NovelToon NovelToon
Di Nikahi Mafia Pilihan Adikku

Di Nikahi Mafia Pilihan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Raina cantika gadis berusia 23 tahun harus menerima kenyataan jika adiknya sebelum meninggal telah memilihkannya seorang calon suami.
Namun tanpa Raina ketahui jika calon suaminya itu adalah seorang mafia yang pernah di tolong oleh adiknya.
Akankah Raina menerima laki-laki itu untuk menjadi suaminya?
Apakah Raina dapat bahagia bersama laki-laki yang tidak dia kenal?
Ikuti kisah mereka selanjutnya, ya!
Jangan lupa untuk follow, like dan komentarnya!
Terima kasih 🙏 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Aku rindu kakak

Di sebuah gedung berlantai tiga, Arsenio terlihat sedang duduk termenung. pikirannya masih terganggu oleh hal, yang terjadi kepadanya saat kemarin.

"Bagaimana keadaan, mu?"

Arsenio melirik sekilas, pada seorang laki-laki yang menghampirinya. dia Morgan, teman arsenio yang menjadi tangan kanannya .

"Aku baik-baik saja. Bagaimana keadaan mereka? Apa mereka selamat?" tanya Arsenio dingin.

Morgan menghela nafas, melihat sikap temannya seperti itu. arsenio yang memang terluka, masih saja mengkhawatirkan keadaan anak buahnya.

 "Mereka selamat, hanya ada beberapa orang yang terluka sangat serius. Sepertinya dirimu juga terluka, arsen?"

Arsenio tidak menjawab, memilih pergi dari hadapan Morgan. sungguh tubuhnya saat ini lelah, sehingga dia memutuskan untuk beristirahat kembali di kamarnya.

"Sampai kapan, kamu akan menyembunyikan semua luka mu, arsen. Andai saja ada seseorang, yang bisa membuat mu sedikit terbuka. Aku yakin, hidup mu tidak akan merasa hampa lagi." gumam Morgan, menatap iba pada arsenio, yang pergi menjauh dari hadapannya.

Morgan hanya satu-satunya orang, yang dekat dengan arsenio. bahkan dia selalu mengerti, keadaan arsenio di saat sedang sedih, marah atau pun kecewa. sebab arsenio tidak lagi mempunyai keluarga selain, Morgan dan anak buahnya.

Dulu Arsenio, memilih pergi dari rumahnya. sebab merasa kecewa, kepada orang tuanya yang bercerai beberapa tahun silam. bahkan mereka kini sibuk, dengan keluarga mereka masing-masing. satu-satunya orang yang dekat dengan arsenio pada saat itu, adalah kakeknya. namun sayang, tidak lama kemudian kakeknya meninggal karena mengidap penyakit serius.

Di saat sedang terpuruk, arsenio pada saat itu bertemu dengan seseorang yang membawanya ke dunia hitam. bahkan sampai saat ini, arsenio hidup tidak kekurangan, di segani bahkan di hormati oleh semua orang.

Sampai saat ini arsenio, menjalankan perusahaan peninggalan kakeknya sampai sukses. bahkan kedua orang tua arsenio tidak tahu, jika putra mereka sudah menjadi orang yang terpandang dan sukses.

*

*

*

Fikri termenung, di depan rumahnya. saat ini, dia merasakan perutnya sangat lapar. sedangkan persediaan beras di rumahnya, sudah habis di buat bubur untuk Arsenio waktu kemarin. bahkan saat ini, kakaknya belum juga mengirim uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Fikri mendesah pelan. "Ya Allah, aku lapar." ucapnya, sambil memegangi perutnya. ingin rasanya Fikri menangis, tapi semua ini belum seberapa dengan nasib orang lain di luar sana, yang lebih dari dirinya.

Di saat sedang berusaha menahan lapar, Fikri di kejutkan dengan kedatangan sebuah mobil mewah, yang berhenti tepat di halaman rumahnya. seseorang turun dari mobil itu, dengan aura dinginnya.

"Bang arsen." panggil Fikri senang, kemudian berjalan menghampiri arsenio. "Abang ke sini lagi. Aku kira, kita tidak akan bertemu lagi, bang. Apa ada barang abang, yang ketinggalan di rumah ku?" tanya Fikri, berusaha menerka.

Morgan yang berada di dalam mobil terkejut, pada sikap Fikri yang di nilainya sangat berani memanggil arsenio, dengan sebutan abang. bahkan dirinya sendiri merasa takut, jika sesekali ingin berbicara layaknya saudara sendiri. namun kenyataan di depan mata sangat jelas, jika untuk pertama kalinya arsenio akrab dengan seseorang.

Arsenio menggeleng pelan. "Tidak ada. Apa kamu sudah makan?" tanyanya dingin.

Fikri yang memang belum makan pun, menggeleng pelan. "Aku belum makan, bang. Persediaan beras ku, habis. Sedangkan kakak di kota, belum juga mengirim uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari." jawabnya pelan.

Arsenio menghampiri, Fikri dan mengajaknya masuk ke rumah. sebelum masuk arsenio memberikan kode pada anak buahnya, untuk membawa beberapa sembako yang sengaja dia beli untuk Fikri.

"Ini untuk mu." ucap arsenio, dingin.

Fikri mengernyitkan dahi. "Ini apa, bang?" tanyanya heran.

"Makanlah. Itu makanan untuk mu. Aku tahu pasti kamu lapar, jadi makanlah." titah arsenio dingin.

Fikri tersenyum senang, merasa beruntung dengan kedatangan Arsenio ke rumahnya. dia bersyukur, akhirnya bisa mengisi perutnya yang memang sudah sangat lapar.

"Tuan, ini semua di simpan di mana?" Anak buah arsenio masuk ke dalam rumah, dengan membawa beberapa karung beras.

Arsenio melihat ke sekeliling rumah itu, mencari ruang untuk menyimpan beras dan yang lainnya.

Fikri yang makan lahap pun mematung, saat melihat orang-orang membawa beras beserta kebutuhan lainnya ke dalam rumahnya. "Bang, itu punya siapa? Kenapa, di masukan ke dalam rumah, ku?" tanyanya heran.

Arsenio menatap tajam. "Sudah makanlah. Jangan berbicara, jika sedang makan. Tidak sopan." tegurnya dingin.

"Ma-maaf bang." seru Fikri pelan, seraya menundukkan kepala karena merasa takut, saat arsenio menatapnya tajam.

Fikri pun melanjutkan lagi makannya, meskipun hatinya bertanya-tanya. Kenapa semua barang itu, di masukan ke dalam rumahnya?

Setelah anak buahnya selesai menyimpan, sembako. Arsenio pun pamit pada Fikri, yang sudah selesai dengan makannya.

"Semua ini untuk mu, Fikri. Anggap saja ini semua, balas budi ku karena kamu sudah menolong ku kemarin. Jadi urusan ku dengan mu, sudah selesai. Dan sekali lagi, terima kasih." ujar arsenio, menepuk pundak Fikri.

Raut kesedihan terlihat pada wajah Fikri, setelah tahu jika ternyata arsenio akan benar-benar melupakannya. rasa bahagia yang dia rasakan, ternyata hanya sesaat.

"Apa bang arsen, tidak akan ke sini lagi?" tanya Fikri sedih, menatap sendu arsenio yang menatapnya tajam.

"Iya." jawab arsenio singkat.

Fikri menghela nafas kasar. "Baiklah, bang. Tapi jika ada lowongan pekerjaan, aku minta informasinya ya, bang. Dan Terima kasih, karena abang sudah memberikan ini semua ini." Fikri pun, mencoba tersenyum.

Arsenio mengangguk pelan, namun sebelum pergi dia meminta nomor ponsel Fikri. sekedar untuk memberi informasi, tentang lowongan pekerjaan untuk Fikri. arsenio pun pergi dari sana, untuk kembali ke rumahnya.

Setelah kepergian arsenio, fikri pun masuk kembali ke dalam rumah. dia pun duduk, di kursi bangku dan seketika menangis. "Kak Raina.... Kapan kakak pulang? Aku rindu kakak.... " Fikri memegang pinggiran kursi dengan sangat erat, menyalurkan rasa rindu pada kakaknya.

Di saat menangis, tiba-tiba hidung Fikri mengeluarkan darah. sontak Fikri pun mendongakkan kepalanya, berharap darah yang keluar cepat berhenti.

Kring... kring... kring...

Fikri pun melirik ke arah ponselnya. namun sebelum itu dia mencari saputangan, untuk menutup hidungnya.

"Halo, Assalamu'alaikum kak." sapa Fikri bahagia, karena orang yang dia rindukan menghubunginya.

"Wa'alaikumussalam, Fikri. Bagaimana keadaan kamu? Obatnya pasti sudah habis, ya? Kakak akan kirim uang, untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan obat kamu. Maaf, kakak sedikit terlambat, karena majikan kakak baru pulang dari luar negeri." ujar Raina kakaknya fikri, dari seberang telepon terdengar khawatir.

Fikri tersenyum, saat mendengar kakaknya sangat khawatir kepadanya. "Tidak apa-apa, kak. Terima kasih, karena kakak selalu mengkhawatirkan aku. Oh... ya, kapan kakak pulang? Aku rindu sama kakak..." Fikri menghentikan ucapannya, saat tenggorokan merasa tercekat. dia tidak dapat menahan tangisnya, sebab saat ini dia benar-benar sangat merindukan kakaknya.

"Maaf Fikri. Sepertinya kakak baru bisa pulang, jika majikan kakak memberi izin. Sebenarnya kakak sudah ingin pulang. Tapi..."

"Apa majikan kakak, bersikap tidak baik pada, kakak?" Fikri yang khawatir pun, dengan cepat menyela ucapan kakaknya.

"Ti-tidak Fikri. Mereka sangat baik pada kakak. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan kakak, di sini. Jaga kesehatan mu, dan jangan lupa kamu harus rutin minum obat, supaya kamu cepat sembuh."

Fikri menghela nafas. dia tahu jika kakaknya sedang menyembunyikan sesuatu darinya. "Aku senang, jika kakak baik-baik saja. Maaf, aku tidak bisa menjaga kakak. Aku berharap kakak cepat pulang, dan berkumpul kembali dengan ku, di sini." Fikri mengusap sudut matanya yang berair, karena menangis. namun sebisa mungkin dia sembunyikan semua itu, dari kakaknya saat ini.

"Terima kasih, Fikri. Ya sudah, kalau begitu kakak tutup dulu panggilannya ya."

Fikri seketika, menangis sejadi-jadinya. hatinya sakit saat tahu, jika kakaknya sedang tidak baik-baik saja. terakhir kabar yang dia dengar, jika kakaknya hampir di lecehkan oleh majikan laki-lakinya. namun karena masih membutuhkan uang, kakaknya Fikri berusaha bertahan meskipun kerap kali harus mendapatkan perlakuan buruk.

1
Putri Hardhita Kasih
lanjut,,,,
PengGeng EN SifHa
es balok mulai mencair
Lestari End
kereeen
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
wah wah siapa tu fero kah...
PengGeng EN SifHa
sangat rapi dalam setiap baitnya & mudah untuk dicerna
PengGeng EN SifHa
cerita yang sangat bagus & tertata rapi dalam setiap baitnya...lanjut thooooorrrr...selamat berpuasa🙏
mommy jay: Terima kasih atas supportnya 🙏💕.
total 1 replies
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
lanjut thooooorrrr
PengGeng EN SifHa
lanjuuut thoooorrrr✊️✊️✊️
Uswatun Kasanah
lanjut Thor
Rosa Lina
tdk up sdh kha ni
Rosa Lina
mana sdh kelanjutan nya kka
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
BENER² SI ADRENALIN. MAUJADI SI SARAS 008 KALI YA...BERGELANTUNGAN
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
cerita yang ku tunggu tentang MAFIA💞
hai
baru mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!