Gimana jadinya jika Putri bangsawan kelas atas jatuh cinta pada Kesatria yang ternyata merupakan keturunan iblis.
Awalnya sang putri hanya ingin berteman dan bermain bersama. Namun disaat sedang bermain, mereka berdua diserang iblis jahat. Mereka berdua dalam bahaya, sang putri tak bisa berbuat apa apa. Untung saja si mc keturunan iblis, jadi dia bisa melindungi sang putri.
Mulai saat itu sang putri berjanji untuk membalas budi pada sang mc, bahkan berjanji untuk menjadikannya suami.
Karya ini hanya karangan belaka, segala sesuatu yang mirip hanyalah kebetula.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zeyynmaloth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Balik Bayangan
"Lihat lah Azzarhon, aku berhasil membawa pangeran Sundr kemari." Kane memamerkan hasil penculikan nya. Sayangnya Azzarhon tak membalas perkataan Kane, dia tak kuat menahan kesakitan. Posisi dia sedang terkapar tak berdaya, jadinya dia hanya mengangguk saja lalu pingsan.
"Hmm... Ternyata jika pejuang cahaya yang membeku dibawa kemari tak akan bereaksi. Seharusnya dia akan memberontak sembari keluar energi cahaya dari mulutnya sebagai tanda sihir cahaya nya hilang. Namun ini tidak. Ucap Kane, terus saja memperhatikan pengeran beku ditangannya.
Di istana Sundr, tampak King Edward yang telah menulis surat kini berjalan menghampiri Zeyynmaloth beserta putrinya. Princess Guinevere menangis tersedu sedu meratapi kakinya yang diculik.
"Kakaaakkkk.... Huhuhuu...."
William dan yang lain nya pun ikut pasang wajah sedih melihat momen tak menyenangkan seperti ini.
"Ini sungguh tak bagus, aku tak tahu harus seperti apa cara agar bisa membawa putraku kembali." Ucap King Edward dengan tangan yang terus menekan dahi, nadanya terdengar begitu sedih.
William sangat prihatin akan kesedihan raja dan putri Tudor. Ditengah lamunannya, tanpa dia sadari matanya mulai merah menyala. Tak seorangpun yang sadar akan perubahan warna mata William. Kini kesadaran William hilang lagi walau dari bola matanya tak lagi berwarna merah. "Paduka jangan sedih, aku yakin Prince Henry masih bisa diselamatkan." Dengan lantangnya William berbicara.
"Apa yang bisa kau lakukan nak?" King Edward terpaku akan kata kata William yang seperti itu.
"Kami akan melakukan yang terbaik, pokoknya paduka akan melihat kami membawa kembali pangeran." Nadanya terdengar begitu meyakinkan. "Benarkah itu?" Tanya King Edward.
"Benar."
"Tapi... Tapi kau tak boleh jika harus pergi ke Death Yok hanya untuk mengambil kembali Prince Henry. Kau tahu itu sangat berbahaya." "Aku tahu ." Jawab singkat William.
King Edward XIV dan Princess Guinevere tak begitu mengerti kenapa William berbicara seperti itu. Disisi lain pasukan Zeyynmaloth yang lain juga keheranan, mereka tak tahu apa yang William pikirkan. Tangisan Guinevere berakhir setelah William berkata demikian.
"Aku rasa aku tlah menjadi raja yang payah." King Edward membuka pembicaraan setelahnya terdiam akan perkataan William. Wajahnya menunduk menyalahkan diri sendiri.
"Paduka hanya melindungi diri." Ucap William spontan dengan lantang. "Itu benar, ayahanda tak salah." Sambung Guinevere. "Tapi, jika saja aku ikut campur mungkin Henry akan selamat."
Mendengar hal itu, Princess Guinevere bergerak mendekatkan dirinya sehingga rapat dengan King Edward. Tangannya mengusap lembut berusaha menenangkan ayahanda.
Biar bagaimanapun, seorang raja memang biasa bersembunyi dan menghilang saat penyerbuan. Raja raja menghilang agar tak bisa ditargetkan untuk sementara waktu. Sihir itu lah yang dipakai King Mizaliott saat dalam invasi waktu itu.
"Apakah benar kakak bisa diselamatkan?" Tanya Guinevere pada William memastikan. "Tentu saja." Balas William.
"Kenapa dia berlagak sok pahlawan seperti itu? Apa yang ingin kamu lakukan untuknya?" Pertanyaan itu terus saja ditanyakan dalam hati Wesker.
"Entah hanya firasat ku saja atau memang benar jika saat ini William Marshal sedang dalam pengaruh kekuatan gelap." Dalam hati King Edward XIV berkata.
William sampai saat ini masih belum sadarkan diri. Dia tak akan ingat apa yang ia katakan bila nanti sudah sadar.
"Andai di lain waktu ada kesempatan untuk berbicara dengannya, akan ku tanyakan lagi kesungguhan nya itu. Jika dia tak tahu apa apa itu berarti dugaan ku benar bahwa dia memang keturunan Blood Demon." Dalam hati Princess Guinevere berkata seperti itu.
"Aku percaya pada kalian, Zeyynmaloth." Ucap Guinevere dengan senyuman tipis di wajahnya.
Pasukan Zeyynmaloth terkecuali William hanya membalas dengan senyuman.
William kini tersadar, dia kembali pada kesadaran nya lagi dan tak ingat akan apa yang tadi ia katakan. Tahu tahu dia sudah melihat Princess Guinevere tak bersedih lagi, yang ia lihat hanyalah senyum tulus yang diarahkan pada William. Melihat hal itu sontak William membeku terpesona. Dia tak bisa memalingkan wajahnya, dia terus melihat wajah indah Princess Guinevere.
Beralih pada pulau luas dengan langit berwarna merah menyala, Death Yok tepatnya di istana Dark Dicepratops tampak Azzarhon dengan tubuh penuh luka menunduk pada Helena. Dia merasa bahwa Helena sangat kecewa padanya, oleh karena itu dia kecewa pada dirinya sendiri. "Ma... Maafkan aku Helena, aku telah gagal." Nada penyesalan terdengar pada ucapan itu.
"Tak apa Azzarhon, tak apa."
"Terima kasih karena telah mengampuni ku."
"Iya... Lagipula kita tak tahu akan ada Zeyynmaloth juga di sana, aku tak menyangka mereka sekuat itu." Mendengar perkataan Helena seperti itu, Azzarhon pun terdiam sejenak. Dia hanya melapor bahwa penyerangannya di cegah oleh Zeyynmaloth, dia tak memberi tahu ada anggota Zeyynmaloth yang menghubungkan sihir hitamーWilliam.
"Apa langkah ku sudah tepat?" Tanya Azzarhon membuka pembicaraan setelahnya terdiam. "Tentu saja, kau menangkap salah satu pangeran terkuat saat ini." Balas Helena. Mendengar hal itu Azzarhon terkejut, dia tak menyangka akan hal itu.
"Apa itu benar?" Tanya Azzarhon yang masih tak percaya. "Itu benar, Henry adalah salah satu pangeran terkuat, dia bahkan bisa dengan mudah mengalahkan 2 banteng yang beratnya 800kg. Dia adalah matador kerajaan yang sangat berbakat." Jelas Helena, nadanya terdengar meyakinkan.
"I... Itu benar benar luar biasa."
"Sihir dia hanya peningkatan kecepatan, selain itu dia hanya mengandalkan fisik dan pertarungan jarak dekat. Namun pertarungan jarak dekatnya begitu hebat. Aku beri tahu kau bahwa kau akan kalah dengan mudah jika berani mendekatinya." Tambah Helena. Ini cukup untuk meyakinkan Azzarhon bahwa Henry bukan lawan yang lemah.
"Jika penjelasan ku masih kurang, mungkin aku hanya perlu bilang bahwa dalam pertarungan jarak dekat dua tak pernah kalah."
"Tak pernah kalah? Kau bercanda?"
"Tentu tidak."
"Sudah cukup kok, aku sudah mengerti aku."
"Penyebab Prince Henry tak tersorot pada pertarungan nya itu karena kau terus saja terbang, selain itu kau bisa berteleportasi. Itu membuat nya berfikir serangan dia tak mungkin bisa mengenai mu sama sekali."
"Itu berarti dia jadi tak percaya diri."
"Ya... Sekarang kau aku persilahkan untuk tidur dulu, kau boleh tidur hanya dalam waktu 10 hari saja, setelah itu aku ingin melihat perkembangan mu."
"Baiklah."
Disaat Azzarhon pergi, tiba tiba saja muncul Kane dari kegelapan. Dia mengatakan sesuatu yang tak Azzarhon katakan.
"Sebenarnya yang menjadi penyebab kekalahan nya bukan cuma karena bantuan Zeyynmaloth."
Ucap Kane tiba tiba.
"Apa maksud mu?"
"Aku mendengar cerita dari dia bahwa dia tak bisa bergerak sejenak setelah mendengar putri Guinevere berteriak memanggil nama Kaz."
"Hhmm... ternyata seperti itu ya."
"Kau tahu tidak, dia sangat susah bergerak kesana kemari setelah Azzarhon menidurkan kembali Kaz. Kaz menolak dia dikendalikan dan ingin meminta maaf terlebih dahulu kepada sang putri."
"Padahal aku bertemu dengan bocah yang bernama Kaz itu di hutan, tak ku sangka dia memiliki kisah di masa lalunya dengan putri Guinevere."
"Kalau seperti itu, aku rasa penyebab manusia yang bernama Kaz itu putus asa dan jatuh kedalam kegelapan adalah karena ia menyadari kesalahannya di masa lalu. Kesalahan Kaz sangat lah buruk sehingga dia mendapatkan hukum karma."
"Aku pikir karma itu tak nyata."
Di dalam ruangan bawah tanah istana Death Yok, tampak Raipope sedang berduaan saja dengan pangeran Henry yang masih membeku.
Flash back on
"Raipope, ini adalah sandra kita, cairkan dia dan siksa dia, tapi jangan sampai dia terbunuh." Ujar Kane, nadanya lantang sekali.
Flash back off.
"Aku tak mau disuruh suruh, aku hanya melakukan apa yang ingin ku lakukan. Jadi jangan kau pikir aku mengikuti mu karena aku mau disuruh oleh mu." Ucap Raipope. Pandangannya tunduk tapi dia tahu ada yang sedang memperhatikan nya.
Raipope tahu ada Lewis dengan wujud kelelawar terbang di belakang nya.
"Itu lah kau, aku tertarik untuk membuat mu patuh kepada ku. Aku hanya meminta bantuan mu, mau atau tak mau membantu ku itu kembali lagi pada dirimu sendiri." Ucap Lewis.