NovelToon NovelToon
Cinta Arjuna

Cinta Arjuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Cintapertama
Popularitas:170
Nilai: 5
Nama Author: ryuuka20

I Ketut Arjuna Wiwaha — atau Arjun, begitu orang-orang memanggilnya — pernah jatuh dalam perasaan yang salah. Cinta terlarang yang membuatnya kehilangan arah, membuat jiwanya hancur dalam diam.
Namun, saat ia hampir menyerah pada takdir, hadir seorang gadis bernama Saniscara, yang datang bukan hanya membawa senyum, tapi juga warna yang perlahan memperbaiki luka-lukanya.

Tapi apakah Saniscara benar-benar gadis yang tepat untuknya?
Atau justru Arjun yang harus belajar bahwa tidak semua yang indah bisa dimiliki?


Dia yang sempurna untuk diriku yang biasa.
— I Ketut Arjuna Wiwaha


Kisah cinta pemuda-pemudi Bali yang biasa terjadi di masyarakat.


Yuk mampir dulu kesini kalau mau tau tentang para pemuda-pemudi yang mengalami cinta terlarang, bukan soal perbedaan ekonomi tapi perbedaan kasta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ryuuka20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Kelas Baru

Happy reading

...........

Sang Surya bersinar cukup panas, semua anak telah selesai bergotong royong, Sepasang kekasih menghabiskan waktunya duduk di kantin sekolah dengan menikmati es krimnya.

Cowok berkulit putih itu dengan senyumannya menatap wajah gadis yang sedang menikmati es krimnya mendengarkan curahan hatinya untuk kesekian kalinya merasakan jatuh terlalu dalam ketika ia bersama gadis ini.

"Dinda, kamu kelas apa?" tanya Juna pada gadis yang berada di sebelahnya itu yang sedang menikmati es krimnya.

"Aku kelas 11 2 kayak dulu." jawabnya, Juna hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Kita pisah kelas Din, gak apa-apa kan?" tanya Juna pada Dinda yang menghentikan aktivitasnya meletakkan sendok es krimnya. Dan mengubah raut wajahnya.

Juna terkekeh kecil, melihat perubahan dari raut wajahnya itu dan menarik gadisnya kedalam pelukannya.

"Aku gak akan kemana-mana kok." bisiknya, gadis itu tertawa kecil dan membalas pelukannya. Kabut asmara ada di tengah-tengah mereka tak ada yang bisa membuatnya pudar.

Arjuna adalah seorang cowok yang menarik semua gadis di sekolah dengan ketampanan dan juga bakatnya itu. Jiwa seni yang ada dalam dirinya membuat semua orang mendekatinya karena mau tenar atau sejenisnya. Tapi Juna hanya diam menerima mereka lalu membiarkan mereka pergi, masih ada yang selalu bersama dengannya jadi tidak ambil pusing jika temannya pergi dan tau jika Juna adalah manusia yang tak luput dari kesalahan.

...............

Seminggu kemudian ternyata sudah mulai masuk ajaran baru, Arjuna seperti biasa berangkat ke sekolah bersama Dinda.

"Din, kamu ke kelas sendiri aja ya." ucap Juna pada Dinda yang mengangguk sambil tersenyum dan pergi ke kelas masing-masing.

"Wah, Jun lo pisah sama kita-kita." ucap salah satu temannya yang berdiri di sebelahnya dan menatap papan pengumuman kelas pada tahun ajaran baru ini.

"Biarin ajah, dari pada gue sakit hati di kelas dulu lagi." jelas Juna yang menundukkan kepalanya lalu meninggalkan temannya itu disana. Tak habis pikir Juna akan mengatakan itu pada akhirnya, Gungsan adalah temannya dulu di kelas 10 2.

"Gue kira hati lo kuat dan kali ini gue tau apa yang membuat lo lemah." gumam Gungsan yang menatap punggung temannya itu, percuma juga dia bacotin Juna yang terbutakan dengan cinta.

..............

Arjuna masuk ke kelas barunya, karena ada beberapa orang di acak jadi ia adalah salah satunya. Jadi ia mengulangi menyesuaikan diri dengan teman-temannya disini.

Seseorang menabraknya yang datang dari dalam kelas, lengkap dengan ciri khas kacamata dan buku-buku di pegangnya.

"Heh, cupu! makanya kalau jalan itu lihat dong, kasik Arjun masuk!?" bentak salah satu siswi yang mendorongnya keluar kelasnya dan menarik Juna masuk ke dalam kelasnya. Juna iba melihat gadis itu tersungkur di lantai karena siswi tadi mendorongnya kasar.

Gadis itu segera bangkit dan merapikan buku-buku yang berserakan lalu cepat berlalu begitu saja. Juna menepis tangan siswi itu dan menjauhinya, gadis itu kaget dengan perlakuan Arjuna padanya, teman sekelasnya ada yang tertawa ada yang terkejut juga, Juna tak peduli itu ia tak suka gadis kasar seperti itu.

Seorang wanita masuk kedalam kelasnya semua yang ada dalam kelas itu segera kembali ke tempat duduknya masing-masing. Arjuna masih berdiri karena bingung mau duduk dimana sekarang. Guru itu tersenyum ramah padanya.

"Kamu siswa yang baru kan?" tanya wanita itu padanya.

"Ouh iya, dulu saya anak 10 2 sekarang di acak kelasnya." jawabnya pada guru itu yang mengerti.

"Jadi sekarang perkenalkan diri kamu pada teman-teman ya."

"Pakai bahasa Inggris kenalannya!?" salah satu siswi berteriak dari arah belakang kelas.

"Ya, karena hari ini jam pelajaran bahasa Inggris." sahut cowok yang ada di bangku depan. Juna setuju dengan saran teman-temannya (?).

"Okey, my name is Juna and i world wide handsome." ucap Juna tanpa dosa, semua gadis di kelas itu histeris karena ucapannya itu. Gurunya hanya heran anak jaman sekarang aneh-aneh. Kelas itu seperti pasar yang ramai, ada yang ngerumpi dan sibuk sendiri dengan bukunya padahal di kelas ada guru dan Bu desak adalah guru bahasa Inggris yang tegas.

"Hey, stop it!?" Juna sekali lagi bersuara seketika itu kelas menjadi hening dan mengalihkan perhatian mereka kepadanya.

"Shit down, please!" Buk Desak yang mempersilahkannya duduk. Arjuna melihat bangku kosong sebelah gadis berkacamata tadi

"Kris, Carikan dia tempat duduk." lanjutnya lalu Kris mengantarnya di bangku depan yang ada seorang gadis yang tadi menabraknya itu. Gadis itu hanya sibuk membaca bukunya dan mungkin ia tak tau ada dirinya disana.

Juna menatapnya heran dan langsung duduk saja di sebelahnya itu, tanpa ada komentar dari gadis itu.

"Hey hey, kenalin gue Wisnu." ucap seorang cowok di bangku belakangnya, Juna menerima uluran tangannya.

"Arjuna," jawabnya yang tersenyum pada cowok yang bernama Wisnu itu.

"Eh, Lo harusnya duduk disini." ucap Wisnu yang menepuk bangkunya itu. Juna hanya menatap gadis yang di sebelahnya ini.

"Kan Kris nyuruh gue disini." ujar Juna pada Wisnu yang ingin melanjutkan bicara namun karena guru sedang menjelaskan jadi dia menghentikan protesnya.

Jam istirahat waktunya untuk ke kantin dan ini saatnya dia berkenalan dengan gadis sebelahnya itu.

"Ehem," Juna berdehem agar menarik perhatian dari gadis ini. Gadis itu hanya diam dan menatapnya tajam.

"Kriiiiis ...." Gadis itu memanggil sang ketua kelasnya dengan nada keras membuat Juna heran. Sang ketua kelas dengan malas menghampiri gadis itu.

"Apa Nis?"

"Sri gak masuk dan Lo nyuruh anak baru ini duduk di bangkunya dia?" protes gadis berkacamata itu, Kris lalu menatap tajam ke arah Juna.

"Gue gak ada nyuruh lo duduk disini." Gumamnya pada Juna yang menatapnya balik.

"Lo nunjukin kesini." Juna tak terima dengan protesan dari Kris.

"Gue bilang sama Wisnu." Kris menepuk dahinya dan memindahkan tasnya ke belakang dan pergi begitu saja.

"Gak jelas" gumam Juna, yang aneh dengan kelas ini. Ada perasaan mengganjal dalam hatinya saat ini.

"Sorry, kelas ini memang begini dan nanti Lo akan terbiasa." kata Wisnu yang menepuk pundaknya Juna yang hanya mengangguk sambil tersenyum kaku.

"Eh, gue mau nunjukin sesuatu sama lo keahlian gue yang perlu gue bagi." bisik Wisnu pada Juna heran dengan cowok itu dan menarik Juna keluar kelas beberapa orang di sebrang bangkunya menggelengkan kepalanya, mungkin peringatan.

"Eh, Wis jangan ajak dia deh nanti dia kayak lo." cegat gadis berambut panjang itu di depan pintu.

"Tenang ajah, gue gak akan ngapa-ngapain kok." ucap Wisnu yang ingin menerobos pintu keluar itu. Gadis yang tadi hanya membiarkan mereka pergi keluar kelas.

"Loh, anak baru mana?" tanya Kris pada gadis yang sibuk dengan bukunya itu.

"Tuh, barusan dia pergi keluar padahal ini jam pelajaran buk Agni. mending Lo cari deh dari pada kita kena imbas." jawab Radha yang baru saja dari luar kelas. Tanpa pikir panjang cowok itu menyusul Juna dan Wisnu ke suatu tempat yang mungkin adalah tempat yang ingin Wisnu tunjukan pada Juna.

Juna heran dengan Wisnu yang mengajaknya ke suatu tempat di sebelah sanggar tari. Lapangan? Mungkin itu yang Juna lihat sekarang tapi ada sesuatu yang berbeda di sana.

"Sanggar lukis taksu club?" Wisnu hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Hmm, gue dah tau wis." ucap Juna pada Wisnu yang menggelengkan kepalanya.

"Tapi Lo gak tau isinya, ini tempat untuk semua orang berkarya." Wisnu mengajak masuk Juna yang mengikutinya dari belakang.

Seseorang yang sedang melukis di bawah pohon mangga tersebut, pria yang lihai dengan kemampuan melukisnya. Warna yang ia berikan sangatlah pas dan penuh keceriaan tapi ia hanya melihat punggung pria itu dan lukisannya juga.

"Nah itu gurunya, ini khusus buat semua kalangan termasuk anak sekolah kita dan gue salah satunya. Gue denger sih selain Lo juara nari lo juga jago ngelukis ya, dan dia mungkin orang yang pas buat Lo ." Jelas Wisnu pada cowok itu yang menelan pernyataan temannya. Juna penasaran dengan pelukis itu sepertinya ia mengenal punggung tersebut. Yah, Juna punya keahlian dalam mengenali orang dari punggungnya.

"Woii?! balik ke kelas dimarahin Buk Agni nanti." panggil Kris yang menarik tangan mereka berdua sebelum mendekati pria tersebut.

Terngiang-ngiang jelas bayangan punggung lagi, dan ia mengenal bentuk tubuh tersebut dan juga punggung itu tapi ia masih ragu.

Sesampainya di rumah Juna terkejut karena di dapur dengan jelas terlihat sama dengan yang tadi ia lihat dari baju pelukis itu dan punggungnya juga.

Pria tersebut ada di rumahnya?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung....

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

1
LyaAnila
wah. kalau gitu kalian akur-akur ya jangan ribut 🥰
LyaAnila: aku udah mampir kak. ditunggu di ceritaku juga ya makasih👍
total 1 replies
LyaAnila
lha bisa-bisanya kok gitu. bapaknya nikah lagi kah?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!