NovelToon NovelToon
Becoming An Assassin Type In Another World

Becoming An Assassin Type In Another World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Spiritual / Reinkarnasi / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: KHAI SENPAI

[Cerita ini hanyalah khayalan Author sahaja, maklum masih pemula.]

Mengisahkan tentang seorang pekerja keras yang rela mengorbankan segalanya demi menyelesaikan tugasnya. Namun, karena terlalu memaksakan diri, dia tewas di tengah-tengah pekerjaannya.

Namun takdir belum selesai di situ.

Dia direinkarnasi ke dunia sihir, dunia isekai yang asing dan penuh misteri. Sebelum terlahir kembali, sang Dewa memberinya kekuatan spesial... meskipun Rio sendiri tidak menyadarinya.

Tujuan Rio di dunia baru ini sederhana, ia hanya ingin melakukan perjalanan mengelilingi dunia, sesuatu yang tak pernah ia lakukan di kehidupan sebelumnya. Tapi tanpa disadarinya, perjalanan biasa itu akan membawanya ke takdir besar…

Di masa depan yang jauh, Rio akan berdiri sebagai sosok yang menentang Raja Iblis Abyron.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KHAI SENPAI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akagami Rio

Lima tahun telah berlalu...

Pagi yang cerah menyinari kamar Akagami Rio di dunia barunya. Cahaya matahari menembus tirai jendela, menerangi wajahnya yang kini sudah tumbuh menjadi anak kecil berusia lima tahun.

Rio duduk di tepi ranjang, menatap kosong ke luar jendela. Angin pagi berhembus pelan, membawa ketenangan... tapi juga perasaan aneh yang belum bisa ia jelaskan.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki mendekat. Seorang pelayan keluarga Akagami berdiri di depan pintu kamar.

Tok tok.

“Tuan, apa Anda sudah bangun?” tanya sang pelayan sopan dari balik pintu.

Rio menoleh, suaranya terdengar malas namun tetap ramah.

“Iya… aku udah bangun kok!” jawabnya.

“Kalau begitu, Tuan harus segera pergi sarapan sekarang,” kata pelayan itu lagi dengan sopan.

Rio mengangguk pelan, lalu menghela napas.

"Baiklah..." gumamnya pelan.

Pelayan itu menunduk hormat sebelum pergi, langkahnya menjauh perlahan meninggalkan jejak samar di depan pintu kamar Rio.

Rio menatap pintu yang tertutup, lalu berbalik menatap seisi kamarnya. Ia menggenggam tangannya, mencoba sesuatu yang selama ini diam-diam ia latih sendiri.

“Eyes of Light!” serunya pelan namun tegas.

Seketika, dunia seakan melambat. Gerakan di luar jendela, seekor burung kecil yang biasanya terbang cepat, tampak seperti terhenti, mengepak perlahan seolah berada dalam air kental.

Rio tersenyum tipis, matanya memancarkan cahaya halus.

“Jadi… begini cara kerja skill ini,” gumamnya, kagum dengan kemampuan barunya.

“Gampang dong kalo latihan sama Ayah nanti,” tambahnya dengan nada percaya diri.

Setelah efek skillnya menghilang, Rio melangkah keluar kamar dan berjalan menuju ruang makan. Di sana, telah duduk dua sosok yang kini menjadi orang tuanya di dunia baru, Akagami Zero sang ayah, dan Tasya sang ibu.

Meja makan tampak rapi dan penuh hidangan. Sang ibu tersenyum hangat saat melihat Rio datang, sementara ayahnya hanya melirik singkat namun penuh makna.

Rio perlahan menarik kursi dan duduk di sebelah ibunya.

“Rio sayang, apa kau tidur nyenyak semalam?” tanya sang ibu dengan senyum hangat, menyuapkan sesendok kecil makanan ke mulutnya.

Rio menatap wajah lembut itu dan tersenyum kecil.

“Iya, Bu… Aku tidur nyenyak semalam,” jawabnya sambil mengangguk pelan.

Di sisi lain meja, ayahnya, Akagami Zero, sedang makan dengan tenang, mata tertutup seolah menikmati setiap suapan.

Setelah beberapa saat, ayahnya berbicara tanpa membuka mata, suaranya terdengar tenang namun dalam.

“Kalau begitu... apa kau masih punya tenaga untuk latihan nanti?”

Rio langsung menoleh ke arah ayahnya. Wajahnya penuh keyakinan, sorot matanya tajam.

“Iya, Ayah!” jawabnya penuh semangat.

Zero membuka sedikit salah satu matanya, menatap putranya dengan lirikan kecil, lalu kembali menutupnya sambil mengunyah.

“Hmph... dasar anak ini. Bisa-bisanya memasang wajah percaya diri begitu,” gumamnya dalam hati, namun tak bisa menyembunyikan sedikit senyum tipis di sudut bibirnya.

Setelah selesai sarapan, Akagami Rio berjalan menuju halaman rumahnya yang luas. Tempat itu memang disiapkan khusus sebagai arena latihan keluarga Akagami, tempat di mana tradisi kekuatan diwariskan dari generasi ke generasi.

Langkah kakinya pelan, tapi sorot matanya penuh dengan tekad.

Ia berdiri di tengah lapangan, lalu menarik napas panjang dan mulai berbicara seorang diri, seolah menyampaikan sebuah janji kepada takdir.

“Aku... Akagami Rio. Nama yang sama di dunia lamaku. Dan sekarang... aku akan memainkan peran sebagai Assassin. Semuanya akan dimulai lima tahun dari sekarang ini,” ucapnya dengan suara rendah, namun penuh makna.

Tiba-tiba, dari sisi lain halaman, Akagami Zero, ayahnya, muncul sambil membawa dua buah pedang kayu. Wajahnya serius seperti biasanya.

“Rio, aku ingin menguji seranganmu lebih dulu,” ucapnya datar, sebelum melempar salah satu pedang kayu ke arah putranya.

Rio menangkap pedang itu dengan satu tangan. Pegangannya mantap. Matanya menatap lurus ke arah ayahnya.

“Hmm... baiklah!” jawab Rio singkat namun penuh semangat.

Ayahnya mengangkat dagu dan berseru lantang, “CEPAT MAJU!!”

Tanpa menunggu aba-aba lagi, Rio langsung melesat maju, menyerang ayahnya dari depan tanpa mengaktifkan skill Eyes of Light miliknya. Ia ingin mencoba kekuatan fisiknya lebih dulu.

Clak!

Serangan pertama Rio ditepis dengan mudah. Pedang kayu mereka saling berbenturan, menciptakan suara keras yang menggema di halaman.

"MASIH KURANG ITU!" teriak ayahnya dengan suara lantang yang menggema di halaman.

Serangan Rio yang barusan kembali gagal menyentuh tubuh ayahnya. Wajah Rio mulai memerah, bukan hanya karena kelelahan, tetapi juga karena rasa frustrasi. Ia menggertakkan giginya, lalu mundur beberapa langkah ke belakang, mencoba mengatur napas yang mulai tersengal.

"Haaah... haaah..." napasnya berat, keringat menetes di dahinya, membasahi pelipisnya.

Sementara itu, ayahnya hanya berdiri di tempat dengan ekspresi datar, lalu berkata dengan nada santai:

"Waduh... kok udah penat aja?" gumamnya sambil menyilangkan tangan.

Lalu ia membuka mata dengan serius dan berkata tegas,

"Sekarang... giliran Ayah untuk menyerang!"

Mata Rio langsung membelalak. Ia mencoba menegakkan badan, meski kakinya terasa berat.

"Apa... Ayah juga akan menggunakan fisik sepertiku?" pikirnya dalam hati.

Namun, sebelum Rio bisa bersiap, sosok ayahnya menghilang dalam sekejap dari tempatnya berdiri. Hanya bayangan tipis yang terlihat melesat ke samping Rio, dan dalam sekejap, sebuah tendangan cepat mengarah ke sisi tubuhnya.

“Ughh!!”

Rio reflek menahan dengan lengan dan pundaknya, terdorong beberapa langkah ke samping. Tapi tubuhnya tetap berdiri meski lututnya bergetar.

"APA TADI ITU?!" serunya terkejut.

Ayahnya muncul tepat di sebelahnya, memegang bahu Rio dengan tangan kuat, lalu menatapnya dalam-dalam.

"Itu... adalah salah satu skill dasar Assassin. Ayah pelajari ini sejak seumurmu," katanya dengan suara tenang namun penuh tekanan.

Rio terdiam. Keringatnya semakin deras mengalir. Nafasnya terengah-engah.

Dan akhirnya, Rio pun berlutut di tanah, kedua lutut menyentuh tanah keras di halaman itu. Bahunya turun naik karena napas yang tak teratur. Di hadapannya, ayahnya masih berdiri tegak, tak terlihat lelah sedikit pun, seolah tubuhnya terbuat dari baja.

Sinar matahari pagi menyinari keduanya. Satu berlutut dengan keringat, satu berdiri seperti bayangan yang tak tergoyahkan.

1
ELIANA
seru kak
lanjut
AZZAM KAMIL ROBBANI
yosh ditunggu nextnya Thor👍
AZZAM KAMIL ROBBANI
mana lanjutannya Thor
KHAI SENPAI: ditunggu ya
total 1 replies
Reyhan
next
KHAI SENPAI: ditunggu ya
total 1 replies
KHAI SENPAI
hiatus bentar, lagi sakit 🙏🏻
Reyhan: mantap bg suka gua karakter Rey yang ga suka kerusuhan sesuai dengan skill ga suka meyaki orang
total 1 replies
Aurora Noah
Rio sang pahlawan pembasmi raja bilis
zііᥱᥱ
28 tahun belom pacaran? wow
zііᥱᥱ: gapapa😂
Fiqar Bilam: mau aja sama yang pendek/Joyful/
total 4 replies
Ashurakai07
semangatt
KHAI SENPAI: sipp 🔥
total 1 replies
Aurora Noah
veldora😱
AZZAM KAMIL ROBBANI: gak sekalian veldoran😆
AZZAM KAMIL ROBBANI: gak sekalian veldoran😆
total 5 replies
Ouka Shiunji
Mc nya udah dibuff banyak kali tapi Villain nya cok udah gk masuk akal kekuatan nya 🗿 👊🏻
Surianto Tiwoel
siapa yang nantang siapa yang berkelahi,,adeh
KHAI SENPAI: kenapa bg? apakah ada kesalahan di bab aku ini? atau ada typo gitu...
total 1 replies
Gua malak kalian poinn
mampir
Gua malak kalian poinn
mampir bang
♔SΞRΛ𓂃 ִֶָ 𓆩Λ𝐋𝐒𓆪
sera mampir nih thorr, jgn lupa like novel sera juga yaa/Smile//Smile/
semangattt/Determined//Determined/
♔SΞRΛ𓂃 ִֶָ 𓆩Λ𝐋𝐒𓆪: terimakasih kembali bangg/Smile/
KHAI SENPAI: makasih kak 🙏🏻🥰
total 2 replies
Teteh Lia
serius jomblo... 🙄cowo lho.
𝕸𝖆𝖑𝖊𝖋𝖎𝖈𝖊𝖓Ƚ
Untuk ukuran cowok, itu pendek.
kenapa gk dibuat 180 gitu thor, sekalian halunya🤣
𝕸𝖆𝖑𝖊𝖋𝖎𝖈𝖊𝖓Ƚ: Haha! jangan dong! cepet tamat nanti ceritanya.
KHAI SENPAI: ambil versi pendek aja😅
total 2 replies
Fiqar Bilam
Kok mundur Raja iblisnya?🗿
AZZAM KAMIL ROBBANI
next Thor
JustError
semangat
AZZAM KAMIL ROBBANI
next Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!