Dion Wardana, adalah seseorang tanpa ayah dan ibu, semasa kecil ia tinggal dipanti asuhan. ia sering dibuly. namun, suatu saat ia mendapat keajaiban melalui kotak peninggalan orang tuanya. sejak saat itu, hidup Dion berubah.
Novel ini adalah pengulangan dan lanjutkan dari novel gagal yang berjudul "SYSTEM KUADRILIUNER". yang pernah saya buat (UP) di fizzo novel. namun, dikarenakan akun Fizzo saya terblokir.!! saya membuat ulang ceritanya dan melanjutkannya di Noveltoon dengan judul "System Warisan". Mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sky Eyes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32: Sampai Di Gunung Burangrang
Dua Setengah Jam berikutnya, akhirnya Dion dan kedua orangnya sampai di kaki gunung Burangrang.
Saat ini, di kaki gunung Burangrang penuh sesak dengan orang.
Mereka berasal dari daerah lain, yang sangat penasaran dengan rumor tentang monster.
Dion dan kedua lainnya turun dari mobil, mereka melihat sekelilingnya.
"Begitu banyak orang?" Dion tercengang ketika dia melihat kerumunan padat didepannya.
"Tentu saja, banyak orang yang penasaran dengan rumor monster yang beredar. Jadi, meskipun banyak orang yang takut. Beberapa orang juga memberanikan diri mereka untuk kesini karena rasa ingin tahu mereka." Kak macan tutul menimpali keterkejutan Dion.
"Baiklah, ayok kita pergi. Kita beristirahat dulu sebelum kita melanjutkan perjalanan." Setelah berkata demikian, Dion membawa kedua orang lainnya ke sebuah tempat makan pinggir jalan.
Tempat makan ini menjual cukup banyak hidangan, seperti bakso, pempek, siomay dan sebagainya.
Mereka bertiga memasuki tempat itu, saat ini tempat itu sangat ramai dan penuh sesak.
Begitu sampai di dalam, Dion dan kedua orang lainnya memesan makanan dan duduk.
Lagi pula, Dion tidak tahu berapa lama waktu yang akan mereka butuhkan di gunung untuk menyelesaikan misinya. Jadi dia dan dua orang lainnya tentu saja harus mengisi perut mereka terlebih dahulu.
Selain itu, perjalanan dua jam lebih untuk mencapai kesini juga cukup membuat mereka lapar.
Sembari menunggu pesanan mereka tiba, Dion mengamati sekelilingnya. Selain untuk beristirahat dan makan, Dion memiliki alasan lain mengapa mereka saat ini masuk ke tempat makan pinggir jalan.
Dion ingin mendapatkan lebih banyak informasi tentang "Monster" itu dari orang-orang yang sedang makan disini.
Seperti kata pepatah, *Di tempat ramai, orang-orang bersantai sambil bergosip*. di tempat seperti itu, Tentu saja informasi akan lebih mudah didapat.
Oleh karena itu, Dion saat ini mengamati sekelilingnya dan menajamkan telinganya.
"Heh...Aku dengar tim ekspedisi pemerintah sudah berangkat ke pedalaman gunung Burangrang satu jam yang lalu."
"Apa yang kalian tau, di katakan bahwa menurut penyelidikan. Telah ditemukan getaran hebat di kedalaman gunung Burangrang. Hal itu terdeteksi oleh radar suara. Kemungkinan monster itu benar-benar ada. Dan monster itu akan sangat berguna bagi penelitian negara, dikabarkan bahwa dunia kita (bumi) akan mengalami perubahan besar-besaran dan berevolusi."
"Betul, aku juga mendengarnya. Dikatakan bahwa suara-suara monster tidak hanya muncul di negara kita. Di negara lain pun ada."
"Sungguh keajaiban, apakah nanti dunia kita akan benar-benar berubah. Menjadi sarang monster?."
Banyak orang-orang yang berbicara dan bergosip.!
Mendengar ucapan banyak orang, Dion mengerutkan alisnya.
Dunia akan berubah?~
Apa-apaan?~
Dia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, namun Dion tidak terlalu memikirkannya. Saat ini makanan yang mereka pesan sudah sampai, Dion pun mengabaikan pikirannya. Dia dan kedua orang lainnya, memakan makanan mereka.
Tentu saja, meskipun Dion memakan makanan yang ada di depannya. Nyatanya telinganya masih mendengarkan apa yang orang-orang katakan.
*****
Dua puluh menit kemudian, Dion, Alex dan kak macan tutul keluar dari tempat makan pinggir jalan.
"Tuan muda, kemana kita akan pergi selanjutnya?"
Setelah keluar dari tempat makan itu, Alex melihat sekeliling dan bertanya pada Dion.
Dion juga saat ini melihat sekeliling, di pintu masuk yang biasa dipakai oleh para pendaki gunung. Saat ini banyak orang berkumpul.
Selain itu, beberapa kilometer keatas. Banyak pasukan bersenjata menjaga.
Jadi, jika Dion ingin memasuki gunung Burangrang. Mustahil untuk melewati jalan yang biasa dilewati pendaki.
Setelah berfikir sejenak, Dion akhirnya membuat keputusan dan perhitungan.
"Ayok, ikuti aku."
Dion membawa Alex dan kak macan tutul ke arah timur. Dimana disana adalah hutan rimbun yang penuh dengan pohon-pohon menjulang tinggi.
Meskipun di arah timur masih kaki gunung, akan tetapi saat ini tidak ada seorang pun yang berada disana.
Lagi pula, wilayah timur kaki gunung adalah tempat yang jarang sekali dilewati. Dan belum terpijak oleh manusia.
Biasanya tidak akan ada orang yang ketempat ini, karena hutan di wilayah timur kaki gunung cukup berbahaya. Banyak ular berbisa berkeliaran dan banyak babi hutan yang ganas.
Dion dan kedua orang lainnya sampai dihutan rimbun.!
"Tuan muda, sebenarnya kemana kita akan pergi?"
Kak macan tutul bingung, karena Dion membawa mereka ketempat yang cukup terpencil dan berbahaya.
Lagi pula dia tau, kalau hutan yang saat ini mereka pijak adalah wilayah tak berpenghuni dan jarak dilewati oleh manusia. Disini banyak ular berbisa dan babi-babi ganas.
Biasanya, hanya para pemburu dengan senjata api yang berani masuk kehutan ini.
"Kita akan pergi ke pedalaman gunung, untuk mencari monster itu. Tapi karena jalan yang biasa di pakai oleh pendaki ramai dan di jaga ketat, Kita hanya bisa melewati hutan ini." Jawab Dion santai.
Mendengar jawaban santai Dion, Alex dan kak macan tutul tercengang.!
"Bukan, tapi tuan muda kita mencari monster itu hanya dengan kita bertiga?. Bukan apa-apa. tapi, kita tidak tahu apakah monster itu benaran ada atau tidak. andai pun monster itu ada, lalu untuk apa kita mencarinya. Dan jangankan monster, perjalanan kita ke sana dari hutan ini akan menemui banyak binatang buas. Dengan hanya kita bertiga akan sulit untuk sampai kesana.!"
"Benar tuan muda, sebaiknya kita kembali dan membawa lebih banyak orang. Lalu, kita akan membawa senjata yang lebih canggih. Sehingga akan lebih mudah melakukannya."
Kak macan tutul dan Alex berusaha menasihati Dion, setelah mendengar bahwa Dion akan mencari monster itu.
Namun, Dion tidak menghiraukan mereka berdua.
Konyol, menghadapi monster seperti kelelawar bermutasi. Apa gunanya memiliki banyak orang?, Itu hanya akan menjadi beban.
Bahkan dengan senjata api yang canggih akan sulit menghadapi binatang buas yang bermutasi.
Meskipun Dion belum pernah melihat kelelawar bermutasi, tetapi dia tahu ciri, sifat, kebiasaan, dan kekuatan monster ini. karena dalam misi yang system keluarkan, ada deskripsi tentang binatang bermutasi ini.
Setelah melihat deskripsi dari kelelawar bermutasi, bahkan Dion pun terkejut.!
Itu Karena, menurut deskripsi system. Kelelawar yang bermutasi jauh lebih kuat dari binatang buas biasa.
Kekuatan fisiknya saja, berada dikisaran 1000 Kekuatan (1000Kg) lebih. Belum lagi kulitnya keras dan kelelawar bermutasi bisa mengeluarkan semacam laser api dari mulutnya.
Kekuatan ini sudah setara dengan grandmaster seni beladiri.!
Jika Dion belum melangkah ke ranah manusia tahap keempat, dia tidak akan berani datang untuk mencari monster ini.
Hanya dengan senjata api, mustahil untuk melukai apalagi mengalahkan dan membunuh kelelawar bermutasi.
Jika hanya berhadapan dengan binatang buas biasa seperti harimau, mungkin senjata api masih berguna. Tetapi menghadapi binatang buas bermutasi, senjata api tidak akan banyak berguna.
Kecuali jika menggunakan roket mini atau basoka, mungkin senjata ini bisa melukai kelelawar bermutasi.
Tapi, senjata seperti roket mini dan basoka tidak mudah untuk mendapatkannya. Senjata-senjata ini dipakai secara ekslusif oleh negara-negara.
Sulit, jika sebuah organisasi atau individu ingin mendapatkan dan menggunakan nya.
"Jangan banyak omong, ayo ikuti saja aku. denganku disekitar, tidak akan terjadi apa-apa."
Kak macan tutul dan Alex masih ingin menasihati Dion, akan tetapi apa pun yang mereka katakan Dion tak bergeming dan malas untuk menjelaskan.
Akhirnya, tanpa daya Alex dan kak macan tutul hanya bisa mengikuti Dion dalam perjalanan.
*****
Perlu diketahui, bahwa tidak banyak orang yang mengetahui tentang seorang kultivator. Orang-orang pada umunya hanya mengetahui tentang pejuang seni beladiri. Begini perbandingan antara pejuang dan kultivator.
>Pejuang Master dibagi menjadi tahap awal, menengah, dan puncak. Setara dengan ranah manusia tahap pertama hingga ketiga. (Berkekuatan 300-1000kg)
>Pejuang grandmaster dibagi menjadi tahap awal, menengah dan puncak. Setara dengan ranah manusia tahap keempat hingga keenam. (Berkekuatan 1000-3000kg)
>Pejuang Legendaris dibagi menjadi tahap awal, menengah dan puncak. Setara dengan ranah manusia tahap ketujuh hingga kesembilan. (Berkekuatan 3000-5000kg++)
Dibawah pejuang Master, masih ada beberapa tingkatan. Seperti pejuang biasa, peluang elite dan pejuang suci.
Kak macan tutul tutul sendiri berada ditingkat Master setengah langkah, dia tinggal selangkah lagi untuk menjadi seorang pejuang master.
Sementara Alex dan kak serigala berada di tingkat pejuang suci.
Namun meski secara teori, perbandingannya seperti itu. Seringkali seorang kultivator lebih kuat dari pada pejuang dari tingkat yang sama.
Contohnya, saat ini Dion berada di ranah manusia tahap keempat. Secara teori dia sebanding dengan pejuang grandmaster tahap awal. Akan tetapi kenyataannya bila mereka bertempur, Dion akan lebih kuat dan lebih unggul dari para pejuang ditingkat yang sama.