NovelToon NovelToon
"Hot Daddy" (Ayah Angkat Ku, Candu Ku"

"Hot Daddy" (Ayah Angkat Ku, Candu Ku"

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Tamat
Popularitas:8.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lusica Jung 2

"Aster, hentikan perasaan tak wajarmu itu, kita ayah dan anak, jadi tidak mungkin jika kita saling mencintai!!"

"Bahkan tak ada darah yang sama yang mengalir di dalam tubuh kita. Jadi mana bisa kita di sebut sebagai ayah dan anak?"

"Aku tidak mungkin mencintaimu, karena memang seharusnya begitu."

"Tapi aku mencintaimu, Nathan Xiao!! Dan aku tidak akan menikah kecuali denganmu!!"

"Keras kepala!!"

-

Aster kehilangan kedua orang tuanya saat dia berusia 10 tahun. Kedua orang tuanya mengalami kecelakaan tunggal. Kemudian dia diangkat sebagai putri oleh seorang pemuda berusia 20 tahun bernama Nathan Xiao.

Sangat tidak masuk akal memang, pemuda berusia 20 tahun mengangkat seorang putri yang usianya hanya terpaut 10 tahun dengannya.

Nathan sendiri adalah mahasiswa kebanggaan ayah Aster. Di detik-detik terakhirnya. Tuan Jung menitipkan putrinya pada mahasiswanya tersebut untuk dia jaga.

Kini usia Aster sudah 20 tahun. Dan dia tumbuh menjad gadis yang sangat cantik namun keras kepala. Nathan begitu menyayanginya dan selalu memanjakannya.

Dan seiring berjalannya waktu. Benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Aster untuk Nathan.

Diam-diam Aster menyimpan perasaan pada ayah angkatnya tersebut yang usianya 10 tahun lebih tua darinya. Dan mampukah Aster mengendalikan perasaannya atau dia akan berusaha merebut hati ayah angkatnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mimpi Serasa Nyata

"Paman, aku juga mencintaimu...."

Nathan langsung menubruk bibir Aster dan membanting tubuhnya ke atas tempat tidur. Bibir Nathan terus memagut bibir Aster tanpa ampun. Membuat gadis itu sedikit kewalahan.

Mereka berdua terus berciuman di atas ranjang. Nathan, adalah seorang pria yang dianugerahi wajah tampan bak Adonis, jadi tidak salah bila Aster begitu memuja ayah angkatnya tersebut.

Nathan dengan gairahnya yang menggebu-gebu. Gairah yang perlu di tuntaskan sekarang juga. Yang menjadi pertanyaannya, apakah dia akan mampu melakukannya? Pada Aster, putri angkatnya sendiri.

Aster pun segera meraup oksigen sebanyak-banyaknya setelah bibirnya terbebas dari pagutan bibir Nathan. Aster mengangkat wajahnya dan menatap Nathan dengan mimik wajah yang begitu menggemaskan.

"Daddy..."

Nathan menyernyit kan dahi. Mendengar panggilan Aster padanya. "Daddy?"

"Why? Bukankah sejak lama Paman ingin aku memanggilmu dengan sebutan, Daddy? Tapi kenapa sekarang kau malah tidak terlihat senang?"

"Bukan begitu, Sayang. Tentu saja aku menyukainya, pengantin kecilku..." Sekali lagi Nathan membawa bibir Aster dalam ciuman panjang yang mengairahkan.

Ciuman kali ini lebih panjang dan lebih dalam dari ciuman mereka sebelumnya. Dan tanpa ragu Aster membalas ciuman ayah angkatnya tersebut.

Aster bergerak baik keatas tubuh Nathan, kemudian dia berguling dan...

Brugg...

Tubuhnya jatuh menghantam lantai. Aster membuka matanya dan.... "YAKKK!! JADI SEMUA ITU HANYA MIMPI!!" berteriak frustasi saat mengetahui yang baru saja terjadi tak lebih dari sekedar mimpi.

Sambil menahan sakit pada pinggangnya. Aster bangkit dari posisinya dan... "Aaahh, pinggangku." Gadis itu meringis sambil memegangi pinggangnya yang terasa ngilu akibat terjatuh.

"Aster, apa yang sedang kau lakukan di bawah sana?"

Nathan terkejut ketika masuk ke dalam kamar putri angkatnya tersebut dan mendapati gadis itu duduk di lantai sambil memegangi pinggangnya.

"Daddy... Help Me," rengek Aster memohon.

Nathan memicingkan matanya. "Daddy?"

Aster menggeleng. "Lupakan, anggap saja aku tidak pernah memanggilmu dengan sebutan menggelikan itu!! Paman, tolong angkat aku." Aster merengek sambil mengulurkan kedua tangannya pada Nathan.

Nathan mendengus geli. Dia tidak tau apa yang di lakukan putri angkatnya tersebut, sampai-sampai dia bisa terjatuh dari atas tempat tidurnya.

"Ahhhh, kakiku sakit!!" Jerit Aster. "Sepertinya kaki kananku keseleo,"

Nathan mendengus geli. Pria itu mengangkat tubuh Aster Bridal Style lalu menurunkan di atas tempat tidur. "Tahan sebentar." Nathan menggerakkan pergelangan kaki Aster dan....

"AAAKKHHH!! PAMAN, SAKIT!!" Jerit Aster saat Nathan menarik bagian kakinya yang keseleo.

"Sekarang coba gerakan kakimu." Pinta Nathan.

"Ahhh, tidak sakit lagi. Paman, apa yang kau lakukan sangat efektif. Sekarang kakiku tidak sakit lagi." Aster menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.

Nathan mendengus geli. Ada saja tingkah Aster yang membuatnya terlihat menggemaskan. Rasanya Nathan ingin mengarungi Aster dan memajangnya di dalam lemari yang terbuat dari kaca.

Aster mendekati Nathan kemudian di atas pahanya dalam posisi menyamping. Kedua tangannya mengalung pada leher pria bermarga Xiao tersebut.

"Paman, apa kau tau jika aku baru saja mimpi yang sangat indah. Saking indahnya sampai-sampai membuatku tidak ingin bangun. Mimpi itu terasa begitu nyata, sampai-sampai aku tidak bisa membedakan itu nyata atau tidak."

"Memangnya mimpi apa?" Tanya Nathan penasaran.

Aster tidak langsung menjawab. Sepasang manik hazelnya menatap mata Nathan dengan serius.

"Rahasia, biar aku saja yang mengetahui mimpi itu." Aster tersenyum, gadis itu mencium pipi Nathan kemudian bangkit dari atas pahanya.

"Ini hari pertamaku masuk kuliah, dan aku tidak ingin sampai terlambat di hari pertamaku. Aku mandi dulu." Nathan mengangguk.

Nathan bangkit dari duduknya dan berjalan menuju meja kecil di samping tempat tidur Aster. Nathan mengambil sebuah pigura yang sejak tadi cukup menarik perhatiannya.

Sudut bibir Nathan tertarik ke atas melihat senyum manis seorang gadis di dalam foto tersebut, siapa lagi gadis itu jika bukan Aster. Itu adalah foto Aster yang Nathan ambil ketika gadis itu berusia 12 tahun.

Cklek...

Suara decitan pintu kamar mandi yang di buka dari dalam langsung menarik perhatian Nathan. Aroma bunga sakura yang begitu khas langsung berkaur di dalam hidung Nathan setelah Aster keluar dari dalam sana.

"Paman, kau masih di sini?"

Muncul rona merah di kedua pipi Nathan, saat dia melihat Aster keluar dari kamar mandi, hanya dengan berbalut handuk yang menutup dada sampai sebatas pahanya.

Nathan berbalik badan. Posisinya memunggungi Aster. "Segera pakai, pakaianmu. Kau bisa sakit jika terlalu lama membiarkan tubuhmu terbuka seperti itu." Ujar Nathan dengan posisi yang sama.

Aster menyeringai. Sebuah ide jahil muncul di kepala Aster. Dengan tanpa alas kaki, Aster menghampiri Nathan kemudian memeluknya dari belakang.

Sebelah tangannya dia angkat menuju lengan terbuka Nathan, menggerakkan jari-jari lentiknya pada lengan Nathan yang tak tertutup apapun karena kemeja lengan terbuka yang dia pakai. Lengan ototnya tidak terlalu besar, namun terasa kuat ketika di sentuh.

"Aster, apa yang kau lakukan?" Nathan menggeram rendah mencoba menahan hasratnya.

"Paman, kenapa kau begitu tegang? Padahal aku tidak melakukan apapun. Paman, sudah sejak lama aku jatuh hati padamu."

"Kau membuatku menggila dari hari ke hari. Apalagi ketika melihatmu memakai pakaian lengan terbuka seperti ini."

"Kau begitu panas dan membangkitkan gairah yang terpendam. Paman, jadilah 'Hot Daddy' ku. Wajah tampanmu, sentuhan mu, membuatku candu. Ayah angkat ku, kau adalah candu ku."

"Aster!!"

Aster melepaskan pelukannya dan menurunkan tangannya dari lengan kanan Nathan.

Aster terkekeh geli sambil berjalan menjauh dari Nathan. Tidak di sangka, menggoda Nathan ternyata sangat menyenangkan. Dan Aster akan melakukannya lagi lain kali.

Sadar hanya di kerjai oleh Aster, Nathan tertawa hambar. Pria itu mengusap kasar wajahnya. Aster benar-benar membuatnya menggila. Pria itu beranjak dari kamar Aster dan pergi begitu saja.

-

Bukan Gavin dan Rio namanya jika tidak membuat keributan dan membuat orang lain frustasi.

Entah dendam kesumat apa yang kedua pemuda itu miliki pada Maya, sampai-sampai mereka selalu menggunakan Maya sebagai sasaran dari kenakalannya.

"GAVIN!! RIO!! BOCAH KURANG AJAR KALIAN!! KEMBALIKAN PAKAIANKU SEKARANG JUGA!!"

Gavin dan Rio mencuri pakaian Maya secara diam-diam. Maya memang sangat ceroboh karena tidak mengunci pintu kamar mandi. Kran kamar mandi di kamar Maya sedang bermasalah, jadi dia tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan kamar mandi, di kamar tamu.

"Bocah sialan!! Cepat kembalikan semua pakaianku!!" Teriak Maya namun tetap tak di gubris olah Gavin dan Rio.

Kedua pemuda itu malah tetap asik menikmati pizza yang mereka pesan dengan menggunakan uang Maya yang mereka ambil tanpa sepengetahuan si empunya.

"Bocah Setan!! Aku tau kalian tidak tuli, jadi cepat kembalikan pakaianku sekarang juga atau kalian mati!!"

"Bibi, kau terlalu berisik. Apa kau tidak tau jika kami berdua sedang menyantap sarapan pagi kami. Jadi sebaiknya kau diam saja. Dan jika kau ingin pakaianmu, maka ambil saja sendiri." Jawab Gavin menyahuti.

"Kalian brengsek!! MAMA!!" Maya berteriak kencang, berharap suaranya bisa di dengar oleh Ella atau penghuni rumah yang lainnya.

"Berteriak lah sampai suaramu habis, Bibi. Tidak akan ada yang membantumu. Sudahlah, kami harus bersiap, hari ini kami harus kuliah. Oya, pakaianmu kami letakkan di atas tempat tidur. Keluarlah dan ambil saja sendiri, oke."

Keduanya meninggalkan kamar itu. Pizza bukanlah sarapan utama mereka dan hanya sebagai makanan pembuka. Mungkin saat ini semua orang sudah menunggu mereka di meja makan.

Sementara itu.. Maya mengintip keluar dan memastikan jika tak ada orang di dalam kamar itu. Saat di rasa aman, Maya segera keluar untuk mengambil pakaiannya yang di curi oleh Gavin dan Rio.

Maya bersumpah akan membalas kenakalan mereka berdua. Apalagi ini bukan pertama kalinya mereka membuatnya kesal dan naik darah.

-

Bersambung.

1
ayu cantik
bagus
ayu cantik
suka
Kalau Aster 20 tahun berarti Nathan 30 tahun beuhhh gue juga mau jadi anak angkatnya🤣
pecinta Melon🍈🫶🥹
Lo ganteng bang, bocah aja kesemsem🥹
pecinta Melon🍈🫶🥹
Batu kali nggak tuh🤣
Suwarno
iya
Yulia Setiawan
Luar biasa
Faf Rin
/Sob/
Faf Rin
/Facepalm/
Anonymous
Kurang hot
Wawa Kamil
nathan nya ok tapi aster nya kurang..
ahmad shofwan
Luar biasa
Safa Almira
,syuka banget walau part nya panjang
Safa Almira
karyanya bagus2
Deistya Nur
mantapbs
Aseyrah Butik
baik
*Cytra_02✨💠
Mau mati kok ngajak-ngajak😭
Puput
Aku jadi ingat orang mau bundir malah nimpa orang lewat dibawahnya, mati deh yang ketimpa😭, Pesanku kalau mau mati JANGAN NGAJAK NGAJAK😭
Puput
Disini kunti ya di kasih dialog sama Othor 🤣
Puput
Ganggu Trus bang biar Gila si Maya🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!