NovelToon NovelToon
Chronos Medica: Legenda Tabib Agung

Chronos Medica: Legenda Tabib Agung

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Dokter Genius / Mengubah sejarah / Dokter Ajaib / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: R. Seftia

Mei Lin, seorang dokter muda dari tahun 2025, sedang dalam perjalanan darurat untuk menyelamatkan nyawa seseorang ketika sebuah kecelakaan tak terduga melemparkannya ke masa lalu. Terhempas ke laut dan terbangun di tengah medan perang, ia menemukan dirinya berada di kamp Pangeran Mahkota Rong Sheng dari Dinasti Xianhua, yang terluka parah dan sekarat.

Dengan insting medisnya, Mei Lin menggunakan alat-alat modern dari ransel besarnya untuk menyelamatkan nyawa sang pangeran, mengira ini hanyalah lokasi syuting drama kolosal. Namun, kesalahpahaman itu sirna saat anak buah Rong Sheng tiba dan justru menangkapnya. Dari situlah, takdir Mei Lin dan Rong Sheng terjalin.

Di tengah intrik istana dan ancaman musuh, Mei Lin harus beradaptasi dengan dunia yang sama sekali asing, sementara pengetahuannya dari masa depan menjadi kunci bagi kelangsungan hidup dinasti. Bisakah seorang dokter dari masa depan mengubah takdir sebuah kerajaan kuno?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R. Seftia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 02: Menjadi Penyelamat

Mei Lin sangat ingat. Sebelumnya mobilnya sangat aneh, kemudian mobilnya terguling ke laut dan Mei Lin pun ikut tenggelam. Tapi, bagaimana mungkin sekarang Mei Lin berada di tengah-tengah hutan bersama dengan seorang pria dengan pakaian seseorang yang ingin berperang dengan luka tusuk dibagian perutnya.

Masih dalam kebingungan, Mei Lin berusaha untuk tetap tenang: prioritas utamanya saat ini adalah menyelamatkan pria yang ada di depan matanya. Seorang pria asing dengan wajah yang tampan. Matanya terpejam, napasnya terdengar berat. Semua itu adalah efek dari luka yang ada pada tubuhnya.

Mei Lin mengeluarkan beberapa alat dari dalam ranselnya. Beberapa kali ia terdiam, mematung sambil berpikir, "Apa yang sebenarnya terjadi? Sebenarnya dimana aku? Apakah ini semacam lokasi syuting drama kolosal? Tapi... bukankah ini terlalu sepi?"

Mei Lin menghela napas berat. Kemudian dengan hati-hati ia ingin membuka baju pria itu. Tapi, belum sempat ia melakukannya, tangan Mei Lin dicengkram kuat oleh pria itu. Matanya sayu, menatap langsung kepada Mei Lin. Membuatnya takut dan membeku di tempat.

"Ternyata kau sadar dari tadi? Lalu... kenapa pura-pura? Apa ini benar-benar lokasi syuting? Kau sedang syuting?" tanya Mei Lin.

Dengan suara yang berat, pria itu menjawab, "Siapa kau?! Kau dari pihak musuh? Ingin membunuhku?"

Mei Lin memutar bola matanya, merasa tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Wah! Sungguh pemikiran yang luar biasa. Bisa-bisanya kau berpikir aku ingin membunuhmu." Mei Lin hanya bisa tertawa hambar. "Aku bukannya ingin membunuhmu, tapi... aku ingin menyelamatkan nyawamu! Jadi, jika masih ingin hidup, biarkan aku melakukan pekerjaanku."

Mei Lin kembali berusaha membuka baju pria itu. Walaupun terus mendapat penolakan, Mei Lin tetap melakukannya. Sampai akhirnya ia bisa melihat dengan jelas luka yang ada pada tubuh pria itu.

"Ya Tuhan! Bagaimana bisa kau terluka seperti ini? Bukankah seharusnya syuting itu memakai barang-barang palsu? Kenapa kau terluka sungguhan?"

Mei Lin membersihkan luka yang ada pada tubuh pria itu, kemudian dengan hati-hati ia memasangkan perban untuk menutupi luka itu. Dan tak butuh waktu lama, pria itu merasa jauh lebih baik setelah lukanya dibersihkan dan ditutup oleh Mei Lin.

"Nah, sekarang sudah jauh lebih baik 'kan?" tanya Mei Lin.

Pria itu mengangguk pelan. "Jika boleh tahu... siapa namamu? Setidaknya aku harus tahu nama orang yang telah menyelamatkan diriku, agar nanti aku bisa membalas budi."

Mei Lin merapikan kembali alat-alat medisnya, memasukkan semua ke dalam ranselnya. "Namaku, Mei Lin. Aku seorang dokter. Dokter pengobatan tradisional Tionghoa."

Wajah pria itu tampak bingung. "Dokter? Apa itu dokter?" tanyanya dengan wajah serius.

Mei Lin menatap pria itu dengan tatapan tak percaya. "Kau sedang berakting? Bagaimana bisa seseorang tidak tahu apa arti dokter. Jangan bercanda seperti itu! Daripada bercanda, lebih baik katakan kepadaku, dimana jalan besarnya dan dimana aku bisa menemukan halte bus? Aku harus pulang."

Sekali lagi, ekspresi wajah pria itu tampak bingung. Benar-benar bingung. "Jalan besar? Halte bus? Apa itu?"

"Wah! Orang ini benar-benar mendalami perannya. Selamat, kau bisa saja memenangkan penghargaan Oscar suatu hari nanti." Mei Lin bertepuk tangan. Wajahnya tampak frustasi.

Beberapa jam kemudian, Mei Lin belum bergerak. Dia tidak bisa sembarangan bergerak, takut akan tersesat ditempat itu. Sedangkan pria yang baru saja diselamatkan oleh Mei Lin, terlihat sedang mengalami demam tinggi. Tubuhnya mengeluarkan banyak keringat, wajahnya pucat dan tubuhnya terasa dingin.

"Ini benar-benar gawat. Dia harus dibawa ke rumah sakit sesegera mungkin!"

Mei Lin, sekali lagi memeriksa luka pria itu. Mei Lin melihat jika luka itu semakin memburuk. Panik, Mei Lin membuka ranselnya kembali, mencari, apakah ada obat yang bisa membantu pria itu.

Setelah mencari sampai ke dalam, akhirnya Mei Lin berhasil menemukan obat pereda nyeri. Mei Lin mengambil satu obat itu dan kemudian memasukkannya ke dalam mulut pria itu, memerintahkannya untuk menelan obat itu.

Tepat pada saat Mei Lin sedang memasukkan obat ke dalam mulut pria itu, tiba-tiba, beberapa orang dengan baju yang kuno—seperti baju perang, lengkap dengan pedang asli di tangan mereka, mengarahkan pedang itu langsung ke leher Mei Lin.

"Racun apa yang baru saja kau berikan kepada pangeran mahkota?!" teriak salah seorang prajurit itu, dengan pedang yang mengarah langsung kepada Mei Lin.

Mei Lin menelan air liur. Tangannya gemetar, keringat dingin membasahi tubuhnya. "Racun? Apa maksud Anda? Aku tidak memberikannya racun. Sebaliknya, aku memberikannya obat. Lihatlah, kondisinya sedang kritis. Dia harus segera dibawa ke rumah sakit. Ini bukan waktunya untuk drama. Ini masalah serius. Dia harus segera mendapatkan penanganan serius. Jika tidak... dia mungkin bisa saja mati!"

Mendengar perkataan Mei Lin, prajurit itu langsung memerintahkan prajurit lain untuk mengangkat pria yang terluka itu. Sedangkan sisanya, mengikat tangan Mei Lin dengan tali, merebut tas ranselnya, menariknya dengan seutas tali, seakan-akan dia adalah hewan!

Mei Lin benar-benar tidak tahu. Bukankah dia hanya terjebak di sebuah lokasi syuting drama kolosal? Lalu, kenapa para pemain ini terlihat sangat serius dalam mendalami peran mereka. Sekeras apapun Mei Lin berpikir, dia tetap tak bisa mendapatkan jawaban yang memuaskan atas segala pertanyaannya.

***

Berjalan cukup jauh. Rasanya sangat melelahkan. Satu-satunya hal yang ada dipikirkan Mei Lin hanyalah berbaring di kasurnya yang nyaman dan tenang. Tetapi, kenyataan tidak seindah keinginan. Bukannya bisa menikmati waktu istirahat di kasur yang nyaman, Mei Lin justru harus menerima kenyataan pahit. Kenyataan bahwa dirinya kini terpenjara didalam sangkar yang ukurannya kecil—seperti reban ayam.

Di tempat lain, di dalam tenda besar, di dalamnya ada pria yang tadi diselamatkan oleh Mei Lin. Dia terbaring di tempat tidur yang nyaman. Dan tak lama setelah itu, pria itu pun tersadar. Ia melihat, lukanya telah tertutup. Ia mengingat jika wanita aneh yang ia temui di hutan tadilah yang telah menyelamatkan dirinya.

"Harusnya, ada seorang wanita berpakaian aneh yang ada bersama denganku saat itu. Apa kau melihatnya?" tanyanya kepada salah seorang prajurit.

"Benar, pangeran. Di sana memang ada seorang wanita berpakaian aneh. Kami sudah mengamankannya."

Pria itu menghela napas lega. "Baguslah. Kalau begitu, bawa dia ke hadapanku sekarang. Katakan, pangeran mahkota, Rong Sheng, ingin bertemu dengannya!" titah sang pangeran mahkota—Rong Sheng.

"Laksanakan, pengeran."

Rong Sheng, seorang putra mahkota Dinasti Xianhua. Seseorang yang dikenal sebagai pejuang yang tangguh dan pemberani. Memimpin pasukan yang kecil untuk menghalau serangan musuh yang tertubi-tubi, tetapi tetap bisa mempertahankan posisinya. Dia adalah pejuang sejati dan calon pemimpin Dinasti Xianhua.

Dan, Mei Lin. Dia tidak mengerti apapun. Sebelumnya dia dipenjara, dan kemudian kini diperlakukan dengan hormat, dibimbing untuk menemui Rong Sheng, pria yang telah ia selamatkan hidupnya.

"Penyelamatku...." Rong Sheng berlutut di hadapan Mei Lin, membuat Mei Lin merasa tidak nyaman dan berpikir....

"Dunia macam apa ini?!"

***

Bersambung.

1
nur janah567
suka kali bisa di cintai dengan cara ugal ugalan kaya dracin yg seorang perawat d cintai sama mafia
nur janah567
c iblis rui xi pasti ngamuk
nur janah567
semangat up thor aku tunggu
nur janah567
ini unik ceritanya gk sama sama yg lain kaya real orang masuk jaman kuno yng ngerasa aneh dan takut karna tk sama , sama jaman dia di jaman asalnya .
aku jadi ngebayangin klw aku kayak gitu pasti sama takut nya ataw bahkan lebih dari itu
Marini Dewi
lanjut thor
Lim Kelly
karakter cewenya gak bs adaptasi ma jaman kuno,nangis terus
anggita
lumayan menarik, moga novelmu lancar thor👌.
R. Seftia: Terima kasih sudah mampir 💕
total 1 replies
anggita
like👍 iklan☝, Mei Lin👏.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!