NovelToon NovelToon
Lelaki Yang Kutemui Di Koridor Takdir

Lelaki Yang Kutemui Di Koridor Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Dijodohkan Orang Tua / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir / Keluarga / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:314
Nilai: 5
Nama Author: chayra

zaira Kalya , gadis bercadar yang bernasib malang, seolah cobaan terus mendatanginya. Setelah Tantenya-tika Sofia-meninggal, ia terpaksa menerima perjodohan dengan albian Kalvin Rahardian-badboy kampus-yang begitu membencinya.

Kedua orang tua ziara telah meninggal dunia saat ia masih duduk dibangku sekolah menengah pertama, hingga ia pun harus hidup bersama tika selama ini. Tapi, tika, satu-satunya keluarga yang dimilikinya juga pergi meninggalkannya. tika tertabrak oleh salah satu motor yang tengah kebut-kebutan di jalan raya, dan yang menjadi terduga tersangkanya adalah albian.

Sebelum tika meninggal, ia sempat menitipkan ziara pada keluarga albian sehingga mereka berdua pun terpaksa dinikahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 1

Bugh...

Saking terburu burunya menuju kelas setelah membaca pesan dari sahabatnya kalau dosen yang mengajar di kelasnya sudah tiba, zaira tak sengaja menabrak salah satu cowok dari gerombolan mahasiswa yang berpapasan dengannya di koridor. Buku bahkan hp cowok itu terjatuh kelantai setelah tertabrak oleh ziara tadi.

“Astagfirullah. Maaf. Aku bener-bener gak sengaja,” ucap ziara seraya mengambil barang-barangnya dan barang milik cowok itu yang terjatuh.tapi saat gadis bercadar putih itu mengulurkan buku dan hp pada albian, labian justru menepis tangannya kasar sehingga semua barang yang jatuh baru diambilnya kembali terjatuh.

“ ternyata selain muka lo cacat, lo juga buta ya,” ucab albian.

 tatapannya dipenuhi rasa benci pada ziara.

Dengan cepat ziara kembali mengambil buku dan hp albian. Lalu, ia ulurkan lagi padanya.

“maaf. Aku beneran gak sengaja tadi. Aku buru-buru. “ saat albian hendak menepis lagi,dengan sigap ziara menghindar. “ kamu mau ambil buku sama hp ini apa nggal? Aku udah mintak maaf dan dua kali aku banti ambilin barang- barang kamu.”

Albian berdecak. “ gue jijik barang gue dipegang cewek munafik kayak lo!”

“ waahh.... tajem banggg kayak silet,” sahut salah satu teman albian yang paling celometan. Arfa namanya.

Suara gaduh dari kedua teman albian arfa dan rifki berhasil membuat ziara terganggu. Dua pemuda itu terus menyorakinya seolah seperti tontonan menarik padahal ia tengah terburu-buru sekarang. Ditambah lagi dosen yang mengisi kelasnya hari ini adalah dosen kiler di fakultas. Terlambat lebih dari sepuluh menit, maka absensi ziara bisa ditulis alpa meski masuk dan mengikuti pelajaran.

“ohh... jadi gtu. Gapapa kalau kamu jijik. Tapi ini bukan barang milikku, jadi terserah kamu mau dibuang atau masih mau digunakan. Sekali lagi aku mintak maaf, aku ngak bisa berdebat sama kamu terlalu lama hari ini karena aku udah telat.”

Ziara mengulurkan buku dan hp albian pada arfa yang berdiris tepat dibelakang albian. Arfa reflek menangkapnya, dan mebiarkan ziara pergi begitu saja.

“ kenapa lo ambil, bego!” teriak albian kesal rahangnya mengeras seraya memperhatikan ziara yang berjalan menjauh.

Arfa menggaruk belakang kepalanya sambil cengengesan. “ ya masa gue lemparin lagi sih, al? Lagian ini buku sama hp punya lo. Dia juga udah mintak maafkan tadi. Kenapa lo masih marah juga? Ziara kayaknya juga gak sengaja deh nabrak lo.”

“ bela aja terus! Sekalian nikahin aja sana biar lo makin bisa ngelindungin dia,” balas albian dengan tatapan tajam.

Seperti menyimpan sebuah dendam yang begitu besar pada ziara, albian selalu benci tiap kali bertemu gadis bercadar itu. Ia begitu benci dengan ziara. Meski hanya berpapasan sekalipun, albian enggan melihat wajahnya yang tertutup cadar.

Tanpa albian tahu seperti apa wajah ziara sebenarnya, ia bahkan sudah yakin kalau ziara berwajah buruk rupa hingga mengenakan cadar setiap hari.

Arfa geleng-geleng melihat tingkah albian sahabatnya yang selalu naik pitam kali berurusan dengan gadis bercadar itu. Bahkan ia ikutan kena imbasnya hanya kerena sedikit membela ziara.

“ lah... ngapain malah jadi bahas nikah? Gue mah belum siap kalo soal nikah-nikahan. Masih kecil gue mana mungkin nikah sekarang? Ucap arfa sambil cekikan.

Rifki ikutan tertawa. Tak mau diam saja melihat keseruan di depannya. Cowok yang paling hobi mengolok orang ini ikutan bersuara.

“ lo gak bisa nikah, tapi pacar ganti tiap bulan hahaha.” Ucap rifki. “ lagian kayak lo gak tau akan kalo albian dari dulu benci banget sama ziara.

“gue juga heran, kenapa lo benci banget sama dia? Padahal ketemu aja jarang,” tanya arfa penasaran.

Albian mengengus kesal, lantas melanjutkan langkahnya menuju kelas. “bukan urusa lo!”

Arfa dan rifki saling lempar pandangan sambil mengendikkan bahu mereka. Meski telah berteman cukup lama dengan albian sejak mereka kuliah, keduanya tak terlalu tahu banyak hal soal cowok tertutup yang menjadikan ketua gengnya itu.

Hanya satu orang yang tahu banyak tetang albian. Cewek yang tengah melambaikan tangan pada albian di depan pitu kelas itu lah yang banyak tahu soal cowok tertutup itu. Cewek yang selalu menempel pada albian kemana pun, dan di mana pun, namanya brigita arlina. Banyak mahayang penasaran dengan hubungan albian dan brigita yang sangat dekat. Bahkan tak sedikit yang meyakini kalau keduanya punya hubungan yang lebih deri sekedar teman.

“albianku...” brigita langsung mengalungkan lengannya di leher albian

, tertawa dan melompat girang saat cowok otu datang. “gimana pertandingannya nanti malam? Jadikan?” tanyanya.

“ tentu aja jadi. Lo mau ikut?” albia mengulas senyuman tipis nyaris tak terlihat.

“ ya dong... masa gue gak ikut lo balapan sih? Jelas gue ikutlah,” balasnya brigita penuh semangat. “lo berdua juga ikutan kan?,” tanyanya pada arfa dan rifki. “jelas dong,” balas arfa dan rifki kompak.

Brigita melihat wajah albian yang kelihatan kesal. Ia colej pupi pemuda itu tanpa ragu dan menatapnya dengan jarak yang begitu dekat.

“ lo kenapa sih pagi-pagi udah cemberut? Badmood kenapa?” tanyanya penasaran.

Albian menghela napas panajang, lalu menjauhkan dirinya dari brigita dan berjalan menuju kursi yang kosong. “bukan apa-apa. Biasa aja kok,” jawabnya. Rifki yang mendengarnya mendadak menimpali.

“itu tadi ketabrak sama ziara di jalan. Lo tau sendiri gimana sensinya dia sama tuh cewek? Untuk saja kagak sampe ngebakar kampus dia, matanya aja kayak mau copot pas melotot.”

“padahal gue udah bilang sering ngingetin albian. Kalo benci jangan keterlaluan sama ziara, nanti bisa naksir beneran. Repot kan jadinya,” sahut arfa ikutan nyerocos.

“apa lo bilang? Naksir? Ngimpi!” ucap albian penuh penekanan.

Brigita tersenyum miring, lantas duduk di samping albian dan menyandarkan kepalanya pada bahu pemuda itu. “jelas lah gak mungkin albian naksir sama tuh cewek muna. Karena yang bisa buat albian jatuh cinta ada di sini,” ucapnya sambil menujuk diri sendiri.

“apa sih lo?” albian mendorong kepala brigita dari bahunya, lalu menggeser tempat duduknya dari cewek itu.

Bibir brigita mengerucut. Ia kelihatan kesal pada albian terang-terangan menolaknya. “kenapa sih? Apa lo masih belum bisa lupain tu cewek? Yang benar aja dong! Lo aja gak tau dia dimana,” sungut brigita.

“bukan urusan lo!” balas albian sengit. Cowok itu paling tak suka brigita mulai mengodanya, karena bagi albian mereka hanya sebatas teman tidak lebih.

Kelas yang awalnya begitu tenang seketika gaduh setelah pak heru dosen yang terkenal kiler meninggalkan ruang kelas. Semua mahasiswa kelas itu kembali bernapas lega setelah ketengangan selam dua jam lamanya dengan dosen kiler yang ditakuti mahasiswa.

1
shora_ryuuka shoyo
Wow, luar biasa!
Raquel Leal Sánchez
Membuat saya terharu
y0urdr3amb0y
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!