JUARA 2 KONTES BERTEMA BERBAGI CINTA
NOTE : Ide kisah ini berdasar pengalaman author sendiri yang dikembangkan sebagus mungkin.
Season 1 :
Perjuangan seorang wanita cantik bernama Sena yang berusaha menggapai cinta sang suami, Regan Anggara. Regan merupakan mantan dosen killernya yang harus menikah dengannya akibat perjodohan. Sudah 2 tahun hubungan pernikahan mereka namun Sena tak membuahkan hasil untuk mengambil hati dari sang suami, namun alangkah terkejutnya saat Sena memergoki sang suami yang tengah mesum dengan rekan kerjanya. Hati Sena mendadak sakit, pantas saja selama ini tak mau menyentuhnya, rupanya Regan sudah mempunyai wanita lain dan mengaku sudah menikah sirih dengan Maya dan kini tengah mengandung anak dari Regan. Parahnya, orang tua Regan yang selama ini baik dengan Sena ikut menyembunyikan rahasia itu.
Dan jangan lupakan Devan! Pria duda yang selalu ada untuk Sena bahkan siap menjadi suami baru untuk Sena.
Season 2 :
Ketika semuanya tak bisa ia gapai. Dia hanya bisa berusaha untuk tegar. Lika-liku kehidupan ini membuatnya menjadi sangat kuat.
Sena dan Devan berjuang keras untuk mendapatkan momongan.
Namun...... semuanya tak semudah itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2: Hati yang kau lukai
“Itu... emh... aku dimarahin bos jadinya disuruh pulang karena aku tidak tahu mau apa di rumah, maka aku di sini saja.” Sena terpaksa berbohong, dia tak ingin sang bapak khawatir dengan keadaannya.
Sena membantu bapak untuk menambal ban pelanggan yang membutuhkan jasa mereka, dari pekerjaan itulah sang bapak bisa membiayai Sena sampai kuliah. Sena adalah anak piatu, dia tak mempunyai ibu sejak SMA.
Dia menjadi mandiri dan sering mengambil kerja sambilan semasa sekolahnya.
Pribadinya sangat kuat namun siapa sangka jika nasib pernikahannya seperti ini.
Sena mencoba untuk kuat, dia tak mau gegabah untuk mengambil keputusan apalagi
ini menyangkut nasib rumah tangganya.
Tak terasa waktu jam makan siang datang juga,
pelanggan hari ini cukup banyak membuat Sena kelelahan. Bapak mengajaknya makan
dengan bekal yang Sena masak tadi. Mereka makan bersama-sama dengan lahap
sampai habis.
“Na, sudah ada tanda-tanda hamil?” tanya bapak.
Pertanyaan itu di dapat bukan hanya dari bapak saja melainkan mertuanya juga. Bagaimana dirinya bisa hamil jika sang suami tak
menyentuhnya sama sekali? Sena menggeleng membuat Bapak mengusap rambut
putrinya itu.
“Pak, lagian aku juga masih fokus bekerja. Nanti akan repot jika nantinya ada anak diantara kami.”
“Bapak sarankan jangan ditunda! Nanti akan
menyesal.”
Tidak ditunda pun sudah membuatku menyesal, menyesal telah menikahi pria yang salah.
Suara mobil terparkir membuat aktvitas makan mereka terhenti, Sena menatapnya dengan jengah, pikirannya langsung terbayang kejadian
di kampus tadi pagi. Pria yang tak berhati nurani itu sudah membuatnya sangat
kecewa.
“Sena, suamimu datang.”
Bukan suami, lebih tepatnya calon mantan suami.
Sena tak menggubris, dia mencuci tangannya lalu segera mengambil tas miiknya yang tergelatak di kursi. Regan sudah masuk lalu
menyalami Bapak mertuanya.
“Mau jemput Nana?” tanya Bapak.
“Iya, Pak. Sena, ayo makan siang!”
Sena menatapnya malas, ia sekilas memperhatikan raut wajah sang bapak yang heran dengan reaksi saat bertemu dengan Regan. Tak mau membuat Bapak curiga akhirnya Sena mau ikut dengan Regan. Mereka berpamitan dengan sopan lalu masuk ke mobil Pajero hitam milik pria dingin itu. Di dalam mobil, Sena memilih mendengarkan lagu lewat ponselnya dan matanya menatap jalanan yang ramai di siang ini.
“Sena, aku akan membawa Maya untuk tinggal bersama kita malam ini juga.”
Pria yang tak punya hati, bukannya meminta maaf namun malah semakin menyiramkan air
cuka ke luka yang ternganga.
“Terserah Kak Re saja asalkan besok sudah ada surat perceraian kita.”
“Kita tidak akan bercerai.”
Sena menatap lekat Regan, pria itu memang tak
memiliki perasaan. Sena tersenyum kecut, matanya seketika memerah menahan air mata yang sedari tadi seakan mau jatuh. Hatinya terasa tertusuk duri lalu disiram perasan air jeruk nipis. Perih, itu yang dia rasakan. Tak main-main Regan menyakiti perasaannya.
“Kau senang melihat hatiku sakit? Kenapa Kak Re sangat kejam?”
Regan hanya diam, tidak ada suara yang terdengar dari bibirnya yang selalu datar dan tidak pernah tersenyum. Regan bukan hanya
dosen killer bagi Sena, melainkan suami yang tak bisa ia gapai. Pria dingin itu memilih diam saat Sena mulai mengajaknya berdebat.
Ternyata Regan membawanya pulang ke rumah, dari jendela mobil Sena bisa melihat Maya yang tengah berdiri di teras mereka. Mata
Sena melihat koper besar sudah ada di sana. Air mata Sena tumpah, ia langsung turun mobil dan masuk ke dalam rumah tanpa memperdulikan Maya.
“Na... Sena ...” Maya mencoba mencegahnya namun Sena menepis tangannya.
Wanita 27 tahun itu berlari masuk ke kamar dan
mengunci pintunya, dia menangis tersedu -sedu. Pria jahat itu tak mempunyai hati
sedikitpun dan tidak pernah mengerti perasaannya.
Aku kurang apa selama ini? Aku sudah melakukan apa yang diharuskan seorang istri
lakukan. Jika dia tak mencintaiku, kenapa menyiksaku begini? Sakit... sakit sekali.
Tok ... tok ... tok ...
“Sena, ayo kita bicara! Sena, kita sudah menjadi
keluarga. Suamimu juga kini suamiku. Kami memang salah telah melakukan pernikahan tanpa sepengetahuanmu,” ucap Maya.
Tak ada jawaban dari Sena, Maya menghela nafas secara kasar. Regan menarik tangannya dan menyuruh membiarkan Sena yang sedang
syok. Sena hanya butuh waktu yang pas untuk menerima pernikahan mereka.
“Tata barang-barangmu di kamarku, biarkan Sena merenungi semuanya.”
“Regan, apa kita tidak keterlaluan dengannya?”
“Tidak, sedari awal aku memang tidak ingin
menikahinya. Ini resiko yang harus diterima jika menikah tanpa cinta.”
Regan segera kembali ke kampus setelah jam
istirahatnya selesai, sedangkan Maya akan memutuskan untuk mengundurkan diri
dari kampus itu sebelum kabar pernikahan siri-nya tersebar di kampus. Maya akan
menempati kamar bersama Regan. Lalu Sena bagaimana?
Sedari awal pernikahannya dengan Regan,
pria itu tak mengizinkannya untuk masuk bahkan tinggal di kamarnya.
Sena menangis pilu sambil memukul-mukul dadanya, sudah ribuan air mata ia teteskan sedari awal pernikahan mereka.
Jahat, kau sangat jahat!
Bunda, andai saja kau masih ada pasti pernikahan ini tak akan terjadi.
Sena menangis sampai terlelap, hanya tidur yang bisa membuatnya melupakan fakta yang menyakitkan walau saat ia terbangun akan
mengingatnya lagi. Sementara, ia hanya ingin melupakannya meski hanya sementara.
Malam hari.
Sena terbangun di pukul 7 malam saat Maya mengetuk pintu kamarnya. Sena dengan malas menuju ke kamar mandi tanpa menghiraukan
ketukan pintu tersebut. Sena menyiram air dingin ke seluruh tubuhnya sampai bersih. Seusai mandi, Sena terpaksa keluar dari kamar karena perutnya yang keroncongan.
Di meja makan, Sena melihat pasangan mesum itu sudah duduk bersebelahan. Sena tak menghiraukan mereka dan menuju ke dapur untuk membuat makanannya sendiri.
“Duduklah!” pinta Regan tanpa menatapnya.
Sena terhenti, baru kali ini Regan menyuruhnya untuk duduk bersama di depan meja makan namun sayangnya di sana ada madunya.
“Aku tidak suka mengatakan kalimat yang sama untuk kedua kalinya.” Regan berbicara tanpa ekspresi.
Dada Sena bergemuruh, ingin sekali menyiram air panas pada Regan.
“Ada air panas di atas meja, silahkan siram ke
wajahku jika mau.” Regan bisa membaca ekspresi Sena yang berapi-api.
Sena menarik kursi dengan kasar, dia duduk di
seberang mereka berdua.
“Sayang, bisa ambilkan nasi?” pinta Regan.
Sena dan Maya refleks mengambil centong nasi, Sena langsung mengalah karena mengingat panggilan ‘Sayang’ bukan untuknya. Dia sadar diri jika yang dimaksud Regan adalah Maya. Sena kembali duduk dan terdiam, ia
melihat tangannya begitu bergetar di bawah meja.
Dia memang menyiksaku. Dia pria yang berperasaan dingin bahkan mati. Aku tidak
menyangka bisa terjebak pernikahan
dengannya. Regan Anggara, kapan aku bisa meraih cintamu? Apa dengan kemunculan
Kak Maya seolah kode untuk membuatku menyerah untuk bisa menggapai cintanya?
untung sena udah cerai....
jadi ga ketularan virus edan
obral janji sana.sini...
q baca aja ikutan emosi😡😡
kok bapaknya sena dibawa2