NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta : Suami Yang Tak Tergapai

Berbagi Cinta : Suami Yang Tak Tergapai

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Perjodohan / Patahhati / Pengkhianatan / Cinta Dramatis Yang Sedih / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:17.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ria Mariana

JUARA 2 KONTES BERTEMA BERBAGI CINTA

NOTE : Ide kisah ini berdasar pengalaman author sendiri yang dikembangkan sebagus mungkin.

Season 1 :

Perjuangan seorang wanita cantik bernama Sena yang berusaha menggapai cinta sang suami, Regan Anggara. Regan merupakan mantan dosen killernya yang harus menikah dengannya akibat perjodohan. Sudah 2 tahun hubungan pernikahan mereka namun Sena tak membuahkan hasil untuk mengambil hati dari sang suami, namun alangkah terkejutnya saat Sena memergoki sang suami yang tengah mesum dengan rekan kerjanya. Hati Sena mendadak sakit, pantas saja selama ini tak mau menyentuhnya, rupanya Regan sudah mempunyai wanita lain dan mengaku sudah menikah sirih dengan Maya dan kini tengah mengandung anak dari Regan. Parahnya, orang tua Regan yang selama ini baik dengan Sena ikut menyembunyikan rahasia itu.

Dan jangan lupakan Devan! Pria duda yang selalu ada untuk Sena bahkan siap menjadi suami baru untuk Sena.

Season 2 :

Ketika semuanya tak bisa ia gapai. Dia hanya bisa berusaha untuk tegar. Lika-liku kehidupan ini membuatnya menjadi sangat kuat.
Sena dan Devan berjuang keras untuk mendapatkan momongan.
Namun...... semuanya tak semudah itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 : Anniversary

"Yummy ... enak banget ayam gorengnya," ucap Kia sambil menjilati jemarinya.

"Benarkah? Oh ya, Papamu tidak mencari keberadaanmu?"

Askia menggeleng. "Papa sibuk bekerja, entah pekerjaannya apa Kia juga bingung, seharian duduk di depan meja kadang tangannya menyangga kepalanya seperti ini." Askia memperagakan apa yang dilakukan Devan jika sedang bekerja.

Tentu saja semua itu membuat Sena tergelak tawa melihat anak kecil yang berusia 8 tahun itu.

"Sedangkan Mama pergi terus jarang pulang ke rumah. Pulang pun malah bertengkar dengan Papa. Kia kesel, Kia iri sama teman-teman yang Papa dan Mamanya akur."

Sena mengusap kepala anak kecil itu dengan lembut. Sama halnya dengan Kia, Sena pun juga merasakan hal yang sama. Dulu saat sang Ibu masih ada, Bapak selalu bertengkar dengan Ibu karena masalah ekonomi namun sekarang Sena rindu dengan pertengkaran itu karena kini sang Ibu sudah tiada.

"Hei! Apa yang kau berikan untuk putriku?" tanya Devan tiba-tiba datang lalu melihat kotak makanan berlogo restoran ayam terkenal di kota itu.

Sena berdiri dan membungkuk untuk memberi salam. Dia takut saat Devan berbicara dengan nada tinggi.

"Kia, Papa sudah bilang jangan makan junkfood, tidak baik untuk tubuh."

Devan lalu segera membawa putrinya untuk naik ke ruangannya sedangkan Sena merasa tidak enak padahal niatnya baik.

Kruyuk....

Perutnya terasa lapar, makanan dari Regan di makan oleh Kia sampai habis sementara jam makan siang sudah habis. Sena memutuskan untuk mengganjal perutnya dengan susu botol, semoga saja bisa kuat menahan lapar sampai sore.

Sore hari.

Sena melihat mobil Regan sudah terparkir di sana. Pria itu keluar setelah melihat sang istri.

"Masuklah! Aku akan mengajakmu bulan madu dadakan. Besok hari minggu kau libur 'kan? Kita bisa mendekatkan diri satu sama lain."

"Bulan madu? Ke mana?"

Regan merangkul Sena. "Ke suatu tempat yang indah."

Mereka berpapasan dengan Devan dan Askia, Kia tersenyum ramah pada Sena, Sena juga membalas namun Devan seperti tidak menyukai jika putrinya dekat dengan Sena.

"Kau suka anak kecil?" tanya Regan.

Sena mengangguk.

"Kita bisa membuatnya."

Sena mendengus kesal sambil duduk di mobil. Regan segera melajukan mobilnya menuju suatu tempat.

Dalam perjalanan, Regan terus mengajak mengobrol Sena. Sena hanya merespon ya dan tidak saja. Tak menyerah, Regan menceritakan sedikit tentang bulan madu dadakan ini namun sepertinya Sena tidak tertarik.

"Sena? Kau tidak apa-apa?" tanya Regan.

"Aku membayangkan jika harus berbagi suami dengan orang lain," jawab Sena.

"Kau istri pertamaku dan aku akan mengistimewakanmu karena kau adalah istri sah-ku yang berhak mendapat banyak warisan dariku."

Sena melirik sekilas Regan. "Aku tak butuh warisan. Aku hanya ingin cinta yang utuh darimu namun sekarang apa bisa?"

"Maaf, maaf untuk segalanya. Aku sudah melukaimu."

Hening, Sena tak menjawab. Dia memilih lebih menatap jalanan yang mulai memadat akibat jam pekerja mulai pulang. Mungkin dulu Sena menginginkan hal ini terjadi namun siapa sangka semuanya berbalik arah, dia sudah tak ada rasa tersentuh dari ucapan Regan.

2 tahun ini seolah membuka mata Sena, ia sadar jika sampai kapanpun Regan tak akan bisa ia gapai sepenuhnya.

Sebuah pantai dengan pasir putih tak jauh dari pusat kota terlihat. Regan memilih lokasi ini karena tidak jauh dari rumah mereka. Dia membukakan pintu untuk Sena lalu mengajaknya masuk ke villa yang berada di pinggir pantai itu.

Regan juga membawa barang-barang seperti pakaian yang sudah ia bawa dari rumah termasuk pakaian ganti untuk Sena.

"Kita akan menginap di sini?" tanya Sena.

"Iya, bulan madu sementara karena kita tidak bisa mengambil cuti dadakan maka dari itu kita bisa berbulan madu di sini dulu."

Sena dirangkul untuk masuk ke dalam villa, pelayan dengan cepat memberikan kuncinya karena Regan sudah memesannya terlebih dahulu.

Mereka masuk ke kamar villa, Regan menyiapkannya semua ini termasuk makan malam romantis di balkon kamar yang berhadapan langsung dengan laut.

"Kau mandi dulu! Nanti kita bisa makan malam bersama."

Sena mengangguk, dia lekas menuju ke kamar mandi. Apa ini mimpi? Regan sudah berubah 180 derajat. Pria dingin itu menjadi romantis sekali. Tidak, tidak boleh, Sena tidak boleh terjebak dalam perangkap manisnya. Siapa tahu ini hanya akting saja?

Sena masuk ke bak mandi yang sudah siap untuk digunakan. Pikirannya menjadi rileks sejenak karena berendam menggunakan air hangat. Tak lama kemudian, Regan masuk ke kamar mandi yang lupa tak terkunci.

"Aaaah ... Kak Re, kenapa kau masuk?" tanya Sena sambil menutup dadanya.

"Aku juga ingin mandi. Tidak boleh?" Regan membuka baju dan celananya membuat Sena memalingkan wajah.

Regan lalu masuk ke dalam bak mandi itu membuat Sena semakin grogi. Tangan Regan menangkup wajah Sena yang memalingkan wajahnya.

"Sena, aku tahu jika perbuatanku sangat salah dan aku menyesalinya. Aku ingin memulai dari awal lagi. Aku ingin Sena yang seperti dulu yang selalu tersenyum padaku, bukan seperti sekarang yang selalu memalingkan wajah."

Air mata Sena mengalir, tangan Regan segera mengusapnya. Bibir Regan mendekati bibir Sena, mereka berciuman dengan mesra sampai benar-benar terasa menjadi candu. Tangan Regan mulai nakal dan membuat tubuh Sena menegang namun semua itu langsung terhenti saat mengingat pria yang menjadi suaminya tentunya pernah melakukan ini pada wanita lain. Sena mendorong tubuh Regan dengan kuat lalu keluar dari bak mandi dan memakai handuknya.

"Aku belum siap, Kak Re. Maaf."

Sena keluar dari kamar mandi dan lekas menggunakan baju. Tak berselang lama Regan pun keluar, ia melihat Sena melamun duduk di atas ranjang.

"Sena, apa yang kau pikirkan?" tanya Regan.

"Apa kau sungguh sudah berubah?"

Regan menghela nafas panjang. "Lalu untuk apa kau membuat perjanjian bermaterai jika kau pun masih meragukannya?"

"Sudahlah, aku lapar dan ingin makan."

Sena menuju ke balkon, ia melihat matahari tenggelam teramat indah. Regan menyiapkan semuanya termasuk menyalakan lilin supaya jauh lebih romantis.

Makananpun juga sudah terhidang dan siap di santap. Sena makan lebih dahulu tanpa menghiraukan sang suami.

"Kau ingat ini hari apa?" tanya Regan.

"Hari sabtu."

"Benar, namun jawabanmu kurang tepat."

Sena tak memperdulikan dan asyik menyantap daging panggang yang sangat lezat itu.

"Hari ini adalah ulang tahun pernikahan kita yang kedua. Kita sudah dua tahun menikah," ucap Regan.

Sena menghentikan makannya, ia teringat satu tahun yang lalu melakukan hal sama seperti ini. Dia menyiapkan makan malam romantis namun Regan malah tak hadir dan membuatnya menunggu sampai tengah malam.

Bayangan Sena pudar setelah Regan mengeluarkan kue anniversary yang bertuliskan 2 tahun dan memberikan sekotak hadiah untuk Sena.

Regan membuka kotak itu yang berisikan banyak perhiasan untuk Sena.

"Semua orang pasti bisa berubah termasuk aku. Mau kah kau mengulangi dari awal hubungan ini dan memulai kehidupan yang baru bersamaku? Selamat hari ulang tahun pernikahan yang ke dua tahun. Aku mencintaimu, Senarita."

1
Eka Sahdu Yanti
Lumayan
Jetty Eva
Luar biasa
Jetty Eva
Devan ngapain merayu anak kayak gitu..tak tau berterima kasih krn sdh menerima n merawat hingga usia 10 thn...darah yg mengalir ditubuhx betasal dari 2 iblis...jgn heran klo dia membencimu walau kau sebaik malaikat...
angel
setiap novel yg sy baca kog pameran wanitanya pd goblok2 ..hny alasan takut org tua nya tau masalah rumah tangganya ..pdhl fungsi org tua kan buat curhat anaknya
filis 12
Luar biasa
Liana Simon
bagus Thor ceritanya
Rynda Imel
Sampai dah berapa episode ini nyesek semua
Rynda Imel
Nggak ngotak semua, g sabar liat maya dan rwga hancurrrrr
Christina Loy
baguss
Easy Bread
Luar biasa
Yuene
keren
Dwi apri
biar regan pergi melanjutkan kuliahnya...biar tambah pinter tuh otak...biar ga menyakiti perempuan lg
Dwi apri
edan kabeh ...
untung sena udah cerai....
jadi ga ketularan virus edan
Dwi apri
dasar regan kucing garong
obral janji sana.sini...

q baca aja ikutan emosi😡😡
Dwi apri
cinta...tp kok disiksa trs?
Dwi apri
ada rahasia apa dibalik pernikahan mereka?
kok bapaknya sena dibawa2
Dwi apri
ga mau cerai ya pindah rumah aja
Dwi apri
penasaran knp bisa menikah
sandi Gelau
aku sarankan.. Bagus lagi sena fokus kehamilan nya je thor.. jgn dulu fikir pasal niakh
Kurnia Ajwa
kutunggu jandamu sena😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!