[∆Larang meniru karya asli Wuna.Chanz∆] Berlian Gozhali, anak bungsu dari keluarga emas Gozhali gagal lolos ujian kerja di perusahaan, membuat dirinya di siksa dan di tindas oleh keluarganya, Tyno Gozhali, kepala keluarga Gozhali memutuskan untuk menjual Berlian ke seorang Boss Mafia paling berkuasa di negaranya, apakah nasibnya semakin buruk? atau baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wuna.Chanz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Keji
..."SIZKA!!!",...
...Sizka dan Berlian terkejut, menoleh ke pintu ruang keluarga mansion yang besar, terbuka perlahan, menunjukkan Tyno yang marah besar....
..."K-Kenapa Tuan?! ada apa?!" Sizka panik, Berlian maju melindungi Sizka dengan tubuhnya, Tyno menatap tajam tetap ke Sizka....
..."Bukannya aku udah bilang jangan coba-coba kasih tau ke Iana?! kamu gak setia ke Boss mu sendiri!", Sizka menunduk takut....
..."A-Ampun Tuan, maafkan aku", Berlian panik saat Tyno mendekat, Tyno mengangkat tangannya mau menampar Sizka....
...PLAKKK!!!...
...Berlian melindungi Sizka, membiarkan Tyno menampar pipinya sendiri, Sizka terkejut....
..."Nona!", Berlian menoleh ke Sizka, menunjukkan dirinya baik baik saja, Tyno memang sulit mengendalikan emosinya, keluarga Gozhali sudah tau dan terbiasa dengan ini, termasuk pekerja assisten rumah tangga, Berlian menoleh ke Tyno, Berlian berbicara dengan memohon....
..."Papah.. Iana mohon jangan sakitin Mba Ika, Iana nurut apa aja yang Papah mau lakukan sama mau apakan Iana, asalkan Papah gak kecewa ke Iana dan gak sakitin Mba Ika", Sizka panik lalu menarik tangan Berlian....
..."Non.. jangan", Bisiknya, air mata turun, Tyno menyeringai puas, menarik bahu Berlian dengan kasar....
..."Setidaknya, anak gagal kayak kamu gak susah di atur", Berlian mengangguk patuh, Vanes mendekat sambil tertawa....
..."Papah.. Anes udah bilang, kalau Iana cocoknya jadi pembantu kafe, atau bar, ya kayak gitu lah", Vanes menatap sinis ke Berlian, Tyno tertawa, melepaskan bahu Berlian dengan kasar, lalu mengelus elus rambut Vanes dengan lembut penuh kasih sayang, Berlian jadi teringat masa kecilnya yang di perlakuan lembut dan kasih sayang oleh Papah nya ini....
..."Yaudah kalau itu yang Anes mau, tapi papah pikirkan lagi saran dari kamu ya sayang?, sementara Papah mau cari para keluarga kriminal yang biasanya setau papah nerima lowongan kerja, biar apa? biar perempuan kayak Berlian lebih disiplin, Berlian lembek karena terlalu di manja sama kita semua", Vanes tersenyum puas dengan ide Tyno, lalu mengangguk, lalu Vanes ada ide....
..."Ke keluarga Genova aja pah!", Tyno berbinar lalu mengangguk, Berlian hanya mendengarkan tidak paham dengan keluarga Genova itu, dan tidak bisa membedakan keluarga kriminal yang mana dan keluarga pengusaha yang mana, tapi keluarga Gozhali termasuk keluarga perusahaan, tidak hanya Berlian, banyak anak keluarga emas lainnya yang tidak bisa membedakan, karena keluarga emas kriminal itu sangat pintar membuat seolah-olah kelaurga kriminal mereka adalah keluarga perusahaan, agar tidak ada yang bisa melamporkan keluarga mereka adalah keluarga kriminal, keluarga Genova sulit untuk di tangkap oleh polisi karena keluarga Genova keluarga kriminal terkuat dan berkamuflase di antara warga dan kelaurga lainnya, Sizka mengusap-usap lengan mulus Berlian berharap bisa menenangkan Berlian, jelas Sizka sangat khawatir dengan masa depan Berlian bersama keluarga kriminal, keluarga Genova, Tyno menoleh ke Berlian....
..."Iana! Kamu, ke kamar sana", Berlian mengangguk patuh, Tyno menatap ke Sizka dengan tajam....
..."Mba, jangan kasih dia makan apa apa kalau gak izin ke saya, ya?", Sizka mengangguk ragu, Berlian berjalan pergi keluar ruang keluarga, berjalan menuju kamarnya, dengan tatapan kosong tanpa harapan, Berlian terhenti setelah melihat pelayan membersihkan meja, Berlian menghampirinya....
..."Mba, kemana Kak Dyan sama Kak Luis?", Pelayan menoleh mengangguk hormat....
..."Tuan Dyan sama Tuan Luis pergi pulang buat mengurus perusahaan mereka, Non, Non silahkan ke kamar, tidur, Non terlihat capek", Berlian tersenyum lembut lalu mengangguk sebelum pergi ke kamarnya sendiri di lantai tiga mansion, saat di kamar, Berlian menutup pintu, lalu tidak lama kemudian, mendengar percakapan pelayan pelayan Mansion....
..."Nur, gue masih gak percaya Nona Iana gak lolos ujian perusahaan", Nuri menjawab....
..."Iya sama, gue juga, Nona Iana nilai raport nya di atas sembilan puluh terus, pasti ada kecurangan, iya gak sih? itu firasat gue sih, dah lah, nanti aja ngobrolin ini, nanti takut kedengaran sama Tuan Tyno, mereka di lantai dua deket sini", langkah kaki mereka menjauh, Berlian akhirnya menangis tanpa suara dengan wajah datar, berbicara ke hatinya sendiri....
...* Benar kah ada kecurangan? Papah pasti gak bakal percaya, soalnya perusahaan itu milik sahabatnya sendiri, lagipula aku selalu gak mampu buka suara selain nurut sama nerima semua ini, juga aku gak bisa mengungkapkan semua ini waktu aku kayak gini, gak punya kekuasaan, ini semua karena kejadian bulan merah itu *...
...sebelum ini memang ada fenomena bulan merah cina, yang ternyata membawa sial ke keluarga Gozhali ini, Berlian berbaring di ranjang, menghela nafas lelah setelah kejadian ini yang tidak di inginkan, Berlian memegang bahunya sendiri, merasa malu untuk bersosialisasi dengan keluarganya, lalu kedua tangan Belian menutupi wajahnya....
..."Apalagi, yang akan terjadi, di ke esokan hari?"...
...-Bersambung-...
...Buku Harian Sizka...
...Halo buku harian tercinta, hari ini aku bekerja dengan baik sekali, semuanya berjalan sesuai tujuan ku! Boss ku pasti akan senang dengan kinerja ku!...
