NovelToon NovelToon
Istri Kecilku Yang Manja

Istri Kecilku Yang Manja

Status: tamat
Genre:Romantis / CEO / Konflik Rumah Tangga - Solidifikasi Tingkat Sosial / Percintaan Konglomerat / Tamat
Popularitas:344.3k
Nilai: 5
Nama Author: Erni Pasha

Pertemuan yang tidak di sengaja antara Rahman dan Citra, yang membawa ke dalam sebuah pernikahan.
Hingga suatu ketika mereka mempersiapkan pernikahan sampai perjalanan rumah tangga mereka, tiba-tiba ada seorang dari masa lalu Rahman yang datang dan membuat semuanya jadi rumit.
wanita yang dulu pernah menolak Rahman, dan kini mau kembali dan tentu saja itu menjadi hal yang tak mungkin.
Bagaimana sikap Rahman selanjutnya, dan akankah cinta Rahman dan Citra akan goyah dengan kedatangan orang ketiga.
Ikuti ya cerita selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erni Pasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2 Namanya Citra Kirana Gerrard

Setelah selesai ku urus kamar rawat inap buat Citra Kirana Gerrard, namanya yang baru aku tahu setelah aku melihat identitas yang aku ambil tadi di dalam tas selempang itu untuk mendaftarkan diri, kasihan ku lihat hanya tinggal uang lembaran biru cuma satu lembar saja, akupun menghembuskan nafasku dengan kasar melihatnya.

Selesai aku urus pembayarannya, aku menuju ruangan VIP yang di sebutkan perawat yang bertugas merawat Citra tadi.

Setelah sampai di ruang tersebut aku ketuk pintu kamar.

tok-tok-tok

Akupun langsung masuk tanpa menunggu jawaban dari dalam, dan ku lihat wajah Citra sudah tidak sepucat tadi, dia tersenyum manis ketika melihatku di ambang pintu dan aku balas senyumannya itu, entah kenapa hatiku masih saja gemetar melihatnya gadis itu tersenyum, cantik tapi aku juga sering melihat wanita-wanita cantik juga di luar sana, tetapi entahlah yang ini lain, rutukku dalam hati.

" Gimana keadaan kamu Citra?" tanyaku sambil ku sematkan senyuman padanya.

" Alhamdulillah sudah mendingan Mas, Mas tahu namaku dari mana? pada hal kita belum memperkenakan diri?"

" Maaf tadi pas aku daftarin, kebetulan aku bawa tas Dek Citra jadi aku cari di sana dan nemu ktp deh di sana, jawabku enteng, sambil kutunjukan tas selempang miliknya.

" Kenalkan namaku Abdul Rahman Al Fatih tapi biasa di panggil Rahman saja, ujarku sambil ku angkat tanganku untuk menjabat tangannya, dan kami pun berkenalan pada hal dari tadi aku sama dia sudah ngobrol di dalam mobil, tapi baru ngeh bila kami belum saling kenal nama.

" Terimakasih Mas Rahman atas bantuannya tapi Mas gini em ...." katanya ragu, " Citra sudah tak punya uang buat membayar biaya Rumah sakit ini, ujarnya lagi sambil menunduk dan memilih-milih jemarinya.

" Jangan pikirkan itu Dek, aku ikhlas kok membantumu, jadi ga usah khawatirkan itu, sekarang Istirahatlah biar kesehatan mu pulih lagi seperti dulu," ujarku kemudian.

" Ia Mas Rahman, terimakasih banyak sudah bantu dan temenin Citra di sini, Citra tak akan pernah lupa pada kebaikan Mas dan semoga Allah yang akan membalasnya yang lebih baik lagi" ujarnya.

" Terimakasih untuk do'anya," jawabku sambil tersenyum," sudah ya sekarang tidurlah ini sudah malam sekali adik harus banyak istirahat," tuturku lagi.

Entah mengapa aku suka memperlakukan dia dengan manis, memanggil Adek sama dia, padahal kami baru saja kenal, dan dia tak keberatan, apa ini yang di namakan cinta pada pandangan pertama, Oh si*lan apa aku jatuh cinta lagi, rutuku dalam hati.

Aku akhirnya malam ini menemani Citra nginap di rumah sakit, dan tidur di ranjang sebelah Citra yang di sediakan pihak Rumah sakit, ranjang Extra yang di peruntukkan bagi keluarga pasien.

Pagipun tiba sebelum adzan subuh aku sudah bangun karena ada yang mengetuk pintu kamar, aku bangun dan membukanya ternyata adalah pak Ujang dan Mbok Minah yang aku tugaskan untuk membawa baju ganti buat aku kerja, dan kebutuhan Citra yang lainnya aku suruh Mbok Minah mengambilkannya dengan memakai kunci cadangan kamar Selly untuk mengambil baju ganti Citra, karena tadi malam aku chart pak Ujang untuk menyusul ke rumah sakit dan terpaksa aku menceritakan semua yang terjadi kemaren tentang Citra.

" Mbok Minah saya minta tolong Mbok yang menunggu Citra di sini ya, sementara Pak Ujang yang pulang saja, sebab saya harus kerja sekarang." kataku itu sambil sedikit berbisik sama mereka berdua sebab Citra masih terlelap.

" Dan nanti sore saya pulang kerja langsung ke sini untuk gantiin Mbok" ujarku kemudian.

" Iya Aden Mas, saya akan menungguin Mbak Citra di sini, kasihan dia sebatang kara hidupnya,"ucap Mbok Minah kemudian, sepertinya dia tahu permasalahan Dek Citra.

" Dan terimakasih ya Mas, sudah mau menolong mbak Citra" ujar mbok Minah yang sepertinya Mbok Minah sudah tahu kondisi Citra, aku ingin rasanya menelisik lebih jauh tentang Citra tapi rasanya aku ga tega.

" Iya Mbok," sambil ku ambil baju yang di bawakan simbok dari rumah tadi segera aku pergi ke kamar mandi, dan ketika melewati ranjang Citra kulihat dia masih juga terlelap, mungkin karena pengaruh obat yang di berikan perawatan tengah malam tadi.

Setelah aku bersiap dengan perlengkapan kerjaku, akupun pamit sama Mbok Minah yang sudah aku anggap sebagai ibu keduaku.

" Nitip dek Citra ya Mbok?" kataku sambil ku lirik citra yang lagi sarapan bubur.

" Iya Den Mas, hati-hati di jalan ya?"

" Iya Mbok,"jawabku sambil tersenyum

" Mas berangkat dulu ya Dek ?" kataku pada Citra.

" Iya Mas hati-hati ya Mas,"katanya sambil tersenyum manis sekali, dan ku balas senyuman itu tak kalah manisnya.

***

Ku lanjutkan mobilku membelah jalanan ibukota yang terasa pagi ini sangatlah macet, aku terus saja masih memikirkan tentang gadis itu, dari latar belakang dan sebenarnya ada permasalahan apa yang di derita gadis itu, Citra kamu membuat hatiku tak menentu entah kenapa aku jadi merasakan hal berbeda ketika melihatnya dia memang lain dari pada yang lain, seakan hatiku terpaut sama dia, posisiku masih tak berubah aku masih saja melamun memikirkan gadis itu bahkan aku tak peduli banyak berkas yang harus aku selesaikan hari ini. Ku biarkan menumpuk di atas meja kerjaku.

Setelah ku lalui hari ini dengan setengah hati akhirnya aku memutuskan untuk segera balik ke rumah sakit, setelah makan siang aku menyerahkan beberapa pekerjaan yang penting aku kepada Lukman asisten pribadiku, dan aku meminta pada Adel untuk merubah jadwalku besuk, dan beberapa rapat yang tertunda hari ini aku serahkan pada Lukman.

Jam empat belas lebih dua puluh menit akhirnya aku sampai di Rumah sakit ini, ku langkahkan kakiku menuju kamar Citra, sesampainya di depan pintu ruangan ku ketuk pintu kamar Citra, akupun langsung masuk saja tanpa menunggu jawaban dari dalam, ku lihat Citra dan simbok sedang berbincang sesuatu,

"Aden Mas sudah Pulang jam segini?" ujar simbok yang langsung bangkit dari tempat duduknya.

" Iya Mbok, di kantor lagi ga banyak kerjaan," jawabku bohong.

" O...alah ya sudah Mas kalau gitu, Mas Rahman sudah makan belum? biar simbok carikan makanan" ujar simbok lagi

" Sudah kok Mbok, saya sudah makan di kantor dan tadi langsung ke sini" balasku kemudian.

***

Setelah itu Mbok Minah aku suruh pulang, aku mulai berbincang dengan Dek Citra, aku rasanya ingin sekali mengenal dia lebih dekat, entah perasaan ingin tahuku lebih dalam.

" Gimana keadaanmu Dek?" tanyaku sambil ku duduk di kursi di dekat dia.

" Alhamdulillah lebih baik Mas," perutnya sudah sedikit mendingan, rasa nyeri di ulu hati dan mulanya sudah berkurang," imbuhnya.

" Syukurlah kalau begitu, ku lihat sudah tidak terlalu pucat seperti kemaren" ujarku kemudian.

" Iya Mas terimakasih banyak ya, Citra ga bisa membalas semua kebaikan Mas, Citra hanya bisa do'ain semoga rejeki Mas lancar," tuturnya lagi.

" Udah Dek, ga usah di pikirkan ya?, yang penting Dek Citra segera sehat," bakasku kemudian.

" Dek Citra mau sesuatu?soalnya Mas mau keluar sebentar, dan bentar lagi sholat Ashar, Mas mau sekalian ke masjid?" lanjutku lagi.

" Udah kok Mas, Citra ga butuh apa-apa kok kayaknya, nanti bila urgent Citra tinggal pencet bel saja minta tolong perawat untuk membantu." jawabnya.

" Ya udah ya Mas tinggal dulu ya? Mas janji ga akan lama kok, Ujarku.

" Iya Mas," jawab Citra.

Sebelum aku pergi aku minta tolong perawat untuk mengawasinya sebentar, karena aku ada urusan di luar kebetulan kantor nya di sebelah rumah sakit ini.

1
Ika
bagus citra
Ika
busettt ada yak orang kayak begitu
Boma
aku nemu ceritanya dah tamat maaf ya thor aku bacanya loncat2 cuma pengen tau endingnya citra ma rahman,ternyata malah pisah,harusnya judulnya tuh kebaikanku menghancurkan rumah tanggaku,itu menurut aku
Alvika cahyawati
waaaw seru cerita ending bahagia....
Alvika cahyawati
ya benar cinta memang perlu d perjuangkan
dineeeey: Hai , mampir yuk ke novelku yang berjudul
" WANITA SIMPANAN ( end ) , FIRST LOVE (end) , DI BALIK POLOSNYA ( end ) & DENDAM DI MASA LALU" dijamin seru dan bikin emosi
total 1 replies
Alvika cahyawati
ya edward alamat buat km d bakal d tinggal istri seperti papi kamu kasihan....
Alvika cahyawati
e..iya kok si sarah ngk d ceritain lg gmn tuh kabar nya ya
Alvika cahyawati
lah kan kmrin dia bilang jgn ikutan sama urusan mereka masing2
Alvika cahyawati
ya benar tinggalin aja si edward org dia sj udah celup sana celup sini
Alvika cahyawati
kasihan rahman d masa tua nya dia tanpa pendamping
Alvika cahyawati
wah ternyata udah pada besar anak rahman nya tp kok rahman blm d ceritakan lg kisah nya setelah perceraian nya.
Alvika cahyawati
waah tau2nya anak citra udah besar sj
Alvika cahyawati
rahman nya jg bego sich selalu sj luluh klu kiayai nya meminta sesuatu sm rahman
Alvika cahyawati
wah rahman km bikin masalah sj loh d tinggalin lg sm citra tau rasa loh udah anak y d lahirkan sarah bukan anak kamu jg masih sj d urusin ntar kapok loh d tinggal pergi lagi loh.
Alvika cahyawati
semoga mamah nya citra tidak berulah lagi ya semoga beliau benar2 udah tobat ya
Alvika cahyawati
citra jg egois ngk mau dengar dulu penjelasan suami nya ya walaupun suami nya salah tp paling tidak dengerin dl lah suami nya bicara
Alvika cahyawati
,klu bisa ngk usah d ulang lagi flashback nya kepanjangan cerita nya
Alvika cahyawati
benar tuh kiayi macam apa tuh masa nyuruh org y udah tau punya istri malah suruh nikahi anaknya y hamil gegara d perkosa org lain sampai hamil kiayai apa tuh tak sesuai dgn ilmu agama nya sebal aku jd nya sm rahman terlalu bodoh
Alvika cahyawati
,mungkin ini y terbaik buat km citra nanti nya
Alvika cahyawati
kasihan km citra knp hidup mu seperti ini citra d bohongi dan d khianati dgn orang y km sayang dan cintai melow jd nya aku baca nyesek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!