NovelToon NovelToon
Petualangan Cinta Dokter Muda

Petualangan Cinta Dokter Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Spiritual / Mengubah Takdir / Menjadi Pengusaha / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dani Sutisna

Arya Sebentar Lagi dia mendapatkan Sertifikat praktek kedokteran, Sebelumnya Dia Baru pulang dari luar negri setelah berbulan madu dengan Eriska.

Arya sendiri memiliki banyak istri dan Eriska ini istri yang ke 8, bagai mana keseruan kisah cinta Arya dan bagai mana dia mempertahankan semua haremnya.

ikuti terus ceritanya.

Ket : Petualang Cinta Dokter Muda sebenarnya Season 3 dari Dukun Muda Mencari Cinta Season 2, mau baca langsung boleh karena ada pengenalan tokoh, mau cari season pertama juga boleh banget.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dani Sutisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Gedung Tower Sandjaya Grup

Bab 2 Gedung Tower Sandjaya Grup

Setelah Arya keluar dari bandara seseorang memakai jas hitam melambaikan tangannya, dia memanggil.

"Raden Arya Sebelah Sini"

Arya yang di panggil pun segera mendekat, dia tersenyum kepada lelaki yang memakai jas hitam itu.

"Paman Madrim, kenapa repot repot menjemput ku sendiri"

Lelaki berjas hitam itu bernama Madrim dia adalah kepala keamanan di perusahaan Sandjaya Grup.

"Hahaha.... Raden, sudah lama paman tidak bertemu dengan mu, jadi ketika ibu mu menyuruh orang menjemput mu, aku sendiri yang mengajukan diri"

Madrim masih kerabat Arya dia masih keluarga Sandjaya hanya saja keturunan tidak langsung dari keturunan utama.

Ayah Arya mengambil Saudara dan bahkan tetangga yang ada di kampungnya untuk bekerja di perusahaan Sandjaya Grup.

Sehingga di perusahaan ini semuanya bukan orang asing, sehingga di perusahaan lebih seperti di kampung sendiri, karena semua orang sudah saling mengenal.

Madrim membuka pintu belakang mobil, Arya di jemput dengan mobil BMW Yang lumayan mewah, dan bukan hanya satu mobil tetapi ada tiga mobil yang menjemput Arya.

Kedua mobil lainnya di tumpangi para pengawal yang di persiapkan khusus untuk mengawal Arya.

"Raden silahkan masuk" madirm menunjuk ke arah pintu mobil yang sudah dia buka.

Arya dan Eriska pun masuk dan duduk di kursi penumpang belakang, dan Madrim duduk di kursi penumpang depan.

Madrim memerintahkan kepada sopir "Ayo berangkat"

Mobil BMW itu pun bergerak dan meninggalkan bandara, memerlukan waktu 45 menit sampai ke gedung Tower Sandjaya Grup.

Meskipun Ibu Kota sudah pindah, Ibu Kota Lama masih macet seperti dahulu, dan hiruk pikuk orang masih banyak menggantung hidup di ibu kota lama.

Ya meskipun ibu kota berpindah, perkantoran dan lapangan kerja masih tetap berada di ibu kota lama sehingga jalanan macet seperti biasa dan itu sudah menjadi pemandangan sehari-hari.

Dia pun sampai di Gedung Tower Sandjaya Grup di mana Gedung itu merupakan kantor sekaligus tempat tinggal keluarga Sandjaya.

Ada lebih dari 50 lantai di tower ini, dan sarana di dalamnya sangat lengkap, selain perkantoran, di sini juga ada swalayan, restoran dan juga Hotel.

Dan 5 lantai paling atas adalah kediaman pribadi keluarga Sandjaya pemilik tower ini.

Di lantai 46 di gunakan sebagai Aula Bela Diri, Tempat Latihan para pengawal dan Bodyguard keluarga Sandjaya.

Di sana juga ada area gim, yang bisa di pakai oleh khalayak umum, tetapi mereka orang yang memiliki kartu keanggotaan.

Dan di tempat ini juga Keluarga Sandjaya membuka pendaftaran bagi siapa saja yang ingin belajar Pencak Silat.

Tentu saja paman Madrim yang menjadi penanggung jawab di tempat ini, dan pelatihnya adalah para pemuda jenius beladiri yang berasal dari kampung halaman yang sengaja di panggil untuk menjadi pengajar beladiri.

Dan hampir semua orang itu adalah masih saudara keturunan Sandjaya, sehingga bisa di katakan ini markas kedua keluarga Sandjaya selain di kampung adat yang ada di gunung moeza.

Lantai 47 dan 48 di gunakan sebagai tempat beristirahat bagi para pengawal, pelayan dan keluarga Sandjaya yang lain.

Dan lantai 49 ke atas menjadi kediaman pribadi Kepala keluarga Sandjaya yang sekarang di pegang oleh ayah Arya sendiri.

Arya dan Eriska sudah sampai, mereka menaiki lift untuk sampai ke lantai atas.

Kemudian mereka tiba di lantai 45, di lantai 45 ini dia harus berjalan melalui tangga untuk menuju lantai 46, karena sengaja tidak di berikan akses menuju ke atas.

Sebenarnya ada lift menuju lantai 46 dan lantai atasnya, tetapi itu hanya di gunakan untuk keluarga utama.

Arya yang anak pertama, dia tidak memiliki akses ke lift tersebut, karena dia tidak pernah berada di tower ini.

Arya lebih memilih menghabiskan waktunya dengan kakeknya lalu memilih kuliah ke luar negeri.

Dan setelah pulang pun dia hanya sesekali mampir ke tower ini lalu pergi lagi entah ke mana.

Di lantai 46 dia di sambut saudara saudaranya, mereka adalah teman bermain di kampung waktu masih kecil.

"Hai Raden Arya, lama tidak bertemu, bagai mana kabar mu?" Tanya seseorang.

"Redin, aku baik baik saja, lihatlah aku nampak sehat bukan, bagai mana kamu di tempat ini apa kamu betah?" Tanya Arya.

Keturunan utama dari anggota keluarga Sandjaya di beri gelar Raden, karena itu Arya di panggil Raden oleh semua orang,

Raden yang artinya seorang bangsawan, menjadi pembeda mana keturunan utama dan mana yang bukan, meskipun nama marga atau kepanjangan mereka sama yaitu Sandjaya.

Mereka pun berbasa-basi sebentar lalu Arya melanjutkan perjalanan menuju lantai berikutnya.

Di lantai 47 baru ada lift lagi menunggu lantai atas, yang sering di gunakan oleh para pelayan.

Arya dan Eriska pun memasuki lift tersebut dengan di temani paman Madrim.

Setelah pintu lift terbuka, seorang gadis menyambut mereka "Selamat datang di Tower Sandjaya Kakang ku sayang"

Gadis itu langsung membaur di pelukan Arya, dan dia pun mengelus rambutnya "Hai Sari Baru bulan depan kita bertemu, sepertinya kamu sudah mulai tumbuh"

Adik Arya paling bungsu bernama Sari Sandi Sandjaya, dia baru saja masuk ke universitas dan usianya lebih muda dari Eriska 2 tahun.

Sari pun melepaskan pelukannya kemudian dia menoleh ke dadanya sendiri "Maksud kakang apanya yang numbuh ?"

Arya tersenyum "tentu saja tinggi badan mu, kamu kira apanya yang numbuh dasar bocah bau kencur.

Kemarin lusa kamu hanya setinggi ini dan sekarang sudah setinggi ini" Arya menyamakan tinggi tubuh adiknya dengan tinggi badannya sendiri.

Terakhir kali bertemu waktu Arya menikah dengan Eriska, tinggi sari hanya sedagu dan baru lebih dari satu bulan tidak bertemu dia sudah memiliki tinggi sehidung Arya.

Sari tersenyum malu, dia kira yang numbuh adalah benjolan di depan dadanya, karena benjolan di depan dadanya sedikit rata dan belum numbuh seperti wanita lainnya.

Sari berkata sambil menggoyangkan badannya malu "Hehehe .... Aku kira pepaya ku yang numbuh, eh ternyata tinggi badan ku.

Memang sih aku merasa lebih tinggi, mungkin karena akhir akhir ini aku sering banget berenang"

Setelah itu, sari memeluk Eriska "Eriska, kakak ipar ku sayang, bagai mana keadaan mu, apakah kakang Arya nakal kepada mu?"

Eriska tersenyum sambil memeluk tubuh Sari "Tentu saja dia sangat nakal, bahkan nakal sekali"

Mereka pun melepaskan pelukannya, dan Eriska berkata "Oh iya aku banyak membawa oleh oleh dari Thailand, aku akan memberikannya kepada mu"

Sari menengok ke kiri dan kanan lalu kebelakang Eriska "Eh, mana oleh olehnya, bahkan kalian tidak membawa koper"

Eriska berbisik "Aku menyembunyikannya, nanti aku keluarkan, oh iya di mana ibu mertua dan ayah mertua ?"

Sari menunjuk ke atas "Mereka ada di lantai atas, ayo aku bawa kalian menemui mereka"

Eriska dan Arya melanjutkan perjalanan di gedung tower Sandjaya untuk menemui orang tua mereka dan sekarang sari yang menjadi pemandunya.

Setelah sampai di lantai atas Arya dan Eriska menyapa ayah dan ibunya "Selamat Siang Ayah dan ibu, bagai mana hari mu, apakah menyenangkan"

Ibunya Arya langsung bangkit dan menyambut "Haduh Arya, kemana saja kamu selama di di Thailand, ibu khawatir, dan bertanya kepada direktur lam, katanya kamu tidak ada di perusahaan"

Kemudian ibunya menyapa Eriska "Hai sayang, bagai mana bulan madu mu, apakah kamu sudah ngisi ?"

Ibu mertua Eriska menanyakan mengenai kandungan Eriska, dan Eriska malah tersenyum "Bu, aku masih muda dan belum lulus kuliah, sepertinya aku belum isi deh.

Kita merencanakan setelah lulus baru aku ada rencana program kehamilan, toh tinggal 2 semester lagi tidak lama"

Ibu mertua berkata sedikit kecewa "Ugh padahal ibu sudah ingin menggendong cucu"

Eriska melirik ke arah Arya lalu kemudian menoleh ke arah ibu mertuanya "Istri Arya bukan hanya aku kan Bu, mungkin di antara mereka sudah ada yang ngisi"

Ibu mertuanya menggelengkan kepalanya "Aku hanya mau anak dari Rahim mu, bukan dari istri anak nakal yang lainnya"

Eriska pun terkekeh "Iya iya, aku usahain program kehamilan secepat mungkin"

Ibu mertua menyeringai "Nah itu baru anak menantu ku"

***

* Bersambung

1
Was pray
masalah min dan man gak tuntas tuntas kini tambah lagi dengan mon
Endro Budi Raharjo
superman2 datang lg....
Was pray
hadeh nasalah Sudarman dan min 2 episode gak kelar
Raja Gendut: satu episode lagi kelar kak sabar aja ya nanti kita cari musuh baru buat Arya 😁
total 1 replies
Was pray
tadi muncul Sudarman si otak kodok kini muncul saudaranya Sudarmin si otak kadal buntung. . 🤣🤣🤣
Endro Budi Raharjo
namanya sj "Jail"...
Endro Budi Raharjo
lama bersin ini gak ada...
Was pray
man man.... goblok kok dipupuk ya subur lah.... 🤣🤣🤣
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!