" Max apakah kau menyesal? " Sebuah suara menggema di telinga Maximilian..
Ditengah ajalnya, Max melihat seorang wanita yang selama ini ia siksa sedang merangkak menuju tempatnya berbaring dengan sekarat.
Wanita cantik namun dengan tubuh penuh luka yang dia buat selama ini.
wanita yang tak pernah ia anggap dan tak pernah dia pedulikan, wanita yang selama ini dia siksa mati matian.
wanita itu kini memeluk tubuhnya yang sekarat, memeluknya dengan erat, membiarkan api membakar tubuh wanita itu lebih dahulu sebelum menyentuh tubuh nya.
dapat ia rasakan api mulai membakar pakaian nya dan pakaian wanita itu.
" tenang saja.. aku akan melindungi mu.. "
kata kata lembut yang selalu ia berikan pada nya, bahkan di detik detik terakhir hidupnya.
Aku... aku sangat menyesal..
bisakah aku mendapatkan kesempatan lagi untuk bersama mu...
.
.
.
.
Jantung Max seketika terhenti ketika ia terbangun di kamar yang ia tempati 5 tahun lalu..
kamar ini... apakah aku kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Prolog
Maximilian POV
" Penghianat!! Kau pembunuh!! Kau telah membunuh Orang tua ku!! Aku tidak akan mengampuni mu! "
Pembunuh...
Begitulah ucapan yang sering aku berikan pada Wanita ini setelah sebuah strategi terjadi.
.
.
.
Andini Kumala Sari.. seorang wanita yang berasal dari Indonesia, wanita yang selama 2 Tahun telah bekerja sebagai pembantu di mansion ku yang ada di Madrid, Spanyol.
wanita itu sudah bekerja di sini sejak usia 18 tahun, ah tidak.. Lebih tepatnya aku lah yang mempekerjakan dia di sini secara Ilegal.
Dahulu aku membelinya dari sebuah kartel perdagangan manusia. entah kenapa setelah melihat gadis itu sekali, aku merasa sangat tertarik pada nya.
Wajahnya yang polos begitu terlihat cantik di mata ku, selama 32 tahun aku hidup, belum pernah aku merasa setertarik ini pada wanita.
" Tu-tuan.. tolong jangan sakiti saya... saya akan melaksanakan segala perintah anda, saya akan mengepel dan membersihkan seluruh istana anda.. tolong jangan jual saya pada orang lain.. hiks hiks.. hiks.. " ucap gadis kecil itu.
Lihatlah betapa menggemaskan nya dia?
Aku membawa gadis itu ke mansion ku untuk pertama kalinya, wajahnya terlihat begitu terpukau. bahkan yang lebih membuatku heran, dia melepaskan alas kakinya sebelum menyentuh lantai.
Awalnya aku merasa bingung, kenapa dia melakukan itu? namun asisten ku Carlos mengatakan bahwa itu adalah tindakan yang biasa di lakukan di negaranya saat bertamu.
Setelah aku tau itu, tentu aku tidak heran lagi, dia gadis yang unik, itulah kesan pertama ku.
.
.
Hari demi hari terus berlalu, gadis itu semakin tumbuh dengan baik..
wajahnya yang awalnya terlihat seperti anak remaja, kini mulai berubah menjadi orang dewasa.
Sialnya jantungku malah berdebar dengan kencang ketika melihat wajahnya. wajah nya yang manis dengan kulit putih bersih.
Aku benar benar tak kuasa menahan nafsu dan pikiran ku. otak ku rasanya kosong setiap kali melihat wajah gadis itu.
Hingga pada akhirnya....
Malam itu aku merenggut kesuciannya secara paksa.
.
.
" hiks.. hiks.. tuan tolong lepaskan saya... " ucap Andini sembari berusaha mendorong tubuh ku yang dua kali lipat lebih besar dari tubuhnya.
Nafsu ku yang sudah di ujung tanduk tak kuasa ku tahan kembali, Rasanya tubuh ku akan meledak jika aku menahan ini lebih lama lagi.
sudah sejak lama ku tahan perasaan ini, seharusnya aku melakukan ini sejak lama, namun entah kenapa aku menahan nya selama ini.
Aku tidak ingin menyakiti tubuh gadis kecil itu, aku ingin dia menikmati masa remaja nya dengan baik.
bahkan sekarang pun aku juga tidak ingin melakukannya secara paksa seperti ini, sialnya saat di pesta tadi seseorang memasukan sesuatu ke minuman ku sehingga aku menjadi tak terkendali.
" Maafkan aku.. Ini hanya akan sakit sebentar, tapi semua akan baik baik saja setelah ini.. " begitulah ucapan ku yang berusaha menenangkan gadis yang berada di bawah kukungan ku ini.
Namun seperti nya dia tidak terpengaruh, wajahnya pucat pasi seperti orang kehilangan darah, matanya sedari tadi tak hentinya mengeluarkan air mata.
Namun nafsu yang tidak tertahankan membuatku hilang kendali..
malam itu aku mengambil kesucian Andini, aku mengambilnya secara paksa, malam itu dia menangis sejadi jadinya.
Mungkin disitu lah mulainya kesalahan ku yang beruntun ini.
Tak lama dari sejak hubungan itu, Andini menjadi gadis yang pendiam, dia tak seceria dulu, bahkan dia selalu menjauhi ku.
aku merasa sangat bersalah, aku tak ingin membuat dia tidak nyaman, dia pasti sangat sengsara melihat kehadiran ku.
Saat itu aku sangat frustasi, aku ingin menjadi semakin dekat dia Andini. aku memikirkan banyak cara
.
.
" Andini aku ingin bicara pada mu. " ucap ku menghentikan gadis itu yang kini sedang berjalan ke taman belakang.
aku melihat tangan gadis itu penuh dengan alat bersih bersih, seperti nya sekarang dia ingin membersihkan taman belakang.
Dengan wajah ragu dan sedikit ketakutan ia berusaha memandang ku. walau hanya beberapa detik, tapi aku bisa melihat ketakutan di mata nya.
" tu-tuan butuh se-sesuatu? " tanya Andini dengan suara terbata bata.
" Orang tua ku akan datang besok, aku ingin kau berpura pura menjadi kekasih ku untuk beberapa waktu sampai mereka pergi. " begitulah akhirnya aku mengutarakan ide gila yang aku pikirkan sejak semalaman.
Aku sangat ingin dekat dengan Andini, aku tak tahu harus melakukan apa sehingga kedatangan orang tuaku membuat aku melancarkan ide gila itu.
wajah Andini sangat terkejut, mata nya terlihat membulat, sangat lucu dan imut, membuat aku ingin menciumnya.
" A-apa? " gadis itu terlihat tidak percaya.
" aku tau kau kaget dan tidak siap, tapi aku mohon.. orang tua ku selalu mendesak ku agar aku segera mengenalkan kekasih ku pada mereka, tapi aku bahkan belum punya kekasih, jadi tolong kau berpura pura lah menjadi kekasih ku untuk sementara waktu ya.. " begitulah aku yang menjadi sangat cerewet dan banyak omong untuk pertama kalinya.
aku cukup kaget, biasanya aku akan sangat malas untuk mengeluarkan kata kata yang sangat berlebihan seperti ini, tapi di hadapan Andini aku menjadi seperti orang baru yang tidak ku kenal.
" Tapi.. ba-bagaimana kalau tuan dan nyonya tau kalau saya hanya pembantu? " ucap Andini dengan nada ragu ragu.
" Tak masalah.. orang tua ku tidak memandang kasta, yang penting anaknya tidak gay, mereka sudah bersyukur. " lagi dan lagi aku mengeluarkan kata kata unik dan berlebihan yang tidak pernah aku katakan pada siapapun termasuk pada ayah dan ibu ku.
" T-tapi.. " Andini masih terlihat ragu, dan aku sangat khawatir jika dia akan menolak.
" jika kau tidak mau, aku akan menjual mu pada pria botak yang gendut! " ancam ku dengan nada tegas pada Andini.
Wajah Andini mulai terlihat ketakutan, dia langsung menggeleng dengan panik.
" ti-tidak tuan.. tolong jangan jual saya.. saya akan menuruti apapun perintah anda, Saya bersedia berpura pura menjadi kekasih anda tuan.. " ucap Andini dengan mencangkupkan kedua tangannya.
percayalah wajah Andini saat itu benar benar sangat imut, seperti bayi kucing yang memohon untuk tidak di buang.
Tentu aku hanya mengancam saja, tak mungkin aku akan membuang gadis ini. apalagi saat aku mulai menyadari perasaan ku dengan jelas pada nya.
" bagus! nah sekarang kau harus berhenti memanggil ku tuan, panggil Aku Max. " jujur saja aku tidak nyaman saat dia memanggil ku Tuan.
" Baik Tu-ah Max.. " ucap Andini terbata bata sembari menunduk, sangat imut.
" bagus! sekarang letakan itu di sana, dan ikut aku! " aku menarik tangan mungil Andini dan membawa gadis itu menuju Lantai atas.
Beberapa pelayan melihat kami, namun aku tidak peduli. yang penting rancana ku telah berhasil.
Aku membawa gadis itu ke lift, dia mendonggak menatap ku dengan wajah panik dan penuh kebingungan.
lantai lift terus naik, aku masih menatap ke depan dengan tangan ku yang tanpa sadar masih menggenggam tangan mungil nya.
aku merasa seperti memegang tangan anak kecil, benar benar mungil dan lembut. aku tentu tidak berpikir bahwa aku adalah pedofil.
lift akhirnya membawa ku dan gadis kecil ku, ah maksudnya Andini ke lantai 3. kami berjalan dengan santai menuju kamar ku.
namun entah kenapa Andini malah terlihat berlari lari kecil agar bisa menyamai langkah ku, terlihat seperti anak kecil, sangat lucu.
Akhirnya tibalah aku di kamar tidur ku, kamar yang biasa aku tempati.
Wajah Andini terlihat pucat pasi dan terlihat takut, bahkan tangan yang aku genggam terlihat mulai dingin.
" tenang saja, aku tidak akan menyentuh mu tanpa persetujuan. aku hanya ingin kau tidur di sini selama ayah dan ibu ada di mansion ini. " ucap ku yang sebenarnya aku pun tidak yakin kata kata ku itu.
" ta-tapi kenapa? boleh saya tidur di kamar yang lain saja? " ucap gadis itu yang sepertinya tidak percaya dengan ucapan ku.
" ayah dan ibu akan curiga jika kita beda kamar, aku tau jika ini berbeda dengan negara mu, tapi di sini hal yang biasa jika sepasang kekasih tidur seperti suami istri di ranjang yang sama. malahan akan aneh jika tidak seperti itu. " ucap ku yang kembali meyakinkannya. aku bahkan tidak sadar jika aku terlihat seperti pedofil saat ini.
wajah Andini masih terlihat ragu, samar samar aku bisa melihat rona merah di wajah gadis itu. tanpa sadar aku tersenyum.
" atau kalau kau menolak, seperti nya aku perlu menghubungi pria botak.. " aku mengeluarkan ponsel ku dan pura pura menghubungi seseorang.
oh astaga, lihatlah wajah gadis itu kini mulai di penuhi air mata, bahkan dia terlihat sangat panik.
" ti-tidak tuan.. Ah Max, jangan.. saya akan menuruti perintah anda... " ucap nya dengan wajah yang pasrah.
aku pun menaruh ponsel ku kembali di saku dan tersenyum puas.
.
.
.
mungkin di sinilah kisah memilukan tentang kami di mulai, kisah yang membuat penyesalan di hati ku dan kesakitan di hati gadis ku.
Maximilian Harrison Fernando
Andini Kumala Sari.
.......
.......
.......
.......
...Bersambung...
sama beli ragi
ayolah thor..
update lagi....
wkwwkk ikut berpantun ya thor..semngtt kaka
Andini olahraga lari
Max pergi k' Jakarta
melihat Andini slalu berseri
membuat Max semakin Cinta
suwiwitttttt😍😍😍
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🏃
Aku mo ikutan mungut...
🤭🤭🤭🤭🤣🤣✌️✌️✌️✌️✌️✌️
hhmmm....
klo sampai Max tidak memecat ulat bulu...
tinggal kan saja dia Andin...
itu berarti Aku wanita spesial yg istimewa yg memiliki pancaran sinar yg meneduhkan" balas Andini dgn elegan
hidup Andini... hiduppp...
hempas ulat bulu....
lnjutkan karyamu
semangat up lg ya😍
jalan berlubang sudah beraspal
sampai d'rumah siang hari
s' Max walaupun lagi kesal
klo liat Andini muka'y brseri
🤭🤭🤭 Aku belajar pantun jg Thor 🤗
up lagi lee...
🤭🤣🤣
ada ulat bulu yg menempeli laki'mu..
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dan menjadi yg terbaik baik buat Andini smp maut memisahkan