt dia tak akan kembali sempurna lagi. Kamu di butakan sama Uang 100 jeti , sampai kamu menghianati sebuah kepercayaan yang selama ini keluarga Tan berikan padamu...kebaikan kamu balas dengan penghianatan...Sadissss