NovelToon NovelToon
Second Love

Second Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:235.6k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Cinta pertama Ellea An Noor adalah ayahnya. Surga satunya yang dia miliki di dunia ini. Dia yang pernah berjanji tidak akan membuka hati kepada lelaki manapun harus dikejutkan atas permintaan sang ayah yang di luar prediksi.

Menikah karena ingin berbakti itulah yang dilakukan oleh Ellea dan Ahlam, putra dari kerabat ayah Ellea. Tanpa adanya pendekatan dan hanya bermodalkan kesepakatan mereka memutusakan untuk maju ke jenjang pernikahan. Merelakan kebahagiaan mereka direnggut agar bisa membuat orang tua mereka merasakan kebahagiaan.

Akankah pernikahan tanpa cinta yang mereka lakukan akan menghasilkan kebahagiaan? Atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Meminta Restu

Kesepakatan Ellea dan Ahlam untuk menikah bari diketahui oleh kedua orang tua mereka. Keluarga besar mereka belum tahu sama sekali. Baik Ahlam dan Ellea berniat ingin memberikan kejutan kepada mereka.

Tiga Minggu setelah keputusan penting dibuat, ayah Rifal dan ayah Aska sepakat untuk memberitahukan kepada keluarga besar. Mereka berdua sangat yakin jika keluarga besar mereka akan terkejut.

Ayah Rifal tersenyum ketika melihat sang kakak, Rindra Addhitama terkejut dengan kalimat yang diucapkannya.

"Jangan bercanda, Pang! Gak lucu!!"

"Beneran, Bang. Ellea akan nikah sama Ahlam."

Rindra Addhitama hanya bisa menggelengkan kepala pelan. Apalagi setelah mendengar penjelasan dari ayah Rifal yang semakin membuatnya terkejut. Rindra ingin marah, tapi dia urungkan. Pasti ada alasan di balik ini semua.

Kabar tersebut tak Rindra simpan sendiril. Dia menghubungi kedua putranya untuk bertemu. Di jam makan siang pertemuan ketiga lelaki yang begitu tampan bertemu di sebuah restoran yang begitu private.

"Ada apa, Pih?" tanya Rio ketika dia sudah duduk di depan sang ayah.

"Masalah seriuskah?" timpal Restu. Anak angkat Rindra yang begitu bengis.

"Tadi Om Ipang telepon Papih."

Wajah Rindra seketika berubah. Kedua putranya mulai kompak menukikkan kedua alis mereka. Tak seperti biasanya sang ayah seperti itu. Namun, mereka sama sekali tak memotong ucapan Rindra. Menunggu Papih mereka melanjutkan perkataannya.

"Ellea mau menikah."

Respon kedua anak Rindra Addhitama di luar ekspektasi sang ayah. Mereka berdua malah tersenyum bahagia.

"Kenapa kalian malah senang?" tanya sang ayah heran.

"Kenapa Iyo harus sedih? Ini kan kabar baik. Lagipula Zey--"

"Ellea akan menikah dengan Ahlam."

"Apa??"

Restu begitu terkejut mendengar penjelasan sang ayah. Dia meminta ayahnya untuk menjelaskan secara rinci. Namun, sang ayah hanya menggelengkan kepala. Rio dan Restu mulai saling tatap. Sebuah kalimat Rio ucapkan dengan spontan.

"Ke Surabaya sekarang."

Dua lelaki itu sudah memesan tiket untuk ke Surabaya pada hari itu juga, menemui adik sepupu mereka. Kabar yang mereka berdua terima di luar prediksi dan membuat mereka harus pergi dan bertemu langsung dengan perempuan cantik yang sangat mereka jaga dan sayangi.

"Gua tahu Ahlam baik. Tapi, kalau begini caranya mereka menikah gua sedikit gak setuju." Rio berkata dengan begitu tegas.

"Lu tahu kan gimana perlakuan Om Ipang ke mendiang Tante El setelah pernikahan mereka yang didasari perjodohan?" Restu pun mengangguk.

"Gua gak mau Ellea merasakan hal yang sama seperti bundanya. Disakiti dulu, baru dicintai. Gua sangat mengharamkan itu."

Bukan hanya Rio yang memiliki ketakutan seperti itu. Restu pun merasakan hal yang sama.

"Orang baik seperti Om Ipang aja bisa bersikap seperti itu. Tak menutup kemungkinan itu bisa Ahlam lakukan kepada Ellea." Ketakutan yang beralasan. Itulah yang tengah Rio rasakan.

Kedatangan Rio dan Restu ke rumahnya membuat ayah Rifal terkejut. Dia mengerutkan dahi meminta penjelasan dari kedua keponakannya.

"Om tahu kan Iyo dan Restu gak akan tiba-tiba datang kayak setan kalau gak ada maksud dan tujuan." Anggukan kecil menjadi jawaban dari ayah Rifal.

"Iyo ingin penjelasan detail perihal pernikahan Ellea yang tidak sesuai ekspektasi Iyo."

Ayah Rifal menghela napas begitu berat. Dia menyuruh kedua keponakan tampannya itu untuk duduk. Wajah Rio dan Restu sudah tidak biasa.

"Ellea sudah cukup umur. Sudah saatnya dia menikah," tutur ayah Rifal dengan sorot mata menyiratkan kesedihan.

"Iyo tidak masalah Ellea akan menikah, yang jadi pertanyaan besar Iyo itu kenapa Ellea menikah dengan Ahlam? Padahal ada lelaki yang--"

"Ahlam memang pernah melakukan kesalahan yang membuat dia diungsikan. Restu pasti tahu cerita lengkapnya seperti apa." Sang paman menatap ke arah Restu yang belum berbicara sedikit pun.

"Tapi, Om yakin dari kesalahan itu Ahlam bisa menjadi pribadi yang semakin baik." Seulas senyum tersemat di bibir pria yang terlihat tidak terlalu sehat.

"Apa Om punya alasan yang lain memilih Ahlam untuk menjadi suami Ellea?" Restu mulai membuka suara.

"Dia adalah fotokopian Agha. Sedikit banyak sikapnya pasti seperti Agha. Tapi, Om yakin dia akan bersikap lembut kepada Ellea karena dia keturunan Askara."

Rio mulai menatap teduh wajah sang paman. Dia ingin bicara dari hati ke hati.

"Om kan pernah merasakan bagaimana rasanya dijodohkan. Kenapa sekarang Om malah melakukan hal yang sama pada putri tunggal Om?"

Mata Rifal mulai berair. Memorinya mulai memutar kejadian dua puluh lima tahun yang lalu. Di mana dia teramat jahat menyakiti mendiang istrinya.

"Apa Om tidak berpikir, jika nanti nasib Ellea akan sama seperti--"

Restu mengusap lembut pundak Rio. Dia menggeleng dengan pelan. Menyuruh Rio untuk berhenti melanjutkan ucapannya.

"Maaf," sesal Rio dan segera memeluk tubuh sang paman.

Restu tak bicara apapun karena Restu berada di pihak keluarga Ellea dan Ahlam. Dia tahu bagaimana Ellea dan dia juga tahu bagaimana Ahlam. Ditambah, dia melihat betapa inginnya sang paman melihat Ellea menikah.

.

Kehadiran kedua kakak sepupunya di depan kamar membuat Ellea senang bukan kepalang. Dia memeluk tubuh Rio dan Restu.

"Kenapa gak bilang?"

"Kejutan," balas Rio. Ellea pun tertawa.

Setelah melepas rindu, keadaan kamar Ellea mendadak hening. Tatapan Rio dan Restu terlihat berbeda.

"Kenapa kamu gak bilang kalau kamu akan menikah?" Rio berbicara begitu serius.

Ellea hanya tersenyum. Dia balik menatap Rio dan juga Restu bergantian.

"El gak mau membuat keributan dari kabar pernikahan El," balas Ellea dengan senyum yang tak pudar.

"El tahu, pasti akan ada pihak yang pro dan kontra. Tapi, ini semua murni kemauan El dan Ahlam. Tidak ada desakan dari siapapun." Ellea mencoba meyakinkan.

"El, menikah karena dijodohkan itu tidak sama seperti menikah karena saling sayang," jelas Rio.

Ellea menggenggam tangan Rio dengan begitu erat. Matanya menatap serius ke arah pria tampan tersebut.

"Kak, El tidak akan pernah menyesali keputusan yang sudah El ambil. El akan terima takdir Allah ke depannya seperti apa. Sekarang, yang El inginkan hanya melihat Ayah bahagia. Mungkin ini jalannya untuk membahagiakan surga yang El miliki satu-satunya di dunia ini."

Rio segera memeluk tubuh Ellea dengan begitu erat. Kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut Ellea membuat hatinya sakit.

"El ingin menebus air mata yang selalu Ayah teteskan di saat malam tiba. El ingin mengubah air mata itu menjadi senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya. Hanya dengan cara ini El bisa membuat Ayah bahagia."

Restu mengusap lembut ujung kepala Ellea. Senyum pun menjadi balasan untuk sentuhan penuh kehangatan yang Ellea terima.

"Terima kasih sudah memberikan banyak cinta Kepada El. Terima kasih sudah menjaga El dengan sangat baik selama ini. Selalu ada untuk El tanpa El minta," ucapnya begitu tulus kepada kedua pria tinggi nan tampan.

Melepas adik yang mereka sayang dengan orang yang tak mereka sangkakan teramat sulit mereka lakukan. Rio dan Restu tak bisa berkata. Mereka hanya menatap wajah Ellea. Hingga Ellea bersimpuh di depan dua lelaki itu. Meminta sebuah restu.

"Restui El menikah dengan Ahlam, Kak. Lelaki yang sudah Ayah pilihkan untuk El dan El yakini dia bisa menjadi imam yang baik untuk El."

...***To Be Continue***...

Boleh minta komen dan dukungannya? Dengan mengikuti terus kisah ini sampai akhir. Jangan berhenti di tengah jalan, ya.

1
Duwi Rosadah
bagus banget Thor, udah nangis terus baca novel ini dri tadi
Eliani Elly
🥺🥺🥺🥺🥺🥺
Erna Wati
Luar biasa
Indrijati Saptarita
lanjuuuuuuutttt.....
Nur Ainun
mntap Thor mampu buat air mataku terus membasahi pipiku ...
Nur Ainun
dari tdi aku mewek Thor ..btul2 smapi kehati
Nur Ainun
mntap aku padamu ahlam
aisya
cuzz otw
Bagus Diah
kak knp cerita iyan dan beeya tdk dilanjut
Rahmawati Abdillah
yeeee terima kasih
Lusi Hariyani
siap otw bc kak fie
sum mia
aku sudah baca kak.... kayaknya seru sih , selalu ditunggu kelanjutannya , semoga bisa up rutin dan stabil setiap hari , apalagi kalau bisa crazy up....uuuhhh.... sangat menyenangkan .
Ida Farida
baik thor
Lilis Holisoh
sdh di baca thor di tunggu ke lanjutannya thor jngn lama2 ya thor tetap semangat 💪💪💪❤❤❤
Amang Awang
segera meluncur Thor
Wiwin Winarsih
setia menunggu....
Tanti Retno Wati
Weh udah setia menunggu nih
diajeng3476
sudah mampir ya...
ditunggu lanjutannya
Salmi Ati
di tunggu thor
Indrijati Saptarita
lanjuuuuttt lagiiiii....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!