NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Kakak Angkat

Menikah Dengan Kakak Angkat

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan / Nikahmuda
Popularitas:572.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arry Hastanti

Kisah seorang gadis yang baru saja lulus SMA, namanya Dinda Kirana. Dari kecil ia di besarkan oleh sang nenek, karena orangtuanya meninggal yang disebabkan oleh kecelakaan. Selain nenek, ia juga memiliki kakak angkat yang bernama Anton.

Mereka tinggal bertiga, karena orangtuanya Anton juga meninggal karena kecelakaan bersama orangtuanya Dinda. Karena sudah 10 tahun lebih mereka tinggal bersama, Anton dan Dinda sudah seperti saudara kandung.

Tetapi, tiba-tiba sang nenek menjodohkan mereka. Awalnya mereka menentang perjodohan itu, tetapi karena sang nenek jatuh sakit. Akhirnya pernikahan mereka pun terlaksana.

Seperti apa kelanjutan ceritanya? Ikuti terus update setiap dan dukung Author dengan menekan hati yang berwarna biru. Biar gak ketinggalan keseruan mereka!

Terima Kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arry Hastanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dinda Yang Mesum

Dinda duduk di sofa ruang kerjanya Anton. Ia bermain dengan ponselnya, tetapi pikirannya pergi melayang entah kemana. Anton melirik ke arahnya, karena ia melihat Dinda yang tidak ceria seperti biasanya. Dia tahu, Dinda pasti sedang memikirkan ucapan sang nenek.

Dinda menghela nafas panjang dan membuangnya dengan kasar. lalu ia berjalan keluar dari ruangan tanpa mengatakan apapun kepada sang kakak. Anton kemudian menyalakan laptopnya, melihat Dinda dari rekaman CCTV. Ternyata Dinda sedang menghampiri Rizal.

Seketika, raut wajah Dinda yang tadinya murung berubah ceria seperti biasanya. Anton menilai kalau Dinda menyukai Rizal. Ada perasaan kesal ketika ia melihat Dinda bercandaan dengan Rizal. Dengan segera, Anton mematikan laptopnya.

"Zal, Makan siang di luar yuk!" Ajak Dinda.

"Makan di kantin saja! Makanan kantin juga enak kok, ada yang gratis, ngapain musti keluar uang!" Tolak Rizal.

"Bener juga sih! Ya sudah, ke kantin sekarang yuk!" Sahut Dinda menarik tangan Rizal.

Ketika Dinda dan Rizal mau pergi ke kantin, mereka berpapasan dengan Loren yang sedang buru-buru masuk ke ruangan Anton tanpa menyapa Dinda. Entah kenapa Loren tiba-tiba datang, padahal dia cuti selama dua Minggu.

Dinda pun tak perduli dengan kedatangan Loren, ia pergi ke kantin dengan Rizal. Itu cara Dinda untuk menghibur dirinya sendiri, bersama Rizal dia merasa nyaman dan bahagia. Ia berharap Rizal merasakan hal yang sama seperti dirinya.

"Din, nanti sore pulang kerja kita jalan dulu yuk! Ada hal yang ingin aku katakan kepadamu." Ajak Rizal.

"Oh ok! Kita ke Citos saja ya, sekalian nongkrong di sana." Kata Dinda bersedia.

Entah apa yang ingin di katakan Rizal kepadanya, yang jelas Dinda saat itu sudah merasa senang. Apa mungkin karena tingkat kepercayaan dirinya yang tinggi, ia pun menduga kalau Rizal akan menyatakan cintanya kepada Dinda.

Dinda sendiri sudah merasa kalau Rizal juga tertarik padanya. Karena Akhir-akhir ini Rizal sangat perhatian dengannya, walaupun hanya melalui pesan singkat atau panggilan telepon.

*****

Anton yang sedang melamun pun terkejut ketika melihat kedatangan Loren yang tiba-tiba. Anton berdiri dari duduknya, lalu Loren berlari menghampirinya dan memeluk erat tubuh Anton.

Loren yang berencana untuk cuti dua Minggu pun sudah tidak tahan dengan rasa rindunya terhadap Anton. Cintanya sungguh besar untuk Anton, melebihi rasa egonya. Mereka dengan posisi yang sama-sama berdiri, saling berpelukkan melepaskan rindu mereka.

"Aku pikir dengan cuti dua Minggu, perasaanku akan lebih baik, tetapi itu tidak dan aku sangat merindukanmu." Kata Loren yang tak mau melepaskan pelukannya.

"Kamu bodoh! Sudah ku bilang jangan menganggap Dinna istriku, tapi kamu malah bersikap seperti ini!" Protes Anton.

Setelah beberapa menit mereka saling berpelukan, Loren dan Anton pun duduk di sofa. Loren sengaja membawa bekal makan siang, karena ia ingin memanjakan lidah sang kekasih dengan masakannya yang lezat.

Loren menyuapi Anton sendok demi sendok hingga makanannya habis. Jika Anton sedang bersama Loren, dia seperti anak kecil yang ingin terus di manja. Walaupun sikapnya yang cuek, selama ini tidak masalah buat Loren. Karena dia tahu kalau Anton juga sangat mencintainya.

Sebagai cuci mulut, Loren membawakan kue coklat kesukaannya Anton. Dia masih menyuapi Anton seperti anak kecil. Ketika ada sisa coklat di bibir Anton, Loren membersihkannya dengan bibirnya. Anton pun terkejut dengan sikap Loren yang berani, di saat yang sama Dinda pun masuk ke ruangan dan melihat Loren mencium sang kakak.

"Dinda!" Panggil Anton.

Karena saat Dinda melihat Loren mencium sang kakak, Dinda merasa malu dan langsung keluar lagi dari ruangan. Tetapi Anton keburu memanggilnya dan menyuruhnya untuk masuk. Dengan wajah merahnya, Dinda memasuki ruangan sang kakak dan menyapa Loren.

"Hi kak, apa kabar?" Sapa Dinda dengan canggung.

"Baik, aku dengar kamu mulai kerja ya?" Sahut Loren berbalik bertanya.

"Hehe... soalnya gak boleh kuliah sama nenek, jadi ikut kak Anton saja!" Jawab Dinda yang masih canggung.

Yang ciuman siapa, yang malu siapa. Dinda merasa malu melihat mereka berdua ciuman. Karena merasa canggung, Dinda pun berpamitan untuk istirahat di ruang pribadinya Anton. Sedangkan Anton sendiri merasa bersalah, karena sudah mencium Loren.

Bersalah karena mengingat statusnya yang sudah menjadi istri Dinda. Sebenarnya Anton merasa Delima atas hubungannya dengan Loren. Di sisi lain dia tidak mau berpisah dengan Loren, tapi di sisi lain dia memikirkan tentang Agama. Bahwa seorang suami atau istri tidak boleh berhubungan dengan wanita/pria lain.

"Din, kamu sudah Sholat belum?" Tanya Anton yang berjalan menghampirinya.

"Sudah, tadi di Masjid bawah!" Jawab Dinda sambil memainkan ponselnya.

Karena Dinda sudah Sholat, Anton pun segera turun ke bawah untuk menunaikan Sholat di Masjid perusahaan dengan Loren.

*****

Sudah waktunya pulang kerja, Dinda buru-buru keluar dari ruangan. Ia menghampiri Rizal dan mengajaknya untuk segera meninggalkan kantor. Hal itu karena, jika sang kakak tahu dia akan pergi, pasti Anton akan melarangnya. Maka dari itu Dinda tanpa berpamitan, langsung menarik tangan Rizal pergi keluar dari kantor.

Ternyata Dinda sudah memesan taksi online sebelum ia keluar dari kantor. Jadi, ketika ia dan Rizal keluar dari kantor, taksi online sudah menunggu mereka di luar. Anton tahu kalau Dinda pergi dengan Rizal, karena dia mengecek rekaman CCTV.

"Oren, ayo pulang. Nenekku sedang gak enak badan. Lain kali saja jalannya ya!" Ucap Anton yang baru saja menerima telpon dari Inah.

"Ya sudah deh, nenek mu kan lebih penting!" Sahut Loren dengan kekecewaannya.

Anton pun segera pulang ke rumah, sebelum pulang ia mengantar Loren. Sesampainya dia di rumah, Anton langsung menemui sang nenek. Entah sakit beneran atau hanya pura-pura, saat itu sang nenek sedang di periksa oleh dokter pribadinya.

Sepertinya Anton sangat khawatir dengan kondisi sang nenek, ia pun segera menelpon Dinda dan menyuruhnya untuk segera pulang. Dengan alasan sang nenek sakit. Pikiran Anton sudah tidak bisa berpikir jernih, melihat sang nenek tergulai sakit, membuatnya tidak berdaya.

"Jangan biarkan nenek banyak pikiran. Darah tingginya naik dan detak jantungnya melemah." Kata Dokter memberitahu Anton.

"Baik Dok, terima kasih!" Sahut Anton yang langsung menghampiri sang nenek.

Tak lama kemudian Dinda pun datang, ia bertemu dengan Dokter di ruang tamu. Kemudian Pak Dokter menjelaskan tentang penyakit sang nenek dan berpesan kepadanya untuk tidak membuat neneknya banyak berfikir.

Setelah menjelaskan kepada Dinda, Pak Dokter memberi resep dan berpamitan untuk pulang. Lalu Dinda memasuki kamar sang nenek sambil menangis. Ia meminta maaf karena sudah membuat neneknya banyak berfikir.

"Nenek cepetan sembuh, Dinda pasti akan kasih nenek Buyut." Kata Dinda yang membuat Anton terkejut.

"Terima Kasih sayang, Nenek mau istirahat dulu. Kepala nenek sakit sekali, kalian makan dulu dan Sholat." Ujar sang nenek.

Anton dan Dinda pun keluar dari kamar sang nenek. Mereka menyuruh simbok untuk menemani sang nenek. Anton pergi ke apotek untuk menebusresep obat dari Dokter. Sedangkan Dinda menyiapkan makan malam dengan Inah.

Sepulang Anton dari apotek, Dinda pun menyuruhnya untuk segera menyantap makan malam mereka. Sembari makan, Dinda memikirkan cara agar bisa memberi neneknya Buyut. Satu-satunya jalan, ia harus hamil dan tentunya dengan cara tidur dengan Anton, dia bisa hamil.

Mata Dinda tertuju ke arah Anton, membayangkan jika dirinya tidur dengannya. Memikirkan hal itu membuat Dinda stress dan teriak sambil mengacak-acak rambutnya.

"Kamu kenapa?" Tanya Anton heran.

"Ah... sudahlah... Aku selesai makan!" Jawab Dinda asal ucap.

Dengan lesu Dinda pergi untuk Sholat. Lalu ia mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur. Karena Anton belum masuk ke kamar, Dinda kemudian membuka ponselnya dan mencari di Google 'cara menggoda suami'.

"Gara-gara mimpi semalam, aku jadi mesum begini! Gak apa-apalah, demi kesembuhan nenek. Apapun akan aku lakukan!" Batin Dinda bersemangat.

Ketika Anton masuk ke kamar, tiba-tiba nyali Dinda menghilang. Dia membenamkan wajahnya di dalam selimut.

Bersambung...

1
Irawati Soetojo
Lha kan abis antar Loren pulang dr RS, terus balik ke RS n ngikutin Rizal dan Dinda, kok Loren seminggu gak masuk?
dina
cerita yang menarik
dina
ini sebenarnya antara Dinda dan Anton belum siap.berumahtangga. makanya anaknya diambil Allah kembali
andi nita
2 suami istri yg labil
nurul nazmi
bagus
Atma Inatun Nikhma
Biasa
Vipna
ini bolak balik gk pada punya pendirian tokoh y sih
Vipna
gak jelas si dinda mau y anton apa rizal sih menye2 banget
my_name_is_Fayla
amnesianya nya lama amat dah
mama ELA
seruuuu
mama ELA
bagus cerita nya buat penasaran...gak bisa berhenti baca nya
liana
ah dasar Dinda sama Anton aja yg labil. mau sama pacar tp msih mau berhubungan badan 🙄
mama ELA
Sumpah cerita novel ini dari bab awal sampai seterusnya Bagus banget, buat yang baca ketagihan... Dan pengen tau kelanjutan nya... Gak bisa berhenti baca nya... Mantap thor
Alby Mukfu
Rizal sama Yuki ,semoga ada pengganti Anton untuk Loren yg baik😁
Rini Haryati
bagus
sukses
semangat
mksh
Joveni
hbs minum obat masa makan eskrim sih...
Joveni
eh masa sih baru 3 jam selesai wik" dah amnesia...??????
Raindra Guswandri
lanjutkan
siti rohmah
anton ...anton g ada d carii. udh ad d cuekin ..hadeuuh
Fiah Fazah Melinda
loren n rizal mana tor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!