Silvya karena kematian saudara kembarnya memutuskan bergabung dalam organisasi mafia saat berumur 17 tahun. kemampuannya dalam ilmu beladiri menjadikannya Ratu Mafia yang disegani. Ia tidak segan-segan menghabisi musuhnya saat itu juga.
karena sebuah penghianat dalam organisasinya menyebabkan dia mengalami kecelakaan tragis yang hampir meregang nyawanya.
Dokter Dika, niatnya menolong malah harus menikahi orang yang ditolongnya karena digrebek warga.
Bagaimana Silvya membongkar penghianatan dalam Wild Eagle dan menemukan dalang dibalik kematian saudaranya?
Bagaimana pernikahan Dokter Dika dan Silvya akan berjalan dan bagaimana reaksi dokter yang terkenal dingin itu saat mengetahui wanita yang dinikahinya itu adalah Ratu Mafia yang disegani?
Ikuti kisahnya, bukan plagiat jika ada kesamaan nama tokoh itu bukan kesengajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2. Wild Eagle
Markas Wild Eagle heboh atas berita tentang penyerangan tiba-tiba yang diterima oleh ketua mereka. Mereka tidak habis pikir kenapa bisa terjadi Padahal pertemuan malam itu tidak ada yang mengetahuinya. Namun berita itu tidak sampai tersebar ke semua anggota, hanya orang-orang terdekat Q saja yang berhasil mengetahuinya.
"Sial kenapa aku membiarkan Queen sendirian. Biasanya aku mengawalnya sampai rumahnya." Sesal Ian. Ian adalah orang kepercayaan Silvya. Biasanya memang ia yang mengawal kemanapun Silvya pergi. Namun malam itu tidak biasanya Silvya menolak untuk dikawal.
"Sudah tidak perlu menyesali yang sudah terjadi, yang harus kita lakukan adalah menutup kabar ini. Jangan sampai musuh tau tentang berita Queen diserang bahkan lita sampai kehilangan jejak keberadaannya," ucap Geoff si tangan kanan Q.
Semua orang di sana bungkam. Apa yang dikatakan Geoff memang benar.
"Terus besok yang ke perusahaan siapa dan bagaimana memberi alasan ketidakhadiran Q?" Kali ini Drake yang berbicara.
Semua orang kembali bungkam, namun secepat kilat mereka menjatuhkan pandangannya ke arah Ian.
"Kenapa, kenapa melihatku? Oh sialan kalian menjebak ku," umpat Ian.
"Sorry brother tapi kamu yang selama ini disampingnya Q jadi kamu paling paham soal perusahaan," ujar Geoff.
"Terus kalau semua orang mencari Q bagaimana, aku harus bilang apa?"
"Bilang saja Q tengah berlibur bersama keluarganya." Drake mengatakan sebuah ide.
"Oh baiklah. Kalian menang. Aku akan mulai bekerja besok." Ian akhirnya kalah.
Semua orang terkekeh namun semenit kemudian mereka kembali murung. Sampai saat ini mereka belum mengetahui dimana keberadaan Q. Tempat kejadian perkara sama sekali tidak meninggalkan jejak, bahkan sudah bersih. Seperti ada yang sengaja melakukannya agar tidak tercium polisi.
"Tapi kenapa tkp bersih gitu yak, apa kalian tidak merasa aneh," ucap Ian.
"Iya juga sih. Tapi kira kira siapa orang dibalik semua ini. Apakah Tiger Fangs?" Drake mengira-ira.
"Jangan berprasangka dulu fokus kita mencari Q dan pastikan dia aman dulu." Usul Geoff.
"Apakah kita tidak minta tolong saja kepada Mr. Sun. Dia pasti bisa tau dimana Q dengan cepat," lanjut Ian.
"Haaah. Kau tau sendiri Mr. Sun hanya Q yang bisa menghubunginya. Dia sangat anti dengan organisasi seperti ini. Tapi entah bagaimana Q bisa berkomunikasi dengan dia," jawab Geoff.
Mereka bertiga hanya bisa terus berusaha mencari dan menghubungi Q, agar Wild Eagle tidak kehilangan sayapnya.
Ian, Geof, dan Drake pun menyebar orang dan membuat sandi-sandi khusus yang hanya diketahui oleh mereka. Mereka berharap jika Q melihatnya maka Q akan segera memberi mereka sinyal.
"Oh iya aku tidak melihat Jeff, dimana dia?" Ian bertanya.
"Kemarin dia diperintahkan Q untuk mengecek gudang, oh astaga aku hampir lupa besok jadwal pengiriman senjata ke negara Borga (ini nama karangan ya gengs)," ucap Drake
"Damn, kau benar. Segera hubungi Jeff untuk menyiapkan barangnya. Besok aku dan Jeff yang akan mengirimnya. Ian kau tetap pergi ke perusahaan dan Drake kau tetap di markas, takutnya Q mengirim sinyal. Bagaimana apakah kalian setuju," tawar Geoff.
Ian dan Drake mengangguk, Geoff memang seorang planner yang handal. Tidak heran Q selalu meminta saran Geoff dalam setiap perencanaan apapun.
🍀🍀🍀
Di klinik Dokter Dika Q atau Silvya tengah terbaring lemah di brankar. Beruntung Dokter Dika membuka kliniknya saat sore hari saja sehingga pagi itu klinik masih sepi.
"Huft, sialan. Bagaimana cara menghubungi anak-anak. Aku yakin mereka pasti sangat khawatir." Silvya mengumpat pelan.
"Kemana dokter mesum itu. Apakah dia tidak tinggal disini. Atau dia sedang pergi."
Silvya melihat ke arah nakas, di sana sudah ada sejumlah obat dan bubur ayam serta ada sebuah catatan kecil.
Makanlah, lalu minum obatnya. Aku akan kembali sore nanti. Saat ini aku sedang bekerja.
Dika.
"Haish, dokter mesum itu baik juga. Oh shitt bukan waktunya mengagumi orang lain. Saat ini nyawamu sedang terancam. Kamu harus berpikir cepat."
Silvya bangun dari tidurnya. Memiliki tubuh yang sehat dan kuat karena selalu berlatih fisik memudahkan proses penyembuhannya.
Ia memakan bubur yang Dika sediakan dan meminum obatnya. Silvya berusaha bangkit namun tubuhnya masih sangat sakit.
Gadis cantik berambut coklat dan bola mata yang memiliki warna sama dengan rambutnya itu tetap terlihat cantik meski wajahnya pucat.
Haish, mommy dan daddy pasti mencariku. Mereka selalu menganggapku anak kecil padahal aku ini sudah dewasa. Silvya Bellona Linford seorang CEO dari perusahaan Linford Transportation jika di rumah hanyalah anak mommy. Haih mau ditaruh dimana mukaku jika para kolegaku tau. Andaikan kamu di sini Zi, mommy tidak akan memperlakukan aku seperti sekarang.
Silvya mengenang saudara kembarnya, Zion Austin Linford. Saudara kembar Silvya yang memang sedari kecil memiliki fisik yang lemah dan membuat Silvya menganggap dirinya sebagai kakak.
Zion mempunyai penyakit jantung bawaan, sehingga kedua orang tuanya sangat ekstra dalam menjaganya begitupun Silvya. Zion terkadang merasa bersalah terhadap Silvya karena perhatian kedua orangtuanya tercurah kepadanya. Namun Silvya tidak merasa begitu. Kedua orang tua mereka juga sama sayangnya terhadap Silvya namun dengan cara yang berbeda.
"Zi, aku merindukanmu. Semoga kau tenang di sana, dan di sini aku akan terus mencari siapa yang membuatku kehilanganmu selamanya."
TBC