Hanya segelintir kisah dari jeon jungkook si single mom yang berusaha melawan kenangan buruk masa lalu bersama dengan sosok gadis kecil nya yang kini bahkan sudah bisa menjadi pembela nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon seanjeon01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
"dan lagi, aku tidak tau dosa apa yang ku lakukan ah aku ingat ini pasti karena aku durhaka pada orang tua ku dulu karena mati matian melawan orang tuaku demi ibumu itu. Sampai sampai mungkin dia mengutukku dan aku mendapat anak yang brengsek dan bajingan seperti mu. Ah kau juga sangat bodoh. Padahal dulu aku berdoa pada dewa saat kau lahir agar menjadi seorang pria yang hebat, baik, bertanggung jawab dan bijaksana tapi ternyata kau menjadi pria brengsek. Kau fikir aku tidak tau kelakuanmu saat kau masih sekolah dulu hmm, kau menghancurkan diri seorang anak yang begitu polos dan baik, kau pasti ingat itu kan? Kau mengiyakan keinginan irene yang sama bejatnya dengan kalian. Aku harap aku punya umur panjang untuk bisa menebus dosa dosa ku ini" taehyung masih diam, tidak tau mau menjawab apa.
Dan otaknya kembali memutar kilasan di mana dia menjalin kasih dengan seorang gadis cantik lagi baik dan polos saat itu namun taehyung hanya menjadikan dia mainan.
"kau tau taehyung, aku rasanya ingin melenyapkan kalian dari depan mataku, bahkan melihat dan mendengar nama kalian rasanya aku sangat tidak sudi, aku malu pada diriku sendiri. Tapi mungkin ada mantan istri, mantan suami tapi tidak ada mantan anak. Kau tetap anakku. Jadi tolong, fikirkan semua kesalahanmu. Jangan berfikir seperti saat kau bersama dnegan jalang itu. Buka matamu lebih lebar lagi dan lihat lebih teliti mana jalang dan mana yang malaikat. "
"sana kembali ke ruanganmu, mulai besok kau menempati ruangan direktur dan mulai ajak pihak SJS untuk meeting membahas proyek kalian itu."
"baik ayah, terima kasih dan aku minta maaf sebesar besar nya atas ibu ku. Dia sudah mendapatkan hukumannya dengan di benci oleh suami yang sangat dia cintai. Aku tau dan yakin meski kelakuan ibu seperti itu dia sangat mencintai ayah. Aku permisi" setelahnya taehyung berdiri lalu membungkuk 90 derjat pada chanyeol sebelum keluar dari ruangan ayahnya itu.
Chanyeol menatap sendu taehyung yang baru saja keluar dari ruangannya. Sebenarnya chanyeol tidak tega berkata seperti tadi pada anak nya itu namun bagaimana lagi, taehyung harus mendapatkan tamparan keras agar segera di sadarkan agar dia bisa membuka matanya lebih lebar lagi.
Chanyeol membuka laci lalu mengambil sebuah foto yang terbingkai indah di sana. Ada dua buah foto disana. Foro bagian atas ada foto chanyeol baekhyun dan taehyung saat taehyung baru saja lulu SMP. Lalu di foto bagian bawah ada foto chanyeol dan seorang wanita cantik lalu seorang anak kecil sekitar berusia 3 tahun di gedongan chanyeol.
Chanyeol mengelus foto foto itu. Menatap foto wajah baekhyun. Dia masih sangat mencintai mantan istrinya itu sebenarnya tapi dia terlanjur kecewa pada orang orang itu.
"aku mencintai kalian semua" ujar chanyeol sambi terus menatap foto foto itu penuh cinta.
.
.
.
Shine baru saja keluar kelasnya. Ini sudah jam pulang sekolah. Semua murid berhamburan menuju gerbang untuk bergegas menghampiri para jemputan mereka. Begitu juga jaemin yang kini berdiri dengan yeri di sampingnya.
"kau yakin tidak bersamaku saja?" tanya jaemin.
"iya jaem, apartemen ayahku dekat sini. Hanya butuh 15 menit jalan kaki"
"baiklah. " jaemin mengangguk dia hanya berbasa basi sebenarnya karena seharian ini yeri sudah membantunya.
Mulai dari menemukan kelas lalu menemani ke perpustakaan bahkan menunjukan jaemin ruang musik.
"OPPA" Sebuah teriakan membuat jaemin menoleh dan juga yeri tentu nya. Yeri mengernyit heran. Apa yang di panggil itu jaemin fikir nya karena dia melihat si musuhnya berjalan cepat menuju arahnya.
"sudah selesai hmm" tanya jaemin lembut. Hampir sama seperti pada yeri tadi hanya saja ada bedanya fikir yeri.
"sudah, apa yang oppa lakukan dengan orang ini"
"namanya yeri shine"
"aku tau"
"lalu kenapa memanggilnya orang ini hmm"
"aku membencinya."
"shine"
"jawab saja pertanyaan ku oppa"
"oppa menawarkan yeri untuk pulang bersama, tapi dia bilang rumah nya dekat sini"
"w-what? Oppa yang benar saja, menawarkan orang ini pulang bersma kita? R u crazy? Aku tidak akan sudi mobilku di naiki manusia sepertinya" shine itu terang terangan sekali.
"shine apa maksudmu, jaga bicaranya"
"oppa membelanya"
"bukan begitu, oppa hanya-"
"aku tidak peduli, oh iya, kau bilang rumah mu dekat dari sini, bukankah mansion kim itu jauh dari sini hmm, aku tidak bodoh untuk tidak tau di mana mansion kim yang itu. Oh apa kau sudah di usir dari sana hahaha kau menikmati hadiah dari ku berarti" ujar shine dengan santai dan raut wajah mengejek. Jaemin menatap heran shine.
Meski dia tau shine itu barbar dan sedikit menyebalkan namun entah kenapa dia kasihan melihat yeri dipojokkan seperti ini, apa shine baru saja melakukan sesuatu fikir jaemin.
"jadi---" yeri tidak mampu melanjutkan kalimat itu saat dia sadar dan paham arah pembicaraan shine.
"hm hm hm, benar yang kau fikirkan itu benaaaar sekali. Harus nya kau jaga sikap padaku, kalau perlu kau menjilat dan bersujud sujud di kakiku agar itu tidak ku lakukan di sekolah ini"
"kau puas merusak kami?" tanya yeri mulai marah
"aku tidak merusak kalian, karena pada kenyataannya kalian sudah rusak sejak lama. Eiihh siapa yang bekoar koar siapa juga yang diam sekarang. Sudah ku bulang bukan, aku bukan tandinganmu bahkan keluargamu tidak ada apa apanya bagiku. Aku bahkan bisa melakukan lebih." desis shine pada yeri yang hanya bisa mengepalkan tangan.
"Chaa mobil jemputan ku sudah sampai aku harus segera pulang ugh bermanja manja dengan mommy ku pasti akan menghilangkan lelah setelah menguras otak disini. Kau harusnya bersyukur juga karena masih punya orang yang menampung mu kkkk manusia menjijikan" ujar shine sebelum berlalu masuk ke limosin mewah itu setelah lisa membukakan pintu.
Jaemin hanya menatap shine aneh. Dia tidak tau harus seperti apa sekarang. Di matanya yeri anak yang cukup baik kok.
"maafkan shine ya yeri, dia memang seperti itu, aku duluan, aku nebeng shine soalnya" yeri mengangguk.
"nee, aku sudah kenal dia lama kok, sampai jumpa besok jaem"
"ne sampai jumpa"
Jaemin melangkah menuju limosin itu lalu masuk. Saat di dalam dia mendapati shine sudah bersandar penuh pada jok kursi yang di buat lebih rendah lalu telinganya tersumpal airpod, matanya tertutup. Jaemin membuka jas nya lalu menutupi tubuh atas shine yang bahkan bisa menutupi sampai paha shine.
srak
Shine membuka mata saat merasa ada yang melingkupi tubuh atasnya saat membuka mata ternyata itu jas jaemin. Lansung saja shine melempar pelan pada jaemin lagi.
"aroma jas oppa berbeda. Seperti aroma sampah, aku tidak tahan" ujar shine lalu memalingkan wajahnya dari jaemin dan mulai memejamkan matanya lagi.
Sedikit heran. Bau sampah apanya, dia memaki parfum kesukaannya dan kesukaan shine kok, dan tadi dia bahkan tidak bertemu tong sampah sama sekali fikirnya.
.
.