Meninggal karena di jebak oleh musuh bebuyutannya membuat Kebo Iwa merasa menyesal seumur hidupnya karena telah meninggalkan cinta sejatinya demi wanita yang akhirnya membunuh dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Topeng
Suasana Kantor pusat PE corporation mendadak hening, semua karyawan nampak tak berkedip menatap ke layar televisi yang ada di ruangan masing-masing.
"Selamat pagi semuanya, saya Bisma Haryono CEO PE corporation mengundang rekan-rekan wartawan semua untuk menyampaikan pengunduran saya sebagai CEO PE corporation secara resmi," ucap Bisma disambut rasa penasaran para juru berita yang meliputnya.
"Apa alasan Anda ingin mengundurkan diri dari posisi CEO PE corporation?" tanya seorang reporter
"Tentu saja karena Adrian Prawiro, sang pewaris tunggal sudah kembali maka saya harus menyerahkan jabatan itu padanya," jawab Bisma
"Bukankah dia diberitakan tewas dalam kecelakaan bersama sopir pribadinya?"
"Alhamdulillah dia selamat, dan sebentar lagi akan kembali ke kantor untuk menjalani rutinitasnya," jawab Bisma
"Tapi menurut rumor yang beredar, keponakan anda itu adalah orang yang memiliki IQ rendah dan maaf tidak memiliki kelebihan apapun, lalu bagaimana nasib PE corporation jika di pimpin oleh orang yang tidak kompeten seperti dia?"
"Setiap orang terlahir pintar karena Tuhan tidak pernah menciptakan manusia bodoh. Karena sudah kodrat manusia untuk selalu belajar makan ia juga akan menjadi pemimpin yang kompeten jika mau belajar. Setumpul-tumpulnya pisau pasti akan tajam jika setiap hari diasah, aku yakin suatu saat keponakanku juga akan menjadi seorang pemimpin yang sukses seperti harapan almarhum ayahnya jika ia terus belajar." jawab Bisma.
"Sebagai paman sekaligus walinya aku sudah menganggap Rey seperti anakku sendiri dan aku akan mengajarinya sampai dia bisa memimpin perusahaan dengan baik," imbuhnya.
"Wah benar-benar tak di sangka ternyata Tuan Bisma begitu baik dan tulus," tukas semua yang hadir di tempat itu.
*********
Akhirnya dia menyerah juga, tapi sangat mencurigakan dia mau menyerahkan jabatannya dengan sukarela,
Iwa mematikan televisi di kamarnya dan segera keluar meninggalkan wastu Ares.
"Anda mau kemana Tuan?" tanya seorang wanita menghampirinya
"Aku akan ke rumah sakit, aku harus mengurus jenazah paman Utsman dan menguburkannya," jawab Iwa
"Kalau begitu biar sopir baru yang akan mengantarmu, bibi tahu kamu belum bisa nyetir mobil. Untuk itu sengaja bibi suruh Refan putraku sendiri yang akan menggantikan Pak Utsman,"
"Terimakasih Bi,"
"Sama-sama Tuan,"
"Hati-hati Fan, jangan ngebut ya," pesannya
"Baik Ibu,"
Keduanya kemudian melesat menuju rumah sakit.
"Kau masih sangat muda dan sepertinya seumuran dengan bocah ini, ups maksudku seumuran denganku,"
"Benar Tuan, kita memang seumuran. Apa Tuan lupa jika kita selalu main bersama dulu saat masih kecil, apa anda lupa?" tanya pemuda itu tersenyum padanya
"Kau tahu kan aku sedikit amnesia setelah jatuh dari lantai lima, jadi maaf aku belum bisa mengingat mu,"
"Maaf Tuan, saya lupa,"
"Tidak apa, panggil saja saya Rey, bukankah kita teman jadi jangan panggil aku Tuan, aku sedikit risih mendengarnya,"
"Baik Rey,"
Refan kemudian menghentikan mobilnya tepat didepan rumah sakit. Ia kemudian mengantar Iwa menuju ke dalam rumah sakit.
Setelah mengurus administrasi Iwa kemudian membawa jenazah Utsman ke rumah duka.
"Terimakasih Tuan sudah mengurus jenazah suami saya," ucap istri Utsman
"Sama-sama, maaf saya baru bisa memulangkannya karena prosedur otopsi,"
"Iya tidak masalah,"
"Sekali lagi maafkan saya karena, membuat suami anda meninggal,"
"Hidup mati seseorang sudah ditentukan oleh Tuhan, jadi jangan merasa bersalah dengan kejadian ini." jawab wanita itu menepuk pundaknya
Iwa kemudian memberikan amplop coklat kepada wanita itu.
"Aku mohon terimalah ini sebagai tanda duka cita dan rasa terimakasih saya kepada Paman yang telah bekerja keras melayani keluarga ku," ucap Iwa membungkukkan badannya
"Kenapa kau harus repot-repot Tuan, lagipula dibandingkan dengan kebaikan almarhum ayahmu kepada keluarga kami itu tidak apa-apanya, justru kami yang seharusnya berterimakasih karena keluarga anda sudah membiayai kehidupan keluarga kami," jawab Istri Utsman
************
Setelah selesai melakukan takziah Iwa mengajak Refan menuju ke sebuah restoran.
"Kamu mau makan apa?" tanya Iwa
"Sepertinya makan siang dengan sapi lada hitam enak,"
"Baiklah aku akan memesankan untukmu,"
"Thanks Rey,"
"Sama-sama," Iwa segera memanggil pelayan dan memberikan pesanannya.
Tidak lama pesanan mereka pun datang,
"Kenapa kamu cuma makan sayur saja?" tanya Refan terkejut melihat menu makanan Adrian
"seorang vegetarian lagipula aku juga tidak boleh memakan daging sapi?" jawab Iwa
"Memangnya kenapa?" tanya Refan penasaran
"Takut kolesterol tinggi," bisik Iwa membuat Refan terkekeh mendengarnya
"Kenapa tertawa??" tanya Iwa
"Lucu aja, abis kita kan masih muda jadi gak mungkin lah kolesterol,"
"Benar juga, tapi tak apalah lagipula aku lebih suka makan sayur mayur daripada daging,"
"Good job Rey, lanjutkan!" jawab Refan
Selesai makan siang Iwa mengajak Refan menuju ke sebuah Mall.
"Kenapa kita ke sini?"
"Aku hanya ingin melihat penjualan nasi instan ku. Meskipun penjualannya bagus saat launching produk tetap saja kita harus melakukan promosi agar produk kita tetap bisa bersaing dengan kompetitor lain di pasaran." jawab Iwa mendatangi sebuah stand nasi instannya di sebuah mall
"Kenapa sepi sekali standnya?" ucap Refan
"Itu karena promo kita tidak menarik. Lihatlah di stand sebelah, begitu banyak orang-orang yang penasaran dengan produk di stand itu. Kau tahu alasannya kenapa?" jawab Iwa menunjuk kearah stand yang ada di depannya
Refan hanya menggelengkan kepalanya, " Aku tidak tahu,"
"Itu karena lelaki itu, dia begitu menarik perhatian para pembeli," jawab Iwa
"Jadi maksud mu, kau akan menjadi seperti lelaki itu?" tanya Refan
"Tentu saja tidak, kita tidak boleh melakukan promosi yang sama dengan kompetitor kita, tapi kita boleh memakai idenya sebagai referensi. Kau tunggu sebentar di sini," Iwa kemudian pergi meninggalkan Refan
Tidak lama kemudian Iwa kembali dengan tampilan yang berbeda membuat Refan berdecak kagum.
"Wah kau nampak gagah seperti sosok Kesatria dari kerajaan abad ke 14," tukas Refan tak berkedip menatapnya
"Aku adalah Kebo Iwa sosok Panglima Perang dari kerajaan Bali, aku akan menarik perhatian pembeli dengan konstum ku ini, jadi kau coba buat pengumuman," ujar Iwa
"Wah keren sekali, di saat anak-anak muda seperti kita lebih suka dengan Cosplay Anime, tapi kau begitu bersahaja dengan menyukai Cosplay tokoh-tokoh Sejarah pribumi?" tanya Regangan
"Bukankah sebagai warga negara yang baik kita harus mencintai kebudayaan kita sendiri?" jawab Iwa
"Wah, kau benar-benar berubah menjadi sosok luar biasa Rey," ucap Refan takjub
Pemuda itu kemudian langsung mengambil pengeras suara di sampingnya dan memulai mempromosikan nasi instan mereka.
"Ayo silakan beli nasi instannya dan bisa photo selfi dengan brand ambassador kita, beli satu untuk sekali Foto, beli lima bisa peluk orangnya, beli sepuluh bisa minta nomor teleponnya, tapi kalau di kasih ya, wkwkwkwk!" seru Refan sambil terkekeh melihat semua kaum hawa yang langsung berlarian mendekati stand nasi instan mereka.
"Kalau mau cium beli berapa?" tanya seorang wanita
Refan segera menoleh kearah Iwa.
Iwa segera memberikan isyarat menolak permintaan wanita itu.
"Maaf nona, untuk sementara hanya peluk saja ya, karena kalau cium takut nanti ketagihan, jadi lebih baik beli 10 aja supaya anda bisa dapat nomor ponselnya. Kali aja kalian jodoh," jawab Refan lirih
Dalam waktu kurang dari satu jam semua nasi instan mereka langsung habis tak bersisa.
"Wah tidak ku sangka ide kalian benar-benar cemerlang, terimakasih banyak atas bantuannya," ucap seorang SPG (sales promotion girl)
"Kalian tidak selamanya bisa mengandalkan aku untuk menjual produk ini, jadi berinovasi lah dalam memasarkan produk. Jangan hanya mengandalkan mulut kalian saja tapi gunakan trik lain untuk memikat para pembeli, gunakan kelebihan, dan keterampilan kalian agar penjualan meningkat. Aku berjanji akan memberikan bonus bagi siapapun yang bisa memasarkan produk paling banyak setiap minggunya," ujar Iwa
"Maaf kalau boleh tahu anda siapa?" tanya Seorang SPG lainnya.
"Dia adalah Adrian Prawiro pewaris tunggal PE corporation," jawab Refan membuat semua SPG di sana tercengang mendengarnya.
To be continued
