cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang sudah sukses hidup di rantau. saat dia akan menikahi pujaan hati nya,Bundo nya,kakak dari almarhumah ibu nya membukakan sebuah rahasia besar.
gadis yang akan di nikahi nya itu ternyata anak kandung dari ayah nya dengan wanita lain.
apa yang akan di lakukan oleh Farhani,nama pemuda itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Depi Delita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal mula persiapan
Suasana di kediaman pak Sudirman tampak ramai. Mereka sedang sibuk mempersiapkan pesta pernikahan putri mereka yang bernama Aurora.
" Ma,apa mama dan papa tidak datang berkunjung ke rumah bang Farhan? Bang Farhan baru saja menghubungi ku mengatakan kalau bundo nya dari kampung sudah datang" ucap Aurora pada mama nya yang tampak sedang sibuk membantu menghias kamar pengantin untuk Aurora.
Buk Sindi melihat ke arah anak nya," mama sibuk. Besok kan ketemu juga di sini" ucap buk Sindi.
" tapi ma,mama dan papa kan belum pernah ketemu langsung sama keluarga nya bang Farhan. Apa tidak sebaiknya mama dan papa kesana untuk bersilaturahmi. Sekedar ingin mengenal mereka sebelum hubungan kami di halal kan" ucap Aurora.
Buk Sindi kembali menatap anak nya," alah, yang datang itu kan bukan ibu kandung nya Farhan. Buat apa mama kesana,cuma buang buang waktu saja. Sekarang yang penting itu Farhan nya sudah cinta mati sama kamu. Dan kamu nanti kalau sudah menikah dengan Farhan,jaga suami mu itu. Jangan biarkan keluarga nya mengusik hidup kalian dan juga uang kalian. ingat,Farhan itu sudah yatim piatu. Harta nya hanya untuk kamu,jangan biarkan suami mu mengirim uang lagi ke kampung nya untuk kakak ibu nya itu" ucap buk Sindi yang membuat Aurora terkejut.
" kok mama ngomong gitu sih ma. Menurut bang Farhan,bundo nya itu lah yang membiayai semua kebutuhan dia dulu semenjak dia lahir. Bundo itu sudah menganggap bang Farhan seperti anka kandungnya sendiri. Jadi bang Farhan harus berbakti pada nya" ucap Aurora.
Buk Sindi menarik nafas panjang," sudah,sudah. Nggak usah banyak bicara sekarang. Nanti kamu akan mama kasih tau apa yang harus kamu lakukan setelah menikah. Sekarang kamu istirahat saja, biar besok bisa tampil sempurna di acara sakral mu" ucap buk Sindi.
Aurora mengangguk dan berjalan meninggalkan mama nya.
Sementara itu,di rumah Farhan. Farhan tampak sangat senang melihat kedatangan Bundo dan keluarga nya yang lain dari kampung halaman nya di Payakumbuh Sumatera Barat.
" Bundo sehat" tanya Farhan sambil mencium tangan wanita yang sudah membesarkan nya dengan kasih sayang seperti seorang ibu pada anak kandung nya.
Buk Farida langsung tersenyum sambil mengusap kepala anak nya itu. " bundo sehat nak. kamu udah besar, sebentar lagi mau nikah. Ibu mu di sana pasti merasa bangga melihat mu sudah besar dan sukses seperti sekarang ini" ucap buk Farida sambil menitikkan air mata nya.
Farhan tersenyum," apa yang aku dapatkan hari ini,semua berkat kasih sayang Bundo pada ku. Walaupun ibu sudah tiada ,tapi Bundo selalu memperlakukan ku sama seperti anak anak Bundo yang lain. Aku tidak pernah kehilangan kasih sayang walau sudah tidak punya ayah ibu dari kecil. Karena itu lah aku bisa sukses seperti sekarang ini" ucap Farhan.
Putri anak bungsu buk Farida langsung mendekat," apa putri masih boleh minta uang jajan sama Uda kalau Uda udah nikah" tanya Putri.
Farhan langsung mencubit pelan hidung adik ya itu," tentu saja masih boleh. Kamu kan adik Uda" jawab Farhan.
" Boleh,tapi jangan banyak banyak dan tidak boleh sering sering. Harus jaga batasan,kamu harus menghargai istri uda mu" ucap buk Farida.
Buk Farida kemudian mengeluarkan surat nikah almarhum ibu nya Farhan dan sebuah foto..
" Farhan,Bundo membawa buku nikah almarhumah ibu mu dan juga foto ayah mu. Apa kamu tidak berniat untuk mencari ayah mu itu" tanya buk Farida sambil menyerahkan foto itu pada Farhan.
Farhan langsung mendorong tangan Bundo nya," maaf Bundo,aku tidak berniat sedikit pun untuk melihat wajah laki laki itu. Bagi ku ayah ku sudah mati" ucap Farhan.
" jangan begitu nak, bagaimana pun juga,dia adalah ayah mu. Bondo dapat kabar kalau dia dulu merantau ke ibu kota. Siapa tau kamu bertemu dengan nya. hanya saja karena kamu tidak pernah mau melihat foto nya,maka nya kamu tidak mengenalinya " ucap buk Farida.
Farhan langsung menggeleng," udah lah Bundo. Untuk apa membicarakan laki laki yang tidak bertanggung jawab itu. dia meninggal kan ibu ku sata sedang hamil besar. Ibu yang selalu menunggu kabar dari nya jadi sering sakit sakitan karena tidak pernah mendapat kabar dari dia semenjak dia pergi. Aku jadi kehilangan ibu ku disaat usia ku baru sembilan bulan. Kalau tidak ada Bundo,entah jadi apa aku sekarang ini" ucap Farhan.
" kalau ada yang mengatakan aku iini anak durhaka,bagi ku itu tidak masalah. Karena alu durhaka di sebabkan ayah ku itu yang lebih dulu durhaka pada ku. bisa bikin anka,tapi tak bisa tanggung jawab" ucap Farhan.
pak Rustam suami nya buk Farida langsung mendekat," sudah lah Farida. Jangan ingat kan lagi Farhan pada bajingan itu. hanya akan membuat sakit hati nya bertambah" ucap pak Rustam.
Buk Farida mengangguk," kalau begitu,Bundo tidak akan membicarakan dia lagi" ucap buk Farida sambil tersenyum.
" kalau begitu,Bundo istirahat lah dulu. Perjalanan jauh pasti membuat Bundo lelah" ucap Farhan.
Buk Farida mengangguk dan berjalan masuk ke dalam.akmar yang sudah di persiapkan Farhan untuk nya.
Di saat sudah berada di dalam kamar itu,buk Farida duduk sambil menatap foto pak Sudirman dan Hafizah adik nya.
" aku punya firasat akan bertemu dengan mu di kota ini. Kalau firasat ku itu benar, kamu harus mempersiapkan kata kata bagus untuk penjelasan mu karena sudah meninggalkan adik ku sendiri tanpa kabar " ucap buk Farida.
Pak Rustam mendekati Istrinya. " untuk apa kamu membawa buk nikah Hafizah dan foto Sudirman ke sini" tanya pak Rustam.
Buk Farida menarik nafas panjang," bang,Farhan sudah lama tinggal di kota ini. Dia juga seorang pedagang. Tokonya pun banyak. dia bisa saja ketimu dengan ayah nya,tapi karena tidak kenal, makanya dia tidak tau itu ayah nya" jawab buk Farida.
" trus kalau mereka sudah ketemu dan saling kenal,kamu mau apa" tanya pak Rustam.
Buk Farida terdiam sesaat. Pak Rustam kemudian menggenggam tangan istri nya itu " Farida. Besok hari pernikahan Farhan. biarkan dia bahagia . Tidak perlu mengingat dia tentang yaha kandung nya. Itu hanya akan membuat hati nya tambah sakit" ucap rustam.
Buk Farida mengangguk," iya bang,aku ngerti " ucap buk Farida.
" ya sudah, sekarang kamu istirahat lah. Ingat,kamu baru sembuh,jadi harus banyak istirahat. Jangan sampai besok di acara anak kita,kamu malah sakit" ucap pak rustam.
Buk Farida mengangguk dan merebahkan badan nya di tempat tidur itu untuk istirahat.