kisah sekretaris yang nikah sama bos nya
⚠️ mengandung scene dewasa ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kholifah NH2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal
Hari yang buruk bagi Hazel Aurora, yang saat itu sedang depresi karena ulah ibu tirinya, Kelly.
Kelly sengaja mencuri uang ratusan juta yang dia simpan di dalam brangkas miliknya. Itu bukan lah uang biasa, melainkan uang arisan milik teman-temannya yang sudah dia kumpulkan sebagai ketua arisan.
Bodohnya Hazel, Kelly mengetahui akses untuk membuka brangkasnya. Akses yang sangat umum yang tidak lain adalah tanggal lahirnya. Hazel menyesali dirinya sendiri, andai dia tahu hal seburuk ini akan terjadi, pasti sudah mengantisipasi nya dari jauh-jauh hari.
Namun nasi sudah menjadi bubur, Kelly sudah menguras habis semua uang di dalamnya dan pergi entah kemana. Semua akses komunikasi sudah terputus. Dan kini, Hazel bingung setengah mati, dia harus mengumpulkan uang itu kembali sebelum anggota arisan mencurigainya.
"Aku harus cari uang itu kemana? Dan, gimana caranya?."
"AAAKH!." Hazel menjerit, ia membanting bingkai foto yang menunjukkan kebersamaannya dengan Kelly,
"Mama..."
"Mama tega ngelakuin ini ke Hazel, apa salah Hazel, Ma."
...•••••...
Dengan pikiran yang kacau, Hazel menjalankan aktifitas seperti biasa. Pergi ke kantor dan menemui beberapa petinggi perusahaan dalam rapat penting. Posisinya sebagai sekretaris pribadi, membuatnya harus selalu berada di sisi Dave, duda tampan kaya raya, pemilik perusahaan tempatnya bekerja.
Hazel melamun, apa lagi yang ia pikirkan selain jalan keluar untuk mencari uang sebanyak itu? Ratusan juta. Bahkan, meski sudah dua tahun Hazel bekerja, dia tidak akan bisa mengumpulkannya. Ya, tidak akan bisa. Sebab, uang hasil kerjanya, di gunakan untuk kebutuhannya bersama Kelly.
Mengingat Kelly, membuat Hazel mengepalkan tangannya. Segalanya telah dia lakukan, segalanya telah dia turuti untuk Mama tirinya itu. Apa pun keperluannya, selalu Hazel berikan. Sangat tidak pantas jika Kelly membalas ketulusan dan kebaikannya dengan penghianatan seperti ini. Hazel membencinya.
Dave melirik Hazel. Dia menendang sepatu Hazel dari kolong meja, membuat gadis itu tersentak dan langsung fokus pada pertemuan yang masih berlangsung pagi itu.
Akhirnya, Hazel terbebas setelah hampir dua jam pertemuan. Pertemuan yang sangat membosankan, ditambah situasi hatinya yang sedang buruk.
Selesai dengan pertemuannya, Hazel mengikuti Dave kedalam ruangannya. Dia taruh berkas-berkasnya diatas meja dan langsung menyandarkan punggungnya di sofa.
Dari kursinya, Dave memperhatikan Hazel, alisnya mengernyit, tidak biasanya Hazel seperti ini,
"Ada apa, Zel? Meeting ngelamun, nggak fokus? Belum minum kopi, kah?" Dave bertanya, dia tahu kebiasaan Hazel yang tidak pernah melewatkan segelas kopi setiap harinya,
"Saya udah minum tiga gelas kopi, Pak. Dua gelas di rumah, satu gelas di sini."
"Ya ampun, itu nggak bagus buat kamu..."
"Cerita ke saya, ada masalah apa?."
"Bapak bisa bantu?."
"Ya, kalo masalah cinta, saya nggak bisa bantu ya..."
"Kamu sendiri kan tau, saya juga gagal urusan cinta, haha."
"Hm, Bapak, playboy yang selalu gagal urusan cinta."
"Hey, Hazel? Bonus kamu saya cancel, ya?."
"Huaaa, jangan dong, Paaak. Just kidding."
"Makanya, jangan mengejek saya terus..."
"Ya udah, ceritakan."
Belum sempat bercerita, Dave terlihat menerima panggilan telfon dari seseorang, "Tunggu, sebentar."
"Ya ampun, Paaak" Hazel terkulai lemas, ia terlihat pasrah.
Dave bangun dari kursinya dan menerima telfon sambil menatap kearah kaca gedung. Terdengar telfon yang begitu penting dan berlangsung cukup lama, Hazel pun memutuskan untuk kembali keruangannya. Dia akan kembali mencari jalan keluar untuk masalahnya itu.
Didalam, Hazel menatap ponselnya, jempolnya menggeser daftar kontak teman-temannya yang memungkinkan untuk membantunya mencari solusi.
Dengan penuh harap, Hazel mencoba mengirim pesan pada salah satu kontak bernama Jean. Ya, Jean Elgavindra, laki-laki pewaris tunggal kekayaan mendiang kakeknya yang juga merupakan teman dekatnya saat kuliah.
Ya, hanya sebatas teman dekat. Karena saat itu, ia menolak cinta Jean dan memilih Samuel. Sedikit mengenalkan sosok Samuel, dia adalah mantan kekasih Hazel. Namun hubungan mereka berakhir dengan cepat karena penghianatan yang dilakukan laki-laki itu.
Hubungannya yang kandas, membuat Jean mengucilkannya. Jean mengutuk Hazel atas karma yang dia dapat setelah menolak cintanya. Tetapi hari ini, demi mendapatkan bantuan, dia harus memberanikan diri untuk menghubunginya.
Entah bagaimana respon Jean nanti, apa pun yang terjadi. Hazel pikir, tidak ada salahnya mencoba menghubungi laki-laki itu.
"Jean? Ini aku, Hazel."
...••••...
Bersambung....
Waaahh ada judul baru nih guys...
Jangan lupa dibaca ya, di love, like, komen biar aku semangat update
Tenang, tenang. Insya Allah aku konsisten, aku nggak akan lupain kisah Airin dan Adrian di judul sebelah hehehe
Harap tinggalkan jejak, oke 💖💖💖💖