Transmigrasi Menjadi Figuran Posesif Para Raja

Raja gabriel membawa zamora ke istananya. Dia dan zamora berada di balkon kamarnya. Duduk dengan tangan yang menari-nari di atas keyboard laptopnya. Targetnya cctv keamanan mansion morgan.

Layar laptopnya menampilkan jendela-jendela kecil yang menunjukkan pemandangan dari kamera berbeda, kamar, halaman, ruang tamu.

Dia membuka penyimpanan dan melihat daftar rekaman yang tersimpan. Sebagian besar rekaman lama akan terhapus. Dia memilih rentang waktu spesifik dan menekan unduh.

Zamora menatap rekaman yang telah di sembunyikan raja gabriel. Zamora berpikir, di lihat dari rekaman cctv Morgan tidak ada yang namanya marcus. Cctv itu pun menunjukkan aktivitas rencana morgan dan baskara tanpa adanya marcus. Zamora berpikir. Jika marcus tidak ada di mansion tersembunyi baskara dan morgan, lalu dia manakah marcus tinggal dan menjalankan aksinya? Itulah benar yang sedang coba dia pecahkan hingga membuatnya melamun.

Raja gabriel menatap wajah kekasihnya yang sedang serius melamun. Raja gabriel tahu, zamora bukan hanya sekedar melamun tetapi ada rencana tersembunyi yang dingin strategis, siasat yang rapi.

Seolah di sengat listrik, mata zamora terbuka lebar dia terdiam sesaat. "Hmm, aku yakin. Ada di mansion baskara yang ditinggalkan penghuninya." Batinnya tersenyum simpul. "Nama marcus hanya namanya, tidak ada nama belakang yang dicantumkan di novel tersebut. Aku yakin sekarang." Ucapnya memegang dagunya. "Aku akan mencoba memeriksanya." Gumamnya, bibirnya melengkung membentuk senyuman puas dan yakin.

Raja gabriel mengangkat alisnya cepat dan bola matanya bersinar memancarkan keinginan tahuan yang besar. "Sayang, apa kamu menemukan sesuatu?"

Zamora tersenyum menyeringai. "Berikan laptop mu hubby. Jika yang aku pikirkan benar. Semuanya sudah terungkap. kita hanya membutuhkan bukti dan mengumpulkannya, dan malam ulang tahun senna. Kita akan memberikan kejutan yang sangat besar." Ucapnya dengan nada dingin.

Mata raja gabriel menyipit, alisnya berkerut penuh kebingungan. Tetapi sedetik kemudian, pandangan matanya terkunci dengan pandangan zamora. Terkunci dalam pemahaman bersama. Raja gabriel memberikan laptopnya kepada zamora.

Zamora menggunakan keyboard untuk senjatanya saat ini. Membuka siapa pelaku sebenarnya. Pelaku yang seakan sulit di dekati. Zamora berpikir, jika tidak tidak bisa mendekatinya, maka zamora hanya bisa menggunakan senjata lewat keyboardnya. Dan targetnya adalah jaringan cctv tersembunyi di mansion mewah milik baskara. Karena baskara di culik mansion itu tidak ada penghuni utamanya.

Jari jemari zamora mulai menari dia atas keyboard. Dia menyusup melalui pintu belakang yang sering di lupakan. Pemutar media nirkabel yang terhubung ke jaringan yang sama dengan kamera pengawas.

Jari-jarinya berselancar begitu memukau. Baris kode muncul dan menghilang dalam sekejap mata. Saat dia menavigasi labirin digital.

Setelah beberapa saat akhirnya zamora berhasil layar laptopnya menampilkan langsung dari kamera pengawas di tersenyum.

"Hmm, inikah orang itu." Gumamnya, zamora kemudian menembus rekaman cctv yang telah tersembunyi dan rekaman itu membuat raja gabriel terkejut.

"Dia--" Ucap raja gabriel terpotong dengan ucapan zamora.

"Asisten kepercayaannya baskara. Marcus. Nama panggilannya Mark. Hingga kita sulit mencari datanya." Ucap zamora menatap mata raja gabriel dalam. "Hubby, kita kumpulkan para raja dan juga hubby draco. Kita akan membuat rencana agar ulang tahun senna sangat meriah. Bagaimana hubby Gabriel?"

Raja gabriel mengangkat zamora dan mendudukkan di pangkuannya. "Kamu sangat hebat sayang. Kami ketiga raja kalah dengan kepintaran mu." Ucap raja gabriel mengelus pipi zamora lembut.

Sudut bibir zamora terangkat, matanya ikut menyipit. Menciptakan kerutan halus di tepinya. Senyumannya begitu tulus." Terimakasih hubby pujiannya, zamora gitu loh. Sekarang ayo kita hubungi yang lainnya." Ucapnya dengan nada berbinar.

Raja gabriel tersenyum menyeringai. "Nanti sayang, aku ingin melahapmu dulu sampai puas." Desisnya dengan suara serak.

Raja gabriel langsung melumat bibir zamora. Melumatnya penuh hasrat membara. Dia tidak ingin menyia-nyiakan waktu kebersamaan dengan kekasihnya. Dia melumat bibirnya dengan tergesa-gesa seakan-seakan tidak ingin meninggalkan momen itu.

Tangannya mulai berselancar merasakan tekstur kulit kekasihnya. Jari-jarinya menari bagai peselancar mengikuti setiap lekukan tubuh kekasihnya. Dan berhenti di titik yang terdalam. di area paling sensitif dan paling tersenyum bunyi di situlah jari-jarinya berselancar. Bergerak dan menari-nari di titik tersebunyi. membuat zamora memejamkan matanya. Menikmati setiap sentuhan raja gabriel.

Bibir raja gabriel terus menghujam bibir zamora, tidak pernah puas menyesap dan melumat bibir manis kekasihnya. Matanya terpejam menikmati bibir kekasihnya, dengan tangan yang masih menari-nari.

Dengan napas tertahan. Zamora memeluk raja gabriel erat. Saat ombak keluar dari puncaknya. Zamora terengah-engah. Raja gabriel melepaskan ciumannya dan mengangkat zamora menuju kasurnya.

**

Sedang di perusahaan draco.

"Deon, siapkan semuanya. Aku akan menikahi kekasih ku besok. Aku harus bertindak cepat deon, membantai semua orang yang telah menyakiti kekasih ku. Tetapi besok akan menikahinya." Gumamnya datar dan matanya dingin.

"Benar tuan muda, itu lebih baik. Aku akan menyiapkan semuanya." Ucap deon berbinar-binar.

Deon merasa bahagia tuan mudanya bisa memiliki pendamping. Deon telah melihat kehidupan tuan mudanya yang sangat keras dan berusaha. Hingga dia menjadi raja yang terkenal. Namun orang-orang tidak tahu sosok raja yang paling terkenal adalah raja draco. Raja draco selalu memakai kacamata topeng ketika menjadi raja dengan kacamata yang berbeda-beda warna dan bentuk ketika menjadi raja kematian.

"Senna, pesan mu akan aku ingat. Setelah semua selesai, aku akan melindungi kekasihku zamora Crystal." Desisnya matanya penuh sesuatu yang tidak terucap.

Sedangkan raja gabriel sedang berolah raga dengan zamora. Dia menciumi leher jenjang zamora tanpa ampun di sela gerakannya.

"Hubby, setelah ini sudah ya?" Ucap zamora cemberut..

"Belum sayang, kini giliran ku." Jawab raja kaiser yang telah berubah.

"Hubby kaiser." Panggilnya dengan nada serak.

"Hmm." Jawabnya menghisap kuat leher zamora.

"Buset, raja kaiser lagi. mana belum dua raja lagi. Raja Arsen dan kinsey. Aku pun harus adil setelah ini dengan mereka." Batin zamora.

***

Dimansion Mahendra.

Tommy dan audrey terkejut, melihat rekaman yang dikirimkan orang tidak di kenal.

Air mata audrey jatuh meluncur tanpa henti, karena kenyataan pahit yang baru saja terungkap di depan mata-nya. Setiap air mata yang jatuh adalah perwujudan dari kepercayaan yang hancur berkeping-keping. Orang yang selama ini sangat di percayai dan di hormati, ternyata begitu kejam terhadap dirinya.

Begitu juga dengan suaminya tommy. Dia mengepal tangannya erat. Hingga buku-buku tangannya memutih. Rasa marah dan kecewa bercampur di dada. Pengkhianatan kepercayaan orang yang dia anggap penyemangat hidupnya, kini meruntuhkan hatinya dan menghancurkan berkeping-keping. Ayahnya sendiri tega menghancurkan kehidupan dirinya dan memisahkan anaknya dari kehidupan mereka.

Mami Audrey dan daddy tommy saling memeluk erat. mencoba saling menguatkan.

Ting.. ponsel Daddy Tommy berbunyi suara Notifikasi pesan di ponselnya muncul.

Dia membaca pesan tersebut.

"Temui aku malam ini di istana raja kaiser. jangan ada yang tahu kalian menemuiku." Pesan dari zamora.

Deg..

"Baik, Daddy akan menemui dan mengajak mami audrey." Pesan balasan daddy tommy.

"Siapa daddy?" Tanya mami audrey yang masih meneteskan airmatanya.

"Zamora putri kita." Jawabnya dingin dan datar air matanya mengalir.

Mami audrey memeluk daddy tommy. Perasaan bersalah mereka benar-benar sangat besar terhadap zamora anak mereka.