NovelToon NovelToon
Noil Dan Flint Si Pemberani

Noil Dan Flint Si Pemberani

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Persahabatan
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Radeya

Demi Menyelamatkan Hutan Selatan dari Kehancuran, Noil (seekor singa) dan Flint (seekor kambing) pergi ke kota manusia untuk bertemu Lopp si ketua pemberontak, tapi mereka justru terlibat aksi penculikan presiden Dump, Mampukah Noil dan Flint sampai ke kota manusia, menculik presiden manusia dan menyelamatkan hutan selatan tempat mereka tinggal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radeya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flint Si Pemberani

"Sepertinya kau menemui jalan buntu,” seru kakek Frank terkekeh, "kau tidak punya teman, tidak ada binatang yang terlalu bodoh atau terlalu pemberani di hutan selatan."   

'Pemberani', kata itu membuat Noil teringat satu nama, dia langsung memandangi seekor gajah besar yang berdiri di ujung kerumunan, Noil tersenyum padanya.

Mendapat lirikan dari Noil, si gajah menjadi gugup.

"Eh aku?" kata Tom, "kupikir aku terlalu besar untuk menyamar menjadi kucing rumahan, lagipula aku tak punya terlalu punya banyak bulu untuk menyamar."

"Bukan, kau Tom!" kata Noil, "mundur lah."

"Maksudmu dia?" kata Tom.

Tom merasa lega dengan belalainya dia menunjuk seekor kambing muda yang kurus kering, dengan wajah pucat dan bertanduk kecil.

Tom berkata, "Flint berdirilah, Noil mencari mu."

Flint bergedik, sejak awal Flint punya firasat buruk, bahwa dia akan mendapatkan masalah. Tapi, Flint tak mungkin menghindari sidang hutan ini, setelah semua hal yang dia ceritakan kepada semua binatang, keberhasilannya melarikan diri dari dunia manusia, semua omong kosongnya saat dia meloncat pagar setinggi sepuluh meter, ketika dia meloloskan diri dari kepungan manusia yang berusaha mengejarnya, waktu dia menyeberangi belasan kilometer sungai dengan hanya berbekal satu papan di badannya, melewatkan malam-malam berikutnya melewati perkebunan tanpa makan dan minum, dan menghabiskan berhari-hari bersembunyi di dalam goa hingga akhirnya dia menemukan cara untuk mencapai Hutan Selatan yaitu dengan membuat rakit dari kayu dan mengayuhnya seperti yang pernah dia lihat dilakukan para manusia saat menjelajahi samudera. Semua kisah bohong yang terlalu berlebihan itu membuat para binatang lainnya menyebut Flint dengan sebutan 'Flint si pemberani'. 

Dengan semua kebohongan itu Flint Si Pemberani tak mungkin tidak datang di sidang yang membahas keselamatan hutan selatan. Semua tetangganya akan menggosipkan Flint sepanjang tahun jika dia tidak menongolkan hidung dan tanduknya di sidang hutan. Ketika Flint memutuskan untuk berangkat pagi itu, Flint pikir jika dia bersembunyi di balik tubuh gajah yang besar dia bisa tak terlihat dan binatang lainnya khususnya Noil takkan terlalu memperhatikannya.

Ketika semua binatang menoleh padanya, Flint berdiri dari posisi meringkuknya dengan wajah pucat. Sementara Noil meloncat-loncat dengan girang. 

"Dia pernah!" seru Noil sambil menunjuk Flint, "dia bahkan pernah tinggal di kota manusia, itu sempurna, ya ampun sesaat tadi aku pasti hilang ingatan, aku lupa kalau kita punya Flint! Flint si pemberani, maafkan aku Flint karena melupakanmu dari tadi, kau pasti kecewa, kenapa juga aku berharap pada Si Besar Tearing yang suka makan, maafkan aku Tearing tapi kamu terlalu gemuk, kau harus mencontoh Flint, lihat dia ...."

Noil memperhatikan Flint, dia mencari dari ujung kaki hingga ujung tanduk, sesuatu yang bisa dibanggakan dari kambing kurus itu tapi Noil tidak bisa menemukannya jadi Noil hanya berkata, "Lihat dia... dia...? dia Flint si pemberani!"

Di hari-hari yang lalu Flint pasti sangat suka di puji-puji seperti itu, tapi tidak saat ini, berbagai kenangan gelap saat dia di dunia manusia menggelayuti pikiran Flint, bekerja siang dan malam, anak-anak yang suka mencambuknya, plat besi panas yang mereka tempelkan di keempat kakinya, cap nama peternakan di pantatnya. Flint tak ingin mengalami semua keburukan itu lagi. Flint tak peduli jika semua orang akan mengejeknya setelah ini, dia lebih mementingkan keselamatan hidupnya sekarang.

"Oke baiklah!" kata Flint lega karena akhirnya bisa bersuara, "aku mengaku, aku bukan Flint si Pemberani, tidak ada yang namanya Flint si Pemberani, semuanya itu hanyalah bualan, aku hanya mengarangnya, aku mengarang cerita soal melompat pagar setinggi sepuluh meter atau merakit kapal dan lainnya dan lainnya, itu semua bohong! Aku membohongi kalian, dan salah kalian karena telah mempercayainya." 

Flint berhenti untuk melirik kambing kecil di sampingnya dan berkata, "Berhentilah menangis nak."

Kambing kecil itu tidak bisa berhenti menangis, selama ini dia adalah fans nomer satu Flint si Pemberani, dia menggambar seluruh dinding kamarnya dengan gambar Flint si pemberani.

Kambing kecil itu terisak-isak dan berseru, "Bagaimana dengan cerita menaiki pohon, bergelantungan lalu melompat turun dengan bergaya?"

"Itu juga," kata Flint, "dan berhentilah mencobanya di rumah, kakimu bisa patah!"

"Tapi, kau Flint si pemberani! jika kau tak melompati pagar mereka," kata Noil, "bagaimana kau bisa kabur?"

Flint menatap ujung kakinya, semuanya sudah terlanjur terbongkar, tak ada gunanya lagi jika dia menutupi sesuatu.

Flint berseru dengan suara pelan dan malu, "Aku masuk kedalam kubangan lumpur babi, merayap di bawah pagar."

Ketika Flint menunggu semua orang menertawainya, Kakek Frank malah berkata, "Itu cara yang licik."

"Cerdas dan licik!" kata Noil hampir mengatakannya sambil tertawa, "kau jenius Flint, hampir tak terpikirkan olehku, buat apa kita susah-susah meloncat ke atas, kalau kita bisa lewat bawah."

Noil melompat dengan kecepatan yang tak terduga, tiba-tiba saja dia sudah melingkarkan salah satu kaki depannya dengan kuat ke leher Flint. 

Noil berkata sambil tersenyum licik pada Flint.

"Jadi bagaimana kawan, kau akan ikut aku kan?"

Flint ingin mengatakan 'Tidak!' tapi ketika dia hendak mengatakannya, Noil lebih dulu melingkarkan kaki depannya ke leher Flint, menekannya, mencekiknya sehingga yang keluar dari mulut Flint hanya suara embikan, tapi itupun juga jelas artinya bukan 'Ia'.

Setelah melepaskan kuncian nya dari leher Flint, Noil berjalan ke depan kerumunan dan mengumumkan kepada semua binatang bahwa: Flint secara sukarela mengajukan diri untuk menemaninya. 

Noil melambaikan kaki depan nya dan berkata, "Kemari Flint, berdirilah di sampingku."

Tak ada lagi yang bisa dilakukan Flint, dia tak mungkin lari, jadi dia melangkahkan kakinya dengan berat menghampiri Noil.

Kakek Frank berseru ketika Flint berjalan melewatinya.

"Ucapkan selamat tinggal pada yang lainnya, kau mungkin takkan kembali dengan selamat."

Flint sambil menunduk berseru lesu. "Selamat tinggal semuanya."

Flint berdiri disamping Noil dan Noil menyikutnya. "Ayo kawan, katakan sesuatu."

"Katakan apa?" kata Flint.

"Apa saja, sesuatu yang hebat!" kata Noil.

"Hebat," kata Flint dengan malas.

Dan semua binatang bergemuruh senang menyambut kata 'Hebat!'

Ketika, Flint sedang meratapi nasibnya. Sekawanan tupai menyahut dari dalam kerumunan, "Aku punya sekarung apel lembah hantu kalian bisa membawanya untuk bekal."

"Sejak kapan lembah hantu punya apel?" tanya Noil.

"Itu apel eksperimen ilmiah, hasil percobaan silang dari beberapa batang pohon mati, Bory si jenius yang menemukannya," kata tupai.

"Bukankah Bory itu sudah tidak waras?" kata Nyonya Frut.

"Bory menemukannya sebelum dia jadi gila," kata Coky.

Tapi, tupai lain di dekat Coky menyikutnya dan meralat perkataan Coky.  

"Bory menemukannya seminggu setelah dia jadi gila," kata tupai yang lainnya.

"Itu terdengar menakutkan" kata Noil.

"Jadi kau mau atau tidak?" kata Coky.

"Tapi Noil tak menyukai apel," kata Tom, "dia menyukai daging!"

"Da ... da ... daging ka ... ka ... kambing mi ... mi ... misalnya," kata Berd.

"Semua itu tak kuperlukan," kata Noil, "aku sudah membawa bekal bersamaku."

Noil melirik Flint dan menyeringai buas.

Flint bergedik ngeri, meskipun Noil kemudian mengatakan bahwa bekal yang dia bawa adalah keberanian dan semangat. Flint tak bisa menghilangkan pikiran buruk di kepalanya. Perjalanan akan butuh berhari-hari, bagaimanapun juga mereka butuh makan, ada banyak rumput dan daun yang bisa Flint makan, tapi bagaimana dengan Noil, seperti kata Berd, Noil memang hanya menyukai daging, terutama daging kambing.

"Tunggu sebentar," kata Flint, "kami akan membawanya, kacang atau apel-apel apa saja!"

"Tapi aku tak menyukai apel," kata Noil.

"Masa sulit seperti sekarang tidak boleh pilih-pilih makanan," kata Flint, "semua yang tumbuh di lembah hantu memang rasanya pahit tapi buah-buahan tetap saja buah-buahan, daripada tidak ada makanan sama sekali."

"Bukan masalah rasanya," kata Noil, "hanya saja aku tidak biasa makan buah."

"Kau harus belajar, kalau perlu kau belajar makan krikil seperti keluarga Ragel (keluarga ayam)," Flint memekik putus asa.

"Kalian bisa membawa persediaan terakhir pisang kita," kata sebuah suara dari kawanan monyet.

"Aku tidak tahu kalau di lembah hantu bisa tumbuh pohon pisang?" kata Noil.

Salah satu monyet berkata, "Tidak mirip pisang, rasanya juga lebih mirip kulit kayu tapi lebih baik daripada makan kulit kayu sungguhan."

"Kalian boleh menyimpan pisang aneh itu," kata Noil menggeleng.

"Kami akan membawanya!" kata Flint frustasi.

"Semua itu akan memberatkan kita," seru Noil.

Flint hampir dengan berteriak berkata, "Aku akan membawa semuanya di punggungku!"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!