Istri Kecilku Yang Manja
Namaku adalah Abdul Rahman Al Fatih, aku seorang pengusaha di bidang kontraktor selain itu aku juga punya kos-kosan mewah sebanyak dua puluh lima pintu, lantai atas untuk kos putri dan lantai bawah untuk kos putra, rata-rata yang kos di sana adalah anak orang kaya selain itu juga ada pekerjaan kantor yang mempunyai gaji tinggi, karena harga sewa di kos ku cukup menguras kantong juga, makanya rata-rata menengah ke atas yang kos di tempatku, di usia yang menginjak tiga puluh empat tahun ini aku belum juga menikah.
Masa lalu ku dengan seorang wanita membuat aku masih enggan untuk menjalin hubungan lagi, dan saat ini aku tinggal di kos ku sendiri karena aku sendiri juga yang mengelola.
Aku tak malu walaupun aku seorang CEO perusahan kontraktor aku cukup cuek. Aku enggan untuk tinggal di rumah sendiri, walaupun aku tergolong mampu untuk membeli rumah mewah ataupun apartemen, tetapi aku malas untuk tinggal sendiri, lebih baik begini saja tinggal jadi satu sama kosan ku di sini banyak temannya.
Sepulang dari kantor aku parkiran mobilku di garasi yang aku khusus kan untuk mobil pribadiku sendiri, ketika aku masih di dalam mobil, tiba-tiba ada seorang gadis berhijab mengetuk kaca mobilku.
tok,tok... akupun membuka jendela mobil ku
" Mas tolong saya, bawa saya ke rumah sakit." Ujarnya sambil dia memegang perutnya, dan kulihat matanya berkaca-kaca dan terlihat wajahnya kuyu dan sangat pucat sekali wajahnya, tanpa pikir panjang aku menganggukan kepalaku saja, dan akupun turun dari mobil mempersilahkan dia duduk di samping kemudi.
" Terimakasih Mas" ucapnya kembali, sambil meringis menahan sakit.
" Iya sama-sama " sahutku dengan sedikit gugup entah kenapa ku lihat parasnya yang ayu aku jadi gugup sendiri, baru kali ini aku merasa Canggung. apa lagi wajah gadis itu sesaat membuat aku terkesima. Bulu matanya lentik, bibirnya tipis, hidung mancung dan kulitnya putih bersih kelihatan gadis ini terawat sekali, ku taksir usianya sekitar dua puluh tahun, tetapi yang membuat aku heran kenapa aku tak mengenalnya, sebab aku adalah pemilik kos ini. Aku kenal siapa saja yang tinggal di sini, apa anak baru yang belum sempat Mbok Minah dan Pak Ujang laporkan ke aku, batinku.
" Kamu sakit apa sebenarnya? sampai kesakitan begitu", karena aku sedikit curiga karena dia memegangi perutnya dan kadang dia seperti mau muntah.
" Asam lambung saya kambuh Mas, saya sudah tidak bisa menelan makanan sebab bila saya paksa makan pasti akan keluar lagi, minum pun juga demikian" tuturnya dengan suara yang menahan rasa sakit.
Akupun cuma manggut-manggut mendengarnya, sekilas menatap iba pada gadis itu.
Sebenarnya banyak yang ingin aku tanyakan tetapi melihat dia kesakitan membuat aku mengurungkan niatku ini, baiknya nanti saja kalau dia sudah baikan, batinku.
Dalam perjalanan ke rumah sakit gadis itu tampak diam sambil memegangi perutnya yang sepertinya masih sakit. Dia merintih terus sepanjang perjalanan, sesakit itukah batinku kemudian.
"Maaf saya tadi beranikan diri untuk minta tolong sama Mas yang kebetulan ada di parkiran, karena aku lihat tak ada orang lain selain Mas di luar tadi, jadi sekali lagi maaf bila saya merepotkan"ujarnya kemudian dengan perasaan tak enak.
" Ga apa-apa Dek saya suka bisa bantu orang kok" Ujarku
" Nama adik siapa? kenapa saya tidak pernah lihat ya padahal saya adalah pemilik kos tersebut tapi belum pernah melihatmu Dek? tanyaku lagi.
" Maaf Mas aku tinggal di kos bekas selly, kebetulan dia sebenarnya sudah pindah kuliah di belanda, karena dia sudah bayar dua bulan ke depan makanya saya di suruh tinggal di sana, sebab saya tak punya tempat tinggal Mas, katanya tanpa melihat ke arahku dia menunduk merasa tak enak hati karena belum ijin padaku.
" Maafkan saya Mas karena belum ijin sama Mas, karena saya ga tahu bila Mas pemilik kos tersebut. Selama ini saya tinggal berpindah-pindah tempat karena tak ada uang untuk membayar kos, terakhir Selly menawari saya untuk tinggal di sana karena itu saya mau saja, dan Selly kemaren belum sempat pamit sama Mas, katanya Mas lagi keluar kota," lanjutnya kemudian.
" Ya sudah ga apa-apa jangan di pikiran, buat aku yang penting yang tinggal di tempatku bukan orang dalam bermasalah, itu saja sudah cukup dan tidak membuat masalah, ujarku kemudian.
" Terimakasih banyak Mas mengerti kesusahan saya, saya janji bila waktunya sudah habis saya akan pindah Mas, saya hanya butuh tempat berteduh saja," jawabnya sambil tangannya gemetaran, aku jadi benar-benar tak tega melihatnya yang nampak kesusahan dan kondisi sakit lambung, kulihat badannya kurus, apa dia kurang makan batinku, dia gadis yang cantik malah lebih cantik menurutku, kulitnya putih bersih bibirnya tipis, bulu matanya lentik dan kalau boleh menilai aku rasa dia bukan dari kalangan bawah, kulitnya benar-benar terlihat terawat sekali, kalau jaman sekarang yang di bilang glowing kali ya. dan berkali-kali dalam hati ku mengaguminya.
" Sudahlah Dek tidak apa-apa kok, kamu tinggallah di sana sampai kamu lulus kuliah, jangan pikirkan biaya jawabku kemudian. karena aku merasa iba pada ceritanya, aku yakin dia lagi ada masalah besar entah apa itu masalahnya, hingga sampai seperti itu dan dia tak ada gelagat yang aneh-aneh.
" Beneran Mas?" tanyanya sambil memandang ke arahku seperti tak percaya pada apa yang aku ucapkan, dan mimik mukanya agak berubah senang walaupun masih kelihatan pucat sekali dan kuyu.
" Iya, apapun masalahmu semoga semuanya bisa di selesaikan dan ini semua bentuk rejeki buatmu" Ujarku lagi.
" Maaf Mas, saya hanya bisa bilang terimakasih saja, saya janji akan cari kerja untuk biaya hidup saya nantinya." ucapnya lagi.
" Sudah bentar lagi kita sampai di UGD, nanti langsung masuk UGD saja ya soalnya kamu perlu langsung di tangani menurut ku."
Tak lama kemudian kamipun sampai di depan UGD dan langsung di sambut oleh satpam dan perawat yang berjaga di sana, mereka mendudukkan gadis itu ke kursi roda.
Setelah ku parkiran mobilku akupun menyusul dia masuk ke dalam, dengan membawa tas selempang dia yang tertinggal di jog mobil, dengan langkah cepat akupun menyusul gadis itu ke dalam. Dan di sana dia di tangani dokter jaga, dan setelah selesai pemeriksaan ternyata pihak dokter bilang gadis itu harus di rawat beberapa hari di sini, karena keadaanya benar-benar sudah dehidrasi, karena di lambungnya yang tidak bisa menerima makanan, akhirnya dia harus di infus sementara waktu untuk mengganti asupannya.
Akupun di minta petugas untuk mengurus biaya administrasinya kemudian, dan aku menuruti perintah petugas tersebut.
Karena pasien akan di pindahkan ke ruang rawat inap, melihat kondisi dia dan cerita dia aku jadi tak tega, akhirnya aku pilihkan ruang VIP untuk dia tak masalah buat aku menanggung biayanya sepertinya dia benar-benar butuh bantuan, hatiku rasanya bergetar mendengar cerita singkatnya dan sepertinya dia masih ada sesuatu masalah yang besar masih dia sembunyikan, tapi entahlah kenapa aku jadi iba sekali pada nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
Ayuza Y.A🌹
Hai Kk Ayuza sudah mampir nih.😊 sudah Ayuza tambahkan ke favorit.
2022-07-22
1
Nadiya Rahman
Alur ceritanya sangat menarik sekali bestie, sebagai penyemangat like dan favorit sudah mendarat ya 👍❤️
2022-07-20
1
Erni pasha
iya kak
2022-03-14
0