Lily harus bekerja menggantikan sang ibu menjadi pelayan yang bertugas merawat tanaman di kediaman orang kaya dan terpandang yaitu keluarga Thomson. Keluarga Thomson memiliki perusahaan besar dan sudah memiliki anak perusahaan di berbagai kota bahkan di luar negri.
Lily mengira awalnya dia akan bekerja dengan lancar di kediaman Thomson untuk mengakhiri kontrak sang ibu yang tersisa 1 tahun lagi. Namun siapa sangka, takdir membuatnya menjadi rumit saat Lily bertemu dengan putra kedua keluarga Thomson yang bernama Ethan. Keduanya terlibat takdir yang rumit. Ethan yang sudah memiliki tunangan merasa sesuatu yang berbeda pada Lily. Pria dingin itu mencoba mengelak dan mulai menyadarkan dirinya untuk kembali ke jalur yang seharusnya. Namun lagi-lagi sesuatu dalam dirinya menolak dan membuat dirinya menjadi egois.
Lalu bagaimana Lily menghadapi takdir yang rumit tersebut? Apakah dia bisa bertahan selama 1 tahun di kediaman Thomson?
Ikuti kisah mereka..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Maria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Pertama
Seorang wanita muda masuk ke dalam kamar dan membuat Lily terkejut. Gadis itu seketika berdiri dengan gugup dan membungkuk pelan. Wanita muda itu menatap Lily dengan tatapan datarnya,
"Apa kau pelayan baru?" tanyanya.
Lily mengangguk dengan canggung,
"Iya" jawabnya.
Wanita berpakaian pelayan itu menatap Lily cukup lama. Ia pun mendekati gadis itu dan seketika tersenyum,
"Aku tidak percaya kau seorang pelayan, kau cantik sekali. Siapa namamu? Kau terlihat sangat muda" ucapnya penasaran.
Lily mengerjap pelan dan tersenyum canggung,
"Namaku Lily, aku pelayan baru yang menggantikan ibuku disini" jawabnya yang membuat wanita itu mengernyit.
"Begitukah.. Siapa nama ibumu? Dia bekerja di bagian apa?" tanyanya penasaran.
"Nama ibuku Linda. Dia bekerja di bagian belakang istana untuk merawat tanaman Nyonya tertua Thomson" jawab Lily.
Seketika mata wanita itu terbelalak,
"Ya Tuhan, benarkah?" ucapnya.
Wanita itu kembali menatap penampilan Lily dengan ragu,
"Apa kau bisa menggantikan pekerjaan ibumu di taman? Nyonya tertua Thomson adalah orang yang paling perfeksionis dan kejam. Dia si tua yang pemarah. Aku salut ibumu betah menghadapinya setiap hari" ujarnya bergidik.
Lily terdiam sejenak dan tersenyum canggung,
"Aku belajar banyak dari ibuku. Jadi, aku yakin aku pasti bisa" balasnya.
Wanita itu tersenyum dan menyentuh pundak Lily dengan bangga,
"Baguslah, aku suka dengan kepercayaan dirimu. Oh ya.. kenalkan, namaku Anne, aku pelayan yang bekerja di bagian dapur. Aku tidak memasak, pekerjaanku hanya mencuci piring dan menyiapkan segala alat dapur" ujarnya memperkenalkan diri.
"Berapa usiamu? kau terlihat sangat muda" tanyanya penasaran.
"Usiaku 19 tahun" jawab Lily.
Wanita itu kembali terbelalak,
"Ya Tuhan, kau benar-benar masih muda. Usiaku 22 tahun, walaupun aku lebih tua darimu, tapi kau cukup memanggilku Anne saja. Anggap aku seumuran denganmu, kau mengerti" ucapnya memperingatkan.
Lily pun mengangguk dan tersenyum pelan,
"Kita teman sekamar, jadi selamat datang di kamar keindahan ku ini. Aku tidak mendengkur kau tenang saja, aku juga tidak menggunakan kamar mandi dengan lama" ujarnya yang membuat Lily tertawa pelan.
Setelah perkenalan itu, malam harinya Anne mengajak Lily berkeliling di sekitar gedung asrama para pelayan. Sembari mereka berkeliling, Anne yang aktif berbicara itu terus mengoceh dan menceritakan silsilah keluarga Thomson. Sudah 3 tahun Anne bekerja disini, setidaknya dia telah tau tentang kebiasaan dan watak keluarga Thomson.
"Nyonya tertua Thomson sudah berusia 75 tahun. Kau percaya tidak, bahwa Nyonya Brenda masih memiliki kulit yang bagus walaupun usianya sudah tua. Ya, tidak heran, dia orang yang sangat kaya, pasti perawatannya juga tak terhitung. Suami Nyonya Brenda atau Tuan Jackson Thomson telah meninggal dunia dua tahun yang lalu karena sakit jantung. Tuan Jackson orang yang baik dan dermawan, huh.. orang baik memang selalu meninggal lebih cepat" ujarnya.
"Lalu, ada Nyonya Clara Thomson, dia adalah Nyonya muda sekaligus istri dari Tuan Zack Thomson. Nyonya Clara adalah wanita yang memiliki lidah tajam. Walaupun ia sangat cantik di usia 40 tahun, tetapi sikapnya benar-benar membuatmu harus mengelus dada. Ia sangat perfeksionis dan detail, kesalahan sedikit saja dia akan tau" lanjutnya.
"Kalau Tuan Zack Thomson, dia orang yang paling murah hati dan tentu saja tampan di usia nya yang sudah menginjak 50 tahun. Dia tidak neko-neko dan selalu tersenyum pada semua orang termasuk para pelayan. Dia adalah malaikat di rumah ini" ucap Anne bersemangat.
Lily hanya tersenyum dan mengangguk kecil mendengar cerita Anne,
"Apa.. mereka memiliki seorang anak?" tanya Lily tiba-tiba yang membuat Anne tersenyum lebar.
"Tentu saja! Mereka memiliki dua putra yang sangaaatt tampan. Apa kau tidak mengenal mereka?" tanyanya cukup heran.
"Keluarga Thomson adalah keluarga kaya dan terkenal di kalangan bisnis negara kita. Apalagi putra mereka selalu ada di majalah bisnis" lanjutnya lagi dengan semangat.
Anne pun memiliki sebuah ide dan menarik Lily kembali ke kamar,
"Ayo kita kembali ke kamar! Aku akan menunjukkannya padamu" ajaknya bersemangat.
Setelah tiba di kamar, Anne pun mengeluarkan majalah di laci mejanya dan menunjukkan sebuah foto pada Lily,
"Ini putra tertua di keluarga ini, namanya Mike Rumero Thomson"
"Dia berusia 29 tahun, dia memegang perusahaan yang berada di luar negri. Aku belum pernah bertemu dengannya karena dia memang sibuk dengan perusahaan disana. Kabarnya Mike telah bertunangan satu tahun yang lalu dengan seorang model cantik, tapi sepertinya pertunangan mereka gagal" ucap Anne.
Anne pun membalikkan beberapa lembar selanjutnya dan seketika tersipu,
"Dan yang ini adalah Tuan Ethan Albert Thomson"
"Lihat, dia begitu tampan bukan. Wajahnya benar-benar unreal. Dia berusia 26 tahun dan tengah memegang perusahan keluarga Thomson yang ada di luar kota. Tuan Mike juga tampan, tetapi Tuan Ethan lebih berkarisma dan menggoda" ujarnya sambil tersipu.
"Walaupun, Tuan Ethan terkesan dingin, tetapi sebenarnya dia orang yang sangat baik. Namun dia sepertinya tidak menunjukkannya" lanjut Anne.
Lily menatap foto Ethan dalam diam, pria itu memang tampan, tetapi Lily merasa biasa saja.
"Tapi kau tau.. katanya, Tuan Ethan beberapa hari lagi akan kembali ke rumah. Aku pernah bertemu dengannya satu tahun yang lalu, tapi itu pun hanya sekilas saja saat dia berjalan kearah taman belakang" ucap Anne kecewa.
"Dan, kau tau apalagi yang membuatku patah hati sekarang? Tuan Ethan kabarnya telah bertunangan" lanjutnya dengan wajah cemberut.
"Pupus sudah harapanku" ujarnya dengan sedih.
Lily tertawa pelan melihat ekspresi Anne,
"Apa kau menyukainya?" tanya Lily.
"Tentu saja! Dia pria tertampan yang pernah aku lihat selama aku hidup di dunia ini. Tapi.. sayangnya menggapai Tuan Ethan itu seperti menggapai bintang terang yang sangat jauh di langit sana" jawab Anne sedih.
Anne pun menutup majalahnya,
"Ya, sudah cukup aku menjelaskan semuanya padamu. Ini sudah cukup larut, sebaiknya kita tidur jika tidak ingin bangun terlambat besok pagi" ucapnya.
Lily pun mengangguk dan mereka pun bersiap untuk tidur..
~
Keesokan harinya, Lily dan Anne telah bersiap dan melangkah cepat menuju aula dimana para pelayan harus berkumpul setiap hari. Lily telah memakai seragam pelayan nya dan menguntun rambutnya dengan rapih. Para pelayan pun berbaris dan Donna selaku kepala pelayan bagian belakang memeriksa mereka semua, mulai dari pakaian dan penampilan rambut mereka. Donna menatap penampilan Lily beberapa saat dan berbalik melangkah ke depan barisan,
"Hari ini, Nyonya dan Tuan Thomson akan makan siang di rumah setelah pulang dari luar negri. Persiapkan makanan terbaik untuk mereka bagi pelayan yang bekerja di bagian dapur. Persiapkan alat-alat makan yang terbaik dan bersihkan secara teliti!" ucapnya tegas.
"Dan untuk pelayan bagian kebun dan tanaman, jadwal pemberian pupuk dilakukan seperti biasa. Jangan sampai ada tanaman yang layu dan ber ulat. Nyonya tertua akan berkeliling taman pada pukul 10 pagi seperti biasa. Jangan sampai membuat dia kecewa melihat tanaman yang tidak tumbuh dengan baik" lanjutnya.
Tatapan Donna pun mengarah pada Lily,
"Kau pelayan baru, ikut aku!" ujarnya yang membuat Lily menegang.
Anne mengarahkan pandangannya pada Lily dan memberikan semangat. Lily pun menghela nafasnya dan mengikuti Donna.
Bersambung..
Halo, jangan lupa kasih like, komen, vote dan gift untuk mendukung cerita ini ya ☺️