NovelToon NovelToon
Gadis Manja Milik CEO Arogan

Gadis Manja Milik CEO Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / One Night Stand / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Nikah Kontrak / Konflik etika
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Diandra_Ayu

Lily, seorang mahasiswi berusia dua puluh tahun, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis hanya karena satu malam yang penuh jebakan. Ia dijebak oleh temannya sendiri hingga membuatnya terpaksa menikah dengan David Angkasa Bagaskara- seorang CEO muda, tampan, namun terkenal dingin dan arogan.

Bagi David, pernikahan itu hanyalah bentuk tanggung jawab dan penebusan atas nama keluarga. Bagi Lily, pernikahan itu adalah mimpi buruk yang tak pernah ia minta. Setiap hari, ia harus berhadapan dengan pria yang menatapnya seolah dirinya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, di balik sikap angkuh dan tatapan tajam David, Lily mulai menemukan sisi lain dari pria itu.
Apakah Lily mampu bertahan dalam rumah tangga tanpa cinta itu?
Ataukah perasaan mereka justru akan tumbuh seiring kebersamaan atau justru kandas karena ego masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra_Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Gadis Nakal

Seorang wanita dengan gaun berwarna baby pink itu berjalan tergesa menyusuri lorong hotel. Keringat sebesar biji jagung mengalir dari dahinya. Ia menggigit bibir bawahnya, merasakan sesuatu yang lain pada dirinya saat ini.

Tubuhnya terasa sangat panas, tenggorokannya kering dan ia merasakan sesuatu berdenyut di area sensitifnya. Dia juga merasakan payudaranya yang mengencang. Sungguh sesuatu yang ia rasakan begitu aneh dan sangat menyiksanya.

"Aahhhh... Ada apa denganku? Aku harus segera sampai di kamarku," ucapnya sambil menahan rasa yang mendebarkan dadanya ini.

Malam ini adalah malam pesta ulang tahun Ricardo, teman kuliah Lily. Ricardo merupakan anak dari pengusaha ternama, Handoko Bagaskara. Pesta diadakan sangat megah di hotel bintang 5. Lily merupakan tamu spesial Ricardo sehingga pria itu juga memesankan kamar khusus untuk wanita idamannya itu. Sudah lama Ricardo menaruh hati pada Lily, namun cintanya selalu bertepuk sebelah tangan.

Lily terpaksa menginap dan menerima kamar hotel yang telah dipesankan untuknya karena jarak dari hotel ke rumahnya sangat jauh. Ia tak menaruh curiga apapun pada pria yang selalu mencoba untuk mendekatinya itu.

Waktu menunjukkan pukul 12 malam saat Lily merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya. Saat itu ia sedang bercengkrama bersama Ricardo dan teman-teman yang lain. Ricardo begitu baik dan sopan malam ini. Tak seperti biasanya yang selalu menggombal dan genit padanya sehingga membuat wanita itu ilfil.

Ricardo juga memberikan minuman, segelas sirup berwarna merah yang begitu menyegarkan. Ia dan teman-temannya bersulang di malam spesialnya ini.

Dentuman musik mengiringi pesta yang sangat meriah, pesta dari putra bungsu Handoko Bagaskara. Tak hanya teman-teman kuliah anaknya, Tuan Handoko juga mengundang rekan-rekan bisnisnya. Para pengusaha ternama pun tak luput dari undangan pesta anak bungsunya itu. Dan tentu saja, anak sulungnya pun ikut hadir. Hanya saja ia keluar sebentar saat acara tiup lilin dan memilih kembali masuk ke kamar hotel dengan alasan lelah ingin beristirahat.

Lily pamit pada Ricardo dan teman-temannya. Ia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya ini. Hawa panas yang tiba-tiba menjalar membuatnya tak nyaman. Tanpa ia sadari, Ricardo menyeringai ketika punggung wanita mulai menghilang dari keramaian pesta.

"Semuanya sudah siap, Tuan. Malam ini milik anda," bisik seorang pelayan pada Ricardo.

Pria itu tersenyum puas. Lalu bergegas untuk segera melancarkan aksinya yang sudah lama ia susun dengan matang.

Di malam ini, Ricardo sudah merencanakan niat jahatnya untuk menjebak Lily, sang pujaan hati yang selalu menolaknya itu. Diam-diam ia menaruh obat perangsang pada minuman wanita itu. Ricardo akan masuk ke dalam kamar Lily dan ia yakin malam ini akan menjadi malam panas mereka.

Sementara wanita yang tengah dalam pengaruh obat itu terlihat semakin kepayahan. matanya mulai kabur. Ia berjalan agak sempoyongan. Efek obat ini benar-benar menyiksanya. Ia tak tahan lagi dengan perasaan aneh yang semakin menjalar di sekujur tubuhnya.

"206. Ahh, ini dia kamarku," ucapnya. Belum sempat ia menempelkan cardlock, matanya menyipit karena pintu tersebut sedikit terbuka. "Eh, kok kebuka? Apa si Laura tadi lupa ya menutupnya lagi," gumamnya. Lily ingat, tadi Laura sempat memakai kamar itu untuk beristirahat sejenak karena perutnya sakit. Hingga akhirnya, Laura kembali pada keramaian pesta sekaligus pamit duluan karena tidak enak badan.

Lily yang saat ini tubuhnya terasa aneh itu pun, mencoba untuk mengabaikannya. Ia bergegas masuk, tanpa dia sadari bahwa kamar yang baru saja ia masuki itu adalah kamar nomor 205.

"Hei, siapa kamu? Kenapa kamu masuk ke dalam kamarku?!"

Lily yang baru saja merebahkan tubuh dengan posisi meringkuk menahan rasa yang sudah tak tertahankan itu terkejut dibuatnya. Namun ia seolah tak punya tenaga lagi untuk bangkit.

"Heh, siapa kamu? Keluar dari sini!!!" teriaknya lagi. Pria yang baru keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan handuk kecil yang melilit tubuh bagian bawahnya itu nampak terkejut tatkala melihat wanita asing yang tiba-tiba masuk lalu tidur di ranjang king size kamar VIP hotel ini.

"Ini kamarku, Tuan. Aku tak tahan. Aku ingin beristirahat. Anda siapa? Sebaiknya anda keluar sebelum aku panggil security!" ancam Lily seraya menggigit bibir bawahnya, menahan kembali gelora yang menyiksa. Rasanya tubuhnya semakin panas. Padahal AC di kamar ini dalam suhu yang cukup tinggi.

"Ini kamarku, Nona. Kamar 205," tegas pria itu tak mau kalah.

Lily terbelalak. '205? Bukankah ini kamar 206?' gumamnya.

Wanita itu mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Memang tak ada perbedaan dari kamar ini dan kamar tempatnya menginap. Namun ia menyadari sesuatu, ia tak menemukan paper bag yang disimpannya di samping lampu tidur. Paper bag tersebut berisi pakaian gantinya. Lily merutuki kebodohannya yang telah ceroboh masuk ke dalam kamar orang lain.

"Maaf, Tuan. Sepertinya saya salah kamar. Tapi saya tidak tahan. Saya minta sedikit waktu saja untuk seperti ini. Rasanya, Aaahhhh...."

"Ssstttttt...."

Lily malah mendesah. Hal tersebut tentu membuat pria yang terlihat kebingungan itu terkejut bukan main. Apalagi saat tubuh wanita itu meliuk di atas ranjangnya. Sial, gerakannya terlihat sangat erotis.

Beberapa kali pria itu menelan ludah menyaksikan gadis yang meringkuk di kasurnya. Sesuatu yang terbungkus handuk di bawah sana pun sepertinya ikut menegang.

"Aahhh.... Tolong! Rasanya panas sekali. Aahh... Aku tak tahan!"

Lily sudah mulai kehilangan akal sehatnya. Ia bangkit lalu membuka gaun yang dipakainya itu. Tentu saja pria di hadapannya semakin kaget.

"A–apa apaan kamu?" tanya pria itu ketika Lily berhasil membuka gaunnya dan hanya menyisakan dalaman saja.

Padahal ia baru saja selesai mandi, namun rasanya tubuhnya menjadi sangat gerah. 'Sialan, ini gara-gara melihat tubuh b*gil gadis aneh itu,' umpatnya dengan pandangan tak luput sedikit pun dari tubuh putih bak porselen di hadapannya.

'Ckkk... pasti aku lupa mengunci pintu kamar sebelum mandi,' gumamnya kesal. Meskipun marah kamarnya dimasuki wanita asing, namun ia juga pria normal yang tak bisa menahan diri dan hasratnya.

"Tolong aku..." ucap Lily menatap sayu pada pria asing yang tak dikenalnya itu.

"Kau siapa sebenarnya? Apa kau gak waras? Apa kau mau menggodaku?" tanya pria itu masih dengan tatapan tak percaya. Jakunnya naik turun menatap dari ujung kaki ke ujung kepala gadis berperawakan mungil itu.

"Maaf telah memasuki kamarmu, Tuan. Tapi aku mohon, tolong aku..." ucapnya lirih. Wanita itu memeluk tubuhnya sendiri, keringat mengalir deras seiring rasa yang menyiksa dirinya itu. Panas tapi dingin, itu yang ia rasakan saat ini.

"Tolong? Tolong bagaimana?" pria itu nampak Kebingungan.

Lily kembali mengigit bibir bawahnya. Matanya terpejam, ringisannya yang pelan dan desahan halus membuat bulu kuduk pria itu meremang. Wanita gila itu benar-benar ingin menggodaku, batinnya.

"Tubuhku panas tapi aku juga kedinginan. Bisakah anda memelukku?"

GLEK.

Entah harus senang atau kesal, namun pria yang ternyata adalah CEO ternama sebuah perusahaan yang saat ini tengah melaksanakan pesta itu masih tercengang dengan permintaan gadis itu.

"Aku mohon, Tuan. Peluk aku!" lirih Lily menatap penuh harap pada pria di hadapannya itu. Rasa malu sudah hilang dari dalam dirinya.

Melihat wajah sayu yang dipenuhi keringat itu, tentu membuat gairah kelelakiannya tergugah.

Pria itu menyeringai. Sejenak ia lupa dengan statusnya yang sebentar lagi akan segera menikah dengan tunangannya.

"Dasar gadis nakal! Kau sepertinya belum tahu siapa aku?! Hmm... Baiklah, aku akan beri pelukan yang kau inginkan. Bahkan lebih!"

**

Bersambung....

1
ahok wijaya
Gak kecewa! 👍
Diandra Ayu: makasih kak🥰
total 1 replies
Shinn Asuka
Gak bisa berhenti scroll halaman, ceritanya seru banget!
Diandra Ayu: Wah, makasih banyak kakak🥰🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!