Aku tak mempunyai daya ketika Papa yang terbaring sakit mempunyai permintaan terakhir. Aku harus menikah dengan sahabat papa atas kemauan terakhir papa. Tidak mungkin aku menolak permintaan orangtuaku satu satunya.
Apakah aku akan bahagia hidup dengan sahabat papa? Jangan lupa baca novel ini,nantikan terus update cerita setiap harinya.
jangan lupa juga baca novel "Cinta dan Sahabat" Selamat membaca reader's semoga kalian suka dengan karya karyaku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 // Aku Benci Kamu
Tepat pukul 5 pagi Vanly membuka matanya. Dia segera berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah membersihkan diri Vanly melihat Gustaf sudah bangun dari tidurnya.
Sekarang giliran Gustaf membersihkan dirinya sedangkan Vanly turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya. Hari ini Vanly memasak sayur sop dengan ikan asin yang di goreng kering.
Sekitar 30 menit lebih terlihat Gustaf turun dengan membawa tas kantornya, Gustaf duduk di meja makan sembari menunggu istrinya menyiapkan makanan.
Gustaf memakan masakan istrinya dengan lahap, ia tak menyangka jika Vanly sangat pintar memasak, karena umumnya anak zaman sekarang jarang ada yang mau memasak sendiri, mereka lebih memilih untuk delivery order ketimbang harus belajar masak, padahal belum tentu juga masakan di luar sana terjamin kebersihannya.
Setelah selesai makan Gustaf segera berpamitan kepada Vanly untuk berangkat ke kantor. Gustaf juga berpesan jika ia akan pulang malam karena banyak pekerjaan yang harus ia tuntaskan. Sebelum berangkat Gustaf mencium kening Vanly dengan lama dan Vanly pun mencium punggung tangan suaminya setelah itu Gustaf melangkahkan kakinya menuju mobil yang diparkirkan di halaman rumah.
Sekitar 10 menit Gustaf berangkat tiba-tiba bel berbunyi berulang-ulang. Vanly pun penasaran siapa yang datang, ia pun segera berjalan menuju pintu.
"Kenapa mas Gustaf kembali lagi? Apakah ada yang ketinggalan?" ucap Vanly dalam batin.
Setelah di buka, Vanly melihat perempuan dewasa, umurnya sekitar 30 tahunan, namun masih terlihat cantik dan mulus. Bahkan style nya pun juga seperti anak muda.
"Nyonya mencari siapa?" Tanya Vanly dengan santun sambil mempersilahkan masuk.
"Gustaf nya ada? Saya kangen banget sama dia. Perkenalkan aku Anita" Wanita itu mengulurkan tangannya dengan tersenyum menyeringai.
"Saya Vanly nyonya, baru saja mas Gustaf berangkat ke kantor" sambil menerima uluran tangan Anita.
Vanly bungung sebenarnya nya siap wanita ini? Kenapa dia mencari mas Gustaf? Apakah dia adiknya mas Gustaf? Atau mungkin ada hubungan saudara?
"Apakah nyonya saudaranya mas Gustaf?" tanya Vanly penasaran. Karena sampai saat ini Vanly belum pernah bertemu sanak keluarga Gustaf, yang ia tau Gustaf itu adalah anak tunggal dari keluarga Sutopo dan kedua orang tuanya telah tiada.
"Bukan, saya kekasihnya Gustaf" Jawab Anita santai dengan menyilangkan kaki nya.
Deg. . .
Sakit.. Kenapa hatiku bisa sesakit ini? Kenapa mas Gustaf menghianati ku? Apa salahku? Kenapa mas Gustaf mau menerima tawaran papa untuk menikahiku sedangkan ia sudah mempunyai kekasih.
Hati Vanly hancur seketika, bagaimana tidak sedangkan ia sudah mulai menaroh hati kepada Gustaf. Vanly mencoba menahan tangisnya walaupun matanya sudah berkaca-kaca.
"Baiklah, karena Gustaf tidak ada dirumah lebih baik aku pulang saja. Senang bertemu dengan mu adik cantik" Ucap Anita dengan santainya.
Anita berjalan menuju keluar ruangan, belakang punggungnya hampir hilang dari penglihatan Vanly.
Tak kuasa menahan rasa sakit hatinya Vanly pun menangis.
Tiba-tiba ada seseorang yang berlari dan memeluknya. Vanly melihat yang memeluknya adalah Gustaf. Vanly segera melepaskan pelukan Gustaf dengan kasar. Ia berlari ke arah kamar dengan cepat. Gustaf pun tersadar jika ada yang tidak beres.
***flashback***
Sebelumnya Gustaf telah memasang CCTV di sekitar rumahnya dan di hubungkan ke laptopnya. Ketika ia ingin melihat aktivitas Vanly dirumah, ia dikejutkan dengan sosok wanita yang mirip dengan Anita, ia segera memutuskan untuk kembali ke rumah.
----
Vanly menangis di atas ranjang, Gustaf pun hendak memeluknya namun tangan Gustaf langsung ditepis oleh Vanly.
Vanly meluapkan rasa sakit dan amarah nya pada Gustaf.
"Apa maksud kamu mas? Kamu sudah punya kekasih? Tapi mengapa kamu menerima pernikahan ini? Seharusnya kamu menolak pernikahan ini. Mengapa mas? Mengapa kamu membiarkan ku mempunyai rasa Cinta ini? Setelah semua perlakuanmu aku sudah menerimamu sebagai suamiku. Tapi kenapa kamu berbohong? Kenapa? AKU BENCI KAMU MAS" teriak Vanly yang tetap terngiang-ngiang di telinga Gustaf.
Vanly segera mengambil tas selempang yang ada di atas meja, ia berlari keluar kamar. Gustaf pun mengejarnya dan berusaha memberi penjelasan namun karena amarah Vanly meledak-ledak Gustaf pun mengurungkan niatnya.
Vanly pun pergi menaiki taxi yang sudah di pesan. Entah kemana ia akan pergi, Gustaf hanya bisa terduduk menangisi kebodohannya karena membiarkan Anita masuk kembali kedalam kehidupannya.
baca cerita ini, kangen suami.....