Stuck With Mr. Dominic

Media sosial gempar dengan video dan foto-foto syur dari seorang Arthur Calvin dengan artis pendatang baru Viviane Agatha. Semua mencaci dan menghina produser itu dengan kalimat yang sungguh menyakitkan. Ditambah dengan diam dan menghilangnya Valeri dari semua media sosial. Valeri bahkan membatalkan semua undangan talkshow dan semua pekerjaan. Valeri tidak memberikan statement apapun, termasuk management yang menaunginya. Seolah membiarkan bola api bergulir liar di luar.

Valeri sedang duduk di teras belakang saat Frank menghubunginya dan menanyakan kabarnya, karena berita yang sudah tak bisa dikendalikan di media sosial. Frank sungguh khawatir dengan kondisi artisnya. Belum lagi manajemen menanyakan perihal kondisi Valeri dan kebenaran semua berita itu.

“Aku baik-baik saja Frank. Jangan khawatir. Bagaimana dengan pihak manajemen?” tanya Valeri

“Mereka sudah mengatakan akan memberi dukungan penuh untukmu. Bahkan mereka siap jika harus menggelar konferensi pers besar” jawab Frank

Valeri tersenyum dan mengangguk pelan, dia memang termasuk salah satu penyanyi yang sangat diperhatikan oleh manajemennya. Kehidupan Valeri yang tak pernah terkena masalah, Valeri juga tak pernah membuat skandal, dia juga merupakan penyanyi berbakat dengan fans yang sangat banyak. Jadi Valeri memiliki dukungan penuh dari manajemennya.

“Tolong sampaikan terima kasihku. Dan juga aku minta maaf sudah membuat kekacauan. Aku akan membereskannya setelah aku kembali. Aku sedang mengurus semuanya Frank, jadi tenang saja. Oke?” ucap Valeri lembut

“Kau akan memutuskan hubunganmu dengannya kan Val?” tanya Frank

“Hmm, rencananya begitu” jawab Valeri

“Harus Val! Kamu tidak lihat kalau dia itu maniak menjijikkan?!Videonya benar-benar menunjukkan bagaimana kualitasnya!” ucap Frank kesal

Valeri mengangguk setuju dengan Frank, “Ya kau benar. Maafkan aku selama ini tidak mendengarkanmu. Dan terima kasih sudah menjagaku selama ini. Jika kamu nggak menemaniku di apartemen selama ini ketika dia meminta ijin menginap, aku tak tau seperti apa diriku sekarang Frank!”

“Val, uncle Adolf sudah menitipkanmu padaku. Aku akan menjagamu semampuku. Jangan pikirkan macam-macam. Sekarang, lupakan dia dan tata kembali hidupmu. Aku dan Frisca akan selalu ada untukmu sayang!” ucap Frank lembut

Valeri tersenyum sendu, “Thanks Frank, you are the best ever!”

Frank terkekeh lalu segera berpamitan, karena dia akan mengurus kekacauan yang ada. Valeri meletakkan ponselnya kembali. Dia sudah memblokir nomor Arthur, dan mengabaikan semua panggilan dari nomor tak dikenal. Dia hanya mengangkat telpon dari orang tuanya dan Frank.

Sebuah tangan menyodorkan sekaleng softdrink, Valeri mengangkat wajahnya dan tersenyum saat mendapati Jemima datang bersama dengan Kaylee, Ciara dan Freya. Valeri menerima softdrink itu tapi hanya memainkannya dengan tangannya.

“Lupakan semuanya. Kenapa kamu nggak pacaran aja sama kak Jeri?” celetuk Freya, gadis termuda di persaudaraan mereka.

Valeri tersenyum mendengar pertanyaan Freya, tapi dia tak berniat menjawabnya. Sementara Ciara yang menjalankan profesi yang sama dengan Valeri lebih paham bagaimana perasaan Valeri.

“Kenapa masih belum melakukan konferensi pers? Apakah manajemenmu tidak mendukungmu?” tanya Ciara

Valeri menggeleng, “Aku sedang mempersiapkan semuanya. Jeriko yang membantu mengurus semuanya. Ini bukan tentang karir, hubunganku, dan manajemen.”

Ciara menaikkan alisnya, “Lalu?”

Valeri menelan ludahnya susah payah, tersenyum miris sebelum menjawab, “Aku terlalu bodoh selama ini. Dia, Arthur Calvin adalah pacar pertamaku. Dan aku menganggap semua pria tulus sama seperti yang kurasakan.”

Jemima langsung paham dengan ucapan Valeri, karena dia terjebak dengan hal yang sama dengan yang Valeri alami. Jemima menghembuskan nafasnya, “Apakah itu sebabnya kak Jeriko membantumu awalnya? Dia kasihan padamu?”

Valeri mengangguk dan tersenyum menatap Jemima, “Dia bilang saat melihatku, dia teringat padamu”

Jemima mengangguk pelan, “Ya, aku juga hanya wanita bodoh yang tertipu pria baj*ngan. Tapi kita tak boleh menyerah Val, kita harus bisa bangkit. Kamu harus sadar, kamu itu cantik banget! Aduhh sayang banget rasanya kalau kamu harus dapet pria seperti Arthur itu!”

Valeri tersenyum, “Ya, Jeriko sedang membantuku mengurus semuanya. Orang tuaku juga akan menyusul kemari bersama pengacara keluarga kami. Aku harus mengurus semua assetku.”

Ciara menghembuskan nafasnya, “Jangan menyerah, ada kita yang mendukungmu juga! Ah iya, bagaimana jika kita lakukan kolaborasi? Aku sangat menyukai warna suaramu Val”

Valeri tersenyum lebih lebar dan mengangguk antusias, “Boleh! Aku akan mulai mencoba menulis lagu malam ini! Kamu mau membantu?”

Ciara tersenyum dan mengangguk, “Ini akan sangat mengagumkan jika kita bisa duet!”

Jemima terkekeh, “Apakah aku akan mendapatkan kakak ipar penyanyi semua?!”

Kaylee mengerutkan keningnya, “Lalu aku mendapat adik ipar atau kakak ipar jadinya?”

Freya terkekeh, “Begini saja, malam nanti kita bermalam di villaku. Dan aku akan membantu kalian dengan melody nya. Jika berhasil, kita akan tampilkan di acara ulang tahun opa bulan depan, bagaimana?”

Freya memang menuruni bakat ibunya sebagai seorang pianis. Itu sebabnya dia juga begitu bersemangat dengan ide yang dilontarkan Ciara dan Valeri. Mereka sudah sangat lama tak merasakan kebahagiaan itu. Dan hari ini serasa begitu lengkap dengan kehadiran Jemima dan Valeri.

***

Sementara itu di belahan bumi yang lain, Arthur sedang menghukum Viviane di kamar apartemennya. Bahkan dari semalam setelah mereka melakukan hubungan dengan sangat kasar, Arthur benar – benar marah pada wanita yang sudah membantu menghangatkan ranjangnya selama ini itu.

Setelah seluruh foto dan videonya dengan Viviane bocor ke media, Arthur semakin tak bisa menahan dirinya terhadap Viviane. Dia benar – benar melampiaskan kemarahannya pada Viviane. Menyiks* wanita itu dengan begitu kasar.

Selain itu bahkan tubuhnya penuh dengan bekas camb*kan dan memar karena pukulan Arthur. Saat ini Viviane sudah tak sadar dan gadis itu sekarang sedang memohon di alam bawah sadarnya untuk mati. Karirnya sudah hancur, dan sekarang pria itu menyiksanya sedemikian rupa.

“Kau tidak bisa menemukan dimana Valeri?!” bentak Arthur

“Maaf tuan. Nona Valeri seperti hilang di telan bumi. Saya sudah mencari informasi dan yang menyembunyikannya adalah Dom Securitas, perusahaan yang disewa nona Valeri untuk melindunginya.” Ucap pria yang merupakan tangan kanan Arthur

Arthur mengambil asbak dan melemparkan kea rah tangan kanannya, “BOD*H! APA YANG BISA KAU LAKUKAN DAN BERHASIL!!!” teriaknya marah

Arthur bangkit berdiri, dia begitu gusar. Dia sudah terjepit sekarang. Dia juga diincar oleh beberapa investor yang sudah menaruh uang di perusahaannya. Perusahaan yang sesungguhnya hanya perusahaan cangkang. Arthur terlibat dalam human trafficking dan dia sering menggunakan kekuasaannya di dunia hiburan untuk mencari mangsa. Dan kini usahanya sedang dipantau ketat oleh pihak berwajib, sehingga dia sedang tak bisa memutarkan uangnya. Ditambah dia sudah jatuh tempo untuk membayar beberapa piutangnya.

Dia sedang berusaha memenangkan hati Valeri untuk menjual apartemen mewahnya. Namun sampai sekarang Valeri masih menghilang. Bahkan untuk apartemen yang ditinggali oleh Arthur pun, Valeri tak pernah memberikan suratnya. Dia hanya diijinkan menempati tapi tidak pernah melihat surat-surat itu.

“Cari di apartemennya! Aku melihat ada brankas di ujung kamarnya! Kau harus bisa membukanya dan menemukan sesuatu yang berharga! Buat seperti perampokan!” perintah Arthur

Pria kekar itu mengangguk, “Baik tuan. Lalu apa yang anda perintahkan untuk Dom Securitas?”

Arthur mengeraskan rahangnya, Jeriko Sky Dominic. Arthur sudah pernah terlibat kasus dengan pria itu. Dia pernah dipolisikan oleh seorang pengusaha Amerika dan dia harus membayar denda sangat banyak sampai membuatnya memacari seorang Valeri untuk mengeruk harta gadis itu awalnya. Tapi ternyata tak semudah itu, gadis itu masih di protect oleh ayahnya. Semua serangan yang diterima Arthur saat itu adalah ulah Jeriko Sky Dominic! Dan Arthur tak akan melupakannya.

“Untuk sekarang jangan lakukan apapun! Fokus pada apartemen Valeri! Kita harus menyelesaikan satu per satu! Dan cari tau sampai dapat dimana Valeri!” ucap Arthur

Pria itu mengangguk, “Lalu tentang berita di media sosial?”

“Aku akan mengurusnya sendiri!” ucap Arthur

Pria itu lalu berbalik dan pergi meninggalkan Arthur dengan sisa kemarahannya.

***

Keluarga Dominic memutuskan untuk membuat acara barbeque malam itu. Semua sedang asyik dan bersemangat dengan acara itu. Para lelaki sedang sibuk di depan perapian dan membakar daging dan semua bahan. Sementara Valeri, Ciara dan Freya sedang sibuk berkumpul dengan gitar di masing-masing tangan untuk menulis dan mengarang lagu.

Jeriko mendatangi ketiganya dan memberikan sepiring penuh daging dan langsung duduk di samping Valeri. Hal yang sama dilakukan Jerome dan Finn, kakak Freya. Melihat para wanita itu sibuk, Jeriko mengambil potongan daging dan menyuapkan pada Valeri. Dan tanpa sadar Valeri menerimanya dengan baik.

Jeriko tersenyum saat melihat Valeri makan dengan lahap. Karena wanita itu sibuk dengan semua tangga nada dan segalanya, dia sampai tak sadar kehadiran para pria.

“Sampai kapan kalian akan mengabaikan kami?!” protes Jerome

Valeri, Ciara dan Freya langsung menghentikan kegiatannya dan mereka baru sadar kehadiran bukan hanya tiga pria tapi semua sepupu sudah berkumpul di belakang mereka. Ciara yang pertama menyengir menatap Jerome.

“Sssttt kami sedang membuat lagu untuk dinyanyikan pas ulang tahun opa!”

Jerome menaikkan alisnya, “Oh sekarang kamu memiliki teman seprofesi ya!” serunya

Ciara menaikkan alisnya, “Ya! Dan kurasa kita akan cocok jika double date!” ucapnya tanpa dosa

Jerome mengangguk lalu menatap Jeriko dan Valeri. Jeriko hanya menanggapi dengan mengangkat bahunya. Tapi Valeri langsung merona dan menggeleng.

“Tak apa, kau perlu waktu untuk bersantai. Besok aku akan mengajak kalian jalan-jalan ke Seoul! Bagaimana?” tawar Ciara

Valeri langsung menoleh menatap Jeriko. Dan Jeriko mengangguk pelan, membuat Valeri melompat bahagia, “Oke setuju!”

Ciara langsung menarik Jerome untuk meminta ijin pada Bezalel dan yang lainnya. Sementara Jeriko juga menarik Valeri, “Aku perlu bicara berdua”

Valeri mengerutkan keningnya tapi dia mengangguk mengikuti Jeriko membawanya.

Jeriko ternyata membawanya berjalan di pinggir pantai. Valeri masih mengikutinya sedikit di belakangnya.

“Aku sudah menemukan siapa yang menerormu selama ini” ucap Jeriko

Valeri langsung menghentikan langkahnya, “Benarkah?!”

Jeriko ikut berhenti dan membalikkan tubuhnya, sehingga kini keduanya saling berhadapan. “Ya, dan kurasa kamu akan kaget jika mengetahuinya”

Valeri mengerutkan keningnya, “Siapa?”

Jeriko menarik nafasnya dan menghembuskannya pelan, “Kekasihmu. Arthur Calvin”

Valeri membelalakkan matanya, “Apa?!”