Bocil dilarang keras mampir di sini. Bijaklah mencari bacaan. Dilarang komen negatif. Ini hanya sebuah cerita yang isinya hanya haluan, jadi jangan baper.
Karena pengkhianatan istrinya, Axel terluka, hingga luka itu mendarah daging. Memperegoki istrinya yang tengah bercinta dengan sahabatnya sendiri. Tak cukup sampai disitu, Hanna yang merupakan istrinya harus pergi selama-lamanya akibat perkelahian antar suami dan selingkuhannya.
Berimbas, Axel yang menjadi tersangka akan pembunuhan yang dilakukan sahabatnya sendiri. Axel mendekam selama 15 tahun di penjara. Saat terbebas, ia akan membalaskan dendamnya pada sahabat sekaligus pembunuh yang sebenarnya. Hasil dari perselingkuhan, hadirlah sosok wanita cantik yang menjadi incaran Axel untuk membalaskan dendamnya.
RANJANG PENGKHIANTAN (balas dendam)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon febyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode_002
Club Tripadvisor (Maxico)
Musik menggema, orang-orang berlalu lalang di dalam sana. Menikmati minuman yang tersedia sambil menggoyangkan tubuh mengikuti lantunan musik.
Axel duduk sambil meminum minuman pesanannya. Karena menjadi korban, Axel mencoba menjadi laki-laki penikmat wanita malam di sana. Gadis cantik berambut panjang dengan tampilan pakaian yang sangat minim membuat lekuk tubuh indahnya terekspose.
Gadis itu mendudukkan tubuhnya di paha Axel. Bergelayut manja memberikan sesapan di telinga. "Aku suka gayamu," bisik Axel, tangan nakalnya mere*as bok*ng montok gadis itu.
"Om tampan, kapan kita ke hotel?" bisiknya lembut di telinga Axel.
"No ... Kita cukup bermain di sini, tidak usah ke hotel. Aku akan membayarmu mahal di sini," ucap Axel penuh keyakinan. Axel tak berniat tidur dengan gadis itu. Gadis itu hanya cukup menemaninya minum dan memberikan sensasi sedikit memanas.
* * *
"Ini hasil tes DNA yang kau minta," kata seorang dokter bernama Lusia menyodorkan sebuah amplop panjang berwarna putih.
Axel membuka kertas itu dan melihat hasilnya. Seperti dugaannya, gadis yang ia rawat di rumahnya ternyata bukan anaknya. Rahangnya mengeras sambil mere*mas kertas itu dan membantingnya secara asal. Sebagai pelarian atas kekeslaannya, Axel berniat menghibur diri ke club malam Tripadvisor.
Ditemani wanita cantik yang mungkin seumuran dengan Grizelle anak dari selingkuhan istrinya, sahabatnya sendiri.
"Apa tubuhku kurang seksi sehingga Om tidak berniat dengan jasa pelayanan kamarku?" tanya gadis yang bernama Bella. Gadis itu terus menggoda, tapi Axel tidak tergoda sama sekali. Mood-nya hancur saat tahu kalau Elle bukanlah anaknya. Jika ia mengingkan seseorang menemaninya tentu bukan Bella orangnya.
Akan sangat menarik jika ia melakukannya dengan Elle, gadis polos yang kini sudah beranjak remaja. Sayang seribu sayang, sepertinya Axel harus menundanya untuk menikmati tubuh gadis itu. Ia ingin sahabatnya tahu kalau ternyata Elle adalah anaknya. Ia ingin tahu bagaimana reaksi pembunuh itu kalau dirinya membalaskan rasa sakitnya kepada anaknya.
Tubuh berisi dengan ukuran dada yang sangat menggoda membuatnya kembali meneguk minuman memabukkan itu. Bella terus memeluknya dan meraba dada yang berbulu. Mengecup leher dengan sedikit bringas. Sepertinya gadis itu sangat tertarik pada pria matang.
"Om akan puas jika mau kulayani," bisik Bella.
"Tidak untuk saat ini," balas Axel, "kamu cantik, aku yakin kamu bisa memuaskanku, kamu pasti berpengalaman." Axel mengendus dada Bella yang hampir tumpah.
* * *
Axel benar-benar mabuk, ia berjalan menyesuri dinding rumah. Ia menolak saat sang supir membantunya masuk ke dalam rumah. Lampu rumah sudah gelap, dapat memastikan bahwa Elle sudah tidur. Meski mabuk ia terus berjalan ke arah kamar, kamar yang di tempati Elle adalah tujuannya.
Brak ...
Kamar terbuka lebar. Elle tidur dengan nyenyak. Axel berjalan menghampiri ke arah tempat tidur. Kaki jenjang yang terlihat begitu menggoda pakaian yang minim, sebuah lingerie berwarna hitam melekat di tubuh Elle. Axel menelan saliva saat melihat dada Elle yang terapit disela guling yang dipeluknya.
Axel melompati tubuh Elle di tempat tidur. Pria itu merebahkan diri di belakang Elle dan melingkarkan tangan di pinggang gadis itu. "Aku menunggu waktu itu tiba," bisik Axel mendekap tubuh Elle dari belakang.
Pria itu akhirnya tertidur dalam keadaan memeluk gadis itu. Hingga beberapa saat, Elle menggeliat. Ingin bergerak tapi sedikit susah. Tubuhnya sulit digerakkan akibat ada yang memeluknya. Elle menyentuh sebuah tangan yang melingkar di perut.
Sontak, membuatnya terkejut dan langsung membalikkan tubuh.
"Daddy ... Daddy mabuk?" Elle mencium aroma alkohol dari tubuh Axel.
"Biarkan Daddy tidur," ucap Axel kembali memeluk putrianya.
"Kenapa Daddy tidur di sini?" Axel tidak menjawab karena kembali tidur melanjutkan mimpi.
Elle benar tidak bisa bergerak, hatinya sedikit gelisah karena tidak seharusnya sang daddy tidur bersamanya, di kamarnya.