NovelToon NovelToon
Terikat Janji Dengan Princess

Terikat Janji Dengan Princess

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Vampir / Cinta Terlarang / Iblis / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: zeyynmaloth

Gimana jadinya jika Putri bangsawan kelas atas jatuh cinta pada Kesatria yang ternyata merupakan keturunan iblis.

Awalnya sang putri hanya ingin berteman dan bermain bersama. Namun disaat sedang bermain, mereka berdua diserang iblis jahat. Mereka berdua dalam bahaya, sang putri tak bisa berbuat apa apa. Untung saja si mc keturunan iblis, jadi dia bisa melindungi sang putri.

Mulai saat itu sang putri berjanji untuk membalas budi pada sang mc, bahkan berjanji untuk menjadikannya suami.

Karya ini hanya karangan belaka, segala sesuatu yang mirip hanyalah kebetula.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zeyynmaloth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Api Kebencian Thackloz

"Ehh Girls sekarang yuk kita ke perpustakaan!. Ada buku yang ingin aku cari."

Seru Guinevere.

"Ayo"

Ucap teman teman Guinevere serempak.

Diperjalanan menuju ke perpustakaan, mereka bertemu dengan Profesor Garry. Profesor langsung saja menghampiri Guinevere, dia tampak senyum dan berkata

"Aku bangga padamu tuan putri, aku sangat berterima kasih karena kau telah menyelamatkan akademi ini."

"Sama sama profesor"

Ucap Guinevere.

"Sekarang aku mulai mengerti. Seharusnya aku lebih memperketat keamanan akademi ini. Tanpa kau mungkin kemarin malam adalah kehancuran akademi sihir ini."

Ucap Garry.

"Guinevere memang pahlawan pak profesor."

Ucap Henny tiba tiba.

"Benar, sebagai kemurahan hati ku, kau akan aku kasih hadiah eklusif saat lulus nanti, selain itu kau juga kalau mau memiliki buku apa pun tunggal bilang saja padaku. Aku akan memberikan nya untukmu."

Ucap Garry.

"Wahh terima kasih banyak profesor."

Ucap Guinevere kegirangan.

"Untuk saat ini... Apa ada buku yang ingin kamu baca?"

Tanya Garry.

"A... Aku ingin membaca buku tentang Blood Demon."

Ucap Guinevere.

"Baiklah, aku akan mencari kan buku itu untuk mu, kau hanya perlu menunggu dan saat buku itu ketemu, akan aku bagikan padamu."

Balas Garry.

"Sebenarnya kami akan ke perpustakaan, dan aku berniat untuk membaca buku itu. Jadi, di perpustakaan tidak ada buku tentang Blood Demon?"

Tanya Guinevere.

"Tidak. Ada beberapa buku yang sangat langka dan berharga sehingga aku menyimpan nya di ruang penyimpanan khusus."

Balas Garry.

"Oohhh.... Begitu."

Ucap Guinevere.

"Kalau begitu kita pamit ya ke perpustakaan."

Ucap Penny.

"iya silahkan."

Balas Garry.

Keesokan harinya, disaat senja. Dante sedang patroli di kota, ini biasa dilakukan oleh para Zeyynmaloth agar penduduk aman dan bisa mengawasi penduduk apakah ada yang bersekutu dengan iblis atau tidak.

Dante melihat ada sosok pria tua yang memperhatikan nya dari jauh, pria tua itu memakai pakaian berjas elegan. Dante berusaha tidak mempedulikan kehadiran pria itu dengan terus berjalan dan fokus patroli.

Saat kembali ke istana, Dante melihat Westia, Wesker, dan Bobby sedang duduk di depan Istana, Dante pun menghampiri mereka.

"Tadi sore disaat aku patroli, aku melihat pria tua terus saja memperhatikan ku dari jauh, aku tau sih berburuk sangka itu tidak baik. Tapi dia itu dari tatapan nya sangat mencurigakan."

Ucap Dante, dia kemudian duduk dan menyilangkan kakinya.

"Aku juga sama, sewaktu aku patroli siang tadi juga ada yang memperhatikan. Pria tua itu sangat misterius menurut ku."

Ucap Westia, setelah meneguk jus.

"Hey, kok kalian berburuk sangka begitu. Siapa tahu dia hanya pak tua biasa yang sedang memperhatikan pasukan Zeyynmaloth yang baru."

Ucap Wesker.

"Tapi biar bagaimanapun dia tak seperti pria tua biasa, kamu sih belun kebagian patroli. Coba kalau kebagian, pasti kau juga bakal merasa kan hal yang sama."

Sahut Dante.

"Aku setuju, kakak hanya tidak tahu saja."

Balas Westia.

"Aku tidak percaya pada cerita kalian berdua, mungkin saja kalau aku mendengar nya dari William Marshal aku akan percaya."

Ucap Bobby.

"Baiklah, kita tunggu kesaksian dari William, aku yakin dia juga akan menceritakan hal yang sama."

Ucap Bobby.

"Ohh iya, dimana William?"

Tanya Dante, pandangan nya terus menengok ke kanan ke kiri.

"Mungkin dia masih di dalam istana, dia tadi dipanggil Queen Mary."

Jawab Bobby.

"Hufhh.... Aku tak paham lah dengan William ini."

Ucap Dante setelah menghela nafas panjang.

"Nanti malam adalah bagian William yang berpatroli ya? Kalau kita mau menunggu kesaksian darinya kita harus menunggu besok pagi."

Ucap Wesker.

Beralih pada Death Yok lebih tepatnya di istana Dark Dicepratops. Terlihat Raipope duduk santai menyendiri. Raipope duduk sambil menikmati teh miliknya.

"Hhmm... tadi katanya Lewis menghentikan serangan eksekusi terhadap anggota Zeyynmaloth."

Ucap Raipope dalam hati.

"Aku yakin dia sedang berada di negeri Tudor dan melindungi zeyynmaloth dibalik bayangan. Aku tak tahu persis apa yang diinginkan Lewis, tapi aku akan segera tahu. Aku akan mencari Lewis ke Tudor."

Ucap Raipope dalam hati tangannya yang dikepal menempel pada pipi.

Tak lama, Raipope pun keluar istana iblis dan saat itu dia tiba tiba saja diserang rekan nya sendiri. Serangan itu berupa proyektil energi gelap dan hampir saja mengenai Raipope.

"DOOMMM...."

Energi itu meledak membuat tanah disekitar hancur, Raipope tak terluka karena sempat menghindar.

"Sudah ku duga, tak ada lagi iblis yang bertingkah seperti bocah selain kau... Thackloz."

Ucap Raipope, wajahnya tampak tak senang diserang tiba tiba begitu.

"Melihatmu saja sudah membuat aku mual... Raipope..."

Ucap Thackloz.

"Kau juga punya pemikiran yang sangat aneh, aku tak paham dengan pemikiran mu."

Tambah Thackloz.

"Kau tak akan paham, pemikiran ku terlalu cerdas untuk iblis idiot seperti mu."

Balas Raipope, dia pun mulai membalikkan badannya dan bersiap untuk meninggalkan Thackloz.

"HAHHH.... BERISIK KAU..."

Teriak Thackloz.

"Dasar a-"

Ucap Raipope dengan langkah kaki terus menjauh dari Thackloz.

Ucapan Raipope tidak kelar karena serangan Thackloz yang tiba tiba saja menganggu. Thackloz menyerang dengan tangan dan kaki nya. Pertarungan diantara mereka berdua pun terjadi.

"Apa apaan bocah ini?"

Ucap Raipope yang mengatakan nya sembari terus menangkis pukul ataupun tendangan dari Thackloz.

Mendengar hal itu, Thackloz menjadi sangat murka, dia terus menyerang Raipope dengan membabi buta. Walau begitu Raipope tak sekalipun melawan balik.

"Aku tak punya waktu untuk meladeni bocah seperti mu."

Dengan gesit Raipope menjauh, lalu berkata demikian.

"Mau kemana Kau? Jadi Raipope selama kni takut padaku ya?"

Tanya Thackloz penuh gejolak emosi.

"Kalau aku mau, aku bisa membuat mu merasakan 100x kematian."

Ucap Raipope mengancam.

Setelah itu Raipope pun pergi meninggalkan Thackloz. Mendengar hal itu, Thackloz jadi terdiam.

"Setiap aku berjumpa dengannya, kebencian ku makin bertambah."

Ucap Thackloz.

Tak lama Thackloz pun dihampiri oleh Helena, dia sepertinya melihat semua kejadian antara Raipope dengan Thackloz.

"Sebesar itu ya rasa benci mu padanya?"

Helena terbang dan mengatakan hal itu.

"Sepertinya dendam ini tak akan hilang, bagaimanapun caranya."

Balas Thackloz.

"Kau berucap seperti itu seolah-olah kau tak pernah berjuang bersamanya dalam menginvasi negeri Sundr."

Sahut Helena.

"Berjuang bersama hah? Walau waktu itu dia pemimpin invasi, aku lah yang paling merusak. Raipope hanya bermain main saja. Akhirnya kita juga yang kena imbasnya, king Edward III akhirnya turun tangan dan pasukan invasi Dark Dicepratops mati semua."

Jelas panjang Thackloz.

"Hihihiihhi... Aku mengerti, itulah awal kebencian mu padanya kan?"

Helena tampak mentertawakan Thackloz.

"Dia itu iblis yang aneh, selalu saja bertindak semaunya sendiri. Kalau saja aku dan dia bukan Immortal Demon, mungkin kami berdua tak akan menginjakkan kaki disini lagi."

Ucap Thackloz.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!