Saat mencoba menerobos ke tingkat kekuatan tertinggi, Xiao Chen—Raja Para Dewa Kultivator—terhisap ke dalam celah dimensi dan terdampar di dunia asing yang hanya mengenal sihir dan pedang.
Di dunia yang nyaris hancur oleh konflik antar ras dan manusia yang menguasai segalanya, kekuatan kultivasi Xiao Chen bagaikan anomali… tak dapat diukur, tak bisa dibendung.
Ia terbangun dalam tubuh muda dan disambut oleh Elvira, elf terakhir yang percaya bahwa ia adalah sang Raja yang telah dinubuatkan.
Tanpa sihir, tanpa aturan, hanya dengan kekuatan kultivasinya, Xiao Chen perlahan membalikkan dunia ini—membangun harapan baru, mencetak murid-murid dari nol, dan menginjak lima keturunan manusia terkuat bagaikan semut.
Tapi saat kekuatan sejati menggetarkan langit dan bumi, satu pertanyaan muncul:
Apakah dunia ini siap menerima seorang Dewa... dari dunia lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GEELANG, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 – Lima Darah Pahlawan
Di sebuah ruang rahasia, tersembunyi jauh di dalam wilayah pusat Kekaisaran Midrath, lima sosok berkumpul mengelilingi meja bundar kristal. Setiap dari mereka membawa lambang kuno di jubahnya—lambang warisan lima pahlawan manusia legendaris yang pernah menyelamatkan dunia.
Namun kali ini, bukan tentang menyelamatkan.
Mereka berbicara… soal ketakutan.
🧬 Pewaris Lima Keluarga
Caelus Midrath – Putra Mahkota, pewaris darah Pahlawan Kaisar. Tenang, licik, ambisius.
Helena von Helmont – Wanita anggun dari keluarga sihir murni. Pewaris Pahlawan Roh.
Drazul Everard – Pendekar sihir kekuatan. Pewaris Pahlawan Perisai.
Sylfaene Vaelra – Penyihir waktu. Pewaris Pahlawan Dimensi.
Kain Draego – Pewaris rahasia Pahlawan Gelap yang menghilang, tapi kini muncul kembali.
Kelima duduk dalam diam. Sampai Caelus membuka suara.
> “Rekaman duel itu. Aku lihat sendiri.”
Tangannya menekan permukaan meja kristal, dan rekaman sihir menampilkan kembali duel Yoyo Party.
Gema suara Lyra, kecepatan Rey, kekuatan Sera—dan fenomena aneh yang tak dapat dijelaskan oleh sihir manapun.
⚠️ Diskusi Rahasia
Helena bicara, suaranya dingin:
> “Itu… bukan sihir. Bukan juga alkimia. Itu sesuatu yang tidak pernah kita pelajari. Sesuatu yang... lebih dalam.”
Drazul menggertakkan gigi. “Teknik dalam tubuh? Kekuatan tanpa sihir? Itu melanggar prinsip dunia ini!”
Sylfaene membisik. “Salah satu dari kami... pernah menyentuh arsip kuno. Di bawah istana. Ada istilah... Dao Cultivation. Dilarang. Dianggap racun bagi dunia ini.”
Semua mata tertuju pada Caelus.
> “Dan... jika teknik itu berkembang... seluruh sistem dunia ini akan runtuh. Tak akan ada sihir. Tak akan ada bangsawan. Tak akan ada kita.”
Diam.
Hening.
Hingga Kain tertawa kecil.
> “Jadi apa keputusan kita?”
🗡️ Rencana Dimulai
Caelus berdiri.
> “Kita awasi mereka. Kita uji mereka. Jika perlu... kita musnahkan mereka sebelum kekuatan itu menyebar.”
> “Siapa yang akan bertindak duluan?” tanya Sylfaene.
> “Biar aku,” ujar Kain Draego, suaranya datar.
> “Aku akan uji mereka. Dan bila benar mereka membawa kekuatan itu…”
> “...aku akan pastikan tak satupun dari mereka meninggalkan Akademi hidup-hidup.”
🕯️ Kembali ke Xiao Chen
Di malam yang sama, Xiao Chen duduk sendirian di atap asrama murid tamu.
Matanya menatap langit penuh bintang, sementara Qi spiritual murni mengalir dari tubuhnya seperti pusaran tak berujung.
Tiba-tiba, dia membuka matanya.
> “Lima kekuatan saling terhubung. Perjanjian berdarah lama… masih aktif rupanya.”
Ia menatap kejauhan. Senyum tipis muncul.
> “Menarik... jika manusia yang dulu memusnahkan Kerajaan Elvarion masih hidup lewat keturunannya…”
> “...maka waktunya ku hancurkan mereka. Sekali lagi.”
🌙 Di Kastil Elvarion
Elvira sedang membacakan ulang surat leluhurnya, di hadapan para perwakilan ras minor.
> “Dewa dari Langit akan datang di zaman tergelap. Tapi bukan untuk menjadi pahlawan… melainkan untuk menjadi penghapus dosa masa lalu.”
> “Dunia ini tidak akan diselamatkan.”
> “Dunia ini akan dibangun ulang.”
🔜 Preview Bab 15:
Kain Draego menyamar sebagai siswa baru dan masuk ke kelas yang sama dengan Xiao Chen. Tanpa sepengetahuan siapapun, dia membawa kutukan darah pahlawan yang bisa membakar tubuh siapa pun yang menggunakan Qi spiritual di dekatnya. Namun... Xiao Chen tidak terpengaruh sedikit pun.
> “Hahaha Apa kau pikir kekuatan buatan bisa melawan hukum langit?”
"Mimpi! "
Penasaran dengan bab selanjutnya ? Jangan lupa follow dan ikuti author yah teman teman. Mohon dukung author
Jangan lupa stay toon yah teman teman
Terima kasih teman teman😇