Alika seorang janda anak 1 yang tidak sengaja bertemu Rio di kantor tempatnya bekerja Lalu berakhir di pelaminan...
Dan pejuang garis 2 gara gara perbuatan bejat mantan pacar Alika sehingga kehilangan bayinya yg membuatnya susah hamil lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WDaaw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Dia
Setelah selesai makan , Alika bermain bersama zio di ruang tv karena kecapekan bekerja alika sempat ketiduran di ruang tv.
"Ika bangun nak, pindah sana tidurnya di kamar" mama alika membangunkan dengan lembut
"Iya ma" Alika langsung terbangun
Sedangkan zio yang masih ingin bermain bersama neneknya di Ruang Tv.
Keesokan Harinya
08:00
"Aduh aku kayaknya telat ni"Alika terburu buru berangkat ke kantor
Tiba di Kantor
"Hufftt, untung aja bos lagi keluar kota, kalo gak bisa habis aku baru masuk kerja udah dapat surat peringatan" alika ngedumel dalam hati
"Hei alika, kenapa kamu kok kelihatannya capek banget mukanya gak semangat gitu, bikin kopi dulu gih sana biar lebih fresh"Sinta menghampiri alika
"Iya ni, tadi pagi aku bangunnya telat jadinya buru buru gak sempat sarapan"Alika berjalan menuju ruangan untuk membuat Kopi
"Sin bisa pinjam komputernya sebentar aku mau kirim data dari tadi laptop aku loading terus gak tau kenapa ni"
Alika melirik terdengar suara laki laki yang sedang berbicara dengan sinta
"Iya Rio pake aja, aku juga masih belum mau pake komputernya karena lagi cek struk pembayaran" sinta menyodorkan laptopnya
Setelah selesai membuat kopi alika kembali ke mejanya yang posisinya bersebelahan dengan sinta
"Hai, kamu anak baru ya, kenalin nama aku Rio"mengulurkan tangan
"Ya, nama aku Alika"alika tersenyum tipis
"Kamu sebelumnya bekerja di mana"
"Aku dulu bekerja di Pabrik Teh, tapi karena terlalu jauh jadi aku mencari pekerjaan baru yang lebih dekat dengan Rumah dan allhamdulilah aku di terima bekerja di kantor ini"
Setelah berkenalan dan sempat berbincang Rio pergi meninggalkan mereka dan melanjutkan pekerjaannya.
"Dia itu orangnya ramah tapi cuek gak menye menye sama cewek, beda sama laki laki lain"sinta menjelaskan
"Ya mungkin karena dia udah punya pacar kali"alika meminum kopinya
"Setahu aku sih selama kerja di sini dia gak pernah bawa pacaranya ke acara kantor kalau ada acara gitu, dia jomblo kayaknya deh"Sinta menerka
Sinta terus menatap rio dari kejauhan
"Udah ah lanjut kerja, kok jadi Gosipin rio"alika menatap layar komputernya
Jam 12:00
Istirahat
"Hei rio, makan di sini aja bareng kita"sinta berteriak memanggil rio yg sedang mencari tempat duduk
"Oh ya, terimakasih sudah boleh bergabung"Rio tersenyum
"Sin aku juga boleh dong ikut gabung" Terdengar suara angga menghampiri
"Iya boleh lebih rame lebih seru ya kan"
Sambil makan terkadang mereka juga berbicara tentang banyak hal
"Hmmm Alika, aku boleh minta nomor hp kamu gak ? siapa tau ada perlu nanti aku bisa hubungi kamu"spontan rio memintanya
"Oh iya boleh 0831××××××"
"Okey Thanks ya" rio tersenyum
Sinta melirik ke arah mereka sambil meminum jus alpukat.
Jam istirahat pun berlalu rio, sinta, angga dan alika pergi meninggalkan kantin dan melanjutkan pekerjaanya hingga waktu pulang pun tiba.
20:00
Hp alika ada pesan masuk ✉️
"Malam Alika ini aku Rio"
"Ya malam Rio"
"Kamu lagi ngapain ?"Tanya Rio
"Aku sedang bermain dengan zio"
"zio ? "
"iya dia anak ku"
"Ha ? kamu sudah punya suami ? "
"Hmmm aku sudah bercerai"
"Oh maaf ya , aku gak tau"
"Iya gak papa"
Tiba tiba rio tidak membalas pesannya lagi hingga alika ketiduran...
Keesokan harinya alika pergi bekerja seperti biasa dan sempat melihat Hp nya belum ada balasan dari rio, alika sempat berfikir apa karena dia seorang Janda jadi rio mengabaikan pesannya.
Tiba di Kantor
"Pagi sin"alika menyapa sinta dengan senyuman
"Cieee yang udah chat chatan sama rio, happy banget pagi ini mukanya kelihatan berserih serih sekali"Sinta mengolok olok
"Apaan sih"alika pergi menuju mejanya
Rio pun tiba di kantor dan menyapa alika dan sinta, tapi rio terlihat seperti tidak terjadi apa apa dan alika melihat Hp nya yang belum ada balasan pesan dari tadi malam seolah rio sengaja mengabaikannya.